NovelToon NovelToon
Balas Dendam (Pelakor)

Balas Dendam (Pelakor)

Status: tamat
Genre:POV Pelakor / Tamat
Popularitas:177.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eneng Selly

Namaku Bela, hidupku hancur ketika kakak yang aku sayangi meninggal karena mendengar kekasihnya menikah dengan wanita lain.

Di hari kematian sang kakak aku berjanji akan membalas dendam pada laki-laki itu, aku akan membuat kehidupannya hancur berantakan bahkan akan jadi duri dalam hubungan rumah tangganya dengan istrinya bagaimanapun caranya.

Bagaimana cara Bela membalaskan dendam atas meninggalnya sang Kakak?? Akankah ia rela menjadi perusak hubungan rumah tangga mantan kekasih sang kakak??

Ikuti terus kisahnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eneng Selly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kematian Kakak

Duniaku seakan hancur ketika sang ibu menghubungi ku dan mengatakan bahwa kakak yang aku sayangi sedang berada di kerumah sakit. Memang tidak aneh jika kakakku masuk kerumah sakit karena penyakit jantungnya aplalagi ketika penyakitnya kambuh seperti sekarang.

Namun yang menjadi pernyataan dalam pikiran ku mengapa? penyakit kakak ku bisa kambuh lagi setahuku kondisinya akhir-akhir ini sudah membaik, kini tangis ibu begitu keras tidak seperti biasanya, aku yang sedang bekerja mengelola Cafe kaget dan langsung berlari pergi kerumah sakit dimana sang kakak berada di sana.

Sepanjang perjalanan pikiran ku tidak karuan memikirkan bagaimana keadaan sang kakak, ditambah tangisan ibu yang membuat hatiku semakin sakit, kini aku semakin merasa tidak enak hati.

Aku sudah sampai di rumah sakit, aku langsung buru-buru masuk kedalam dan mencari ruangan ICU sesuai dengan informasi yang di berikan ibuku.

Tampak dari kejauhan aku melihat ibu menangis didepan ruangan ICU sendirian tanpa bersama sang ayah. Aku langsung menghampiri ibuku.

" Bu "

" Bela, kakakmu.. hiks.. hiks.. hiks.. "

" Bu pelan-pelan bicaranya.. coba jelaskan ada apa dengan Kakak?? "

Ibu masih menangis tersedu-sedu, aku yang melihat hal itu merasa tak tega dengan keadaan ibu sekarang dan langsung memeluk ibu, Tiba-tiba dokter membuka pintu dan keluar dari ruang ICU, ia segera menghampiri kami dengan raut wajah sedihnya.

" Dok bagaimana dengan keadaan putri saya " ucap ibu masih menangis di pelukan ku

Mendengar tangis ibu yang masih belum berhenti hatiku semakin sakit dan tak karuan tapi aku harus terlihat tegar di depannya, Aku tidak mau jika ibu semakin sedih.

" Bu, maafkan kami, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi sudah tidak ada harapan lagi, kemungkinan bisa bertahan hanya sekitar 20 % " ucapan dokter itu membuat kami terduduk lemas bagaimana tidak kata-kata seperti itu sudah tidak ada harapan lagi seakan jika sang kakak akan segera meninggalkan kami sedangkan kami butuh harapan itu karena kami sangat menyayangi Ka Sintia.

" Dok, Tolong selamatkan putri saya, berapapun biayanya saya akan bayar asalkan putri saya selamat " ucap ibu memohon agar dokter bisa mengabulkan permintaannya namun sang dokter hanya memberikan wajah sedih dan menggelengkan kepalanya pada kami.

Jika memang benar ini hari terakhir aku melihat kakak, aku ingin segera melihat wajahnya untuk terakhir kalinya, aku pun meminta pada dokter untuk menemui sang Kakak sebelum waktunya tiba.

" Dok, bolehkah saya melihat keadaan kakak saya"

" Baiklah, tapi harus bergantian "

" Baik Dok " ucapku senang meski dalam hatiku hancur, aku takut akan kehilangan orang yang aku sayangi kakakku satu-satunya.

Aku di bawa keruangan Kak Sintia dengan memakai pakaian khusus yang di berikan oleh suster yang mengantarku kedalam ruangan ICU.

Hatiku semakin hancur karena melihat tubuh sang kakak sudah dipasang berbagai alat-alat disana. Air mataku yang tidak bisa dibendung akhirnya jatuh membasahi pipiku. Aku merasa kasihan pada Kakak saat itu. Ia benar-benar berjuang mempertahankan hidupnya meski aku tahu jika ia juga sedang menahan rasa sakitnya.

Jika harus memilih lebih baik aku yang terbaring di atas ranjang itu di bandingkan dengan kakakku saat ini. hidupnya dulu penuh perjuangan karena selama ia hidup tidak pernah lepas dengan obat-obatan.

" Kak, ini aku Bela " ucapku mencoba tegar di depannya

Sedikit keajaiban pun datang, Kakakku sadar lalu melihat wajahku saat ini, hatiku senang karena ada harapan yang ada di pikiran ku, aku sangat berharap jika kakak tidak akan pernah meninggalkan ku saat ini.

" Bela.. " panggilnya dengan nafas tersengal-sengal

" Kakak sudah sadar.. terima kasih ka sudah bangun.. kakak harus bertahan, bela yakin kakak kuat " ucapku memeluk tubuh sang kakak yang masih berbaring di atas ranjang

" Kakak sudah tidak kuat lagi, kamu harus jaga dirimu baik-baik dan ibu juga.. jangan bertengkar terus dengan ayah " ucapnya sambil meneteskan air matanya

Ucapan kakak membuat hatiku semakin sakit bahkan mataku melotot, aku tidak sanggup jika harus kehilangan kakak saat ini.

" Kak kamu harus kuat kalau kakak tidak ada bagaimana aku.. bagaimana ibu, kami butuh kakak, kami sayang kakak dan kami tidak mau kehilangan kakak " ucap ku sambil menangis

" Jangan menangis seperti ini, kamu harus kuat.. kakak akan selalu ada di hatimu meskipun kakak sudah tidak ada.. kamu harus menjalani hidup mu dengan baik.. selamanya kakak akan sayang padamu, ibu dan ayah " ucapnya sambil tersenyum lalu menutup matanya

Seketika aku benar-benar kaget di buatnya karena kakak malah menutup matanya, suara kencang yang berasal dari alat yang ada di monitor munujukan jika keadaan Kakak semakin kritis.

Para suster dan dokter langsung datang keruangan dengan tergesa-gesa untuk memeriksa keadaan Kakak saat ini. Aku pun di bawa oleh salah satu suster yang ada disana untuk segera meninggalkan ruangan sang kakak.

" Maf Nona, keadaan pasien sedang kritis mohon nona untuk segera meninggalkan ruangan ini karena dokter harus memeriksa keadaan Pasien "

" Tapi sus, saya adik kandungnya, saya mau melihat keadaan kakak saya " ucap ku yang tak ingin meningkatkan ruangan sang kakak dalam keadaan seperti itu apalagi dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya barusan.

" Maaf Nona mohon kerja samanya agar kami bisa dengan fokus memeriksa keadaan pasien " Ucapnya langsung membawa aku keluar dari ruangan itu.

Ibu yang tahu jika aku keluar dari ruang ICU langsung menghampiri ku masih dengan air mata yang membasahi pipinya.

" Bela bagaimana keadaan kakakmu " tanya sang ibu

" Bu.. " ucapku langsung memeluk ibu dan menangis di pelukannya

" Kenapa kamu menangis nak, ada apa sebenarnya, bagaimana keadaan kakak mu, katakan pada ibu "

Meskipun berat aku mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada ibu dengan nada lirih " Keadaan kakak memburuk kembali Bu.. aku takut "

" Sebaiknya kita berdoa, semoga kakak mu segera pulih " ucapan seorang ibu yang sedang menenangkan aku padahal aku tahu jika hatinya sedang ketakutan sama seperti aku sekarang.

Dokter keluar dari ruangan ICU dan menghampiri kami kembali namun dengan mimik wajah sedih lagi. Aku sudah menduga jika dokter akan memberikan kabar yang buruk tapi hatiku sendiri tidak bisa menerima itu semua.

" Bu, maafkan kami, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkehendak lain, Nona Sintia sudah tidak bisa di selamat lagi " ucapnya membuat ibu yang mendengar hal itu langsung pingsan karena kaget.

" Bu, bangun Bu.. "

Aku benar-benar panik bagaimana tidak Kakak sudah meninggal dan ibu malah pingsan di saat seperti ini. Aku takut kehilangan ibu karena ibu juga punya riwayat jantung seperti kakak.

Bersambung...

1
Fatihah
aq baca lompat2 aja bikin tensi naik dan mood jd berantakan
MissTerry Terry
endingnya ga ngenakin, masa begitu endingnya, suaminya belom ketemu istrinya dan juga anak kembarnya, payah penulisnya.
Nur Wahyuningsih
ending ny gk seruu..klau ad lnjutanny br seruu..gk greget blaas..kurang mengena thor ..kecewa
Ariez Setiawan
heran tiap novel pasti dipaksa nikah orng tua gk ada yg ngelawan..kurang seru..cb pas dipaksa nikah ancam balik.nikahin desi tp akan kusiksa dia jg buat orng tua..ok skr aq nurut tp liat saat kalian tua dan gk bs apaw akan kubalas sakit hati ini..pasti seru
arvi azka
kan bela ma bram blm ktmu
pokoknya endingnya mereka jadi keluarga bahagia
arvi azka
udah end az sih thor 😭😭
pdhal ceritanya bagus lho.....
kasih bonchap ya thor...thor....thor,pliiissss mode maksa nih 🙏🙏
arvi azka: berharap ada bonchap nih 😊
Nur Wahyuningsih: kok endingny cuman gitu aj ...kok agak kecewa y
total 2 replies
Bandar Jayalampung
pertemukan bela dan Bram dung prsatukan mereka kasian anak mreka
Yani Cuhayanih
Baru tahu ini masih acara kucing2an antara Bram dan Bela.....othor terlalu.....
Yani Cuhayanih
Thor nanggung niih ....udah di ujung.....kenuru oek oek....
Nada Rama
cepet update kelanjutannya thoor
Yani Cuhayanih
Gk berasa dikit amat thor up nya masih penasaran nih....
Yani Cuhayanih
Seakan akan Bu jeni kejatuhan bom hiroshima duaaaar harapanya musnah...
Yani Cuhayanih
Bram memelum desi dan mencium dahi nya alamak thor aku dah lamaaaa sangat nungguin ko jd pabaliut kie
vira
enak banget nasib si desi langsung dapat org yg dicintainya, ga ada karma atau kesialan gitu.. kok critanya jadi melupakan kakak sibela yg meninggal krna ulah si desi dan jeni.. ga seru tokoh jahatnya ga dapat balasan
Nada Rama
ceritanya sekarang semakin bagus
Nada Rama
sekarang tinggal kasih pelajaran buat bram sma mamanya yg sombongnya selangit... buat bram menderita karena d tinggal bela yg sedang hamil, dl aja waktu tau desi mengandung ank laki-laki bela sampai d telantarkan & lebih perhatian sma si desi yg hamil dr selingkuhan e itu thoor
Nada Rama
makasih udah update thoor...akhirnya terbongkar juga kebusukannya desi. sekarang tau rasa itu ibu jeni menantu kesayangannya yg d banggain ternyata ngebohongin dia selama ini
Nur Wahyuningsih
y Allah thoor aq suka jln cerita ini ..tp aq sebel banget update ny kok lm banget...tlng dong thor jngn lm" biar ceritany gk lp 🙏🏼🥰
Nada Rama
q tunggu kelanjutan ceritanya. jngan d belit"in ceritanya thoor, q pengen si desi terbongkar kedoknya
vira
masih lama kah drama hasil dna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!