Dreamstory: Makhluk Itu, Benda Itu
Aku berlari seperti kesetanan, menghindari kejaran makhluk berwujud manusia yang dapat memutar kepalanya 180 derajat. Tempat itu seperti jalanan kecil di tengah pemukiman. Sekitarku tampak kelabu, e
0
2
LUKISAN BERDARAH (MARKNO) PART 11
Mentari bersekongkol dengan sang angin mengintip malu-malu dari celah-celah tirai yang menari gemulai. Nyanyian burung terdengar merdu, tak sekalipun membangunkan Jeno yang kesadarannya masih lenyap.
0
0
LUKISAN BERDARAH (MARKNO) PART 10
Kumpulan awan terus berlari hingga warna biru sang cakrawala memudar berganti dengan warna hitam, sehitam jelaga. Jeno, laki-laki itu pulang ke rumahnya setelah seharian menghabiskan waktu di bar, d
0
0
Moon and me
"Jangan coba untuk pergi bila kamu masih sayang padanya"ucap seorang kakak kepada adeknya. "Apa gunanya aku hidup bila hanya aku yang seneng, namun dia malah menyukai V kak"ucap Jasicca "Kau yakin mel
0
0
Teko dan gelas
Ini tentang kisah cinta yang ga pernah cukup oleh 2 orang yang sama sama memiliki ego tinggi dan keras kepala yg di ibaratkan dengan sebuah teko dan sebuah gelas.sang perempuan yg mencintai terlalu be
0
1
Deru air hujan di malam hari
Tik. Tik. Sebutir demi butir tetesan jatuh ketanah, mengisi keheningan malam yang pekat disertai langit mendung dengan kilatan guntur. "Edo? Sepertinya gua pulang aja, mumpung hujannya udah mulai re
0
0
LUKISAN BERDARAH (MARKNO) PART 9
Jeno menoleh, yang entah di mata Mark seperti adegan slow motion. Angin seperti mendukung untuk menggodanya melalui penampilan Jeno yang terlihat begitu menawan. Rambut sehitam jelaga dan lembut milik
0
0
LUKISAN BERDARAH (MARKNO) PART 8
Pagi ini Jeno mengurus lukisan “Bat Country” miliknya yang sudah dipesan oleh seseorang. Ia saat ini sedang berada di tempat sang kawan, untuk memberi pigura pada lukisannya supaya tampak rapi dan le
0
0
Lilin Kecil
Pecahan kaca membelah keheningan malam. Selma yang sedang belajar di kamar terkejut dan penasaran akan suara itu. Suasana rumah yang sudah gelap memaksanya untuk mencari asal suara. Di sana, terhampar
1
1
Senja di Balik Jendela Berembun
Elora mengusap embun tipis di jendela kafe, mencari-cari siluet familiar di antara lautan payung yang basah oleh hujan sore. Jantungnya berdesir setiap kali melihat seorang pria paruh baya mengenakan
0
1
Suara Tengah Malam
Tubuh yang menggigil itu lagi? Dibalik selimut menyembunyikan ketakutan dalam diri, bagaimana mungkin ini terjadi setiap malamnya? Ada apa? Nafas yang tersengal-sengal terasa di udara dengan langit-la
0
1
LUKISAN BERDARAH (MARKNO) PART 7
Masih di malam yang sama, detak jarum jam yang bergerak setiap detiknya seakan menjerit menyuruh sang tuan yang masih tenggelam dalam sketsanya untuk mengistirahatkan tubuhnya. Srak! ... srak! ... s
0
0
LUKISAN BERDARAH (MARKNO) PART 6
Jarum jam terus berdetak seirama dengan ritme jantung Jeno. Malam ini ia kembali ke luar, menembus kesunyian. Handle pintu bergerak selaras dengan pintu yang terbuka, menampakkan eksistensinya dari
0
0
LUKISAN BERDARAH (MARKNO) PART 5
Cahaya senja melukis langit dengan semburat jingganya yang indah. Sekawanan burung tampak bergerombol dan bernyanyi dengan riang kembali ke sarangnya. Jeno, pemuda itu memandang lepas ke depan sana,
0
0
~Ada_Cinta_Di_Pesantren~
......... Selamat membaca📖.......... Sinopsis! Alettha xaviera levania gadis dengan pergaulan bebas yang mengakibatkan dirinya kurang mengenal adab dan ilmu agama, hingga pada ahkirnya sang ayah
0
1
LUKISAN BERDARAH (MARKNO) PART 4
Jeno mengendarai mobil Ferarri warna hitam miliknya menuju ke sebuah rumah milik salah satu temannya. Rumah itu tampak sederhana, tetapi terlihat begitu elegan. Di pekarangan rumahnya tampak sekali
0
0
LUKISAN BERDARAH (MARKNO) PART 3
Mentari bersinar di ufuk timur. Jarum jam berjalan tanpa kompromi hingga menunjukkan pukul 7. Jeno, laki-laki itu melangkah pulang dengan pakaian yang sama seperti malam tadi. Namun, penampilannya t
0
0
LUKISAN BERDARAH (MARKNO) PART 2
Rembulan berdiri dengan gagah. Di tengah kanvas hitam tak berujung, malam ini. Sinarnya yang keperakan melukis gelapnya malam. Udara bagai sebuah tombak menusuk tulang, tak membuat Jeno goyah, ia se
0
0
LUKISAN BERDARAH (MARKNO feat NOREN & JAEMREN)
Klek! Suara pintu terbuka bersamaan dengan sesosok pemuda yang muncul dari dalam kamarnya. “Mau ke mana kamu, Jeno?” suara itu. Suara di mana yang membuat seorang Lee Jeno merasa muak berada di ruma
0
0
Kamu Lebih Menyayangi Masa Lalumu
Hujan sore itu turun dengan lembut, membasahi halaman sekolah yang mulai sepi. Di bawah atap kantin yang bocor di ujungnya, aku berdiri menatap punggung seseorang yang dulu pernah jadi tempatku pulang
0
0