Hari ini seperti biasa menjalani rutinitasku yaitu ke sekolah. Sekolahku tidak terlalu jauh cukup 10 menit dengan berjalan kaki, dan teman-temanku sudah ada di depan rumahku mereka memang setia menungguku.
“Calya, lo lama amat sih?” kata Rena sahabatku yang sepertinya udah gak sabar tuh. “udah, ayo kita bisa terlambat nih” kata Ansel sahabatku juga. Aku Cuma senyum dan kami bersama-sama ke sekolah, kami sekolah di salah satu SMA favorit di kotaku.
Setelah kami sampai di sekolah aku dan Karina berpisah dengan Ansel karena kelas kami berbeda. Aku dan Karina XI IPS 2 sedangkan Ansel XI IPA 1
Setelah aku sampai di kelas aku langsung menuju ke tempat dudukku dan memeriksanya. “apa ada surat lagi Calya?” Tanya Karina Aku segera memeriksa laci mejaku dan aku hanya menggeleng “tumben?” kata Karina “eh? ada bunga?” jawabku dan agak bingung biasanya hanya ada surat tetapi kali ini hanya bunga. “Apa?” Karina segera menoleh dan melihat ada bunga mawar yang kupegang.
Setelah jam pelajaran berganti menjadi jam istirahat aku dan karina segera ke kantin di sana sudah ada Ansel dan tak lama David datang dan terus tersenyum padaku. Aku mulai berpikir apa mungkin pengirimnya David? David adalah teman satu kelas Ansel.
Keesokan harinya aku tambah kaget saat melihat benda yang ada di laciku. “Novel?” Tanya karina lalu menatapku. Aku memang suka membaca novel dan yang kutahu Cuma karina yang tahu kalau aku suka baca novel. kemarin bunga sekarang novel siapa dia? tapi aku sempat melihat David keluar dari kelasku apa asumsiku benar? baiklah aku akan menanyakannya pada David.
Setelah jam istirahat aku segera ke kelas XI. IPA 1 dan menghampirin David. “David apa kamu membelikan novel untukku?” tanyaku to the point. “apa kamu suka Novel Lya? kalau kamu suka aku akan membelikannya, novel apa yang ka-” “tidak usah” kataku memotong ucapan David dan sepertinya itu bukan dia. Ansel? itu tidak mungkin aku selalu bersama Ansel datang dan pulang ke sekolah.
Keesokan harinya aku mengecek lagi laci mejaku. Tidak ada benda-benda tapi sebuah surat lagi. Dan aku segera membuka dan membacanya. “surat lagi?” Tanya Karina. “Datang ke atap jam istirahat” bacaku dengan pelan tetapi masih bisa didengar oleh Karina. “mungkin dia akan menunjukkan dirinya dan itu pasti David” tebak Karina. Mungkin saja karena kemarin dia sudah ketauan. “kita akan buktikan nanti” kataku
Setelah jam istirahat aku dan Karina segera ke atap sekolah dan sesampainya di sana aku melihat ada sebuah kotak di atas meja dan aku mendekati kotak itu dan membukanya. “KUE?!” kataku bersamaan dengan karina. “Oh My God! Cuma gara-gara kue aku harus naik tangga ke sini?” kata karina protes. “kenapa kue coklat?” tanyaku entah kepada siapa.
Setelah sampai di kelas aku dan Karina segera duduk. “apa menurutmu ada maksud dan sesuatu dibalik semua benda-benda yang diberikan kepadamu? tapi kenapa kue?” Tanya Karina serius kepadaku. aku hanya menaikkan bahu.
hari ini ada party di rumah Ansel karena Ansel hari ini berulang tahun dan aku serta karina diundang “Calya aku mau ngomong sesuatu sama kamu” kata Ansel kepada Calya. “Ada apa Ansel?” tanyaku “besok aku akan ke Jerman ikut ayahku” kata Ansel dengan raut wajah sedih. “Apa?! Sekolahmu bagaimna?” tanyaku agak kaget. “aku akan pindah ke jerman” jawabnya lirih. Aku agak kaget dan sedih mendengar kabar ini
Besoknya aku pergi ke sekolah tanpa Ansel rasanya ada yang berbeda. Dan aku teringat dengan laci mejaku. Dan benar saja di situ ada kotak dan surat aku membuka kotak tersebut dan aku kaget benar-benar kaget. “ini..” kataku tak percaya. “ada apa Calya?” Tanya karina dengan panic. “ini gelangku yang hilang saat aku SMP” jawabnya dengan memegang gelang perak dengan hiasan berbentuk hati. Aku segera membaca isi surat itu.
“dear Cayla, Semenjak pertemuan pertama kita waktu SMP aku sudah mulai menyukaimu dan semua itu berkaitan dengan benda yang kuberikan padamu. Bunga Mawar artinya kita pertama bertemu di taman, Novel pertemuan kedua kita di toko buku tepatnya di bagian rak Novel, dan Kue artimya saat MOS waktu SMP kamu memberikan aku kue coklat karena kita sebangku. Terakhir gelang, waktu itu gelangmu jatuh di kelas dan aku menyimpannya. Jika kamu ingat siapa aku temui aku di bandara sepulang sekolah. Love You”
Aku sekarang tahu siapa dia. “apa kamu sudah tau?” Tanya karina penasaran. Aku hanya mengangguk
Setelah pulang sekolah aku segera ke bandara dan tak lama aku melihat orang tersebut. “Ansel..!” teriakku Orang yang dipanggil segera menoleh “Cayla?” jawabnya tak percaya “I LOVE YOU TOO, Ansel” kataku. Kami saling mengungkapkan perasaan yang sebenarnya dan memang sejak lama aku menyukai Ansel.
“sebenarnya aku tidak akan kemana-mana.. Ha.. Ha.. Ha” katanya dan lalu tertawa. “ANSEL!”
TAMAT
Cerpen Karangan: Erni Syahruni Blog / Facebook: erni syahruni