Bab 18 KERJA SAMPINGAN

 

Hari ini jam kerja telah usai, Kanaya pergi tergesa-gesa keluar dari kantor dan menunggu bus di pinggir jalan. Tak lama yang ditunggu pun datang. Kanaya segera naik dan mencari kursi yang kosong. Diliriknya jam di layar ponselnya.

 

"Semoga aku tidak terlambat." gumamnya. Ia bersandar sejenak di sandaran kursi. Tubuhnya terasa amat lelah. Tapi ia harus mempersiapkan fisiknya. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja di restoran.

 

Ya. Sejak ayahnya masuk rumah sakit, Kanaya berusaha mencari tambahan penghasilan dengan bekerja di sebuah restoran cepat saji di sebuah mall. Salah seorang teman Rita telah membantu Kanaya agar bisa bekerja paruh waktu di sana. Ia bekerja sepulang dari "RR" Group. Lelah memang, namun sekuat tenaga ia akan melakukannya demi keluarganya.

 

"Ayo, Nay, cepet ganti bajumu." seru Dini, teman Rita yang telah membantunya.

 

Secepat kilat Kanaya mengenakan seragam barunya dan segera bergabung dengan Dini di bagian kasir. Sore ini pelanggan yang datang lumayan banyak. Kanaya dibuat sibuk di hari pertamanya bekerja.

 

"Silahkan bu, mau pilih menu yang mana?" Kanaya melayani dengan senyum yang ramah dan sopan kepada seorang perempuan paruh baya di hadapannya.

"Ayam goreng paket 1 dua porsi." ujar perempuan tadi memilih menu yang ia inginkan.

"Aku mau kentang goreng dan eskrim juga, oma." rengek seorang anak perempuan kecil yang dituntunnya.

"Tambah yang dia mau juga ya." imbuhnya seraya tersenyum.

 

Kanaya membalas senyuman perempuan tadi lalu mengulang pesanannya sekali lagi dan dijawab anggukan yakin darinya. Ketika hendak menyodorkan sejumlah uang, anak perempuan tadi berteriak memanggil seseorang yang berjalan ke arah mereka.

 

"Om Reino!!" pekiknya senang kemudian menghambur ke dalam gendongan laki-laki itu dengan manja.

 

Kanaya terkejut bukan main melihat Reino berjalan ke arah meja kasir sembari menggendong anak perempuan tadi. Tatapan mereka beradu. Kanaya berusaha terlihat wajar meskipun sebenarnya jantungnya kembali berdegup kencang saat Reino menatapnya cukup lama.

 

"Biar Reino yang bayar, ma. Mama bawa Sesilia ke meja itu ya." pinta Reino sembari menurunkan bocah itu dari gendongannya. Ia mengambil dompet kemudian menyerahkan sebuah kartu pada Kanaya untuk membayar pesanannya. Ia menerima kartu itu tanpa menoleh ke arah Reino.

 

Reino tak melepaskan tatapannya dari Kanaya yang sedang melayaninya. Muncul banyak pertanyaan tentang gadis itu di benaknya sekarang. Ingin rasanya ia mengajaknya keluar dari restoran dan menanyainya secara langsung. Namun ia masih menahan diri agar tak mengganggu dan membuat repot Kanaya yang sedang bekerja. Ia memilih bersabar.

Setelah semua pesanan selesai, Reino membawa nampan penuh makanan dan berlalu dari hadapan Kanaya.

 

"Kenapa harus ketemu pak Reino sih.." gumamnya pelan. Ia masih bisa merasakan jika Reino masih memperhatikannya dari jauh. Itu membuat Kanaya sedikit grogi. Untung saja keadaan restoran semakin malam semakin ramai hingga Kanaya sejenak bisa mengabaikan kehadiran Reino di sana.

****

 

Pukul 10 tepat Kanaya keluar dari restoran tempatnya bekerja. Ia berjalan beriringan bersama Dini dan beberapa kawan barunya. Mereka saling bercerita satu sama lain hingga tawa mereka terdengar dari kejauhan.

 

Reino yang sejak tadi menunggu di tempat parkir segera beranjak dan menghampiri mereka.

 

 

"Nay!" panggilnya, membuat Kanaya terlonjak kaget karena ternyata Reino menunggunya di sana.

 

Dini dan teman-temannya saling pandang. Mereka segera pamit pada Kanaya karena mengira Reino memang datang untuk menjemputnya. *Mungkin pacar Kanaya, pikir mereka kompak*.

 

"Kami duluan ya, Nay." pamit mereka bersamaan lalu segera berlalu meninggalkan keduanya di sana.

 

Kanaya berdiri mematung, pikiran dan hatinya sedang tidak berada di tempatnya. Kedatangan Reino ke restoran membuatnya sungguh terkejut.

 

"Aku antar pulang ya?" tawar Reino yang dengan cepat dibalas anggukan kepala Kanaya.

 

Kawan-kawannya sudah pergi, tentu saja ia tidak ada tumpangan pulang. Tak ada pilihan lain selain menerima tawaran Reino meski ia tahu laki-laki itu akan menginterogasinya nanti.

 

"Boleh tanya sesuatu?" tanya Reino sekilas menoleh ke arah Kanaya sembari tetap fokus mengemudi.

"Boleh, pak." jawab Kanaya singkat.

"Kenapa kamu kerja di sana? Apa kamu ada niatan ingin berhenti dari kantor?" akhirnya pertanyaan yang mengganjal di hatinya sejak tadi meluncur begitu saja.

 

Kanaya menarik nafas panjang. Berada sedekat ini dengan Reino selalu saja membuat Kanaya seakan sesak bernafas. Apalagi ditodong dengan pertanyaan yang sebenarnya ia enggan untuk menjawabnya.

 

"Bukan begitu, pak. Saya tidak ingin berhenti kerja di kantor bapak. Hanya saja..." Kanaya tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Ia menunduk.

"Hanya apa, Nay?" Reino masih menunggu jawaban.

"Saya butuh uang tambahan." jawabnya Kanaya akhirnya, ada setitik air di sudut matanya hingga membuat gadis itu sejenak memalingkan wajahnya menatap kaca mobil.

"Ayah saya sedang sakit di kampung. Butuh banyak biaya, pak. Jadi...saya harus mencari penghasilan tambahan. Dini membantu saya agar bisa bekerja di restoran itu. Apa pun akan saya lakukan demi keluarga saya." jelasnya lirih.

Air mata berebut turun membasahi pipi Kanaya. Bila membicarakan tentang keluarganya ia menjadi sangat rapuh. Padahal selama ini, ia tak pernah sekalipun menceritakan kesedihan dan beban hidupnya pada siapa pun kecuali pada Rita. Ia tak mau dikasihani oleh siapa pun. Apalagi sampai menyusahkan orang-orang terdekatnya.

Reino menepikan mobilnya. Tanpa di sadarinya ia pun meraih tubuh Kanaya dan membawanya ke dalam pelukannya. Kanaya terkejut namun entah mengapa tubuhnya tidak menolak pelukan Reino. Ia merasa otot-otot tubuhnya lemah. Ia pasrah dalam dekapan laki-laki itu. Laki-laki pertama yang memeluknya dengan lembut dan hangat. Ia terisak pelan.

"Menangislah, Nay. Jangan kau pikul sendiri beban berat itu." bisik Reino seraya mengelus rambut Kanaya lembut seolah ingin ikut merasakan apa yang dirasakan gadis itu.

Reino tenggelam dalam angan-angannya sendiri. Merasakan Kanaya dalam dekapannya kini seakan mampu menegaskan perasaannya pada gadis itu. Apakah ini rasanya jatuh cinta? batin Reino gundah.

***

Bu Hana, ibu kos Kanaya, terlihat menunggu di teras rumah. Raut wajah beliau terlihat cemas. Tak biasanya Kanaya pulang selarut ini. Beliau sengaja menunggu Kanaya ditemani Rita. Melihat ada mobil yang berhenti di depan rumahnya, beliau berdiri dan menanti.

Kanaya keluar dari mobil disusul Reino. Mereka berdua masuk ke halaman rumah dan disambut oleh bu Hana dan Rita.

"Kenapa malam sekali pulangnya, Nay?" tanya bu Hana cemas. Beliau sudah seperti ibu sendiri bagi penghuni kos.

"Maaf, bu, tadi restoran baru tutup jam 10." jawab Kanaya seraya mencium tangannya. Pandangan mata beliau tertuju pada Reino.

"Saya Reino, bu." timpal Reino memperkenalkan diri sambil mencium tangan bu Hana. Bu Hana tersenyum.

"Pak Reino ini bos kita di kantor, bu." sambung Rita memperjelas. Ia tersenyum simpul mengamati dua makhluk di hadapannya itu seakan puas menangkap basah mereka yang pulang berduaan.

"Oh ya? Wah terima kasih loh nak Reino sudah nganterin anak ibu pulang. Maaf merepotkan."

"Tidak merepotkan kok, bu." ujar Reino seraya memandang Kanaya sambil tersenyum.

Duh, jantungku! batin Kanaya grogi. Ia melirik Rita yang menyeringai senang.

"Saya pulang dulu, bu." pamit Reino saat menyadari

malam semakin larut.

"Iya, nak Reino. Hati-hati di jalan."

Kanaya mengantar Reino hingga pintu gerbang dan menunggu sesaat sampai mobil Reino menghilang di kegelapan malam.

---------------------------------

Episodes
1 Bab 1 PAMIT
2 Bab 2 DUNIA BARU
3 Bab 3 KABAR BAIK
4 Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5 Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6 Bab 6 IDENTITAS REINO
7 Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8 Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9 Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10 Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11 Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12 Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13 Bab 13 AKHIR LIBURAN
14 Bab 14 KERJA LAGI
15 Bab 15 PERHATIAN
16 Bab 16 CUEK
17 Bab 17 MANA MUNGKIN?
18 Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19 Bab 19 LELAH
20 Bab 20 KEJUJURAN REINO
21 Bab 21 MENGHINDAR
22 Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23 Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24 Bab 24 KHAWATIR
25 Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26 Bab 26 INTEROGASI
27 Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28 Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29 Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30 Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31 Bab 31 JATUH HATI
32 Bab 32 RINDU
33 Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34 Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35 Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36 Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37 Bab 37 BERKEMAS
38 Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39 Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40 Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41 Bab 41 SEPERTI MIMPI
42 Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43 Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44 Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45 Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46 Bab 46 MERAJUK
47 Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48 Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49 Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50 Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51 Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52 Bab 52 BATAL PULANG
53 Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54 Bab 54 KARENINA
55 Bab 55 TANDA TANYA
56 Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57 Bab 57 CEMBURU
58 Bab 58 PERTENGKARAN
59 Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60 Bab 60 ISI HATI NINA
61 Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62 Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63 Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64 Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65 Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66 Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67 Bab 67 SANDIWARA NINA
68 Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69 Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70 Bab 70 MENCARI PELUANG
71 Bab 71 RAYUAN NINA
72 Bab 72 KABAR BAHAGIA
73 Bab 73 SIASAT
74 Bab 74 KEJUTAN BESAR
75 Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76 Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77 Bab 77 KECEWA
78 Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79 Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80 Bab 80 SERANGAN SENJA
81 Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82 Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83 Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84 Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85 Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86 Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87 Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88 Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89 BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90 Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91 Bab 91 HARAPAN MBOK NAH
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1 PAMIT
2
Bab 2 DUNIA BARU
3
Bab 3 KABAR BAIK
4
Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5
Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6
Bab 6 IDENTITAS REINO
7
Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8
Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9
Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10
Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11
Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12
Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13
Bab 13 AKHIR LIBURAN
14
Bab 14 KERJA LAGI
15
Bab 15 PERHATIAN
16
Bab 16 CUEK
17
Bab 17 MANA MUNGKIN?
18
Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19
Bab 19 LELAH
20
Bab 20 KEJUJURAN REINO
21
Bab 21 MENGHINDAR
22
Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23
Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24
Bab 24 KHAWATIR
25
Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26
Bab 26 INTEROGASI
27
Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28
Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29
Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30
Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31
Bab 31 JATUH HATI
32
Bab 32 RINDU
33
Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34
Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35
Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36
Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37
Bab 37 BERKEMAS
38
Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39
Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40
Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41
Bab 41 SEPERTI MIMPI
42
Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43
Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44
Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45
Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46
Bab 46 MERAJUK
47
Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48
Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49
Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50
Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51
Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52
Bab 52 BATAL PULANG
53
Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54
Bab 54 KARENINA
55
Bab 55 TANDA TANYA
56
Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57
Bab 57 CEMBURU
58
Bab 58 PERTENGKARAN
59
Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60
Bab 60 ISI HATI NINA
61
Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62
Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63
Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64
Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65
Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66
Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67
Bab 67 SANDIWARA NINA
68
Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69
Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70
Bab 70 MENCARI PELUANG
71
Bab 71 RAYUAN NINA
72
Bab 72 KABAR BAHAGIA
73
Bab 73 SIASAT
74
Bab 74 KEJUTAN BESAR
75
Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76
Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77
Bab 77 KECEWA
78
Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79
Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80
Bab 80 SERANGAN SENJA
81
Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82
Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83
Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84
Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85
Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86
Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87
Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88
Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89
BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90
Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91
Bab 91 HARAPAN MBOK NAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!