NovelToon NovelToon
Rahim Lima Miliar

Rahim Lima Miliar

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:19.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Rifah_Musfi

Keputusasaan yang membuat Audrey Cantika harus menandatangani perjanjian pernikahan yang dibuat secara sepihak oleh laki-laki berkuasa bernama Byakta Arsena.

"Lahirkan seorang anak untukku, sebagai tebusannya aku akan membayarmu lima miliar," ucap laki-laki itu dengan sangat arogan.

"Baik! Tapi ku mohon berikan aku uang terlebih dahulu, setelah itu aku akan melakukan apapun yang Tuan inginkan, termasuk melahirkan seorang anak," jawab Audrey putus asa.

Laki-laki itu mendengus saat Andrey meminta uang, ia berpikir semua wanita sama saja, yang mereka pikirkan hanya uang dan uang tanpa mementingkan harga dirinya.

Yuk ikuti terus!! ☺️☺️

Mohon bijak dalam memilih bacaan dan jika suka ceritanya silahkan tinggalkan like komen dan klik ♥️

Jika tidak suka bisa langsung tinggalkan, tanpa memberi komentar yang membuat penulisnya down 🙏☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifah_Musfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RLM bab 1

"Hei, Kau! Tidak punya mata, ya!" pekik seseorang yang sedang berjalan kaki di keramaian kota Milan

Namun sama sekali tidak dihiraukan oleh seorang gadis yang nampak terburu-buru, ia mencoba menerobos kerumunan orang-orang yang sedang berjalan kaki, tidak peduli sebagian dari mereka memakinya.

Seperti orang tuli, gadis itu terus berlari tergesa-gesa. Keringat mulai membasahi seluruh tubuhnya, kepanikan akan kabar yang baru diterimanya membuat ia tidak bisa lagi berpikir logis.

Ya, seharusnya ia tidak berlari seperti saat ini, karena masih banyak kendaraan umum yang bisa membawanya cepat sampai.

Hingga akhirnya ia terpelanting saat menabrak seorang laki-laki bertubuh tinggi tegap, tubuhnya yang mungil terpental begitu saja, membuatnya mau tidak mau harus tergeletak di lantai jalanan kota

"Are you ok, Nona?" tanya laki-laki itu sambil mengulurkan tangannya.

Tidak menjawab atau menyambut uluran tangan laki-laki itu, Audrey bangkit sendiri dengan tatapan sinis yang ditujukan pada laki-laki itu.

Tanpa satu patah kata pun, Audrey kembali berlari meninggalkan laki-laki itu begitu saja.

Melihat kelakuan Audrey, membuat laki-laki itu tercengang dan kemudian menggelengkan kepalanya.

"Dasar aneh! Dia yang menabrak, kenapa dia yang marah?"

Laki-laki itu mengedikkan bahu tak mengerti dan melanjutkan perjalanannya yang sempat terindah tadi.

Sementara Audrey terus berlari hingga akhirnya dengan napas yang masih terengah-engah ia sampai juga ke sebuah rumah sakit besar di kota Milan.

Ia langsung berlari menuju resepsionis, untuk menanyakan ruang pasien yang akan dia kunjungi.

Sambil menunggu penjaga resepsionis mencari data pasien yang dimaksud, Audrey tampak gelisa dan tidak sabar.

Ia terus mengetukkan jari-jarinya ke meja resepsionis tersebut, untuk mengurangi debar jantungnya yang berdetak kencang akibat khawatir berlebihan dan juga lelah berlari begitu jauh.

Bukan hanya sekali ia merasakan seperti ini, tapi sudah berkali-kali sejak dinyatakan kalau adik satu-satunya mengidap kanker darah stadium akhir.

Begitu penjaga resepsionis memberitahu ruangan adiknya ada di lantai berapa, tak membuang waktu Audrey langsung berlari menuju lift.

Beberapa menit kemudian gadis itu sampai juga di depan ruang pasien, ia melihat ada ibu tirinya yang sedang duduk di bangku tunggu.

Audrey mendekat ke pintu yang masih tertutup, yang mana didalamnya sang adik sedang mendapat pertolongan dari tim dokter yang menanganinya selama ini.

"Dasar tidak punya otak, kau pikir adikmu sakit apa, hingga kau meninggalkannya begitu lama, hah!" hardik Charlotte penuh emosi.

Bukan dia khawatir, bukan. Tapi kesal karena harus berusaha payah membawa anak tiri keduanya ke rumah sakit.

"Diam lah, kau membuat keributan," ucap Audrey datar tanpa menoleh sedikitpun ke arah Charlotte.

Kesal mendengar ucapan Audrey, Charlotte langsung menjambak rambut gadis itu dengan berang.

"Lancang sekali mulutmu itu, kau pikir kau siapa, hah!"

Audrey meringis merasakan sakit pada kulit kepalanya, akan tetapi ia enggan untuk melawan.

Meski sakit, rasa ini sudah biasa ia rasakan sejak ayahnya meninggalkan ia dan adiknya untuk selama-lamanya.

Namun kali ini Audrey selamat, karena hanya jambakan yang ia dapatkan, Charlotte melepaskan tangannya pada rambut Audrey. sebab ada beberapa orang berjas hitam sedang berjalan mendekati mereka.

"Kali ini kau selamat, sialan!" bisik Charlotte sambil melepaskan tangannya pada rambut Audrey.

Audrey yang masih khawatir terhadap adiknya tidak menghiraukan atau bahkan hanya sekedar ingin tahu siapa gerangan yang memakai jas serba hitam itu.

1
Farida Wahyuni
bagus bgt
Mei Saroha
Luar biasa
Borahe 🍉🧡
pernah baca tapi lupa jln ceritanya
Xxxsyi
org ketiga dlm rmh tangga
filis 12
Luar biasa
filis 12
Lumayan
Nophet 24
Luar biasa
Suriyahlasminah Sari
sudah berph bln baru up lagi 🥰 ampir lupa jalan cerita nya 😁
Rifah_Musfi: maafin ya kak 🙏 sibuk di real life aku tuh
total 1 replies
Rhmad Flash
visaual ya tor
anak orang
Luar biasa
Lily Miu
perlu waktu untuk menyembuhkan
Lily Miu
kak hebat cara nulisnya
Lily Miu
wah hebat kak bisa buat percakapan yg kita langsung tau ini flashback dr rekaman
Jeanne Malonda
alur ceritanya bagus lanjut
Noor Sukabumi
keren
Noor Sukabumi
g kebayang j pas tante wina masuk nanya dia msh dodunia p enggaknya😂😂😂😂
Noor Sukabumi
c melusa sekarang jadi Garda plng terdepan buat hubungan audrey Sama byakta
Noor Sukabumi
hadeeeuh itu pilihanmu nenek c Roland yg udah bikin audrey keguguran sadar nek sadar km g tau gmn masa lalu yg dialami Sama audrey Dan byakta gara2 c roland
Noor Sukabumi
yah digantung
Noor Sukabumi
nenek yg bnr j mau nikahin audrey Sama laki2 lain terus menurutmu itu laki2 yg cocok buat nenek tp sayang nenek terlalu egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!