Ingatkah kamu, saat-saat itu? Saat di mana rinai-rinai hujan turun membasuh bumi di pertengahan bulan Januari. Saat di mana kamu dihampiri oleh seorang lelaki yang membawa setangkai bunga untukmu. Lelaki itu rela menerjang hujan, melupakan semua sakitnya hanya demi menemui dirimu. Lelaki itu hanya ingin satu: menemuimu, memberikanmu bunga, dan memastikan apakah kamu mau jadi miliknya?
Tapi, saat itu kamu menolaknya. Menolak lelaki itu karena yang ia bawa adalah setangkai bunga lusuh. Setangkai bunga yang lusuh karena diterpa oleh hujan. Saat itu, kamu berekspektasi bahwa kamu menginginkan bunga yang cantik. Bukan bunga yang lusuh seperti itu. Kemudian kamu membentak-bentak lelaki itu dan berkata kepadanya seharusnya ia membawa setangkai bunga yang cantik, bukan setangkai bunga lusuh. Dan lelaki itu spontan melontarkan pembelaan. Ia bilang, bunga itu lusuh karena diterpa hujan karena ia berjalan kaki. Lalu, kamu menjawabnya dengan kata-kata menyakitkan: “Aku bahkan tidak menyesal menolakmu, karena kamu ke sini juga berjalan kaki. Tidak dengan mobil mewah atau motor keren. Kurasa, kamu benar-benar bukan levelku.” Setelah itu, lelaki itu pun pergi meninggalkanmu dengan isak tangis yang turun bersamaan dengan turunnya hujan. Ia benar-benar tidak bisa menyembunyikan tangisannya pada saat itu. Hatinya benar-benar hancur saat itu.
Namun, tahukah kamu? Padahal, lelaki itu sebenarnya memiliki hati yang tulus mencintaimu. Lelaki itu memang tidak memiliki mobil mewah atau motor keren, tapi ia selalu berusaha mendapatkannya. Dan untuk mendapatkan bunga yang waktu itu diberikan kepadamu, ia harus berjuang habis-habisan sebelumnya. Tapi sial seribu sial, bunga yang telah ia ambil dengan penuh perjuangan itu sia-sia tertimpa hehujanan.
Namun, tahukah kamu? Padahal, lelaki itu sangat mencintai dirimu. Bahkan di setiap doa’nya, ia sebut namamu di sana. Bahkan dalam pikirannya, selalu ada bayang-bayang dirimu. Bahkan ia selalu berjanji pada dirinya sendiri, bahwa sampai kapanpun ia takkan pernah menyakitimu dan ia akan selalu membahagiakanmu jika berjodoh denganmu.
Dan, tanpa kamu tahu… Sekarang, lelaki yang saat itu kamu tolak karena setangkai bunga lusuh sudah menjelma menjadi seseorang yang sukses. Ia memiliki lima rumah, beberapa kontrakan, dua tanah, tiga mobil, 2 motor ninja, dan telah menyimpan saham di banyak perusahaan. Ia juga telah menaik haji-kan orangtuanya.
Dan, tanpa kamu tahu… Ia tetap mencintaimu walau beberapa menit yang lalu, Allah telah memeluk dirinya untuk selama-lamanya.
Cerpen Karangan: Creafids Creafids, penulis remaja penggemar sepak bola dan penyuka sastra. Memiliki mimpi untuk menjadi finalis lomba Akademi Remaja Kreatif Indonesia 2017. Bisa lihat potret kehidupannya di instagram, @mrnr_18