Bab 14 KERJA LAGI

 

Seminggu berlalu sejak liburan ke Bali waktu itu, Kanaya dan kawan-kawannya telah kembali ke rutinitas kerja sehari-hari mereka. Jiwa raga mereka lebih segar terasa karena selama berlibur mereka benar-benar dimanjakan. Buktinya sampai hari ini mereka masih sering membicarakan perihal liburan itu seakan tak ada habisnya menjadi topik obrolan.

 

Kanaya sedang mengepel lantai lobi pagi itu saat seorang wanita datang menghampiri meja resepsionis dan menanyakan tentang keberadaan sang presdir. Ia mengenali wanita itu dengan baik. Jessica. Apa yang dilakukannya di sini?

 

"Maaf bu, pak Reino belum datang." ucap Cindy si resepsionis.

"Ini sudah hampir jm 9. Masa belum datang? Jangan bohong kamu." bentaknya kasar.

"Benar, bu. Beliau memang belum datang. Mungkin ada meeting di luar."

"Heh, jangan panggil saya ibu. Memang saya ibu kamu. Panggil saya NONA." Jessica mulai bertingkah kolokan.

 

Demi pekerjaan yang sangat disayanginya, Kanaya enggan ikut campur urusan orang lain meskipun sejak tadi kupingnya sudah panas mendengar Cindy dibentak-bentak seenaknya oleh perempuan itu.

 

"Iya, Nona. Maafkan saya." Cindy mulai ketakutan diintimidasi seperti itu.

"Saya mau ke ruangan Reino, saya akan tunggu dia di sana."

"Tapi non tunggu dulu, saya akan tanyakan dulu pada sekretaris pak Reino." Cindy berusaha mencegah Jessica namun sayang ia sudah masuk ke dalam lift.

 

Dengan segera ia menelepon Bu Maya, sekretaris pak Reino untuk memberitahukan kedatangan Jessica yang tiba-tiba itu.

 

"Maaf bu. Saya tidak bisa mencegahnya. Baik bu. Iya saya mengerti."

 

Klik! Telepon dimatikan.

"Dasar wanita gila!" dengus Cindy kesal.

"Maaf, mbak Cindy. Kalau boleh tahu, siapa perempuan tadi?" tanya Kanaya akhirnya.

"Dia itu Jessica. Putri salah satu manajer hotel keluarga pak Reino di Bali. Sudah lama dia naksir sama pak Reino tapi ga digubris sama sekali. Tipe cewek kayak dia mana mau pak Reino? Jijik liatnya." panjang kali lebar Cindy mendeskripsikan sosok Jessica yang belum diketahui Kanaya.

 

Kanaya manggut-manggut mengerti. Ia teringat waktu Jessica ingin bergabung di meja mereka saat makan malam itu. Reino terlihat enggan. Pantas saja raut wajahnya berubah masam saat perempuan itu datang. Ternyata ada alasannya. *Dasar cewek ganjen, rutuk hati Kanaya kesal*.

 

"Dilarang bergosip saat jam kerja ya." nasehat sebuah suara di belakang Kanaya tiba-tiba. Sang pemilik suara tersenyum.

"Eh pak Reino. Selamat pagi pak." sambut Cindy gelagapan.

"Selamat pagi, pak." Kanaya juga turut menyapa si bos.

 

Reino datang dengan ketampanannya yang maksimal. Setelan jas mahal berwarna hitam dipadukan dengan dasi berwarna merah maroon. Sungguh mempesona. Rambutnya kembali rapi diminyaki dan disisir ke belakang membuatnya semakin terlihat maskulin. Beda sekali penampilannya saat liburan kemarin yang hanya mengenakan pakaian kasual saja. Rambutnya yang sedikit ikal pun dibiarkan begitu saja. Tapi mau bagaimanapun penampilan Reino jelas tak mungkin bisa mengubah satu fakta, ia tetap tampan. Dan satu hal lagi yang tak luput dari pengamatan, ia wangi sekali.

 

"Nay!" panggil Cindy yang ternyata sudah kesekian kali.

"Ngelamunin pak Reino ya? Hehe." lanjutnya.

 

Kanaya tersipu malu karena ketahuan sedang mengagumi sosok Reino. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus. Ia segera berlalu dari hadapan Cindy dan melanjutkan pekerjaannya mengepel lantai.

 

***

 

Di ruangan sekretaris, Jessica duduk menunggu Reino. Ia bertingkah seolah ia adalah kekasih Reino yang bisa datang berkunjung kapan saja. Sikap wanita itu membuat Maya muak. Dengan tegas dia tidak mengijinkan Jessica masuk ke ruangan Reino sebelum yang bos nya itu datang.

 

"Selamat pagi, pak Reino." sambut Maya, sekretarisnya begitu melihat Reino muncul.

"Ada tamu pak." lanjutnya memberi kode lirikan mata sambil manyun, menunjuk arah Jessica pada bosnya itu.

Reino mendesah kesal. Pagi\\-pagi sudah didatangi yang beginian sudah pasti membuat akan moodnya berubah buruk hari ini.

 

"Ada apa pagi-pagi sudah kemari? Bukannya kamu bilang mau tinggal lama di Bali?"

"Ga jadi. Aku pengen ke Jakarta lagi. Mau ketemu kamu." jawabnya dengan suara dibuat semanja mungkin berharap Reino akan tergoda. Ia beranjak hendak mendekati laki-laki itu, namun sayang ia nampak tidak tertarik sama sekali.

"Maaf Jess. Hari ini aku sibuk sekali, banyak meeting. Jadi sebaiknya kamu pulang saja. May, tolong antar Jessica ke depan." dengan tegas Reino mengusir Jessica dari ruangan Maya.

Namun Jessica tak bergeming saat Maya memintanya keluar secara halus. Ia malah menghambur ke arah Reino lalu memeluknya.

"Jessica! Kamu sudah melewati batas." Reino melepas pelukan Jessica dengan kasar. Ia segera masuk ke ruangannya, meninggalkan Jessica di luar ruangannya bersama Maya. Ia tidak ingin berurusan dengannya. Ia meraih telepon di mejanya.

"Urus dia. Lain kali jangan biarkan dia masuk, May."

"Baik, pak. Saya mengerti." jawab Maya. Ia segera menghubungi sekuriti untuk mengusir Jessica dari ruangannya karena ia ngeyel tidak mau pergi.

 

Jessica marah. Wajahnya merah padam diperlakukan seperti itu oleh Reino. Namun tentu bukan sifat Jessica jika ia menyerah begitu saja. Ia bertekad akan mendapatkan hati Reino bagaimanapun caranya.

 

"Ga usah panggil satpam, aku juga bisa sendiri!" gerutunya kesal.

"Baik. Silahkan pergi."

"Camkan kata-kataku dengan baik ya! Kalau aku sudah jadi Ny. Reino, kamulah orang pertama yang aku singkirkan dari perusahaan ini. Ngerti kamu!!"

***

 

Reino baru saja selesai meeting di lantai 4 saat hari sudah menjelang sore. Ia duduk bersandar di kursi kerjanya. Hari ini melelahkan sekali. Liburan seminggu kemarin meninggalkan pekerjaan yang menumpuk. Ia harus menjadwal ulang beberapa meeting yang masih tertunda.

 

"May, kemari sebentar."

 

Tak lama kemudian Maya masuk membawa note di tangannya.

 

"Bagaimana perkembangan resort yang ada di Malang?"

"Masih berjalan 50% pak. Pak Deni ingin menghubungi bapak secepatnya karena ada beberapa hal yang akan didiskusikan."

"Besok pagi jadwalkan telpon untuknya. Lalu proyek apartemen di Bandung?"

"Sudah selesai, oh ya pak Fadli pimpinan proyek akan ke Jakarta Jumat ini. Beliau ingin bertemu bapak jika bapak ada waktu karena beliau belum sempat kesini memberi selamat atas pergantian presdir kemarin."

"Oke. Atur saja. Apa ada yang lainnya?"

"Sementara itu saja, pak."

"Baik kalau begitu, pulanglah. Apa kamu mau saya antar?"

"Terima kasih, pak. Tidak usah. Saya dijemput suami."

"Ya sudah. Pergilah."

"Baik, pak. Permisi."

 

Reino meraih hp dari laci mejanya. Iseng ia membuka galeri foto dan melihat foto\-foto liburan kemarin. Pandangannya terhenti pada sebuah foto. Yup, foto Kanaya yang sedang tidur terlelap di bus. Ia sengaja mengambil gambarnya tanpa ijin.

\*Dia manis sekali, batin Reino gemas. Eh sedang apa ya dia sekarang\*? Reino membuka aplikasi obrolan.

 

Reino: Lagi ngapain, Nay?

Tak lama pesannya pun dibalas.

 

Kanaya: Beres-beres ruang meeting, pak. 🙂

Reino tersenyum. Ia segera membereskan meja kerjanya, lalu keluar ruangan. Dicarinya Kanaya di ruang meeting, dan benar saja, gadis itu sedang menyapu lantai sendirian.

 

"Sendirian aja, Nay?"

"Eh pak Reino. Iya pak sendiri. Tadi sih ada teman tapi pulang duluan. Ada perlu mendadak pak. Anaknya sakit."

Kanaya bercerita sambil tetap menyapu lantai. Ia tidak merasa bahwa Reino sedang memperhatikannya bekerja.

 

"Bapak kenapa masih di kantor?" tanya Kanaya.

"Nunggu kamu." lugas sekali jawaban Reino. Ia sendiri sampai heran dengan ucapannya barusan. Seperti keceplosan. Tapi ia tidak meralat kata-katanya.

Kanaya terdiam. Ia bukan tidak mendengar ucapan Reino barusan. Tapi yang jelas, kata\\-kata Reino tadi membuat degub jantungnya kembali tak berloncatan tak beraturan. Ia menatap lantai yang disapunya lekat\-lekat, tak berani beradu pandang dengan laki\-laki itu.

 

"Aku antar pulang ya?" imbuhnya lagi. Kali ini Kanaya menatapnya.

"Ga usah pak. Saya sudah janjian sama tukang ojek langganan saya pak." tolaknya berbohong.

"Oh gitu. Baiklah. Aku duluan ya." ujar Reino sedikit kecewa karena sesungguhnya ia ingin sekali pulang bersamanya.

Entah kenapa sejak pulang dari liburan Reino sering memikirkan Kanaya. Bayangan kebersamaan mereka tak bisa hilang dari pikirannya barang sekejap. \*Mungkinkah aku sedang jatuh cinta? tanya Reino dalam hati\*.

 

--------------------------

Terpopuler

Comments

Sapta Rini

Sapta Rini

semoga reino n nay menyadari perasaan masing²

2021-01-22

1

Susanti Agustinah

Susanti Agustinah

Ditunggu lanjutannya...

2020-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 PAMIT
2 Bab 2 DUNIA BARU
3 Bab 3 KABAR BAIK
4 Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5 Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6 Bab 6 IDENTITAS REINO
7 Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8 Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9 Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10 Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11 Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12 Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13 Bab 13 AKHIR LIBURAN
14 Bab 14 KERJA LAGI
15 Bab 15 PERHATIAN
16 Bab 16 CUEK
17 Bab 17 MANA MUNGKIN?
18 Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19 Bab 19 LELAH
20 Bab 20 KEJUJURAN REINO
21 Bab 21 MENGHINDAR
22 Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23 Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24 Bab 24 KHAWATIR
25 Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26 Bab 26 INTEROGASI
27 Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28 Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29 Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30 Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31 Bab 31 JATUH HATI
32 Bab 32 RINDU
33 Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34 Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35 Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36 Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37 Bab 37 BERKEMAS
38 Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39 Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40 Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41 Bab 41 SEPERTI MIMPI
42 Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43 Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44 Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45 Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46 Bab 46 MERAJUK
47 Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48 Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49 Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50 Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51 Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52 Bab 52 BATAL PULANG
53 Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54 Bab 54 KARENINA
55 Bab 55 TANDA TANYA
56 Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57 Bab 57 CEMBURU
58 Bab 58 PERTENGKARAN
59 Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60 Bab 60 ISI HATI NINA
61 Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62 Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63 Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64 Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65 Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66 Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67 Bab 67 SANDIWARA NINA
68 Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69 Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70 Bab 70 MENCARI PELUANG
71 Bab 71 RAYUAN NINA
72 Bab 72 KABAR BAHAGIA
73 Bab 73 SIASAT
74 Bab 74 KEJUTAN BESAR
75 Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76 Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77 Bab 77 KECEWA
78 Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79 Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80 Bab 80 SERANGAN SENJA
81 Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82 Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83 Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84 Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85 Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86 Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87 Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88 Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89 BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90 Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91 Bab 91 HARAPAN MBOK NAH
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1 PAMIT
2
Bab 2 DUNIA BARU
3
Bab 3 KABAR BAIK
4
Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5
Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6
Bab 6 IDENTITAS REINO
7
Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8
Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9
Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10
Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11
Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12
Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13
Bab 13 AKHIR LIBURAN
14
Bab 14 KERJA LAGI
15
Bab 15 PERHATIAN
16
Bab 16 CUEK
17
Bab 17 MANA MUNGKIN?
18
Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19
Bab 19 LELAH
20
Bab 20 KEJUJURAN REINO
21
Bab 21 MENGHINDAR
22
Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23
Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24
Bab 24 KHAWATIR
25
Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26
Bab 26 INTEROGASI
27
Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28
Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29
Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30
Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31
Bab 31 JATUH HATI
32
Bab 32 RINDU
33
Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34
Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35
Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36
Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37
Bab 37 BERKEMAS
38
Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39
Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40
Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41
Bab 41 SEPERTI MIMPI
42
Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43
Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44
Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45
Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46
Bab 46 MERAJUK
47
Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48
Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49
Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50
Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51
Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52
Bab 52 BATAL PULANG
53
Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54
Bab 54 KARENINA
55
Bab 55 TANDA TANYA
56
Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57
Bab 57 CEMBURU
58
Bab 58 PERTENGKARAN
59
Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60
Bab 60 ISI HATI NINA
61
Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62
Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63
Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64
Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65
Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66
Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67
Bab 67 SANDIWARA NINA
68
Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69
Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70
Bab 70 MENCARI PELUANG
71
Bab 71 RAYUAN NINA
72
Bab 72 KABAR BAHAGIA
73
Bab 73 SIASAT
74
Bab 74 KEJUTAN BESAR
75
Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76
Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77
Bab 77 KECEWA
78
Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79
Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80
Bab 80 SERANGAN SENJA
81
Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82
Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83
Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84
Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85
Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86
Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87
Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88
Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89
BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90
Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91
Bab 91 HARAPAN MBOK NAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!