Waktu baru menunjukkan pukul 6.30 pagi namun suasana di kantor "RR" Group sudah terlihat ramai terutama bagian dapur dan cleaning service. Terdengar suara pak Didik yang lantang sedang sibuk mengomando anak buahnya untuk mengecek ini dan itu. Kaca, jendela, meja dan kursi tak luput dari pengawasan.
Begitu juga di bagian dapur. Semua karyawan bagian ini tengah mempersiapkan jamuan makan yang sangat mewah untuk disuguhkan setelah acara rapat selesai. Rita terlihat mondar\-mandir membawa berbagai jenis hidangan yang berbeda. Semua tertata rapi di atas peralatan makan yang sangat cantik.
Ada acara apa sih kok sampe heboh begini, batin Rita.
Sejak tadi ingin sekali ia bertanya pada kak Nia, seniornya di dapur, tentang acara hari ini. Namun, kesibukan mereka sejak pukul 5 pagi itu menghalanginya. Tak ada kesempatan cuap\-cuap manja seperti hari\-hari biasa di dapur kantin. Semua orang sedang fokus pada tugas masing\-masing.
"Kak! Kak Nia...!" panggil Rita sedikit mengagetkan Nia yang sedang menata buah-buahan di piring saji.
"Ihhh.. kamu ngagetin aja, Rit. Apaan sih?" protes Nia kesal.
"Hehe..maaf kak. Abisnya mau tanya sesuatu tapi kakak sibuk terus." gerutu Rita manyun.
"Mau tanya apa sih kok serius amat?!"
Rita mendekat. Dilihatnya kanan\-kiri takut ada yang menguping.
"Sebenernya hari ini ada acara apa sih kak kok heboh banget jamuannya?" tanya Rita penasaran. Nia menghentikan sejenak aktivitasnya menata buah.
"Hari ini ada pengumuman penting. Presdir kita pak Danu Rahardian akan melepas jabatannya dan menyerahkannya pada anaknya. Beliau memutuskan untuk pensiun dari bisnis ini." terang Nia menjelaskan.
Rita manggut\-manggut menanggapi penjelasan dari Nia. Beberapa hari lalu ia memang sempat mendengar beberapa karyawan wanita di kantor itu sedang bergosip. Ia yang sedang melayani mereka di kantin sengaja memasang telinga mendengarkan obrolan mereka. Salah satu wanita itu menyebut bahwa presdir mereka akan menyerahkan seluruh sahamnya atas "RR" Group kepada salah satu anaknya. Namun tidak ada yang tahu kepada siapakah jabatan pimpinan akan dipercayakan.
Seperti yang sudah mereka ketahui, presdir Danu memiliki 3 orang anak. Tetapi yang paling mereka kenal hanya Wanda Rahardian. Ia adalah putri sulung keluarga Rahardian. Ia sering kali menemani ayahnya di kantor untuk membantu membereskan beberapa masalah. Bahkan ia pernah diberi tugas untuk mengerjakan proyek\-proyek besar di luar negeri. Hal itu tentu saja membuatnya menjadi kandidat yang paling menonjol untuk dipilih menjadi pengganti sang ayah.
Sementara itu, anak kedua presdir Danu tinggal di luar negeri. Ia baru saja menyelesaikan pendidikan S2 nya di kota London, Inggris. Ia tidak pernah sama sekali menginjakkan kaki di kantor ayahnya. Menurut rumor yang beredar, anak kedua beliau ini mempunyai bisnis sendiri di sana. Sejak memutuskan kuliah di London, ia memulai usaha sendiri untuk membiayai kuliahnya. Ia membuka bisnis di bidang kuliner bersama teman kampusnya. Tentu saja hal ini membuatnya tak pernah berkunjung ke kantor ayahnya sekalipun.
Anak ketiga presdir Danu masih duduk di bangku kuliah. Ia juga tak memiliki kemampuan yang cukup untuk menjadi pengganti ayahnya karena minimnya pengalaman bisnis di bidang ini. Jadi, kemungkinan besar Wandalah yang akan diberi mandat untuk meneruskan perusahaan "RR" Group karena hanya dialah yang mempunyai kompetensi yang bisa diandalkan di perusahaan itu.
"Waahh..kalau bu Wanda yang memimpin perusahaan, bisa-bisa tiap hari kita di omelin melulu ya." oceh Rita merinding.
Sebagian besar karyawan sudah pernah mendengar desas\-desus betapa sadisnya bu Wanda Rahardian. Sebagai putri seorang presdir ia dikenal galak dan disiplin terhadap bawahan. Tidak ada pengecualian dan alasan yang akan ditolerirnya. Semua harus tunduk dan patuh pada perkataannya. Kalau tidak bersiaplah mendapat SP di meja kerja mereka.
________________________________________
Suasana ruang rapat sedikit tegang menanti kehadiran presiden direktur. Semua orang di ruangan itu terlihat gelisah menanti pengumuman penting dari presdir Danu. Keputusan yang akan beliau ambil tentunya akan berpengaruh pada kelangsungan hidup perusahaan. Dan tentu saja secara tidak langsung berimbas pada atmosfer kerja di kantor. Selama ini karyawan kantor "RR" Group sangat senang dipimpin oleh presdir Danu karena beliau orang yang peduli terhadap bawahan. Ia juga dikenal adil dan bijaksana dalam membuat keputusan sehingga tidak pernah ada pihak yang merasa dirugikan selama ia memimpin.
Tak berapa lama sang presdir pun hadir memasuki ruang rapat. Beliau di temani sekretarisnya, pak Sanjaya. Semua orang berdiri menyambut kedatangan beliau.
"Silahkan duduk kembali." ucap beliau memberi tanda mempersilahkan semuanya duduk kembali.
"Saya berterima kasih atas kedatangan kalian pagi ini." ujar presdir Danu membuka pertemuan dengan sikap santun.
Semua orang mendengar perkataan beliau dengan seksama. Detik\-detik pengumuman penting untuk perusahaan itu pun telah tiba.
"Mungkin sebagian besar dari kalian telah mendengar kabar bahwa saya akan pensiun dari perusahaan ini."
Orang\-orang yang ada di ruangan itu saling melempar pandang. Ternyata benar desas\-dedus itu, batin mereka.
"Saya sekarang sudah tidak muda lagi. Sudah saatnya perusahaan ini dipimpin oleh orang yang lebih muda agar terjadi pembaruan-pembaruan di perusahaan yang kita cintai ini."
"Bagaimanapun juga, hidup perusahaan ini tidak hanya bergantung pada seorang pemimpin saja, tetapi juga bergantung pada seluruh karyawan dari tingkat atas sampai yang terbawah sekalipun. Jadi, saya berpesan kepada pimpinan baru yang akan menggantikan saya nanti, ingatlah, rangkulah seluruh karyawan perusahaan ini. Anggaplah mereka adalah keluarga. Kita adalah satu keluarga."
Suasana hening. Semua menyimak kata demi kata yang disampaikan oleh presdir Danu.
"Untuk itu saya sudah mengambil keputusan dengan sangat hati-hati dan berfikir ke depan demi masa depan perusahaan ini. Saya memilih, Reino Rahardian, putra kedua saya menjadi presiden direktur yang baru di perusahaan ini. Saya mohon pada segenap jajaran dewan direksi untuk bisa bekerja sama dengannya. Bantulah dan bimbinglah dia agar dia bisa menjadi pemimpin yang baik dan adil. Terima kasih atas waktu kalian."
Tepuk tangan riuh terdengar, membahana di seluruh ruang rapat pagi itu. Yang disebut namanya hadir dari balik pintu utama setelah namanya resmi diumumkan sebagai presiden direktur "RR" Group yang baru. Ya, Reino Rahardian tampil memukau dengan setelan jas rapi berwarna hitam. Rambut ikalnya klimis disisir rapi ke belakang. Ia terlihat gagah dan tampan sekali. Para karyawati yang juga hadir di acara itu nampak terpesona melihat presiden direktur mereka yang baru itu wajahnya mirip bintang film.
Begitu pun Rita. Gadis itu terkejut bukan main saat mendengar pengumuman tadi. Ia yang sedang menata dan merapikan meja prasmanan di ruangan sebelah pun terlonjak kaget.
Reino Rahardian???? Apa Reino yang ia temui di kedai bakso mang Ujang?? Ahh, masa iya Reino itu. Yang namanya Reino kan banyak. Mungkin ini Reino yang lain, batin Rita.
Untuk memenuhi rasa penasarannya, akhirnya iya menghubungi Kanaya.
***Rita: Halo, Nay!
Kanaya: Iya, Rit ada apa? Km kok bisa nelpon? Bukannya lagi sibuk nih?
Rita: Eh iya sih tapi aku mau tanya sama kamu. Mas Reino yang kamu kenalin tempo hari itu kerjaannya apa, Nay?
Kanaya: Sopir... Kan dia sendiri yang bilang ke kita waktu itu. Memang kenapa, Rit??
tut...tut...tut... sambungan terputus***.
Kanaya memandang hapenya dengan perasaan bingung. *Kenapa juga si Rita ini? Aneehhh.. gumam Kanaya seraya menyimpan kembali hapenya ke dalam saku celana*.
_________________________________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
L🌿
Mampir bawa boom like, komen, 5 rate dan fav💛
Semangat Thor 💪 Saling Dukung 🤗
Ditunggu feedbacknya
"Istri Pilihan Papa"
"Cinta Dan Musuh"
2021-01-21
1
🥀|bINInYa MaKnAe|🥀
Lanjuttt kak🌈
2021-01-20
2