Antagonis H2
Bali, 14 November 2021 Bali lebih cepat satu jam dari Medan. Ditulis untukmu, seorang wanita dewasa yang akan bertugas dinas malam di salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kota Medan. “Udah dibawa
0
0
Akankah Kau Kembali? (Part 3)
Empat hari selanjutnya, Bilqis mengajak Kelvin pergi, tapi Kelvin menolaknya. Dia beralasan bahwa dia sedang menyelawat temennya yang kecelakaan padahal Kelvin sedang menyiapkan kejutan ulang tahun un
0
0
Pupus
Hujan kembali mengguyur kota Bandung di akhir bulan Juni ini, Seorang gadis tengah duduk di dekat jendela rumahnya, ditemani oleh secangkir teh hangat yang tidak terlalu manis. Tatapannya tidak bisa t
0
0
Apakah Manusia Kekal?
Lail merangkai beberapa tangkai bunga di tangannya, sedari tadi pembeli memang hilir mudik mengunjungi toko bunganya. Gadis berumur seperempat abad itu mendadak disibukkan dengan permintaan bunga yang
0
0
Gadis Tribute Hall
Semakin ku membuka mata, rasa sakit itu semakin menjadi-jadi. Kakiku seperti akan meledak. Ku merasa berjam-jam lamanya aku tidak sadarkan diri dalam posisi berdiri dengan tali tambang yang melilitku
0
0
You are Mine! (Part 1)
Cahaya bulan terlihat remang. Awan gelap telah menutupi pesona sang ratu malam. Dari atas balkon apartemen, jalan masih terlihat ramai oleh kendaraan. Desir angin yang lumayan kencang membuat seorang
0
0
Aku Cemburu Pada Gelas yang Setiap Saat Menyentuh Bibirmu
Pukul 15.00 sore aku menelusuri sebuah lorong kecil. Kesepian di lorong itu membuat aku tercekam. Dalam benakku, aku selalu berharap agar bisa berjumpa dengan Sovia, kekasihku. Aku terus melangkah, da
0
0
Harapan Mati
Siang ini sangat membosankan. Guru yang seharusnya mengajar siang ini sedang sakit. Jadi, ia tidak masuk hari ini. Suasana kelas yang ribut disertai cuaca yang panas membuatku serasa di neraka. Jam me
0
0
Ghosting
Aku mengenal Ani sudah lama. Hanya sekedar teman lama yang hanya sekedar kenal tanpa saling bertegur sapa. Cuman, baru baru ini aku mulai mengenalnya lebih jauh. Dan tidak kusangka, tiba-tiba aku meny
0
0
Sempat Sekamar tak Sempat Dilamar
Perbedaan suku dan keyakinan menjadi penghalang untuk mendapatkan restu. “Aku sudah jelaskan kepada orangtuaku, kalau perbedaan suku saja, mereka akhirnya mau menerimamu sebagai menantu, tetapi perbed
0
0
Aku Yang Mengalah
Kokokan ayam pun mulai memecahkan heningnya pagi.. Aku pun membuka mata dan bangkit dari tidurku, aku bergegas untuk mandi, setelah itu aku sholat shubuh, setelah selesai aku pun rapih-rapih untuk ber
0
0
Who is He?
Hari ini seperti biasa menjalani rutinitasku yaitu ke sekolah. Sekolahku tidak terlalu jauh cukup 10 menit dengan berjalan kaki, dan teman-temanku sudah ada di depan rumahku mereka memang setia menung
0
0
Setangkai Bunga Lusuh
Ingatkah kamu, saat-saat itu? Saat di mana rinai-rinai hujan turun membasuh bumi di pertengahan bulan Januari. Saat di mana kamu dihampiri oleh seorang lelaki yang membawa setangkai bunga untukmu. Lel
0
0
Sosmed Love
Hafsa memperhatikan layar handphone yang dipegangnya, dia tersenyum sendiri melihat isi dari handphone itu. Semenjak bel istirahat berbunyi 15 menit yang lalu, Hafsa tidak beranjak sedikitpun dari tem
0
0
Aku, Aby dan Pagi (Part 1)
“selamat pagi dunia” teriakku dengan begitu ceria di atas balkon kamar. Ini hari keduaku menetap di sebuah komplek perumahan, dan aku tinggal sendiri disini. Kulihat sekitar, pohon tumbuh berjajaran,
0
0
Dewinata de Coco
Ini malam aku tak lagi sendiri, ada dia di sampingku. Sambil menikmati wedang susu yang dijual di pinggir jalan. Semburat bahagia terlihat dari wajah Rendra, kuteguk sedikit wedang jahe yang mulai men
0
0
Antara Kerajaan, Bulan, Bintang dan Matahari
Pada zaman dahulu terdapat 3 kerajaan yang sangat makmur yaitu kerajaan bulan, bintang dan matahari, kerajaan itu sangat dekat, mereka masing-masing mempunyai 1 anak cantik yang bernama wulan, bintang
0
0
Your Special Surprise
Hidup adalah misteri, bagaimana tidak? Apa yang akan kita alami esok, kita tidak tahu bahkan seringkali sesuatu yang kita rencanakan matang-matang digagalkan olehNya entah dengan cara apapun. Kalau ka
0
0
Rela
Kemarin adalah hari selain sekarang. Kemarin adalah hari dimana senyumu terukir indah hanya untukku. Kemarin, kemarin adalah hari dimana kamu masih bersamaku. Tapi, sekarang semua telah berubah. Tempo
0
0
Tempat Persinggahanmu
Vina meneleponku, menanyakan sedang dimana diriku sekarang. Aku hanya diam membisu, tak mau menjawabnya. Kumatikan sambungan telepon kami. Aku berjalan lunglai di tepi jalanan yang agak ramai, kemudia
0
0