Bab 4 PERTEMUAN KEDUA

Kanaya bersandar pada sebuah pohon rindang di halaman kantor "RR" group sambil sesekali melirik jam di tangannya.

"Rita lama sekali siihhh...!" gerutunya kesal. Hampir setengah jam ia menunggu Rita di sana. Mereka berdua berencana mampir ke kedai bakso langganan yang letaknya tak jauh dari kantor itu. Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sambil ngomel-ngomel tak jelas karena perutnya sudah keroncongan.

Seharian tadi bagian cleaning service dibuat sibuk bukan kepalang. Bukan tanpa alasan, besok akan ada rapat besar dewan direksi di kantor. Kanaya dan kawan-kawannya bertanggung jawab akan kebersihan dan kenyamanan aula ruang rapat. Mau tak mau mereka bekerja dengan ekstra hati-hati dengan tambahan shift kerja 2 jam hingga mereka pun melewatkan jam makan siang. Tentu saja perut Kanaya berontak meronta-ronta minta jatah.

"Naayyy..!" panggil Rita dari depan lobi dengan setengah berlari kecil.

"Lamaanyaaa kamuuu.." bibir Kanaya monyong kayak bibir bang mandra. hehe..

"Iyaa maapppp. Abisnya aku ada briefing dadakan barusan. Kamu kan tahu sendiri besok bakal sibuk di kantor gara-gara meeting besar." kilah Rita membela diri.

"Ya udah ayoo. Udah laper bingiitttt inii." Kanaya menggamit lengan Rita lalu mengajaknya berjalan cepat-cepat.

Sesampainya di kedai bakso Mang Ujang, duo gadis itu segera mencari posisi duduk yang paling mereka sukai, yuuppp kursi yang menghadap ke jalan. Mereka paling suka makan bakso sambil mengomentari orang-orang yang lewat. Iseng banget kan? Nah, para readers punya kesamaan ga sama mereka?? Jujur kalo author sih iyaaa. ^v^

"Mang, bakso kayak biasanya ya. Dua mang. Pedesss polll!" seru Rita sambil menarik sebuah kursi.

Dari balik singgasana perbaksoannya mang Ujang mengangguk mengiyakan. Diraciknya dengan semangat dua mangkok bakso urat super pedas dengan bawang goreng yang banyak, kesukaan Kanaya dan Rita. Tak lupa mang ujang juga membuat 2 gelas es teh manis untuk mereka.

"Naaah.. ini baksonya untuk neng geulis berdua. Super spesial karena hari ini ada bonus krupukkk." terang mang Ujang sambil menata pesanan di atas meja.

"Waaaahh.. segernyaaa. Mantaap mang pedesnya." puji Rita setelah menyeruput sesendok kuah baksonya.

"Eh mang Ujang lupa nih es teh ga dikasih sedotan."

"Biar aku aja yang minta ke mang Ujang." timpal Kanaya cepat.

Gadis itu segera berdiri dan berbalik namun tak sengaja badannya menabrak seseorang yang hendak melewati meja mereka.

Brukkk!!! Tubuh Kanaya yang kecil ramping pun terhuyung karena hilang keseimbangan. Beruntung sebelum sempat terjatuh, orang itu menarik lengan Kanaya hingga ia terjatuh ke pelukannya.

Kanaya melongo karena terkejut.

"Kamu ga papa kan?" tanya orang itu tanpa melepas tangan Kanaya.

"Eh..Kanaya kan?" tanyanya lagi.

Merasa namanya disebut spontan Kanaya mendongak menatap wajah orang itu.

"Mas Rei?" dengan gugup Kanaya berusaha berdiri.

Keduanya saling pandang tanpa berkedip, lama sekali mirip adegan di film India. Jantung Kanaya pun berdegup kencang saat ditatap seperti itu oleh seorang laki-laki tampan.

Perawakan Reino tinggi sekitar 180 cm seperti seorang atlet bola basket. Kulitnya putih. Rambutnya sedikit bergelombang berwarna hitam. Gaya pakaiannya tak jauh beda seperti pada pertemuan mereka pertama kali, memakai kaos dan jaket kulit warna hitam. Keren sekali, batin Kanaya terpesona.

"Eheemmm.." Rita sengaja memotong adegan film india di depannya itu bak seorang sutradara.

Kedua makhluk yang dimaksud cuma senyum-senyum saja. Mengakhiri drama, Kanaya memperkenalkan Reino pada Rita.

"Ini mas Reino, Rit. Yang aku ceritain tempo hari." Reino mengangguk seraya mengulurkan tangan menjabat tangan Rita. Senyumnya mengembang membuat hati Rita dag dig dug berirama.

"Rita, mas."

"Aku teman satu kosnya Nay." jelasnya melanjutkan.

Reino mengangguk paham.

"Boleh gabung? Ga enak makan bakso sendirian aja." pinta Reino pada mereka berdua.

Bak kejatuhan rembulan, mata centil Rita berbinar gembira. Kesempatan langka bisa makan bareng cowok ganteng, kan? batin Rita sumringah. Dengan sigap ia menarik kursi yang tadinya ditempati Kanaya tanpa bertanya dulu pada si empunya.

"Duduk sini mas. Udah pesen baksonya?" tanya Rita antusias dijawab gelengan kepala Reino.

Segera Rita beranjak meninggalkan Reino dan Kanaya di meja berdua saja, memesankan bakso untuk Reino.

"Sering makan di sini?" Reino membuka obrolan tiba-tiba demi memecah keheningan di antara mereka. Entah mengapa sejak bertemu tadi keduanya jadi salah tingkah.

"Lumayan sering mas. Habisnya murah sih. Enak lagi. Cocok buat anak kos macam kami." Kanaya menjelaskan panjang lebar. Reino tersenyum.

Duh, ganteng banget sih kalau senyum gitu. Batin Kanaya terpana. Kenapa jadi deg degan gini.

"Mas sendiri sering ke sini?" tanya Kanaya.

"Kalo den Reino sih langganan tetap mang Ujang neng." sela mang Ujang tiba-tiba mengagetkan keduanya. Rita mengekor di belakang mang Ujang membawa nampan berisi semangkok besar penuh tulang iga sapi.

"Ini kesukaan den Reino."

"Makasih mang." Reino merapihkan meja karena pesanannya datang menambah sesak pesanan Kanaya dan Rita.

"Ayo makan. Kok pada bengong?" ujar Reino mulai menyantap bakso iga favoritnya itu. Disusul Kanaya dan Rita tak mau kalah.

Kanaya makan dengan lahap karena memang sudah sejak tadi menahan lapar. Ia tidak menyadari bahwa Reino sedari tadi sedang curi-curi pandang memperhatikannya.

Gadis ini benar-benar natural, batin Reino takjub. Ia melihat Kanaya begitu asyik menikmati makanannya tanpa peduli sekitarnya. Ia bukan termasuk golongan kaum hawa yang suka jaim di depan cowok. Selama ini, gadis-gadis yang dikenalnya akan berusaha terlihat anggun di depannya dengan kata-kata 'maaf, kamu aja yang makan, ini terlalu berlemak' atau 'aku lagi diet, minum air putih aja' bla bla bla. Hhhhh...cewek seperti itu begitu membosankan di mata Reino.

Ketiganya telah selesai menyantap bakso. Seluruh hidangan di meja pun ludes. Reino beranjak menuju kasir yang dijaga oleh istri mang Ujang lalu mengeluarkan sejumlah uang.

"Ini bi, semua yang di meja nomer 3." ujar Reino menunjuk meja Kanaya dan Rita.

"Biar kami bayar sendiri mas Rei." cegah Kanaya berdiri menyusul Reino.

Reino tersenyum kepadanya.

"Ga apa-apa, Nay. Anggap ini rasa terima kasihku karena kalian udah nemenin aku makan."

Kanaya balas tersenyum.

"Makasih mas." Ucap Kanaya tulus.

"Sering-sering juga boleh mas." Rita menyembul di diantara Reino dan Kanaya.

Spontan Kanaya menyikut lengan Rita dengan gemas.

"Iiih apaan sih. Malu tau..!!" Kanaya manyun.

Reino makin tergelak melihat tingkah keduanya.

"Setelah ini kalian mau kemana?" tanya Reino. Kedua gadis itu saling pandang lalu menjawab bersamaan.

"Pulang..!"

"Ya udah bareng aku aja. Aku anter kalian pulang."

‐-‐------------------------------------------------------

Sepanjang perjalanan pulang Kanaya dan Rita saling pandang. Dalam hati mereka bertanya-tanya siapa sebenarnya si Reino ini. Mobil yang mereka kendarai sekarang adalah mobil mewah bermerk terkenal yang biasa dipakai oleh artis-artis di televisi. Harganya pun bikin merinding kaum pinggiran seperti Kanaya dan Rita. Bisa untuk beli sawah berhektar-hektar di kampungnya.

"Kenapa kalian diam aja?" tanya Reino di balik kemudi mengingat sejak masuk ke dalam mobilnya, kedua gadis itu lebih banyak diam.

"Ah ga apa-apa mas." jawab Kanaya sekenanya.

"Mobil mas Reino ini loh kok bagus banget mas. Pasti mahal." akhirnya Rita jujur berharap mendapat jawaban darinya.

"Oh ini...bukan mobilku. Aku cuma sopir kok. Mana mampu beli kayak gini." Reino menjawabnya dengan ragu-ragu. Ia melirik sekilas Kanaya dari kaca spion. Berusaha menangkap ekspresi gadis itu setelah mendengar penjelasannya.

Namun yang dimaksud hanya manggut-manggut saja. Tidak peduli. Reino makin tersenyum. Entah apa yang ada di benak laki-laki itu sekarang. Yang jelas ia merasa senang karena hari ini bisa bertemu dengan Kanaya lagi.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Episodes
1 Bab 1 PAMIT
2 Bab 2 DUNIA BARU
3 Bab 3 KABAR BAIK
4 Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5 Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6 Bab 6 IDENTITAS REINO
7 Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8 Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9 Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10 Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11 Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12 Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13 Bab 13 AKHIR LIBURAN
14 Bab 14 KERJA LAGI
15 Bab 15 PERHATIAN
16 Bab 16 CUEK
17 Bab 17 MANA MUNGKIN?
18 Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19 Bab 19 LELAH
20 Bab 20 KEJUJURAN REINO
21 Bab 21 MENGHINDAR
22 Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23 Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24 Bab 24 KHAWATIR
25 Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26 Bab 26 INTEROGASI
27 Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28 Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29 Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30 Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31 Bab 31 JATUH HATI
32 Bab 32 RINDU
33 Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34 Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35 Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36 Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37 Bab 37 BERKEMAS
38 Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39 Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40 Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41 Bab 41 SEPERTI MIMPI
42 Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43 Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44 Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45 Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46 Bab 46 MERAJUK
47 Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48 Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49 Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50 Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51 Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52 Bab 52 BATAL PULANG
53 Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54 Bab 54 KARENINA
55 Bab 55 TANDA TANYA
56 Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57 Bab 57 CEMBURU
58 Bab 58 PERTENGKARAN
59 Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60 Bab 60 ISI HATI NINA
61 Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62 Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63 Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64 Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65 Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66 Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67 Bab 67 SANDIWARA NINA
68 Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69 Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70 Bab 70 MENCARI PELUANG
71 Bab 71 RAYUAN NINA
72 Bab 72 KABAR BAHAGIA
73 Bab 73 SIASAT
74 Bab 74 KEJUTAN BESAR
75 Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76 Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77 Bab 77 KECEWA
78 Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79 Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80 Bab 80 SERANGAN SENJA
81 Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82 Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83 Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84 Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85 Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86 Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87 Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88 Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89 BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90 Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91 Bab 91 HARAPAN MBOK NAH
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1 PAMIT
2
Bab 2 DUNIA BARU
3
Bab 3 KABAR BAIK
4
Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5
Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6
Bab 6 IDENTITAS REINO
7
Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8
Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9
Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10
Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11
Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12
Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13
Bab 13 AKHIR LIBURAN
14
Bab 14 KERJA LAGI
15
Bab 15 PERHATIAN
16
Bab 16 CUEK
17
Bab 17 MANA MUNGKIN?
18
Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19
Bab 19 LELAH
20
Bab 20 KEJUJURAN REINO
21
Bab 21 MENGHINDAR
22
Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23
Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24
Bab 24 KHAWATIR
25
Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26
Bab 26 INTEROGASI
27
Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28
Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29
Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30
Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31
Bab 31 JATUH HATI
32
Bab 32 RINDU
33
Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34
Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35
Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36
Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37
Bab 37 BERKEMAS
38
Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39
Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40
Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41
Bab 41 SEPERTI MIMPI
42
Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43
Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44
Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45
Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46
Bab 46 MERAJUK
47
Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48
Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49
Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50
Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51
Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52
Bab 52 BATAL PULANG
53
Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54
Bab 54 KARENINA
55
Bab 55 TANDA TANYA
56
Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57
Bab 57 CEMBURU
58
Bab 58 PERTENGKARAN
59
Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60
Bab 60 ISI HATI NINA
61
Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62
Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63
Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64
Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65
Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66
Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67
Bab 67 SANDIWARA NINA
68
Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69
Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70
Bab 70 MENCARI PELUANG
71
Bab 71 RAYUAN NINA
72
Bab 72 KABAR BAHAGIA
73
Bab 73 SIASAT
74
Bab 74 KEJUTAN BESAR
75
Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76
Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77
Bab 77 KECEWA
78
Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79
Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80
Bab 80 SERANGAN SENJA
81
Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82
Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83
Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84
Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85
Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86
Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87
Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88
Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89
BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90
Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91
Bab 91 HARAPAN MBOK NAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!