Saingan Berat (Part 2) Anak Malam
Jarum jam pendek sudah mengarah pada angka sembilan. Andi, Gilang, dan Johan masih sibuk mendekor ruang tamu Ambar. Pita dan balon ditata di atas dan di tepi-tepi dinding, lalu digantungkan beberapa h
0
0
His Name
Kalaava L. Minara adalah seni suara istimewa yang memikat hati orang-orang yang mendengarnya. Tak terkecuali dia, sang pedang api putih. Sedangkan, Brama C. Dwala adalah pedang api putih, sang pelindu
0
0
Saingan Berat (Part 3) Ulang Tahun Yang Terlewat
“Jam pertama nanti apa?” tanya Johan kepada Gilang. “Lupa!”, jawab Gilang sekenanya. “Ee.. dasar tidak niat sekolah anak ini! Masak jadwal pelajaran gak hapal?” “Lah.. kamu sendiri?” “O.. iya.. ya. Eh
0
0
Pemilihan Ketua Geng Jangkrik
Seorang laki-laki mengendap-endap melewati geng yang paling ditakuti di kampung Rambutan. Geng Jangkrik terkenal bringas dan juga suka melakukan pemalakan. Laki-laki itu membawa satu bungkus gorengan
0
0
Lentera
Apa yang dibutuhkan cahaya ketika sudah dapat memancarkan sinar yang menusuk mata? Ini kisah tentang Cahaya, yang mencari setitik harapan agar sinarnya tak hanya menyinari tetapi menemani kehidupan ya
0
0
That’s Why You Wouldn’t Understand
Kau takkan pernah merasakan kehilangan yang orang lain rasakan, sebelum kau merasakannya juga. “Maaf, aku turut berduka ya..” “Ibu memberimu kelonggaran karena keluargamu baru saja mendapatkan musibah
0
0
Mengejar Dinda
“Arsyan!” Dinda memanggil Arsyan sambil menghentakkan kakinya ke tanah. Arsyan memutar bola matanya malas. “Apaan, sih? Ganggu banget dari tadi manggil mulu.” Sentak Arsyan sambil melotot ke arah Dind
0
0
Lemari Kosong (Part 1)
Cerita macam apa ini? Pikiranku menjerit. Mataku melebar tak percaya dan jantungku berdegup kuat, seperti ingin melompat dari rongga dada. Di sela-sela jari dan telapak tangan keringat dingin merembes
0
0
Lemari Kosong (Part 2)
“Sakit! Tolong! Ini keras!” Aku meneguk ludah kering, rasa panas membanjiri area punggung dan tanganku berkeringat. Aku tidak berani bergerak sedikitpun. Bahkan mulutku yang ingin berteriak hanya bisa
0
0
Penghujung Kelas
Aku selalu berharap masa-masa sekolahku berjalan mulus sesuai dengan skenario-skenario klise yang sering kuciptakan sebelum tidur. Aku ingin punya teman, ingin cantik dan populer, dan bahkan mungkin b
0
0
They Are Girls Too (Part 1)
This ain’t Build-A-Bitch (A bitch) I’m filled with flaws and attitude So if you need perfect I’m not built for you (one, two, three) This ain’t Build-A-Bitch (A bitch) You don’t get to pick and choose
0
0
Hanyalah Fiksi
Ardan kembali menantang dirinya sendiri. Lagi-lagi saat ini dia menerapkan teknik berdikari untuk menjadi pria sejati dengan cara pergi ke kedai kopi sendirian. Dia ingat betul hari ini adalah Sabtu d
0
0
Kejadian Pagi Hari
“Aku tidak pernah menyesal telah mengenalmu dan mencintaimu” Apakah kamu tidak pernah sadar dengan apa yang aku rasakan saat ini? Jika iya, hebat sekali aku dalam bersandiwara sampai-sampai kau tidak
0
0
Kukira Aku Satu Satunya Ternyata Salah Satunya
Aku adalah Nana panggil saja na. Ingin bercerita pengalamanku ketika bertemu dengan dia. Aku berkenalan dengan dia di akhir tahun 2020. Dia bernama Muhammad rafie yusresya syachrulloh, aku memanggilny
0
0
Kesendirian
Aku berada di tengah keramaian. Di sebuah bangunan besar nan megah. Kulihat sekelilingku banyak kios-kios yang menjual berbagai macam sandang pangan di sana. Seperti di sebuah Mall. Tapi.. ‘Mengapa ak
0
0
Aku Tidak Mencintamu
Hembusan angin memberikan pesan berbisik, pesan itu lewat begitu saja di telinga pemuda SMA itu sedang asyik berjalan seraya mendengarkan musik di headset kecilnya dan matanya dimanjakan oleh pemandan
0
0
Mahen, Chansa dan Musik
Alunan musik terdengar sangat keras hingga satu sekolah. Ada yang menari, menyanyi, bahkan membicarakan tentang genre musiknya. “Semua orang pasti suka lagu, suka musik yang kiranya enak didengar”, pi
0
0
Peniru (Part 2)
Kita ketemuan hari ini jam 1 siang. Jangan lupa ajak BIAN. Itulah bunyi pesan terakhir yang dikirimkan Mala kepada Aldo tadi pagi. Saat ini, tepatnya pukul 11.00, ia sudah berada di depan pintu rumah
0
0
Peniru (Part 1)
Mala menatap tajam lawan bicaranya saat ini. Detik demi detik terlewat tanpa ada kata. Mereka berada di sisi ruangan paling belakang. Tepatnya di sebuah meja paling sudut perpustakaan, di belakang rak
0
0
Puisi Bulan Bahasa
Aku belum lama pindah dan bersekolah di Jakarta ini karena mengikuti ayah yang dipindahtugaskan dari Semarang ke Jakarta. Sebagai seorang anggota TNI, ayah memang beberapa kali harus berpindah tugas d
0
0