Bab 12 : Di tendang dari lingkaran penjaga keamanan

Waktu untuk makan malam telah tiba, Namun suasana rumah masih sepi karena ibu mertuanya pergi entah kemana, sedangkan adik iparnya tak kunjung keluar dari kamar dan sibuk bermain ponsel seperti biasa.

'Makan malam sudah siap.' Hansen mengirim sms ke nomor Andini dan Amelia.

'Aku sedang diet sekarang, kau makan saja jatah makan ku.' Amelia Wisnu langsung membalas pesan singkat Hansen.

'Baiklah, tunggu aku.' balas Andini melalui pesan singkat.

Tap tap tap, terdengar suara langkah kaki dari arah kamar Andini. Hansen pun segera menoleh dan mendapati cara berjalan Andini yang nampak aneh. Dia menyeret kakinya yang bengkak sesekali sembari menahan rasa sakit.

Hansen menatap punggung kaki Andini yang masih agak bengkak dan tak ada obat yang teroles disana. Hansen pun segera teringat dengan obat peredah radang yang tercecer di lantai karena Andini menendang mundur dirinya. 'Obat yang ku oles pasti hilang karena dia mandi.'

"Apa lihat lihat!" ketus Andini.

Hansen mengabaikan ucapannya, dan segera pergi mengambil obat peredah radang yang dia simpan di tempat lain.

Andini segera duduk dan menyantap makanannya, tanpa bertanya alasan kepergian Hansen.

'Cih, dingin sekali. Dia bahkan tak bertanya tentang kondisiku'

Tap! Hansen menaruh sekotak penuh obat peredah radang tepat disamping Andini.

"Bengkak di kakimu pasti masih terasa sakit, pakailah ini dan panggil aku jika perlu bantuanku untuk mengoleskannya,"

'Sejak kapan dia peduli padaku?' Andini terdiam membisu memikirkan kepedulian Hansen.

Hansen segera kembali ke tempat duduknya tanpa menunggu respon Andini. Situasi meja mkan pun terasa sepi dan agak canggung karena tak ada satupun dari mereka yang enggan memulai percakapan.

Setelah selesai makan, Andini dan Hansen segera kembali ke kamar mereka. "Tak ada ayah dan ibuku saat ini. Jadi tak perlu berpura pura untuk tidur dalam satu kamar."

"Iya aku mengerti," Hansen berbalik arah menuju kamar lain.

Disaat Hansen sudah tak terlihat, Andini segera berjalan mendekati pintu kamar adiknya dan segera mengirim pesan singkat. 'Aku sudah di depan kamarmu.'

'Masuk saja, pintunya tidak dikunci.' Amelia Wisnu membalas pesan Andini.

Hansen berbalik arah dan kembali menuju kamar Andini untuk memberikan obat peredah radang yang lupa Andini bawa. Namun langkahnya terhenti saat baru sampai di depan kamar Amelia Wisnu yang terletak tak jauh dari kamar Andini.

"Tolong jujurlah padaku kak!"

"Kenapa sih, kakak gak mau menikah sama kak Herry?" tanya Amelia Wisnu dengan heran.

"Aishh, pertanyaan ini lagi," Andini menepuk dahinya. "Kupikir ada hal penting hingga membuatmu ingin berbicara empat mata saja di kamarmu,"

"I ... ini sangat penting tahu!"

"Sejak dulu kakak selalu mengelak dan mengubah topik pembicaraan setiap kali aku dan ibu bertanya. Tolonglah kak, berhenti membuat kami penasaran!"

"Jelaskan padaku, kenapa kau lebih memilih pria tak berguna itu dari pada kak Herry!" tegas Amelia Wisnu.

"Haish ... ," Andini nampak enggan membahas hal tersebut. Namun karena Amelia Wisnu terus memojokkannya, dia pun akhirnya menyerah.

"Sebenarnya aku juga menyayangkan keputusanku saat itu. Namun semua ini juga demi perkembangan bisnis Herry. Jika ayah tak memaksakan pernikahan dalam waktu dekat, mungkin pernikahan palsu ini tak akan terjadi."

'Pernikahan palsu?'

'Jadi kak Andini dan pria tak berguna itu tak benar benar menjalin hubungan suami istri?' Amelia nampak senang.

"Se ... sekarang kak Herry Wijaya telah kembali loh, seperti apa yang kakak bilang. Dia benar benar berkembang dan makin sukses sekarang. Tak ada alasan lagi bagi kakak untuk terus bersama dengan pria tak berguna itu. Akhiri saja pernikahan palsu ini dan jadikan kak Herry sebagai kakak iparku!" Amelia Wisnu begitu antusias hingga memegang lengan Andini.

'Gadis itu benar-benar!' Hansen kesal karena tak sengaja mendengar ucapan Amelia Wisnu. Meskipun dia juga pernah berpikir untuk bercerai, tapi bukanlah bercerai karena masalah ini, hal ini sekali lagi menginjak-injak harga dirinya. Dia membuang obat itu ke dalam tempat sampah dan pergi. 

....

Keesokan harinya, Hansen Pratama bekerja seperti biasa, Zaskia Arista langsung menyambutnya dan berkata, "Anu ... maaf karena telah membutmu terlibat masalah, dan terima kasih karena sudah mencoba untuk membantuku." Zaskia membungkuk malu sekaligus tak enak akan kejadian yang menimpa Hansen.

"Tak apa, aku tak terlalu mempermasalahkan hal kemarin kok. Lagi pula sekarang semuanya sudah baik baik saja. Bukankah begitu, Bu?" tanya Hansen dengan tersenyum.

"A ... anda tak perlu memanggilku dengan sebutan itu. Lagipula anda kan suami CEO Hotel ini. Akan sangat aneh bagiku jika anda memanggilku begitu," sambung Zaskia sembari membungkuk.

"Meski saya suami Andini Wisnu, nona tak perlu sekaku itu. Lagipula Andini bahkan tak terlalu suka menyebarkan status hubungan kami," potong Hansen sembari melambaikan tangannya.

"Begitu ya ... ,"

'Jadi benar kalau nona Andini adalah istrinya. Lalu kenapa non Andini malah mempersulitnya!?' batin Zaskia bingung.

"Bu?" tanya Hansen karena melihat Zaskia melamun.

"Ah, maaf saya sedikit melamun tadi," sahut Zaskia.

"Apakah tak ada hal yang ingin dibicarakan lagi?"

"Kalau iya, maka saya pamit undur diri," Hansen hendak pergi ke tempatnya bertugas. Namun Zaskia menghentikannya, dan dengan berat hati memberitahukan keputusan Andini Wisnu untuk memindahkannya menjadi designited driver.

"Apa maksud semua ini?" tanya Hansen sembari memegang surat pemindahan tugas di lengannya.

"Itu keputusan Nona Andini. Saya benar benar tak berdaya," ucap Zaskia sembari menunduk.

"Tolong ganti seragam tuan, dan gunakan seragam baru yang sudah tersimpan di atas loker tuan."

"Tuan?"

"Berhenti mengolokku, Bu. Panggil saja aku dengan nama panggilanku," sambung Hansen sambil menghela napas.

"Kalau begitu berhentilah memanggilku dengan sebutan Bu," goda Zaskia sembari tersenyum.

"I ... itu tidak mungkin," Hansen tersipu dan segera pergi meninggalkan Zaskia.

Terpopuler

Comments

Agustina Mose

Agustina Mose

dapat lagi kesempatan untuk merai yang lebih baik

2022-08-29

0

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

very nice thor lanjutkan

2022-08-24

0

Santoso Zha

Santoso Zha

yeees

2022-07-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kejadian yang tak direncanakan
2 Bab 2 : Situasi yang mendesak
3 Bab 3 : Melamar sebuah pekerjaan
4 Bab 4 : Terjebak di lubang yang sama
5 Bab 5 : Rencana Andini
6 Bab 6 : Menghancurkan David dan semua bawahannya
7 Bab 7 : Kembali ke rumah
8 Bab 8 : Hari pertama bekerja
9 Bab 9 : Pembelaan Hansen
10 Bab 10 : Harga dari melawan seorang bos besar
11 Bab 11 : Timbul sedikit rasa
12 Bab 12 : Di tendang dari lingkaran penjaga keamanan
13 Bab 13 : Hansen dan pekerjaan barunya
14 Bab 14 : Tertangkap basah
15 Bab 15 : Keputusan besar Andini
16 Bab 16 : Hati yang hancur
17 Bab 17 : Rasa bersalah
18 Bab 18 : Terjebak
19 Bab 19 : Salah sangka
20 Bab 20 : Singa yang terbangun
21 Bab 21 : Pria yang misterius
22 Bab 22 : Emosi Hansen
23 Bab 23 : Dendam lama
24 Bab 24 : Kembali ke markas
25 Bab 25 : Menghadap Jenderal Besar
26 Bab 26 : Keadaan militer sejak kepergian Hansen
27 Bab 27 : Kegundahan Jenderal Fahar
28 Bab 28 : Menemui Zaskia
29 Bab 29 : Gerakan Scorpion
30 Bab 30 : Amelia Wisnu yang tersadar
31 Bab 31 : Kedekatan Hansen dan Amelia
32 Bab 32 : Dion Raharja
33 Bab 33 : Hansen dan masa lalunya
34 Bab 34 : Pencarian kawan lama
35 Bab 35 : Menghadap pemimpin kelompok Scorpion
36 Bab 36 : Gerakan kelompok peniru
37 Bab 37 : Serangan di gedung putih
38 Bab 38 : Ambil alih
39 Bab 39 : Wajah asli sang peniru
40 Chapter 40 : Pertemuan di istana merdeka
41 Chapter 41 : Deklarasi Hansen
42 Chapter 42 : Misteri kematian palsu
43 Chapter 43 : Kabar dari sang Jenderal
44 Chapter 44 : Rencana Number
45 Chapter 45 : Kebenaran yang telah lama tersembunyi
46 Chapter 46 : Emosi yang tak terbendung
47 Chapter 47 : Shelter
48 Chapter 48 : Shelter 2
49 Chapter 49 : Shelter 3
50 Chapter 50 : Kabar berita
51 Chapter 51 : Kesalah pahaman Andini
52 Chapter 52 : Kepala keluarga Wisnu
53 Chapter 53 : Kedatangan Mr W
54 Chapter 54 : Di balik kacamata Mr W
55 Chapter 55 : Pertemuan keluarga
56 Chapter 56 : Perdebatan di jamuan makan siang
57 Chapter 57 : Bicara empat mata dengan Mr W
58 Chapter 58 : Kembalinya Hacking Eagle
59 Chapter 59 : Tantangan dari pemilik lencana perak
60 Chapter 60 : Theo vs Andrew Julian
61 Chapter 61 : Teknologi rahasia Number
62 Chapter 62 : kejahilan yang berakhir petaka
63 Chapter 63 : Zaskia Arista
64 Chapter 64 : Andini Wisnu dan Herry Wijaya
65 Chapter 65 : Kesalahan langkah Amelia Wisnu
66 Chapter 66 : Murka Mr W
67 Chapter 67 : Mengungkap masa lalu
68 Chapter 68 : Kemalangan Zaskia
69 Chapter 69 : Adi Wijaya dan masa lalunya
70 Chapter 70 : Nasib Weapon Eagle
71 Chapter 71 : Kedatangan Theo
72 Chapter 72 : Kedekatan Theo dan Mr W
73 Chapter 73 : Menuju Battle Holder resmi pertama Hansen
74 Chapter 74 : Duduk dan bersiap
75 Chapter 75: Hansen Vs Marsekal Leo
76 Chapter 76 : Hansen Vs Marsekal Leo part 2
77 Chapter 77 : Pertemuan yang tak direncanakan
78 Chapter 78 : Perburuan Demon Eagle
79 Chapter 79 : Keputusan Demon Eagle
80 Chapter 80 : Musuh bebuyutan Law Breaker
81 Chapter 81 : Menemui Mr W
82 Chapter 82 : Penculikan besar besaran
83 Chapter 83 : Berbicara empat mata dengan Mr W
84 Chpater 84 : Masa Lalu Number One
85 Chapter 85 : Jebakan untuk Andini dan Hansen
86 Chapter 86 : Mengejar Andini
87 Chapter 87 : Penyergapan Weapon Eagle
88 Chapter 88 : Hansen vs Weapon Eagle
89 Chapter 89 : Musuh tersembunyi
90 Chapter 90 : Menyelamatkan Andini
91 Chapter 91 : Emosi yang meluap
92 chapter 92 : Puncak emosi Mr W
93 chapter 93 : Hubungan masa lalu
94 chapter 94 - nasib savior eagle
95 chapter 95 : Perang yang tak terhindarkan
96 Chapter 96 : Rasa bersalah Hansen
97 Chapter 97 : Pertarungan maut Mr W vs Adi Wijaya
98 Chapter 98 : Pertarungan maut Mr W vs Adi Wijaya part 2
99 Chapter 99 : Akhir dari perang angkatan laut vs angkatan udara
100 Chapter 100 : Koridor
101 Chapter 101 : Ilmuan gila
102 Chapter 102 : Kejadian setelah berakhirnya perang antara angkatan laut dan udara
103 Chapter 103 : Dampak setelah peperangan
104 Chapter 104 : Operasi lanjutan
105 Chapter 105 : Hasil operasi
106 Chapter 106 : Perseteruan
107 Chapter 107 : Dominasi Number
108 Chapter 108 : Identitas
109 Chapter 109 : Sampai di Shelter
110 Chapter 110 : Kondisi Cindy Pratama
111 Chapter 111 : Keputusan Hansen
112 Chapter 112 : Campur tangan pihak lain
113 Chapter 113 : Pertarungan yang tak terhindarkan
114 Chapter 114 : Pertarungan yang tak terhindarkan part 2
115 Chapter 115 : Hampir terungkap
116 Chapter 116 : Pertarungan yang tak terhindarkan bagian 3
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1 : Kejadian yang tak direncanakan
2
Bab 2 : Situasi yang mendesak
3
Bab 3 : Melamar sebuah pekerjaan
4
Bab 4 : Terjebak di lubang yang sama
5
Bab 5 : Rencana Andini
6
Bab 6 : Menghancurkan David dan semua bawahannya
7
Bab 7 : Kembali ke rumah
8
Bab 8 : Hari pertama bekerja
9
Bab 9 : Pembelaan Hansen
10
Bab 10 : Harga dari melawan seorang bos besar
11
Bab 11 : Timbul sedikit rasa
12
Bab 12 : Di tendang dari lingkaran penjaga keamanan
13
Bab 13 : Hansen dan pekerjaan barunya
14
Bab 14 : Tertangkap basah
15
Bab 15 : Keputusan besar Andini
16
Bab 16 : Hati yang hancur
17
Bab 17 : Rasa bersalah
18
Bab 18 : Terjebak
19
Bab 19 : Salah sangka
20
Bab 20 : Singa yang terbangun
21
Bab 21 : Pria yang misterius
22
Bab 22 : Emosi Hansen
23
Bab 23 : Dendam lama
24
Bab 24 : Kembali ke markas
25
Bab 25 : Menghadap Jenderal Besar
26
Bab 26 : Keadaan militer sejak kepergian Hansen
27
Bab 27 : Kegundahan Jenderal Fahar
28
Bab 28 : Menemui Zaskia
29
Bab 29 : Gerakan Scorpion
30
Bab 30 : Amelia Wisnu yang tersadar
31
Bab 31 : Kedekatan Hansen dan Amelia
32
Bab 32 : Dion Raharja
33
Bab 33 : Hansen dan masa lalunya
34
Bab 34 : Pencarian kawan lama
35
Bab 35 : Menghadap pemimpin kelompok Scorpion
36
Bab 36 : Gerakan kelompok peniru
37
Bab 37 : Serangan di gedung putih
38
Bab 38 : Ambil alih
39
Bab 39 : Wajah asli sang peniru
40
Chapter 40 : Pertemuan di istana merdeka
41
Chapter 41 : Deklarasi Hansen
42
Chapter 42 : Misteri kematian palsu
43
Chapter 43 : Kabar dari sang Jenderal
44
Chapter 44 : Rencana Number
45
Chapter 45 : Kebenaran yang telah lama tersembunyi
46
Chapter 46 : Emosi yang tak terbendung
47
Chapter 47 : Shelter
48
Chapter 48 : Shelter 2
49
Chapter 49 : Shelter 3
50
Chapter 50 : Kabar berita
51
Chapter 51 : Kesalah pahaman Andini
52
Chapter 52 : Kepala keluarga Wisnu
53
Chapter 53 : Kedatangan Mr W
54
Chapter 54 : Di balik kacamata Mr W
55
Chapter 55 : Pertemuan keluarga
56
Chapter 56 : Perdebatan di jamuan makan siang
57
Chapter 57 : Bicara empat mata dengan Mr W
58
Chapter 58 : Kembalinya Hacking Eagle
59
Chapter 59 : Tantangan dari pemilik lencana perak
60
Chapter 60 : Theo vs Andrew Julian
61
Chapter 61 : Teknologi rahasia Number
62
Chapter 62 : kejahilan yang berakhir petaka
63
Chapter 63 : Zaskia Arista
64
Chapter 64 : Andini Wisnu dan Herry Wijaya
65
Chapter 65 : Kesalahan langkah Amelia Wisnu
66
Chapter 66 : Murka Mr W
67
Chapter 67 : Mengungkap masa lalu
68
Chapter 68 : Kemalangan Zaskia
69
Chapter 69 : Adi Wijaya dan masa lalunya
70
Chapter 70 : Nasib Weapon Eagle
71
Chapter 71 : Kedatangan Theo
72
Chapter 72 : Kedekatan Theo dan Mr W
73
Chapter 73 : Menuju Battle Holder resmi pertama Hansen
74
Chapter 74 : Duduk dan bersiap
75
Chapter 75: Hansen Vs Marsekal Leo
76
Chapter 76 : Hansen Vs Marsekal Leo part 2
77
Chapter 77 : Pertemuan yang tak direncanakan
78
Chapter 78 : Perburuan Demon Eagle
79
Chapter 79 : Keputusan Demon Eagle
80
Chapter 80 : Musuh bebuyutan Law Breaker
81
Chapter 81 : Menemui Mr W
82
Chapter 82 : Penculikan besar besaran
83
Chapter 83 : Berbicara empat mata dengan Mr W
84
Chpater 84 : Masa Lalu Number One
85
Chapter 85 : Jebakan untuk Andini dan Hansen
86
Chapter 86 : Mengejar Andini
87
Chapter 87 : Penyergapan Weapon Eagle
88
Chapter 88 : Hansen vs Weapon Eagle
89
Chapter 89 : Musuh tersembunyi
90
Chapter 90 : Menyelamatkan Andini
91
Chapter 91 : Emosi yang meluap
92
chapter 92 : Puncak emosi Mr W
93
chapter 93 : Hubungan masa lalu
94
chapter 94 - nasib savior eagle
95
chapter 95 : Perang yang tak terhindarkan
96
Chapter 96 : Rasa bersalah Hansen
97
Chapter 97 : Pertarungan maut Mr W vs Adi Wijaya
98
Chapter 98 : Pertarungan maut Mr W vs Adi Wijaya part 2
99
Chapter 99 : Akhir dari perang angkatan laut vs angkatan udara
100
Chapter 100 : Koridor
101
Chapter 101 : Ilmuan gila
102
Chapter 102 : Kejadian setelah berakhirnya perang antara angkatan laut dan udara
103
Chapter 103 : Dampak setelah peperangan
104
Chapter 104 : Operasi lanjutan
105
Chapter 105 : Hasil operasi
106
Chapter 106 : Perseteruan
107
Chapter 107 : Dominasi Number
108
Chapter 108 : Identitas
109
Chapter 109 : Sampai di Shelter
110
Chapter 110 : Kondisi Cindy Pratama
111
Chapter 111 : Keputusan Hansen
112
Chapter 112 : Campur tangan pihak lain
113
Chapter 113 : Pertarungan yang tak terhindarkan
114
Chapter 114 : Pertarungan yang tak terhindarkan part 2
115
Chapter 115 : Hampir terungkap
116
Chapter 116 : Pertarungan yang tak terhindarkan bagian 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!