Bumi ~
Sampai matipun aku tak akan pernah menyentuh wanita sepertimu karena tempatmu bukan berada di sisiku tapi berada di kakiku .
Air ~
Tak apa jika kau tak akan pernah melihatku , akan kunikmati setiap sakit yang kau torehkan karena aku adalah istrimu .
Hubungan yang terjalin karena adanya paksaan . Dendamnya pada wanita yang telah menjadi istrinya membuatnya buta untuk melihat kebenaran . Akankah Air mampu bertahan ? Akankah Bumi mampu melepasnya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
01
Suasana duka masih menyelimuti keluarga Adipraja karena kepergian putra sulung mereka bernama Reynand Adipraja . Dia meninggal karena sebuah kecelakaan pesawat dalam perjalanan bisnisnya .
Kepergian putra sulung keluarga Adipraja menjadi pukulan telak bagi Alfian Adipraja , papa dari Reynand dan Bumi . Ada rasa bersalah dalam hatinya karena dialah yang memaksa Reynand untuk berangkat ke Medan waktu itu untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di proyek barunya .
Reynand mempunyai seorang istri yang bekerja sebagai artis sekaligus supermodel bernama Narra . Dan mereka dikaruniai seorang putri cantik berusia dua tahun yang bernama Cherry Ursulla Adipraja .
Pernikahan Reynand dan Narra adalah pernikahan hasil dari perjodohan antara dua keluarga besar yang mempunyai perusahaan raksasa . Pernikahan atas dasar bisnis yang saling menguntungkan .
" Bumi , saat ini hanya kamu satu satunya harapan papa untuk meneruskan bisnis keluarga kita . Papa sudah terlalu tua untuk bekerja di kantor , punggung papa sakit jika terlalu lama duduk " .
Bumi Adipraja adalah adik satu satunya Reynand yang berarti sekarang dia adalah satu satunya pewaris Adipraja yang masih hidup
Walaupun Bumi di kenal sebagai laki laki angkuh dan arogan tapi dia tak bisa menyembunyikan rasa sayangnya pada Cherry . Hubungan Reynand dan Bumi sangat dekat sejak kecil , Reynand sangat mengasihi adiknya begitupun dengan Bumi .
Tanpa keluarga mereka tahu , Bumi dan Narra sebenarnya dulu pernah menjalin kasih . Narra adalah cinta pertama Bumi ! Tapi waktu mendengar sang kakak dijodohkan , Bumi perlahan mundur dari hubungannya dengan Narra .
Bumi mengubur cintanya dalam diam , baginya cukup melihat orang orang yang ia sayangi bahagia .
" Aku Bumi Attala Adipraja , akan melakukan apapun demi keluarga ini . Papa dan Mama tidak usah khawatir aku yang akan menggantikan kakak untuk menjaga keluarga ini " itulah janji Bumi pada kedua orang tuanya .
*
Satu bulan telah berlalu usai peristiwa kehilangan putra sulung Adipraja . Semua mulai berjalan seperti semula lagi . Sudah dua Minggu ini Bumi menempati kursinya sebagai CEO di perusahaan Adipraja .
" Tuan ada Nyonya Narra ingin bertemu "
" Bilang saja aku tak ada " Bumi menjawab pernyataan sekretarisnya tanpa menoleh sedikitpun . Matanya masih fokus dengan layar laptop yang menyala di depannya .
" Tapi aku tahu kau ada disini !! "
Suara seorang wanita membuat Bumi menghentikan gerakan jarinya di atas keypad , tapi ia tetap saja tak menoleh sedikit pun .
" Lanjutkan pekerjaanmu .. "
Sang sekretaris mundur dengan wajah ketakutan .
" Apa aku terlihat seperti hantu bagimu ? Kenapa kau tidak mau menemuiku ?! "
Narra tak habis pikir kenapa Bumi yang dulu menpunyai sifat yang hangat dan penuh perhatian menjadi berubah seratus persen . Bumi menjadi seorang pendiam yang dingin , dia hanya akan mau berbicara panjang lebar jika itu dengan putrinya yaitu Cherry .
" Tadi malam aku mendengar papa dan mamamu berbicara , jika aku tidak salah mereka ingin segera menikahkanmu " ujar Narra kemudian duduk di meja kerja tepat di samping Bumi .
Kakinya sengaja menyilang hingga paha putihnya terekspose sempurna . Karena saat ini dia mengenakan dress Sabrina dengan panjang hanya dua jengkal di atas lututnya .
" Bukan urusanmu !! "
" Menjadi urusanku karena aku mendengar mereka akan menikahkanmu dengan istri kakakmu .... Aku !!! Kau dengar itu , aku yang ingin dinikahkan denganmu "
Narra meneguk kopi yang tersedia di meja kerja Bumi dengan santainya . Bumi menarik kursinya mundur dan bangkit dengan menatap tajam wanita di depannya .
" Bukankah seharusnya kau bahagia !? Kita bisa bersama lagi , cinta kita akhirnya bisa bersatu "
" Pergi ... jika tidak memandang kakakku , aku sudah melemparmu dari sini " ucap Bumi datar , dia meninggalkan ruangannya karena kebetulan memang ada jadwal meeting hari ini .
" Kenapa kita jadi seperti ini , dulu semuanya indah . Kenapa kini kau begitu membenciku ? Apa salahku ? Mereka yang memaksa menjodohkan aku dan Reynand , bukan kemauanku sendiri !! " pekik Narra dengan sudut mata yang sudah berair .
Dulu Bumi tidak akan tega jika sudah melihat air matanya . Pria itu akan melakukan apa saja untuk membuatnya bahagia .
" Aku masih sangat mencintaimu Bumi Attala Adipraja !!!! "
Bumi yang sudah berjalan sampai ke pintu akhirnya menghentikan langkahnya . Tanpa menoleh ia berkata pada wanita di belakangnya .
" Dan penyesalan terbesarku adalah bahwa aku pernah mencintaimu "
Setelah berkata seperti itu Bumi segera melangkah pergi dari ruangannya , meninggalkan Narra yang berdiri terpaku dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya .
" Aku sudah satu langkah di depanmu sayang , bahkan kedua orang tuamu masih mengharapkan aku untuk menjadi menantu mereka " ucap Narra dengan tangan yang mengusap kedua pipinya sambil tersenyum smirk .
" Cepat atau lambat kau akan kembali menjadi milikku ! Hanya milikku "