Bab 20 KEJUJURAN REINO

 

Reino segera menghubungi Rita begitu Daniel meninggalkan ruangannya, memintanya membawa makanan dan segelas teh hangat untuk Kanaya. Ia menjelaskan keadaan sahabatnya yang belum siuman.

Dengan langkah cepat, Rita menyusuri koridor kantor menuju lift. Ia membawa makanan dan minuman untuk Kanaya dan pak Reino. Setelah sampai di ruangan Reino, ia pun mengetuk pintu perlahan.

 

"Masuk!" sahut Reino dari dalam.

 

Rita masuk ke dalam namun tak menemukan siapa-siapa di sana. Ia pun celingukan mencari bos nya itu. Perasaan tadi ada suara pak Reino, batin Rita heran. Belum sempat ia memanggil nama Reino sekali lagi, tiba-tiba sebuah pintu di belakang kursi kerja Reino terbuka. Reino berdiri di sana mengulum senyum melihat Rita kebingungan mencarinya. Ia lupa, tidak sembarang orang yang mengetahui jika ada ruangan khusus di dalam kantor Reino untuknya beristirahat.

 

"Ini pak makanannya."

"Bawa masuk kemari." pinta Reino nenyuruh Rita masuk.

 

Rita terperanjat melihat keadaan Kanaya yang terbaring lemah. Ia berjalan mendekati ranjang dan duduk di tepinya. Di sentuhnya kening Kanaya yang terasa panas di telapak tangannya.

 

"Nay..." panggilnya sembari menggenggam tangan Kanaya.

 

Samar-samar Kanaya mendengar namanya dipanggil oleh Rita. Ia berusaha membuka mata perlahan. Namun, kepalanya terasa pusing. Mulutnya terasa pahit. Ia melihat ke sekeliling ruangan tapi merasa asing tak mengenal tempat itu.

 

"Di mana ini, Rit?" tanya Kanaya pelan.

"Di ruangan pak Reino, Nay." terang Rita menjelaskan. Reino menghampiri Kanaya di sisi lain ranjang.

 

Kanaya nampak begitu lelah. Bibirnya pucat. Reino menahan keinginannya untuk merengkuh pundak Kanaya dan menyandarkan kepala gadis itu di bahunya.

 

"Rit, tolong bawa tehnya kemari." pinta Reino.

 

Rita menyodorkan teh itu kepada Reino. Dengan telaten ia membantu Kanaya minum. Setelah meneguk beberapa kali Kanaya memberi isyarat agar Reino meletakkan teh itu.

 

Rita tersenyum melihat adegan di depannya itu. Keduanya mirip sepasang kekasih. Sikap lembut dan perhatian Reino kepada Kanaya semakin membuat Rita yakin bahwa bos nya itu sudah jatuh hati pada sahabatnya.

 

"Kalau begitu saya permisi dulu, pak. Kasihan mbak Dewi sendirian di kantin." pamit Rita mencari alasan meninggalkan mereka berdua.

"Aku ikut, Rit.. " sahut Kanaya tiba-tiba berusaha beranjak dari tempat tidur namun dengan tegas Reino meraih tangan gadis itu.

"Kamu tidak boleh kemana-mana. Kamu itu sedang sakit. Istirahatlah di sini." ujar Reino tak mau dibantah.

 

Kanaya menatap Rita memohon agar ia tetap di sana menemaninya. Ia merasa tidak enak bila berduaan saja dengan Reino. Meski dalam keadaan sakit begini, ia merasa detak jantungnya mulai tak terkendali iramanya. Apalagi tangannya sekarang masih dalam genggaman Reino. Hal itu membuatnya semakin salah tingkah.

 

Rita berlalu meninggalkan ruangan Reino dengan senyum menghias di wajahnya. Ia turut senang bila Reino benar-benar menyukai Kanaya. sahabatnya. Kanaya gadis yang baik. Ia pantas mendapat laki-laki sebaik Reino. Dalam hati ia berdoa semoga Tuhan menyatukan mereka berdua.

 

***

 

Kanaya baru saja bangun dari tidurnya. Diliriknya jam di samping ranjang, sudah menunjukkan pukul 3 sore. Rupanya ia tertidur cukup lama setelah minum obat yang diberikan Reino tadi. Ia merasa sedikit lebih baik. Kepalanya tidak lagi pusing. Demamnya juga sudah turun. Hanya satu yang ia rasakan sekarang, perutnya lapar. Ia bisa mendengar cacing di dalam perutnya mulai berdendang.

 

"Di mana pak Reino?" gumamnya pelan.

 

Kanaya turun dari ranjang, ia mencari Reino di ruangannya untuk berpamitan. Ia ingin kembali ke tempatnya. Sekarang teman\-teman di ruangannya pasti sedang heboh membicarakan dirinya yang jatuh pingsan dan ditolong oleh si bos "RR" Group itu. Bukannya senang mendapat perhatian dari Reino, Kanaya malah bergidik ngeri sekarang. Ia yakin ada banyak karyawati di kantor yang akan mencibirnya sebagai wanita penggoda yang berusaha menarik perhatian atasannya saja. *Hadeeehhh... Matilah kau Kanaya! ucapnya dalam hati*.

 

"Sudah bangun? Kemarilah." pinta Reino begitu melihat Kanaya membuka pintu kamar itu.

 

Entah mengapa, begitu melihat Reino, ia lupa jika ia ingin berpamitan kembali ke ruangannya. Alih\-alih berpamitan, ia malah menghampiri Reino yang memanggilnya. Reino menghentikan pekerjaannya memeriksa beberapa file di komputer kemudian berdiri di hadapan Kanaya.

 

"Sudah enakan?" sapanya sembari memeriksa kening Kanaya.

"Iya, pak. Saya sudah tidak pusing." jawabnya.

 

Reino meraih tangan Kanaya dan membawa gadis itu duduk di sofa. Ia menyelipkan rambut Kanaya yang sedikit tergerai di pipinya.

 

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Reino seraya menatap Kanaya lekat.

"Saya sudah mendingan kok, pak."

"Dokter bilang kamu terlalu lelah, Nay." imbuhnya.

"Mungkin lebih baik kamu berhenti bekerja di restoran itu." ucap Reino ragu. Saat melihat perubahan ekspresi wajah Kanaya kemudian ia tersadar seharusnya ia tidak mengatakan hal itu.

"Saya baik-baik saja, pak. Dan saya tidak mungkin berhenti bekerja di sana. Keluarga saya masih butuh banyak biaya dan saya masih sanggup bekerja demi mereka." ucapnya lirih. Air mata kembali menetes dari pelupuk mata Kanaya.

"Baiklah. Maafkan aku, Nay. Aku hanya mengkhawatirkan kesehatanmu. Aku tidak ingin melihatmu kelelahan bekerja." timpal Reino sembari menghapus air mata Kanaya dengan jemarinya.

Kanaya menatap wajah laki\-laki di hadapannya itu. *Kenapa bapak begitu perhatian sih? Tolong jangan membuatku salah paham dengan sikap baik bapak ini, batin Kanaya*.

 

"Saya permisi dulu ya, pak. Terima kasih karena hari ini bapak begitu baik merawat saya."

"Tunggu, Nay. Tolong jangan salah paham. Aku tidak berniat mencampuri urusan pribadimu. Tapi jujur aku tidak ingin melihatmu jatuh sakit karena bekerja terlalu keras. Kalau kamu mengijinkan aku ingin membantumu."

Langkah Kanaya terhenti karena ucapan Reino barusan. Inilah alasan Kanaya mengapa ia tidak ingin berbagi kisah hidupnya dengan siapapun. Ia tidak ingin dikasihani. Dan sikap Reino barusan menunjukkan kalau laki\-laki itu pasti sedang berempati pada nasib keluarganya yang kurang beruntung. Bukan seperti yang Rita katakan, jika Reino mencintainya. Cinta dan iba adalah dua hal yang jauh berbeda.

"Tidak, pak. Terima kasih. Saya akan berusaha sendiri." jawab Kanaya berusaha mempertahankan harga dirinya.

Gadis itu melangkah keluar meninggalkan Reino sendiri di ruangannya. Ia menyesali ucapannya. Kanaya adalah gadis yang berpendirian teguh dan tidak mau merepotkan orang lain. Seharusnya, ia menghormati prinsip hidup Kanaya meski sesungguhnya ia tulus ingin membantu gadis yang sudah berhasil merebut hatinya itu.

Maafkan aku, Nay, sesalnya dalam hati.

---------------------------------

Episodes
1 Bab 1 PAMIT
2 Bab 2 DUNIA BARU
3 Bab 3 KABAR BAIK
4 Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5 Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6 Bab 6 IDENTITAS REINO
7 Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8 Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9 Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10 Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11 Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12 Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13 Bab 13 AKHIR LIBURAN
14 Bab 14 KERJA LAGI
15 Bab 15 PERHATIAN
16 Bab 16 CUEK
17 Bab 17 MANA MUNGKIN?
18 Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19 Bab 19 LELAH
20 Bab 20 KEJUJURAN REINO
21 Bab 21 MENGHINDAR
22 Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23 Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24 Bab 24 KHAWATIR
25 Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26 Bab 26 INTEROGASI
27 Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28 Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29 Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30 Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31 Bab 31 JATUH HATI
32 Bab 32 RINDU
33 Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34 Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35 Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36 Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37 Bab 37 BERKEMAS
38 Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39 Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40 Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41 Bab 41 SEPERTI MIMPI
42 Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43 Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44 Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45 Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46 Bab 46 MERAJUK
47 Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48 Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49 Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50 Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51 Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52 Bab 52 BATAL PULANG
53 Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54 Bab 54 KARENINA
55 Bab 55 TANDA TANYA
56 Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57 Bab 57 CEMBURU
58 Bab 58 PERTENGKARAN
59 Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60 Bab 60 ISI HATI NINA
61 Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62 Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63 Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64 Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65 Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66 Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67 Bab 67 SANDIWARA NINA
68 Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69 Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70 Bab 70 MENCARI PELUANG
71 Bab 71 RAYUAN NINA
72 Bab 72 KABAR BAHAGIA
73 Bab 73 SIASAT
74 Bab 74 KEJUTAN BESAR
75 Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76 Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77 Bab 77 KECEWA
78 Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79 Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80 Bab 80 SERANGAN SENJA
81 Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82 Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83 Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84 Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85 Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86 Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87 Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88 Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89 BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90 Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91 Bab 91 HARAPAN MBOK NAH
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1 PAMIT
2
Bab 2 DUNIA BARU
3
Bab 3 KABAR BAIK
4
Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5
Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6
Bab 6 IDENTITAS REINO
7
Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8
Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9
Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10
Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11
Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12
Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13
Bab 13 AKHIR LIBURAN
14
Bab 14 KERJA LAGI
15
Bab 15 PERHATIAN
16
Bab 16 CUEK
17
Bab 17 MANA MUNGKIN?
18
Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19
Bab 19 LELAH
20
Bab 20 KEJUJURAN REINO
21
Bab 21 MENGHINDAR
22
Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23
Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24
Bab 24 KHAWATIR
25
Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26
Bab 26 INTEROGASI
27
Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28
Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29
Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30
Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31
Bab 31 JATUH HATI
32
Bab 32 RINDU
33
Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34
Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35
Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36
Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37
Bab 37 BERKEMAS
38
Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39
Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40
Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41
Bab 41 SEPERTI MIMPI
42
Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43
Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44
Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45
Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46
Bab 46 MERAJUK
47
Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48
Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49
Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50
Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51
Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52
Bab 52 BATAL PULANG
53
Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54
Bab 54 KARENINA
55
Bab 55 TANDA TANYA
56
Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57
Bab 57 CEMBURU
58
Bab 58 PERTENGKARAN
59
Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60
Bab 60 ISI HATI NINA
61
Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62
Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63
Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64
Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65
Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66
Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67
Bab 67 SANDIWARA NINA
68
Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69
Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70
Bab 70 MENCARI PELUANG
71
Bab 71 RAYUAN NINA
72
Bab 72 KABAR BAHAGIA
73
Bab 73 SIASAT
74
Bab 74 KEJUTAN BESAR
75
Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76
Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77
Bab 77 KECEWA
78
Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79
Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80
Bab 80 SERANGAN SENJA
81
Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82
Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83
Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84
Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85
Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86
Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87
Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88
Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89
BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90
Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91
Bab 91 HARAPAN MBOK NAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!