Bab 12 BERLIBUR bagian 5

 

Malam ini suasana pantai yang berada tidak jauh dari hotel itu terlihat sepi. Maklum area pantai ini masih berada dalam satu lokasi resort dan hotel jadi hanya tamu saja yang bisa masuk ke sana. Reino dan Kanaya berjalan menyusuri tepi pantai dengan bertelanjang kaki. Jika dilihat dari jauh mereka nampak bagai sepasang kekasih yang serasi.

 

"Pak, coba lihat!" pekik Kanaya gembira saat melihat cahaya rembulan berpendar cantik memantul dari air laut.

"Kamu suka?"

"Iya pak. Banget. Saya belum pernah pergi ke pantai, pak. Hehe." Kanaya tersenyum malu.

 

Jujur memang ia belum pernah pergi ke pantai. Ini adalah pengalaman pertamanya. Ia merasai kakinya geli ketika digelitik pasir pantai yang lembut Sesekali saat ia berhenti berjalan, ia memejamkan mata, merasakan angin malam menerpa wajah dan mempermainkan rambutnya. Ia merasa begitu damai dan nyaman saat ini.

 

"Nay.."

"Iya, pak?" jawab Kanaya menunggu Reino bersuara lagi. Namun, yang dimaksud malah terdiam. Terasa ada yang tercekat di tenggorokannya hingga tak ada sepatah kata pun meluncur dari bibirnya.

 

*Kenapa jantungku berdebar begini?? Bisik Reino dalam hati. Ia memandang wajah gadis di hadapannya itu senti demi senti seolah ingin mengabadikan malam ini dalam memorinya. Bola mata Kanaya begitu teduh. Wajahnya tak secantik Jessika yang selalu dipoles make up, namun entah kenapa Reino betah memandanginya. Bahkan ia ingat pertemuan pertamanya dengan Kanaya saat gadis itu hendak wawancara di perusahaannya. Dandanannya begitu sederhana. Tanpa lipstik, ia ingat bibir Kanaya hanya dipoles pelembab bibir saja. Tapi bayangan pertemuan pagi itu tak pernah bisa ia lupakan. Dan sekarang ia merasa nyaman berada di dekatnya*.

 

"Kok melamun, pak?"

 

Lamunan Reino buyar seketika saat mendengar pertanyaan Kanaya. Ia sendiri tak sadar sudah berapa lama ia terdiam mematung di hadapan gadis itu.

 

"Apa yang bapak pikirkan? Apa bapak sedang ada masalah pekerjaan?" selidik Kanaya merasa Reino seperti memikirkan sesuatu.

"Ah, enggak juga sih. Cuma...."

"Cuma apa, Pak? Kalau bapak pengen cerita, saya dengerin kok, pak. Meskipun saya cuma jadi pendengar saja. Barangkali bisa mengurangi beban di hati bapak....."

"Mikirin kamu, Nay."

 

Glek! Kanaya susah payah menelan ludah. *Mikirin aku? Bapak bercanda kali ya, sahut Kanaya membatin*.

 

"Ah, bapak bisa aja!" seru Kanaya meringis. Kalimat Reino tadi sempat membuat jantungnya seakan ingin melompat keluar.

 

*Ini orang bercandanya kelewatan banget. Sisi lain hati Kanaya berucap. Ge er deh*.

Suasana begitu mendukung. Pantai, rembulan, deburan ombak, semua terasa kompak mempermainkan sisi manusiawi seorang gadis lugu seperti Kanaya. Bagaimana tidak? Baru saja ada seorang laki\\-laki yang ketampanannya luar biasa mempesona, mengatakan kalimat sederhana nan romantis, yang tentu saja sempat membuat Kanaya seakan melayang di udara beberapa detik. Namun, naas, kewarasan Kanaya bisa cepat normal kembali hingga membua ia segera tersadar. Ini hanya mimpi kan? tegasnya dalam hati.

 

"Ayo pak kita jalan lagi." Kanaya segera melangkah meninggalkan bos nya sendiri demi memulihkan debaran dalam hatinya.

 

Sementara Reino hanya tersenyum lalu segera menyusul Kanaya menuju sebuah bangku di dekat pantai. Gadis itu duduk menatap laut. Kedua tangannya ia gosok\-gosokkan karena hawa dingin yang mulai menerjang. Tadi ia lupa membawa jaket.

 

"Dingin ya?" Reino melepaskan sweater yang dikenakannya kemudian memberikannya pada Kanaya.

"Tidak usah, pak. Saya tidak apa-apa." tolaknya merasa tak enak.

"Pakai, Nay." setengah memaksa Reino bermaksud memakaikannya.

"Biar saya pakai sendiri, pak." akhirnya Kanaya mengalah. Ia segera memakai sweater itu. Seketika aroma parfum maskulin yang dipakai Reino menyeruak ke dalam hidung Kanaya.

 

*Wangi banget siihh.. Pasti parfum mahal. Batinnya*.

 

"Terima kasih, pak."

***

 

Keesokan paginya, Kanaya dikejutkan oleh suara cempreng Rita yang membangunkannya dengan penuh kehebohan.

 

"Oiiiii....banguuun Nay! Ayoo.. bentar lagi busnya berangkat loh!!"

 

Kanaya mengerjapkan kedua matanya yang masih mengantuk. Diliriknya hp sekilas. Demi melihat angkanya sontak membuat Kanaya terlonjak kaget.

 

"Udah jm 7, Rit! Jam berapa berangkatnya??"

"15 menit lagi...."

 

Sebelum Rita panjang lebar menguliahinya, ia segera menuju kamar mandi lalu mandi secepat kilat dan langsung ganti baju, bersiap menuju bus yang sejak tadi menunggu mereka di parkiran hotel. Hari ini perjalanan wisata "RR" Group akan dimulai. Rencananya mereka akan dibawa ke beberapa tempat wisata yang ada di kota Denpasar dan sekitarnya. Semua terlihat antusias. Tak terkecuali 3 serangkai itu, Dewi, Rita dan Kanaya. Ketiganya terlihat berkumpul di dekat bus untuk mendapatkan arahan dari guide tour nya.

 

"Selamat pagi. Saya Sita. Saya pemandu di bus 3 ini. Saya harap bapak dan ibu sekalian bisa menikmati acara wisata hari ini." seorang perempuan bernama Sita memperkenalkan diri dan seorang lagi crew nya.

 

Kanaya dan teman\-temannya dari Cleaning Service, Office Boy dan Kantin berada di bus 3. Satu per satu mereka naik sesuai urutan nama yang tertera di note sang pemandu. Rita sudah masuk duluan, dilanjut Dewi pada panggilan berikutnya. Sedangkan nama Kanaya entah kenapa dipanggil paling buncit. Alhasil ia dapat tempat duduk paling belakang.

 

"Yaaah... kita ga bisa barengan." ujar Rita sedih begitu Kanaya dipanggil masuk, melewati Rita dan Dewi di kursi deret no. 4.

"Ga apa-apa, Rit. Duduk di belakang sama aja kan. Kalau udah nyampe kita kan bisa bareng lagi." hibur Kanaya.

 

Rita mengangguk. Kemudia Kanaya menuju 2 kursi kosong di belakang dan duduk. Ia memilih duduk dekat jendela agar ia bisa melihat pemandangan di luar sepanjang perjalanan nanti. Setiap deret ada 2 kursi di kanan kirinya. Kursi panjang paling belakang kosong, hanya ditempati barang\-barang para crew tadi. Kanaya meletakkan tas kecil di pangkuannya lalu melihat ke luar jendela.

Bus 1,2,4 dan 5 terlihat mulai berangkat satu persatu. Tinggal Bus 3 yang belum berangkat. Sang sopir hanya menyalakan mesin dan menunggu. Seisi bus mulai bertanya\\-tanya mengapa bus mereka belum berangkat.

 

"Maaf, mbak Sita, kenapa kita belum berangkat?" tanya seorang teman Kanaya yang duduk paling depan.

"Oh, iya mas, kita sedang menunggu satu orang lagi." terangnya.

 

Kira\-kira lima menit kemudian, datang seseorang yang terlihat berlari kecil menuju bus, lalu disambut ramah oleh Sita.

 

"Maaf saya terlambat." ujarnya saat masuk ke dalam bus, menyapa ramah semuanya.

 

Seluruh mata terbelalak demi melihat siapa yang baru saja naik ke dalam bus mereka. Siapa lagi kalau bukan Reino Rahardian. Presiden Direktur "RR" Group. Para karyawan wanita melongo tidak menyangka akan berada dalam satu bus ysng sama dengan pemilik perusahaan.

Tak terkecuali Kanaya. Ia terkejut bukan main melihat Reino berjalan ke arahnya. Tentu saja, hanya kursi di sebelahnya yang kosong. Yang lain berbisik iri melihat keberuntungan Kanaya. Mimpi apa dia bisa duduk bersanding di sebelah bos ganteng yang mempesona itu.

Tak lama saat bus mulai melaju, Rita mengirim pesan lewat wa.

 

Rita: Naaayyyy...aku mau tukeran tempat duduk sama kamu..😍

 

Kanaya tersenyum lalu membalasnya.

 

*Nay: 😜

Rita: iiiihhh Nay jahaaattt😭*

 

Kanaya terkekeh geli. Ia membayangkan betapa irinya Rita kali ini. Pasti sekarang bibir Rita manyun kayak bebek demi melihat betapa dekatnya ia duduk bersanding dengan si bos ganteng, begitulah julukan yang Rita sematkan untuk Reino.

 

"Kok senyum-senyum sendiri?" tanya Reino penasaran.

"Ah ga ada apa-apa, pak." jawab Kanaya tersenyum sembari memasukkan hp nya ke dalam tas.

"Kok bapak naik bus?" akhirnya ia memberanikan diri bertanya yang mungkin mewakili isi kepala seisi bus itu.

"Kan kita mau pergi wisata, masa iya harus jalan kaki. Gempor dong." canda Reino.

"Iya enggak jalan kaki juga kali, pak. Kan bisa naik mobil pribadi bapak. Apalagi bus 3 ini kalangan rakyat jelata loh, pak." celoteh Kanaya yang mau tak mau membuat senyum Reino mengembang.

 

*Rakyat jelata? Ada\-ada saja, gumam Reino dalam hati*.

Selama ini ia tidak pernah memperlakukan orang berdasarkan SARA. Ia oleh ayahnya dididik menjadi seorang laki\\-laki yang santun dan bertanggung jawab. Jadi dalam pemikirannya tak pernah ada perbedaan kasta. Semua orang sama. Maka dari itu, ia memutuskan mengajak seluruh karyawannya berlibur, dari tingkat atas sampai bawah, tanpa terkecuali.

Kanaya beralih memandang ke luar jendela. Berkali\\-kali Reino mendapati Kanaya menggumam takjub melihat keindahan pemandangan di luar sana. Namun, Reino tak berkata apa\\-apa. Ia hanya memandangi gadis itu. Mendengarkannya berceloteh saat melihat sesuatu yang unik dan menarik perhatiannya sepanjang perjalanan hingga sampai ke tempat tujuan.

 

--------------------

Terpopuler

Comments

Sapta Rini

Sapta Rini

ayo mas reino pepet terooos nay nya jan kasih kendor 😂😂

2021-01-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 PAMIT
2 Bab 2 DUNIA BARU
3 Bab 3 KABAR BAIK
4 Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5 Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6 Bab 6 IDENTITAS REINO
7 Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8 Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9 Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10 Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11 Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12 Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13 Bab 13 AKHIR LIBURAN
14 Bab 14 KERJA LAGI
15 Bab 15 PERHATIAN
16 Bab 16 CUEK
17 Bab 17 MANA MUNGKIN?
18 Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19 Bab 19 LELAH
20 Bab 20 KEJUJURAN REINO
21 Bab 21 MENGHINDAR
22 Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23 Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24 Bab 24 KHAWATIR
25 Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26 Bab 26 INTEROGASI
27 Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28 Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29 Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30 Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31 Bab 31 JATUH HATI
32 Bab 32 RINDU
33 Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34 Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35 Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36 Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37 Bab 37 BERKEMAS
38 Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39 Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40 Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41 Bab 41 SEPERTI MIMPI
42 Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43 Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44 Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45 Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46 Bab 46 MERAJUK
47 Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48 Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49 Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50 Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51 Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52 Bab 52 BATAL PULANG
53 Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54 Bab 54 KARENINA
55 Bab 55 TANDA TANYA
56 Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57 Bab 57 CEMBURU
58 Bab 58 PERTENGKARAN
59 Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60 Bab 60 ISI HATI NINA
61 Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62 Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63 Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64 Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65 Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66 Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67 Bab 67 SANDIWARA NINA
68 Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69 Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70 Bab 70 MENCARI PELUANG
71 Bab 71 RAYUAN NINA
72 Bab 72 KABAR BAHAGIA
73 Bab 73 SIASAT
74 Bab 74 KEJUTAN BESAR
75 Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76 Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77 Bab 77 KECEWA
78 Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79 Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80 Bab 80 SERANGAN SENJA
81 Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82 Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83 Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84 Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85 Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86 Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87 Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88 Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89 BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90 Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91 Bab 91 HARAPAN MBOK NAH
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1 PAMIT
2
Bab 2 DUNIA BARU
3
Bab 3 KABAR BAIK
4
Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5
Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6
Bab 6 IDENTITAS REINO
7
Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8
Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9
Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10
Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11
Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12
Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13
Bab 13 AKHIR LIBURAN
14
Bab 14 KERJA LAGI
15
Bab 15 PERHATIAN
16
Bab 16 CUEK
17
Bab 17 MANA MUNGKIN?
18
Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19
Bab 19 LELAH
20
Bab 20 KEJUJURAN REINO
21
Bab 21 MENGHINDAR
22
Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23
Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24
Bab 24 KHAWATIR
25
Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26
Bab 26 INTEROGASI
27
Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28
Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29
Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30
Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31
Bab 31 JATUH HATI
32
Bab 32 RINDU
33
Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34
Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35
Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36
Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37
Bab 37 BERKEMAS
38
Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39
Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40
Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41
Bab 41 SEPERTI MIMPI
42
Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43
Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44
Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45
Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46
Bab 46 MERAJUK
47
Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48
Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49
Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50
Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51
Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52
Bab 52 BATAL PULANG
53
Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54
Bab 54 KARENINA
55
Bab 55 TANDA TANYA
56
Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57
Bab 57 CEMBURU
58
Bab 58 PERTENGKARAN
59
Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60
Bab 60 ISI HATI NINA
61
Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62
Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63
Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64
Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65
Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66
Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67
Bab 67 SANDIWARA NINA
68
Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69
Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70
Bab 70 MENCARI PELUANG
71
Bab 71 RAYUAN NINA
72
Bab 72 KABAR BAHAGIA
73
Bab 73 SIASAT
74
Bab 74 KEJUTAN BESAR
75
Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76
Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77
Bab 77 KECEWA
78
Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79
Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80
Bab 80 SERANGAN SENJA
81
Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82
Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83
Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84
Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85
Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86
Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87
Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88
Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89
BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90
Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91
Bab 91 HARAPAN MBOK NAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!