Meraih Mimpi
Kanaya menghapus airmata dengan ujung telunjuknya seraya memeluk tubuh sang ibu yang berdiri di hadapannya.
"Kamu hati-hati di sana ya nduk. Jakarta itu besar. Jangan ikut-ikutan pergaulan yang ndak bener. Apalagi kamu perempuan. Ibu benar-benar khawatir." nasehat sang ibu lirih diiringi derai tangis di wajah keriputnya.
"Iya bu. Do'akan aku ya bu." ucap Kanaya sendu.
Kanaya meraih koper dan tas ranselnya lalu bergegas masuk ke dalam taksi online yang tadi sudah di pesannya untuk pergi ke stasiun. Dari dalam mobil ia memandang ke arah rumah. Sang ibu semakin deras tangisannya mengingat ini adalah pertama kalinya Kanaya meninggalkan rumah untuk waktu yang lama. Beliau pasti akan merindukan putri kesayangannya itu. Sementara sang ayah hanya bisa memandang anak gadisnya dari balik kaca jendela rumah.
Putriku sudah dewasa, batin sang ayah terharu. Tak disangka sekaranglah waktunya ia pergi demi menggapai cita-citanya.
"Jangan ditangisi bu. Anakmu itu pergi demi merajut mimpi-mimpinya hidup mandiri. Do'akan saja yang terbaik." ujar sang ayah bijak, diiringi anggukan pelsn sang ibu.
*
Di dalam kereta, Kanaya merapihkan barang\-barang bawaannya tadi ke tempatnya. Perjalanannya akan memakan waktu cukup lama. Baru besok malam ia tiba di ibukota. Ia melirik sekilas jam di tangannya.
"Masih 15 menit kereta berangkat." gumamnya pelan.
Segera ia duduk di kursinya. Pikirannya melayang tak karuan. Ini adalah perjalanan terjauh yang akan ia tempuh seumur hidupnya. Teringat wajah sang ibu tadi saat mengantarnya ke depan rumah. Tak terasa bulir bening berhasil menembus benteng pertahanannya.
Ibu, batinnya sedih. Belum-belum aku sudah merindukanmu, bu. Ah, betapa cengengnya aku, rutuk sudut hatinya yang lain. Suara-suara bergolak dalam hati Kanaya. Ada rasa gundah yang membuncah di dalam dadanya.
"Kamu harus kuat, Nay!" ujarnya tegas, berusaha menyemangati diri sendiri. Ia tidak ingin tekadnya kendur dan menyerah sebelum berjuang.
"Semangaaaattt...!!!!" pekiknya tiba-tiba, membuat beberapa penumpang menoleh dan tersenyum melihat tingkahnya.
Kanaya menggaruk\-garuk kepalanya yang tidak gatal lalu merebahkan punggungnya ke sandaran kursi kereta. Matanya terpejam berusaha mengalihkan pikirannya yang berkelana tanpa arah.
**
Kanaya adalah gadis periang. Ia sangat disukai karena sifatnya yang ramah dan tak pernah memilih\-milih teman. Semasa duduk di bangku SMA ia selalu menjadi tempat curahan hati teman\-temannya. Ia selalu menjadi pendengar yang baik untuk mereka. Hampir setiap hari telepon rumahnya berdering menjadi saksi bisu sesi curhat on air layaknya psikolog yang berbincang santai dengan para pasiennya.
Kebaikannya ini membawa berkah bagi hidup Kanaya. Salah seorang sahabat SMA nya menghubungi Kanaya beberapa hari yang lalu, menanyakan kabar dan bercerita bertukar rindu.
"Jadi kamu belum dapat kerja, Nay?" tanya Rita waktu itu.
"Belum, Rit. Belum ada panggilan." Kanaya menjawabnya dengan lesu.
Memang belum satu pun surat lamaran yang dikirimnya sejak lulus SMA itu yang diterima. Jaman sekarang sangatlah sulit untuk mencari pekerjaan yang layak. Apalagi ia hanya lulusan SMA. Sebenarnya Kanaya ingin melanjutkan kuliah, namun ia tak ingin menambah beban hidup yang dipikul sang ibu.
Semenjak ayahnya terkena serangan jantung dua tahun lalu, beban mencari nafkah dipikul oleh sang ibu. Ia tak tega melihat suaminya bekerja dan kelelahan karena tenaganya sudah tak mampu lagi. Sang ibu memilih berjualan nasi di teras depan rumahnya demi menyambung hidup. Apalagi Kanaya masih memiliki 2 orang adik laki\-laki yang masih kecil. Abi dan Ali. Keduanya anak kembar dan bersekolah di bangku SMP kelas 2. Jadi ia harus mengubur dalam\-dalam impiannya untuk kuliah. Ia bertekad ingin membantu ibunya mencari nafkah demi biaya sekolah kedua adiknya itu.
Beruntung Rita menawarkan pekerjaan untuknya. Di tempatnya bekerja ada lowongan menjadi cleaning service.
"Cleaning service? Mauu..mauu, rit. Aku mau deh. Tapiii...ijasah aku kan cuma SMA? Bisa kah?"
"Bisa laah. Aku juga pake ijasah SMA, Nay. Pokoknya kamu tenang aja. Kamu datang aja ke Jakarta. Nanti tinggal sementara di kosan aku. Baru pikirin selanjutnya mau gimana. Oke?"
Dengan berbekal uang seadanya hasil menjual cincin pernikahan ibunya, Kanaya pun berangkat. Di dompetnya hanya ada uang satu juta lima ratus yang sudah berkurang jumlahnya untuk membayar taksi online tadi. Sementara tiket kereta telah dipesankan terlebih dahulu oleh Rita.
"Maafin Nay ya bu sudah merepotkan ibu. Insyaallah kalo sudah bekerja dan dapat gaji, Nay akan mengganti cincin ibu ini." ujar Kanaya tak enak hati tadi malam sebelum keberangkatannya.
"Jangan terlalu dipikirkan nduk. Ibu tidak bisa memberimu uang lebih. Cuma itu barang berharga yang ibu punya. Kalau ini bisa membantu, ibu ikhlas nduk. Pasti kamu butuh uang lebih di sana." sang ibu menatap lembut wajah Kanaya. Ia tau pasti anak gadisnya itu enggan menerima uang darinya.
***
*Keesokan harinya*.
Kanaya menguap pelan berusaha mengusir kantuk yang melanda. Sambil mengerjap\-ngerjapkan mata ia melihat hapenya.
*Sudah hampir sampai, gumamnya pelan*.
Kanaya membuka beberapa pesan di aplikasi whatsappnya. Ternyata Rita. Sahabatnya itu telah sampai di tujuan untuk menjemputnya.
*1 stasiun lagi Rit. Tunggu yaaa*..
Kanaya membalas pesan Rita dan tak lupa menambahkan emotikon "cium" untuk sahabatnya itu.
Dua puluh menit kemudian Kanaya tiba. Rita berlari menghambur ke arah Kanaya dan memeluknya erat begitu melihat gadis itu keluar dari pintu stasiun.
"Kangen banget sama kamu, Nay." ujar Rita senang.
Kanaya membalas pelukan itu dengan hati lega. Akhirnya ia tiba juga di Jakarta. Perjalanan yang ia tempuh cukup jauh. Ia sempat takut membayangkan jika Rita tak bisa datang menjemputnya di stasiun. Tentu ia akan kebingungan mencari tempat kos Rita. Sedang di sana ia tidak mengenal siapa\-siapa.
"Makan dulu yukkk. Pasti kamu lapar kaaan..?"
"Ayo!" jawab Kanaya semangat.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca novelku. Semoga suka yaa mantemans.. ;)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
salam kenal kakak
asisten dadakan hadir😘
mampir yuk
semangat selalu💪
2021-01-28
1
🥀|bINInYa MaKnAe|🥀
Hallo kak aku mampir👋
2021-01-20
2