Sirna (Part 2)
“Aku sudah mengambil keputusan dan aku tidak akan mengulanginya lagi.” aku akhirnya bisa memberikan jawaban. “Terimakasih, kamu telah menolongku tadi.” Tambahku. “Baiklah jika begitu, aku percaya kepa
0
0
Sirna (Part 1)
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima pagi. Sebentar lagi matahari akan menyinari ruangan ini. Aku segera menghampiri pintu keluar dan membalikkan tanda “Buka” menjadi “Tutup”. Aku segera membuk
0
0
Remember
Rania tersenyum kecil pada satpam yang menyapanya ramah ketia ia memasuki sebuah Coffee Shop yang terletak tak jauh dari kantornya. Setelah memesan segelas besar latte dan sepiring chocolate cake, Ran
0
0
Your Eyes Tell
Suasana UKS begitu sepi, tentu saja hanya ada seorang gadis yang sedang mengobati beberapa luka di tangannya, beberapa kali ia meringis kesakitan. Gadis itu bernama Bina. Bina merupakan gadis yang pen
0
0
Dipta dan Pilihannya
“Ini pesanan anda.” Senyum Reni sambil menaruh makanan dihadapan seorang wanita paruh baya, kemudian beralih pada sosok lelaki di hadapan wanita tersebut. Mata Reni membesar dalam sekejap. “Mas Dipta?
0
0
Si Covid
Awalnya aku tidak pernah menyangka akan tertular penyakit mengerikan seperti ini. Aku yang masih duduk di bangku SMA harus menelan pil pahit yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku dikabarkan
0
0
Jagat Ratih Mentari
Jagat ratih mentari Bumi, bulan dan matahari Meski dikala malam tampak temaram Tatkala siang tersamarkan Aku kan tetap bertahan Takkan pernah sekalipun kan menghilang Walau selalu terselimuti kesunyia
0
0
Janji Yang Pudar (Part 2)
Setelah sarapan pagi, Devi datang dan kami pun pergi menjemput teman kami dan langsung pergi ke Gianyar. Kemudian kami tiba di Ubud. Memesan sebuah penginapan dan kami pun menghabiskan seharian penuh
0
0
Janji Yang Pudar (Part 1)
“Suatu hari kita akan bertemu lagi.” Itulah yang aku ucapkan pada Rama, temanku ketika aku tinggal di Indonesia. Sejak kecil kami sering bermain karena rumah kami memang bersebelahan. Rama anaknya luc
0
0
Memutar Waktu
Gavin termangu menatap danau kecil di taman. Dulu ini adalah tempat favoritnya dan Reina untuk menghabiskan senja. Sekarang sudah tak bersisa, kenangan itu hilang selamanya bersamaan dengan meledaknya
0
0
Pertemuan Singkat (Part 2)
Malam sudah mulai larut semua aktivitasku sudah usai kini saatnya aku membaringkan tubuh Di atas kasur kemudian aku memutar musik Lullabies penghantar tidur. 04.30 Suara adzan telah berkumandang aku b
0
0
Pertemuan Singkat (Part 1)
Semuanya terasa gelap, Matahari yang biasa Kunikmati cahayanya, kini hanya bisa kunikmati hangatnya. Suasana pagi yang biasa kunikmati indahnya alam yang ada di muka Bumi, kini hanya hembusan anginnya
0
0
Sudah Sewindu
Tak tersa Sewindu telah berlalu setelah kamu dinyatakan telah tiada. Aku ingat betul waktu itu, sebelum kamu pergi bareng orang-orang pecinta alam yang selalu aku anggap jahat atas hilangnya kamu. Tas
0
0
So, Do You Love Me?
“Jadi, apa kamu mencintaiku?”. Ucap seorang lelaki yang duduk bersebelahan denganku ini. “Aku harus bilang berapa kali padamu? Aku tidak akan pernah mencintaimu walau itu akan membuatku menyesal di ke
0
0
Yang Terkasih Bukanlah Ilusiku (Mein Liebster, es ist keine Illusion) Part 1
Saat kenyataan perlahan memudar Saat air mata tak lagi mengalir Saat tawa tak lagi menggema dengan cinta.. Ini bukanlah hal yang menjadikan seseorang seperti Alex harus menelan rasa duka tak bernama,
0
0
Aku dan Rokok
Apa pelampiasanmu jika sedang kalut? Pastilah melakukan hal yang membuatku lebih tenang mataku mengerjap menyentuh dua puntung rokok, di kawasan kaki lima. Mataku menatap dua orang gadis salah-satunya
0
0
Liontin Niken (Part 1)
Berita itu pun kini sudah sampai di telinga Niken, bahwa kekasihnya, Rio, mengalami kecelakaan di jalan perempatan Sirandu, Kota Pemalang. Niken yang sedang mengerjakan tugas UAS di rumah salah satu t
0
0
Liontin Niken (Part 2)
Rio ternyata memberikan sebuah jilbab merah yang mahal, yang pernah Niken minta saat hari jadinya dia dengan Rio yang satu tahun. “Waahh, kamu rela beli jilbab mahal ini ke aku, terima kasih sebanyak-
0
0
Waktu Terakhir
Amanda putri zevanni ia adalah kekasih selama 2 tahun ini. Kami mulai pacaran semenjak kelas 1 SMA bisa dibilang cinta pada pandangan pertama atau bahasa gaulnya Love At First Sight. Selama kita pacar
0
0
Yang Terkasih Bukanlah Ilusiku (Mein Liebster, es ist keine Illusion) Part 3
Bruk Bruk Bruk Tanpa kesepakatan berdua, Robert telah lebih dulu mendobrak pintu ruangan Alex, dan syukurlah ternyata pintu ruangan Alex adalah tipe yang cukup mudah dibobol. Setelah pintu terbuka, Ca
0
0