Temanku Jadi Saudaraku
“Braakk!!!”, Rani menutup pintu kamar dengan keras. Rara yang sedang rebahan jadi bangun karena kaget. “Kenapa Ran?”, tanya Rara sama Rani. Sembari masih cemberut sambil menghempaskan tubuhnya di kurs
0
0
Kilas Balik Kisah Adinda
Detik jam terus berjalan, waktu kan terus berputar, dan ku tau bahwa dewasa tak semenyenangkan apa yang dibayangkan, tanpa disadari bahagia dan kesedihan kan slalu berdampingan, begitu juga tentang se
0
0
Perempuan Tanpa Nama
Pernahkah kamu merasa bahwa segenap semesta tidak kunjung berpihak pada diri? Semesta dengan segala kisah yang ditawarkannya, penuh dengan kejutan, baik yang buruk maupun yang menyenangkan. Namun, bag
0
0
Anakku Hebat
Aku dan suami hanya seorang karyawan biasa yang ekonomi masih amburadul, untuk makan berdua saja kembang kempis, tapi hati dan keinginan untuk mempunyai seorang anak adalah hal yang wajar sebagai suam
0
0
Sinar Si Kotak Musik
Entah kapan terakhir kali di sini hujan menyapa, rasanya sudah lama sekali dan aku kangen dengan kehadirannya, kangen dengan kenangan yang dibawanya, kangen dengan suasana yang dibawanya, dan kangen d
0
0
Rasa Ini
Belum genap satu bulan sejak kepergian Mas Kemi, rumah ini sudah terasa begitu sepi. Tak ada lagi lawakan garing, atau sekadar tawanya yang terdengar agak nyaring. Senyap, tak ada riuh walau hanya sek
0
0
Aksara Cinta Tanpa Tinta (Part 1)
“Jinan berangkat ke Sekolah dulu yah bu, Assalamualaikum,” ucapku seraya mencium tangan ibu. “Waalaikumsalam, hati-hati yah nak. Bekalnya jangan lupa di bawa, terus ini kue tolong titip di kantin Seko
0
0
Bubur Ayam
“Mang buryam dua bang” Kata seorang bersama suaminya yang baru saja tiba di tempat itu. Tidak lama kemudian orang yang memiliki tempat itu segera mempersiapkan pesanan mereka berdua dan juga pesanan y
0
0
Hampa
Dulu, aku sangat ingin merasakan bagaimana rasanya hidup sendirian. Punya rumah sendiri, bekerja dengan nyaman, melakukan semuanya tanpa mengandalkan orang lain. Lalu aku juga gak perlu mendengarkan o
0
0
Selesai
Di kota ini adalah awal langkah terberat di hidupku, menopang beban dari kerasnya kota metropolitan dan ketidakadilan sang pencipta dimana aku berusaha sekuat tenaga menjadi seorang kakak sekaligus or
0
0
Telepon dari Toko Roti
Apa kau mengingat suatu memori masa kecil? Pasti semua orang mengingatnya atau beberapa mungkin tidak. Begitupun aku. Aku hanya punya satu momen masa kecil yang selalu teringat di otakku. Tapi perlaha
0
0
Maafkan Malaikat Kecilmu
Adakah penyesalan tanpa didahului kekhilafan? Tak bisakah sebuah maaf selalu tiba di saat yang tepat? Frizka berdiri di balkon rumah kontrakannya, menatap kemilau bintang bertabur di atas langit. Embu
0
0
Anindira Dirgantara (Part 2)
Anindira Angelina Entah kenapa sejak pagi perasaanku tidak enak. Seperti ada sesuatu yang mengganjal. Aku berusaha mengingat-ingat, namun tak kutemukan akar penyebabnya. Pekerjaanku tak tertata dengan
0
0
Marsya
Marsya. Orang-orang memanggilnya caca dan umurnya 15 tahun, dia tinggal di jakarta bersama kedua orangtuanya. Ibunya bernama mirna dan ayahnya bernama risal. Dia juga mempunyai kakak, namanya kak rasy
0
0
Superheroes
Kami hanyalah keluarga bersahaja yang tidak cukup kaya untuk membeli sebuah mobil. Jika kami ingin menonton festival di alun-alun, maka ayah akan mengantar kami bergantian sampai tiga kali dengan moto
0
0
Bekerja Di Sekolah
Masa lulus SMA telah tiba, Aku merasa gugup dan canggung untuk melangkah kemana setelah lulus SMA ini. entah mau melanjutkan ke dunia pendidikan yang lebih tinggi di bangku kuliah atau memilih bekerja
0
0
Melawan Harapan Keluarga
“Pokoknya aku gak mau ma” Aku pun pergi menuju ke kamarku, rasanya lelah setiap kali aku harus bertemu lalu beradu mulut dengan Mama, aku tahu tujuannya untuk membantuku tapi sebagai remaja yang selal
0
0
Penyuka Senja yang Membenci Senja
Aku menyukai senja, namun juga membencinya. Langit diwaktu senja memang indah, namun keindahan itu tak didukung dengan sebuah kenangan yang indah pula. Setiap senja datang, aku selalu berseru, “Kenapa
0
0
Berdamai
Aku terbangun tengah malam lagi. Seperti biasa, dalam sebulan ini. Aku melirik ke arah jam dinding yang ada di kamarku. Sudah kuduga, hari sudah menunjukkan pukul 00.00, tepat tengah malam. “Yaudah, k
0
0
My Big Pie (Your Mom)
Sebelumnya aku berharap aku takkan melanjutkan cerita dengan judul seperti ini lagi. Aku pikir, kisah kita benar-benar sudah berakhir. Aku tidak lagi sering memikirkanmu, aku juga menulis beberapa cer
0
0