“Mang buryam dua bang” Kata seorang bersama suaminya yang baru saja tiba di tempat itu. Tidak lama kemudian orang yang memiliki tempat itu segera mempersiapkan pesanan mereka berdua dan juga pesanan yang lainnya. Saat itu tempat tersebut sudah ramai meskipun masih pagi hari. Menurut orang-orang memang enak sekali memakan bubur ayam untuk sarapan di pagi hari karena selain membuat kenyang dapat membuat perut hangat.
Pasutri yang memesan bubur ayam itu adalah pasutri baru karena baru saja menikah seminggu yang lalu, saat ini pasutri tersebut sedang mencari sarapan dan kebetulan mereka menemukan tempat makan bubur di kota ini yang sudah lama berdiri. Seorang pelayan membawa pesanan mereka, tidak lupa sebelum makan bubur tersebut mereka berdoa agar makanan itu membawa berkah.
“Bubur disini enak yah” Kata sang istri “Iya enak banget” Mereka berdua pun menyantap bubur tersebut, lalu beberapa menit kemudian setelah menghabiskan bubur tersebut mereka berdua pergi meninggalkan tempat tersebut untuk kembali pulang ke rumah mereka menggunakan mobil.
Tiba di rumah sang istri langsung bersiap-siap untuk merapikan rumah sedangkan sang suami mengurusi pekerjaan kantor terlebih dahulu. Setelah satu jam kemudian sang istri sudah selesai mengerjakan pekerjaan rumah begitu juga sang suami yang sudah menyelesaikan pekerjaannya.
Sekarang sudah menunjukan pukul dua belas siang tidak lama kemudian terdengar suara adzan dzuhur mereka berdua melakukan sholat berjamaah, itulah kebiasaan baik yang mereka lakukan sejak menikah dan tinggal satu rumah, selain untuk meningkatkan iman dengan begitu dapat membuat rumah yang mereka tinggali menjadi lebih berkah. Omong-omong setelah sholat dzuhur mereka berdua bersiap-siap untuk pergi keluar.
“Jangan lupa kunci rumah mas” Kata sang istri “Iya”
Sang istri memasuki mobil untuk menunggu sedangkan sang suami sedang memeriksa kembali keadaan rumah agar saat mereka pergi rumah dalam keadaan yang aman. Setelah selesai memeriksa sang suami pun memasuki mobil lalu mengendarai mobil mereka menuju ke rumah keluarga sang istri.
Di perjalanan mereka berdua memandangi pemandangan dalam diam. Tidak ada satu pun dari mereka yang saling berbicara. Sepanjang perjalanan mereka berdua diam dalam kenyamanan tanpa ada rasa canggung. Setelah beberapa saat mereka berdua telah tiba di rumah keluarga sang istri. Mereka berdua keluar dari mobil menuju ke rumah itu, di rumah itu mereka disambut oleh keluarga sang istri. Sang istri sangat senang melihat kedua orangtuanya yang masih baik-baik saja dan juga sehat lalu kedua adiknya yang juga sedang baik-baik saja.
Tidak lama kemudian ibu sang istri mengajak mereka untuk makan siang. Mereka semua makan siang untuk saling berbicara. Ibu sang istri menyajikan bubur ayam sebagai makanan sampingan, selain itu sang ibu menyiapkan makanan yang lain seperti nasi dengan lauk. Setelah selesai makan-makan mereka saling berkumpul untuk berbicara sedangkan kedua adik sang istri kembali ke kamar mereka masing-masing.
Di ruang tamu ayah sang istri kembali menonton, ibu sang istri mengajak mereka berbicara. Sang ibu kemudian membawa sebuah album untuk mereka berdua. “Ini apa ma?” “Album, miliki Mama sama mama suami kamu” “Benarkah” “Iya kalian berdua tahu kan Mama dan Mamamu bersahabatan” “Iya kami berdua tahu” “Tentu saja”
Mereka bertiga melihat album tersebut, di dalam album tersebut banyak sekali foto yang berisi kenang-kenangan mulai dari mereka berdua masih kecil hingga ke foto kenangan saat acara mereka menikah seminggu yang lalu. Dari salah satu foto yang ada di dalam album itu ada yang membuat sang istri terkejut, dirinya pun segera meraih foto tersebut dari album.
“Mas lihat ini kan” “Tempat bubur ayam itu” Sang istri mengangguk.
Mereka berdua menunjukan foto tersebut ke ibu sang istri. Lalu ibu menceritakan bahwa foto ini diambil saat ibu sang istri dan juga ibu sang suami makan di tempat tersebut saat mereka masih kecil, ibu bercerita bahwa foto itu diambil oleh ayah sang istri yang ingin menyimpan kenangan saat tempat bubur ayam itu buka untuk pertama kalinya. Ibu sang istri kemudian bertanya kepada sang istri ingin menyimpan foto tersebut dan tentu saja sang istri setuju. Lalu tidak lama kemudian sang istri menyimpan foto tersebut dan mereka berdua pamit untuk pulang.
Di perjalanan “Si kita berziarah dulu yuk” kata sang suami “Iya mas, aku juga mau” balas sang istri
Tidak lama kemudian mereka berdua menuju ke pemakaman untuk berziarah kedua orangtua sang suami. Setelah selesai mereka pulang. Di rumah mereka berdua duduk di ruang tamu sembari melihat foto itu. “Ini beneran kita kan mas?” “Iyalah, memangnya kamu kira siapa” Kata sang suami sembari tertawa “Orang” “Dasar” “Pantas saja rasa bubur ayam tempat itu enak, emang dari kecil sudah sering makan disana” “Iya, omong-omong kamu mau makan bubur ayam lagi besok?” “Enggak mau mas” “Loh kenapa?” “Udah kenyang mas” Mereka berdua tertawa, tentu saja sang istri sudah terlalu sering memakan bubur ayam disana mungkin saja mulutnya sudah bosan merasakan bubur ayam, tapi tentu saja bubur ayam tetap menjadi menu favoritnya namun hanya untuk saat ini dirinya ingin libur dari rasa bubur ayam pada mulutnya, sang suami menuruti sang istri. Lalu mereka berdua kembali memandang foto itu. “Sepertinya Aku ingin membingkai foto itu” “Boleh banget mas”
Keesokannya foto tersebut sudah terbingkai berwarna putih, di dalam foto tersebut terlihat sang istri dan sang suami sedang makan bubur ayam di tempat tersebut bersama kedua orangtua sang istri dan juga kedua orangtua sang suami. Tampaknya bubur ayam tersebut sudah menjadi menu favorit mereka sejak kecil hingga kini.
Cerpen Karangan: Shofa Nur Annisa Deas Blog / Facebook: lovinpluie Terima Kasih sudah berkunjung dan membaca ceritanya. Perkenalkan namanya Shofa Nur Annisa Deas. Saat ini dirinya sedang mencari cerita hidupnya karena menurutnya setiap hidup itu adalah cerita
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 25 Maret 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com