Menantu Terhebat
Dalam sebuah mobil mewah berwarna merah cerah, Hansen Pratama diajak pergi oleh istrinya, Andini Wisnu. Saat itu, dia memakai jas hitam yang dihiasi warna putih yang terlihat cukup elegan dan mewah. Sedangkan istrinya mengenakan gaun merah yang seksi.
Andini membawa pergi suaminya menuju sebuah tempat perjamuan makan malam mewah.
Dalam perjalanan, seperti biasa, Andini memulai percakapan karena Hansen jarang bicara jika tak diajak bicara. Melirik tajam, Andini pun berkata, "Ingat, saat di sana nanti jangan melakukan hal yang membuatku malu. Bersikaplah sewajarnya dan jangan membuat masalah!"
Hansen tersenyum, "Baiklah aku mengerti."
....
Sesampainya di tempat perjamuan, Hansen dan Andini keluar dari mobil. Lalu keduanya masuk ke tempat perjamuan bersama-sama.
Saat baru memasuki ruangan, seorang pria datang menyambutnya. Dia memakai jas putih dan berambut pirang. Wajahnya cukup tampan hingga sanggup membuat banyak wanita meliriknya.
"Wah, wah, lihatlah siapa yang baru datang! Aku sungguh beruntung dapat melihat seorang bidadari datang ke perjamuan makan malamku!" ucap pria itu dengan senyum lebar di wajahnya.
Andini pun menjawab sambutannya dengan senyuman.
"Siapa dia?" tanya Hansen.
"Dia adalah orang yang mengadakan perjamuan makan malam ini dan yang mengundang kita kemari. Pria muda tersukses yang berhasil menjalankan begitu banyak perusahaan ternama," ucap Andini sambil melirik ke arah Hansen.
"Ah, jadi dia yang bernama David Hermanto?" pikir Hansen sambil menatap David.
"Aku benar-benar beruntung malam ini. Tak hanya mendapat kunjungan dari seorang bidadari, tapi juga mendapat pujian darinya. Sungguh sebuah keberuntungan yang luar biasa!" sambung David sambil melangkah mendekat.
Setelah berada tepat di hadapan keduanya, David langsung menyodorkan tangannya. Tanpa mengabaikan Hansen yang jelas-jelas berada di samping Andini, dia berkata, "Bolehkah aku meminjam tanganmu sebentar?"
"Untuk apa?" tanya Andini heran.
"Aku ingin mengajakmu ke tempat yang tidak terlalu ramai. Ada urusan bisnis yang ingin kubicarakan denganmu," ucap David sambil menatap lekuk tubuh Andini.
Hansen yang merasa diabaikan pun berdeham, "Ehm!"
"Ah, aku lupa kalau suamimu ada di sini! Sepertinya kita tak bisa membicarakan urusan bisnis sekarang," sambung David kecewa.
"Jangan pedulikan suamiku,” ucap Andini, “Dia takkan keberatan kalau aku pergi bersamamu. Lagi pula kita hanya pergi untuk membicarakan soal bisnis ‘kan?"
"Ah, tentu saja begitu. Bisnis ini sangat penting dan mungkin dapat meningkatkan keuntungan perusahaan ayahmu. Tapi ini masih rahasia, jadi aku tak ingin orang lain ikut mendengarnya.”
"Kalau begitu, ayo kita pergi," ucap Andini sambil berjalan melewati David.
"Oh iya, bagaimana dengan suamimu?" tanya David lalu melirik Hansen, "Apa dia bisa dipercaya?"
"Ah, dia tak mengerti soal bisnis. Lagipula, kau tak perlu khawatir soal dia, karena suamiku tak akan mengikuti kita. Benarkan suamiku?"
"Tapi…"
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Hansen dipaksa diam oleh Andini dengan menyampaikan isyarat berupa tatapan tajam.
Biasanya Hansen langsung diam saat Andini melakukan itu, namun karena dia merasakan sesuatu yang mencurigakan pada David. Dia bersikukuh meminta untuk ikut.
Alhasil mereka pun berdebat.
Akhirnya Andini menyuruh agar David pergi lebih dulu.
"Baiklah, akan kutunggu kau di lantai dua, nona Andini," jawab David sambil tersenyum sebelum melangkah pergi.
Di saat David sudah pergi menjauh, Andini langsung menyeret Hansen keluar ruang perjamuan.
"Kau ini kenapa sih!? Bukankah aku sudah bilang agar tak membuat masalah!" bentak Andini.
"Kau memang bilang begitu dan aku paham. Tapi, entah mengapa aku merasa kalau David mencurigakan. Aku rasa kau tidak akan aman jika pergi bersamanya. Makanya aku meminta untuk ikut," jawab Hansen dengan pandangan tertunduk.
"David adalah teman masa kecilku. Jangan bicara sembarangan tentangnya! Kau ini hanyalah suami kontrakku. Ingat itu baik-baik! Jika kau tetap membuatku jengkel, maka kembalikan uang 2 milyarku dan batalkan saja kontrak pernikahannya!"
Hansen pun terdiam dan berpura-pura setuju agar tak mengikutinya. Dia paham betul sifat Andini. Pendirian wanita itu begitu kokoh tak mudah digoyahkan saat sudah memutuskan sesuatu.
Ketika Andini pergi meninggalkannya, Hansen pun mengikutinya secara diam-diam.
...
Andini terus berjalan sambil memperhatikan ponselnya. Sebuah pesan dikirimkan oleh David bertuliskan nomor kamar VIP yang biasa digunakan untuk pertemuan bisnis.
Tanpa ragu, Andini langsung pergi menuju kamar tersebut dan memasukinya. Di dalam kamar, Andini melihat David sedang duduk dan mengobrol bersama empat pria.
Andini mengenal mereka. Mereka adalah investor penting perusahaan David. Oleh karena itu, dia pun langsung mendekat tanpa rasa ragu sedikitpun.
Saat melihat Andini masuk, David menyuruhnya duduk dan memberinya segelas anggur untuk merayakan kesuksesan bisnisnya selama ini. Mereka pun bersulang.
Karena kedekatannya dengan David sebagai seorang teman masa kecil, Andini meminum anggur itu tanpa rasa ragu.
Tak lama setelah Andini meminum anggurnya, tiba-tiba dia langsung aneh. Dia merasa sangat lemas dan mengantuk. Tubuhnya terlihat sempoyongan dan kelopak matanya benar-benar terasa berat.
"Kau baik-baik saja, nona Andini?" tanya David khawatir.
Selang berapa detik, Andini langsung lumpuh tak berdaya. Meski begitu, dia masih dapat mendengar suara semua orang. Dia mendengar tawa David serta pria lainnya yang ternyata bersekongkol untuk memberinya obat bius.
Tak hanya itu, dia juga dapat merasakan suntikan jarum di salah satu lengannya. Dari apa yang dia dengar, jarum suntik itu berisikan cairan perangsang yang sanggup membuat seseorang lupa diri dan sangat bergairah untuk berhubungan badan.
Benar saja, setelah suntikan tersebut dicabut keluar, efeknya langsung terasa. Tubuhnya langsung terasa panas dan mendambakan sentuhan pria.
"Apakah benar cairan tadi memiliki pengaruh sekuat itu?"
"Kalau benar, maka itu sangat luar biasa. Tapi sampai kapan efek obat biusnya berakhir?"
"Akan lebih menyenangkan jika memainkan korban yang sedang sadar bukan?" ucap salah satu investor dengan liur di wajahnya.
"Kau memang betul, tuan. Tak ada yang lebih baik dari pada itu."
"Oh iya, obat bius di anggur sebelumnya tidak terlalu kuat. Jadi, mungkin dia akan sadar setelah beberapa menit lagi. Saat itu tiba, barulah permainannya akan dimulai," ucap David menyeringai menjijikkan.
Semua orang tertawa.
Andini yang dapat mendengar semua itu, menangis di dalam hatinya. Dia meneteskan air mata. Di dalam tangisnya, dia pun teringat ucapan Hansen dan berharap bahwa dia akan menolongnya.
Dan benar saja, saat semua orang sedang tertawa, Hansen mendobrak pintu kamar.
"Apa yang kalian lakukan terhadap istriku!?"
Saat Hansen muncul, David langsung bersiul untuk memanggil anak buahnya.
Perkelahian pun terjadi.
Andini yang berpikir bahwa Hansen seorang pecundang lemah, hanya bisa berkata dalam hati.
(Dasar bodoh, kenapa kau datang sendirian!? Kau hanya akan menjadi bulan-bulanan mereka, dasar payah!)
Orang-orang berbadan kekar langsung menerjang Hansen. David tersenyum sinis. Akan tetapi senyuman itu sirna ketika melihat Hansen, tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya berdiri, melancarkan pukulan jab ke setiap anak buah David.
Satu pukulan untuk satu wajah anak buah David.
Mereka semua tumbang seketika.
David dan yang lain panik dan mencoba untuk kabur. Namun, Hansen dengan mudah menangkap mereka dan langsung menghakimi mereka saat itu juga hingga tak sadarkan diri.
Hansen menggendong Andini pergi dari tempat tersebut menuju mobil mereka dan pulang.
Sesampainya di rumah, dia menggendong dan meletakkan Andini ke tempat tidurnya.
Tiba-tiba, Andini menggenggam tangan Hansen. Wajah wanita itu tampak merah merona.
Mendesah lemah, Andini berkata, "Jangan pergi, aku perlu bantuanmu."
"Bantuan apa?" tanya Hansen bingung.
Tanpa menjawab, Andini menarik Hansen ke tempat tidur secara agresif.
Lalu terjadilah sebuah hubungan suami istri yang tidak direncanakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Astrid Bakrie S
Mampir ya
2024-05-28
0
Emilliyana Akoit
seru ceritanya aku suka baget
2023-08-06
0
Cilacap Enjoy
S
2022-12-11
1