Bab 11 BERLIBUR bagian 4

 

Suasana restoran lumayan ramai dipenuhi rombongan karyawan "RR" Group. Tersiar kabar bahwa seluruh hotel telah dibooking seminggu penuh untuk mereka menginap. Tak hanya itu, untuk urusan perut, pihak hotel telah menyediakan menu yang sangat banyak dan mewah. Ada menu western, asian food, serta yang tak kalah digemari yaitu kuliner khas tanah air. Semuanya dihidangkan di meja super panjang di restoran hotel. Semua orang boleh menyantap apa saja yang mereka suka. Tentu saja kesempatan ini tak mungkin dilewatkan oleh mereka.

  Malam itu Kanaya memakai kaos berwarna biru muda bergambar doraemon dipadukan dengan celana jeans pendek selutut. Rambutnya masih basah karena baru selesai mandi. Di carinya Reino ke sekeliling ruangan restoran namun tak kelihatan batang hidungnya. Sementara Rita sudah melipir ke meja prasmanan untuk berwisata kuliner. Ia sejenak lupa tentang bos gantengnya itu. Melihat aneka masakan terhampar di meja tentu membuatnya tak kuasa menahan nafsu makan.

"Nay, ayo makan!" teriak Rita begitu melihat Kanaya masih celingukan mencari Reino.

"Iya bentar." jawabnya, "Kamu makan duluan aja."

 

Tak lama kemudian, Kanaya melihat sosok Reino di sebuah meja di sudut ruangan sedang memainkan hapenya. Kanaya berjalan hendak mendekati meja itu namun langkahnya terhenti saat ia melihat ada seorang perempuan yang mendahuluinya duduk di kursi di dekat Reino. Kanaya memperhatikan keduanya berbicara akrab sekali.

 

 

Perempuan itu berpenampilan anggun, memakai dress tanpa lengan berwarna putih gading, memamerkan kulit lengannya yang putih bersih. Rambutnya berwarna coklat madu sebahu. Dari jarak jauh pun Kanaya bisa melihat kedua mata perempuan itu berbinar cantik karena memakai softlens. Dan saat ia tersenyum, ia terlihat sangat mempesona dengan dua lesung pipinya. Siapa dia? tanya Kanaya dalam hati.

"Loh, kok udah balik kesini, Nay? Udah ketemu sama pak Reino?" tanya Rita dengan mulut penuh kunyahan makanan.

 

Kanaya menggeleng berbohong. Diambilnya piring dan sendok lalu segera menyendok beberapa makanan. Ia benar-benar lapar karena siang tadi di rumah Reino hanya menyantap mie saja.

 

"Cobain itu juga, Nay. Enak banget." saran Rita seraya menunjuk hidangan favoritnya, Ayam Bakar Madu. Kanaya menurut saja. Diambilnya sepotong ayam. Lalu lanjut menyendok capjay dan udang goreng tepung. Di sisi tangannya yang lain sudah terisi semangkuk bakso dengan sambal yang banyak.

"Ayo duduk di sana, Rit." ajak Kanaya ke sebuah meja kosong di dekat pintu masuk tadi.

 

Keduanya mulai menikmati makan malam. Kanaya makan dengan lahap makanan di piringnya. Entah setan mana yang membuatnya jadi seperti ini. Rasanya ia sanggup menelan seluruh hidangan itu sekaligus.

 

"Hati-hati makannya, nanti keselek loh!" celoteh sebuah suara di belakang mereka dan tentu saja hal itu membuat keduanya terlonjak kaget. Terutama Kanaya. Ia tersedak. Rita menepuk-nepuk punggungnya dengan keras berharap bisa meredakan batuk Kanaya.

 

"Maaf, Nay! Beneran tidak sengaja!" ujar Reino panik. Ia segera mengambil segelas air putih lalu menyodorkannya pada Kanaya.

 

Kanaya segera meneguk air itu perlahan sambil berusaha mengatur nafasnya agar kembali normal.

 

"Gimana? Sudah mendingan?" tanyanya merasa bersalah. Gadis itu mengangguk.

"Saya ga apa-apa kok, pak." lanjutnya malu karena menjadi perhatian seisi restoran. Namun, Reino merasa sangat khawatir, wajah Kanaya memerah. Matanya berkaca-kaca dan nafasnya masih belum normal.

 

Orang-orang di sekitar mereka yang sejak tadi memperhatikan akhirnya mulai kembali ke aktifitas masing-masing, kecuali perempuan yang bersama Reino tadi. Ia melihat Kanaya dengan tatapan tidak suka. Diteguknya air ditangannya dengan cepat lalu ia meletakkan gelasnya di atas meja dengan kasar.

 

"Boleh bergabung, Rei?" sapanya pada Reino. Pandangannya kemudian beralih pada Kanaya dan Rita seolah meminta persetujuan.

"Silahkan." jawab Kanaya akhirnya. Entah kenapa ia merasa suasana di meja mereka hening seketika. Reino tak bergeming sedikitpun.

"Kenalin dong, Rei. Aku belum pernah tahu siapa mereka ini."

 

Reino menghela nafas. Rasanya ia merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Ia melirik Kanaya.

 

"Kenalin ini Kanaya dan itu Rita." ujar Reino malas.

"Jessica." ujarnya memperkenalkan dirinya.

 

Ketiganya berjabat tangan bergantian namun Reino mengalihkan pandangan ke arah lain seolah tidak menginginkan kehadiran Jessica di antara mereka. Sementara Kanaya mulai kehilangan selera makannya. Ia merapikan piring dan mangkok baksonya lalu beranjak dari kursi.

 

"Permisi, pak. Saya duluan. Saya sudah selesai makan. Silahkan dilanjutkan dengan mbak Jessica. Ayo, Rit." pamitnya.

 

Rita yang juga belum selesai makan pasang muka bingung menanggapi ajakan Kanaya.

 

"Ayooo Rittt." ujar Kanaya setengah melotot.

Melihat bola mata Kanaya melotot seperti itu spontan membuat Rita tergopoh bangkit dan mengikuti sahabatnya itu dari belakang.

 

"Kamu ini kenapa sih, Nay? Kita kan belum selesai makan!" Rita berjalan di samping Kanaya sambil menyuarakan protesnya. Tentu saja ia belum puas menikmati makan malam kali ini.

"Kamu ga lihat apa? Kita cuma akan mengganggu di sana."

"Memangnya siapa yang terganggu?" tanya Rita semakin tak mengerti.

"Itu, pak Reino. Kamu lihat kan perempuan tadi yang datang ke meja kita? Sebenarnya tadi aku lihat dia dan pak Reino ngobrol akrab di sana. Makanya aku ga jadi nyamperin meja pak Reino. Aku takut ganggu."

Rita sejenak memperhatikan raut wajah Kanaya yang masam. Sepertinya ia merasa ada sesuatu yang sedang dirasakan sahabatnya itu. Tak seperti biasanya ia bersungut-sungut.

 

Apa Kanaya cemburu? batin Rita menerka. Aah, mana mungkin? Kanaya ga pernah bilang kalau dia naksir si bos ganteng itu. Ada juga aku yang ngefans berat.

"Kamu cemburu ya, Nay?" selidik Rita akhirnya.

"Ih, apaan sih Rit! Mana mungkin aku suka sama pak Reino?! Dia itu atasan kita." Kanaya menjelaskan panjang lebar berusaha menepis pikiran gila Rita. Rita mengangkat bahu.

"Iya kali aja. Masa kamu ga kecantol sama kegantengannya. Aku aja naksir." ujar Rita terang-terangan sembari menutup mata membayangkan ketampanan bosnya itu.

"Kamu ini, mimpi kaliii." Kanaya sewot, melenggang meninggalkan Rita yang masih tersenyum-senyum sendiri.

"Ehh..tunggu, Nay!"

***

 

23.10 Waktu Indonesia Tengah

 

Kanaya menarik selimut lebih tinggi hingga menutupi lehernya. Diliriknya Rita dan Mbak Dewi sudah tertidur pulas di ranjang sebelah. Tentu saja mereka semua kelelahan karena perjalanan hari ini. Tetapi entah mengapa Kanaya sulit sekali memejamkan kedua matanya. Ia teringat pertemuannya dengan Jessica di restoran tadi. Ia merasa Jessica tidak menyukainya. Ia bisa mengetahui dari caranya memandang yang seolah-olah ingin menelannya hidup-hidup.

 

Apa dia kekasih pak Reino? Tapi kenapa pak Reino juga terlihat tidak senang saat Jessica bergabung ke meja kita tadi? Mungkinkah mereka sudah putus? Aah..apa urusannya sama aku?!

"Hhhh.. Kenapa jadi kepikiran pak Reino sih!" gerutu Kanaya sambil mengacak rambutnya.

Sementara di kamar lain, seseorang juga sedang duduk termenung di atas sofa. Berkali\-kali ia melirik jam di tangannya. Gelisah. Ada bayangan seorang perempuan yang sedang mengganggu waktu istirahatnya.

 

"Apa aku telpon aja ya?" gumamnya ragu. Ia meraih hp dan mencari sebuah nama dalam deretan kontaknya.

Kanaya.

Terdengar nada sambung beberapa saat sebelum sebuah suara menyapa di seberang sana.

 

"Halo, pak. Ada apa?" sapa Kanaya sedikit terkejut.

Reino menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Ia bingung juga harus menjawab apa. Ia sendiri tidak tahu mengapa ia ingin menelpon gadis itu malam\-malam begini.

 

"Hmm.. apa aku mengganggu?" tanya Reino akhirnya.

"Ah, nggak kok pak. Saya juga belum tidur." jawab Kanaya.

Hening. Kedua makhluk itu saling diam. Ada getaran\-getaran lembut yang mereka rasakan di dada mereka. Tapi keduanya tak mampu menterjemahkannya dalam kata\-kata.

 

"Mau jalan-jalan sebentar?" tawar Reino sedikit berharap.

"Ke mana pak malam-malam begini?"

"Ke pantai."

 

Pantai? Mauuuu... Kan romantis ya malam-malam begini jalan-jalan di pantai berdua sama si bos ganteng? Mimpi apa coba, kalau Rita tahu bisa jeleous dia. Hehehe..

Eittts...tunggu dulu. Kenapa aku jadi ge er banget sih? Cuma diajak jalan ke pantai, Nay. Ga usah heboh kaliii. Sisi waras otak Kanaya mengingatkan.

 

"Iya deh pak."

Reino tersenyum senang seperti bayi yang baru dapat mainan baru.

 

"Aku tunggu di bawah ya?"

"Baik, pak."

---------------------

Episodes
1 Bab 1 PAMIT
2 Bab 2 DUNIA BARU
3 Bab 3 KABAR BAIK
4 Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5 Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6 Bab 6 IDENTITAS REINO
7 Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8 Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9 Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10 Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11 Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12 Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13 Bab 13 AKHIR LIBURAN
14 Bab 14 KERJA LAGI
15 Bab 15 PERHATIAN
16 Bab 16 CUEK
17 Bab 17 MANA MUNGKIN?
18 Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19 Bab 19 LELAH
20 Bab 20 KEJUJURAN REINO
21 Bab 21 MENGHINDAR
22 Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23 Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24 Bab 24 KHAWATIR
25 Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26 Bab 26 INTEROGASI
27 Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28 Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29 Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30 Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31 Bab 31 JATUH HATI
32 Bab 32 RINDU
33 Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34 Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35 Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36 Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37 Bab 37 BERKEMAS
38 Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39 Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40 Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41 Bab 41 SEPERTI MIMPI
42 Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43 Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44 Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45 Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46 Bab 46 MERAJUK
47 Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48 Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49 Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50 Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51 Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52 Bab 52 BATAL PULANG
53 Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54 Bab 54 KARENINA
55 Bab 55 TANDA TANYA
56 Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57 Bab 57 CEMBURU
58 Bab 58 PERTENGKARAN
59 Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60 Bab 60 ISI HATI NINA
61 Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62 Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63 Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64 Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65 Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66 Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67 Bab 67 SANDIWARA NINA
68 Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69 Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70 Bab 70 MENCARI PELUANG
71 Bab 71 RAYUAN NINA
72 Bab 72 KABAR BAHAGIA
73 Bab 73 SIASAT
74 Bab 74 KEJUTAN BESAR
75 Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76 Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77 Bab 77 KECEWA
78 Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79 Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80 Bab 80 SERANGAN SENJA
81 Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82 Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83 Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84 Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85 Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86 Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87 Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88 Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89 BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90 Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91 Bab 91 HARAPAN MBOK NAH
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1 PAMIT
2
Bab 2 DUNIA BARU
3
Bab 3 KABAR BAIK
4
Bab 4 PERTEMUAN KEDUA
5
Bab 5 PENGUMUMAN PENTING
6
Bab 6 IDENTITAS REINO
7
Bab 7 HARI PERTAMA REINO
8
Bab 8 BERLIBUR bagian 1
9
Bab 9 BERLIBUR bagian 2
10
Bab 10 BERLIBUR bagian 3
11
Bab 11 BERLIBUR bagian 4
12
Bab 12 BERLIBUR bagian 5
13
Bab 13 AKHIR LIBURAN
14
Bab 14 KERJA LAGI
15
Bab 15 PERHATIAN
16
Bab 16 CUEK
17
Bab 17 MANA MUNGKIN?
18
Bab 18 KERJA SAMPINGAN
19
Bab 19 LELAH
20
Bab 20 KEJUJURAN REINO
21
Bab 21 MENGHINDAR
22
Bab 22 PENGAKUAN CINTA
23
Bab 23 BERBAGI RAHASIA
24
Bab 24 KHAWATIR
25
Bab 25 SEMAKIN MEMBURUK
26
Bab 26 INTEROGASI
27
Bab 27 PERASAAN APAKAH INI?
28
Bab 28 KAMU MILIKKU, NAY!
29
Bab 29 BERITA DARI KAMPUNG
30
Bab 30 MENEMUI IBU DAN AYAH
31
Bab 31 JATUH HATI
32
Bab 32 RINDU
33
Bab 33 RENCANA PERJODOHAN
34
Bab 34 PERTUNANGAN YANG TAK DIINGINKAN
35
Bab 35 AKHIRNYA KAMU TAHU
36
Bab 36 ANTARA KAU DAN AKU
37
Bab 37 BERKEMAS
38
Bab 38 AKU INGIN BERDUA SAJA DENGANMU
39
Bab 39 TERPAKSA MENERIMA
40
Bab 40 PERNIKAHAN KANAYA
41
Bab 41 SEPERTI MIMPI
42
Bab 42 MALAM PERTAMA YANG TERTUNDA
43
Bab 43 KEMBALI KE IBUKOTA
44
Bab 44 AKU MILIKMU SEUTUHNYA
45
Bab 45 NY. REINO RAHARDIAN
46
Bab 46 MERAJUK
47
Bab 47 BERPISAH SEBENTAR SAJA
48
Bab 48 KAMI TURUT BAHAGIA
49
Bab 49 MENCURI KESEMPATAN
50
Bab 50 KEJUTAN MALAM INI
51
Bab 51 SESILIA DAN KANAYA
52
Bab 52 BATAL PULANG
53
Bab 53 TAMU DARI MASA LALU
54
Bab 54 KARENINA
55
Bab 55 TANDA TANYA
56
Bab 56 AWAL KEBOHONGAN
57
Bab 57 CEMBURU
58
Bab 58 PERTENGKARAN
59
Bab 59 UNDANGAN MAKAN MALAM
60
Bab 60 ISI HATI NINA
61
Bab 61 MEYAKINKAN KANAYA
62
Bab 62 RENCANA RAHASIA ANDINI
63
Bab 63 PERTENGKARAN SEMALAM
64
Bab 64 BERDAMAI DENGAN HATI
65
Bab 65 PERTEMUAN KELUARGA
66
Bab 66 BERHENTI BEKERJA
67
Bab 67 SANDIWARA NINA
68
Bab 68 WANITA-WANITA DI HATI REINO
69
Bab 69 CEMBURU TANDA CINTA
70
Bab 70 MENCARI PELUANG
71
Bab 71 RAYUAN NINA
72
Bab 72 KABAR BAHAGIA
73
Bab 73 SIASAT
74
Bab 74 KEJUTAN BESAR
75
Bab 75 ADA APA DENGANMU?
76
Bab 76 MENENANGKAN DIRI
77
Bab 77 KECEWA
78
Bab 78 CERITA SEBENARNYA
79
Bab 79 GARA-GARA REINO Jr.
80
Bab 80 SERANGAN SENJA
81
Bab 81 TAK SANGGUP LAGI
82
Bab 82 KEDATANGAN IBU BAPAK
83
Bab 83 PERTEMUAN DUA KELUARGA
84
Bab 84 KEJUTAN UNTUK IBU
85
Bab 85 MENJELANG RESEPSI
86
Bab 86 ANGKAT DAGUMU
87
Bab 87 MALAM PENGANTIN KEDUA
88
Bab 88 KEHIDUPAN BARU
89
BAB 89 PECEL SEMANGGI SPESIAL (1)
90
Bab 90 PECEL SEMANGGI SPESIAL (2)
91
Bab 91 HARAPAN MBOK NAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!