Bab 9 BERLIBUR bagian 2

 

Kanaya segera turun dari mobil menyusul Reino. Keduanya disambut seorang perempuan paruh baya di depan pintu rumah besar itu.

 

"Selamat datang, tuan." sambut perempuan itu sopan sembari memberi isyarat agar keduanya segera masuk ke dalam.

"Terima kasih, bi."

 

Reino menarik tangan Kanaya agar mengikutinya masuk ke dalam rumah. Gadis itu bingung. Sebenarnya ini rumah siapa sih? Kenapa tidak langsung ke hotel saja? Seharusnya kan ia berada di hotel bersama teman-teman lainnya? Banyak pertanyaan berkecamuk di pikiran Kanaya sekarang hingga akhirnya ia berani membuka mulut untuk menjawab rasa penasarannya.

 

"Maaf, pak. Kenapa kita ke sini?"

Reino yang baru saja melepas tas pinggangnya spontan menoleh.

"Ini rumahku." jawab Reino singkat. Ia meletakkan tas pinggangnya di meja ruang tamu. Sekilas ia melihat raut wajah Kanaya yang semakin bingung.

"Sini duduk dulu." ujar Reino sambil menepuk sofa mengisyaratkan agar Kanaya duduk di sampingnya. Gadis itu menurut saja. Ia mengambil tempat di sisi Reino namun tetap memberi jarak antara keduanya.

"Kenapa jauh-jauh gitu? Takut ya?" Reino tersenyum menggodanya.

Kanaya tersipu. Kenapa laki-laki itu begitu mudah menebak isi kepalanya.

"Bukan begitu, pak. Hanya saja kita hanya berdua di ruangan ini, saya merasa tidak nyaman." jujur Kanaya akhirnya.

*Pantas dari tadi kamu lebih banyak diam, Nay. Tidak seperti sahabatmu, Rita, yang mirip petasan cina. Reino tersenyum*.

 

"Tadinya, mau langsung ke hotel. Tapi hari ini acara bebas kok. Besok pagi baru kita jalan-jalan keliling Bali. Jadi aku putusin buat mampir sebentar ke sini. Ini rumah orang tuaku, biasanya kami pakai untuk berlibur saja." panjang lebar Reino menjelaskan namun Kanaya masih tak bisa menangkap maksudnya.

*Lalu untuk apa aku diajak ke sini? batin Kanaya bertanya-tanya*.

 

"Tapiii..nanti saya diantar kembali ke hotel kan pak? Rita belum tahu kalau saya di sini. Hape saya batreinya habis pak." Kanaya berkata dengan hati-hati agar tidak menyinggung perasaan Reino, karena sejujurnya gadis itu sedikit takut bila harus berduaan dengan laki-laki.

"Kamu tenang saja, Nay." Reino menangkap kekhawatiran yang dirasakan gadis di sampingnya itu. "Setelah makan siang, kita kembali ke hotel. Sebenarnya, Rita dan Dewi tahu kalau kamu sama aku."

"Maksud bapak?" tanya Kanaya mengerutkan dahinya tanda heran.

"Memang kamu pikir kita ketemu di parkiran bandara itu cuma kebetulan?"

"Lalu?" rasa penasaran Kanaya bertambah besar. Tanpa sadar Kanaya beringsut mendekati Reino, menunggu laki-laki itu melanjutkan ceritanya. Kini mereka duduk berhadapan di atas sofa.

"Tadi itu pas rombongan sudah naik ke bus, aku lihat Rita dan Dewi masih ada di pintu keluar nungguin kamu, Nay. Mereka bilang kamu masih ke toilet. Ya sudah aku bilang ke Rita, biar kamu bareng aku aja. Aku suruh mereka berangkat dulu karena yang lain sudah nunggu di bus. Kamu sih lama banget ke toiletnya." Reino menyentil lembut dahi Kanaya sontak membuat gadis itu malu. Sentuhan kecil itu membuat hatinya berdesir halus.

Reino menyadari perubahan wajah Kanaya yang selalu tersipu saat ia melakukan kontak fisik pada gadis itu sejak pertama kali bertemu, memboncengnya di sepeda motor, menggandeng tangannya serta menyentuh dahinya seperti barusan. Ia bertanya dalam hati, mungkinkah ini pertama kalinya bagi gadis itu bersentuhan dengan lawan jenis?

Reino adalah laki\-laki idaman semua wanita. Fisiknya yang nyaris sempurna dan didukung oleh kekayaan yang dimiliki keluarganya, tentu saja menjadi magnet tersendiri bagi kaum hawa. Sudah menjadi hal biasa jika setiap waktu ada saja wanita yang berusaha mendekatinya. Entah itu dengan ketulusan atau hanya demi hartanya saja. Namun, itu tak membuat Reino mudah jatuh cinta begitu saja. Selama ini ia belum pernah merasa benar\-benar jatuh hati pada seorang wanita, tetapi pada Kanaya, ia merasakan hal yang berbeda.

 

"Pak... Pak Reino kok melamun sih?"

 

Kali ini Reino yang dibuat salah tingkah. Kanaya menguncang lengannya barusan, membuyarkan imajinasinya tentang kisah cinta dalam kehidupannya.

 

"Maaf, Nay." ucapnya gelagapan. "Cuma kecapean aja kok." Reino nyengir. Untuk mencairkan suasana ia bangkit dari sofa, mencari Bik Inah di dapur.

"Bik... Masakin mie rebus dong. Dua ya?" pinta Reino begitu melihat bik Inah sibuk di dapur.

"Loh, kok mie rebus, tuan? Ini bibik mau masak rendang kesukaan tuan Reino."

"Masak rendangnya nanti aja. Aku pengen mie rebus buatan bik Inah. Jangan lupa kasih telor mata sapi ya?" pintanya manja pada bik Inah, orang yang telah menjadi pengasuhnya sejak masih bayi.

Reino berlalu meninggalkan dapur lalu kembali ke ruang tamu mencari Kanaya. Namun, gadis itu tidak ada. Ia telusuri beranda depan hingga ke taman pun tidak kelihatan batanv hidungnya.

\*Kemana kamu, Nay? gelisah Reino mencarinya\*.

Tak lama mencari, Reino melihat Kanaya di sisi lain rumahnya, sedang duduk di atas ayunan panjang dari kayu sambil memandang ke arah laut. Reino menatapnya dari kejauhan. Rambut Kanaya tergerai tertiup angin. Pandangannya jauh menerawang. Sesekali ia ayunkan kakinya agar ayunan itu tetap bergerak.

Reino berjalan menghampiri Kanaya tetapi ia tidak menyadari kedatangan Reino di belakangnya. Kanaya sedang memejamkan mata menikmati hembusan angin di wajahnya. Seumur hidup ia belum pernah pergi liburan. Liburan termewah baginya adalah pergi mudik ke rumah kakeknya di kota sebelah kampung halamannya yang berjarak hanya 2 jam perjalanan saja. Itu saja ia sudah bersyukur.

"Sedang apa, Nay? Di sini kencang loh anginnya." tegur Reino sembari duduk di sisi Kanaya.

"Iya, pak. Tapi saya suka. Ini pertama kalinya saya bisa pergi berlibur. Jujur saya belum pernah ke Bali pak." Kanaya mengakuinya dengan lugas.

"Kalau begitu besok kamu puas-puasin jalan-jalan." ujar Reino, tangannya tiba-tiba saja membelai anak rambut Kanaya dan menyelipkannya ke belakang telinga.

*Duh gusti, kenapa hati ini berdebar\-debar? Rasanya jantungku mau copot, bisiknya dalam hati*.

Kanaya mengalihkan pandangan ke arah lain, menghindari dua bola mata Reino yang memandangnya lekat.

"Tuan, sini makan dulu. Mienya sudah siap di meja." bik Inah melambai, memaksa keduanya untuk segera masuk.

"Kalau boleh saya pinjam charger ya, pak?"

"Di tas pinggangku ada. Ambil saja. Oh ya, Nay, jangan panggil bapak dong. Ini kan di luar kantor. Panggil Reino aja. Atau mas Reino." ujar Reino ketika keduanya sudah berada di meja makan.

'*Mas Reino' Kanaya mengulangnya dalam hati. Kenapa jadi aneh memanggilnya dengan sebutan 'mas' sekarang. Kanaya garuk\-garuk kepala*.

"Ayo dimakan, Nay. Nanti keburu dingin jadi ga enak."

"Iya, pak. Eh maksud saya mas, Reino." ralatnya terbata. Dengan cepat ia menyendokkan mie ke dalam mulut dan mengunyahnya. Reino tersenyum. Ia sendiri makan dengan lahapnya. Tapi pandangannya tak beralih sedikitpun dari Kanaya yang semakin terlihat gugup di hadapannya.

***

Jam di dinding ruang tengah berdentang 6 kali. Kanaya cemas. Ini sudah malam. Tapi di luar hujan turun deras sekali. Reino memutuskan untuk kembali ke hotel esok hari saja.

"Hujannya deras sekali, Nay. Kita menginap saja ya?" ajak Reino padanya.

Kanaya tak menjawab. Ia ragu sekaligus khawatir. Sungguh tidak pantas jika seorang perempuan menginap di rumah laki\-laki. Kanaya paham betul soal itu. Melihat Kanaya terdiam, Reino mengerti. Ia tidak ingin memaksanya untuk tinggal.

"Oke. Kita ke hotel sekarang ya?"

Kanaya terkejut akan ucapan Reino. Ia memandang wajah bosnya itu, berusaha mencari tahu apakah laki\-laki itu marah aksn sikapnya.

"Mas Reino tidak usah repot ngantar. Kalau boleh biar saya pergi sama sopir mas Reino saja."

"Ga apa-apa, Nay. Ayo kita pergi sekarang."

------------------------

 

Terpopuler

Comments

Susanti Agustinah

Susanti Agustinah

Ceritanya bagus Thor.. ditunggu kelanjutannyaa

2020-03-25

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 PAMIT
2 Bab 2 DUNIA BARU
3 Bab 3 KABAR BAIK
4 Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5 Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6 Bab 6 IDENTITAS REINO
7 Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8 Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9 Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10 Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11 Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12 Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13 Bab 13 AKHIR LIBURAN
14 Bab 14 KERJA LAGI
15 Bab 15 PERHATIAN
16 Bab 16 CUEK
17 Bab 17 MANA MUNGKIN?
18 Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19 Bab 19 LELAH
20 Bab 20 KEJUJURAN REINO
21 Bab 21 MENGHINDAR
22 Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23 Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24 Bab 24 KHAWATIR
25 Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26 Bab 26 INTEROGASI
27 Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28 Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29 Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30 Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31 Bab 31 JATUH HATI
32 Bab 32 RINDU
33 Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34 Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35 Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36 Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37 Bab 37 BERKEMAS
38 Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39 Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40 Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41 Bab 41 SEPERTI MIMPI
42 Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43 Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44 Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45 Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46 Bab 46 MERAJUK
47 Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48 Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49 Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50 Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51 Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52 Bab 52 BATAL PULANG
53 Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54 Bab 54 KARENINA
55 Bab 55 TANDA TANYA
56 Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57 Bab 57 CEMBURU
58 Bab 58 PERTENGKARAN
59 Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60 Bab 60 ISI HATI NINA
61 Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62 Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63 Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64 Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65 Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66 Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67 Bab 67 SANDIWARA NINA
68 Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69 Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70 Bab 70 MENCARI PELUANG
71 Bab 71 RAYUAN NINA
72 Bab 72 KABAR BAHAGIA
73 Bab 73 SIASAT
74 Bab 74 KEJUTAN BESAR
75 Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76 Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77 Bab 77 KECEWA
78 Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79 Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80 Bab 80 SERANGAN SENJA
81 Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82 Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83 Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84 Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85 Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86 Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87 Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88 Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89 BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90 Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91 Bab 91 HARAPAN MBOK NAH
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1 PAMIT
2
Bab 2 DUNIA BARU
3
Bab 3 KABAR BAIK
4
Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5
Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6
Bab 6 IDENTITAS REINO
7
Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8
Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9
Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10
Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11
Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12
Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13
Bab 13 AKHIR LIBURAN
14
Bab 14 KERJA LAGI
15
Bab 15 PERHATIAN
16
Bab 16 CUEK
17
Bab 17 MANA MUNGKIN?
18
Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19
Bab 19 LELAH
20
Bab 20 KEJUJURAN REINO
21
Bab 21 MENGHINDAR
22
Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23
Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24
Bab 24 KHAWATIR
25
Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26
Bab 26 INTEROGASI
27
Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28
Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29
Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30
Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31
Bab 31 JATUH HATI
32
Bab 32 RINDU
33
Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34
Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35
Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36
Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37
Bab 37 BERKEMAS
38
Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39
Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40
Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41
Bab 41 SEPERTI MIMPI
42
Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43
Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44
Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45
Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46
Bab 46 MERAJUK
47
Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48
Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49
Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50
Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51
Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52
Bab 52 BATAL PULANG
53
Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54
Bab 54 KARENINA
55
Bab 55 TANDA TANYA
56
Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57
Bab 57 CEMBURU
58
Bab 58 PERTENGKARAN
59
Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60
Bab 60 ISI HATI NINA
61
Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62
Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63
Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64
Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65
Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66
Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67
Bab 67 SANDIWARA NINA
68
Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69
Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70
Bab 70 MENCARI PELUANG
71
Bab 71 RAYUAN NINA
72
Bab 72 KABAR BAHAGIA
73
Bab 73 SIASAT
74
Bab 74 KEJUTAN BESAR
75
Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76
Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77
Bab 77 KECEWA
78
Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79
Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80
Bab 80 SERANGAN SENJA
81
Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82
Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83
Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84
Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85
Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86
Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87
Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88
Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89
BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90
Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91
Bab 91 HARAPAN MBOK NAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!