Husband For My Mother
Jika tidak suka dengan ceritanya, tinggalkan. Tidak perlu banyak komentar menghina tulisan receh ini.
Happy reading guys
**
Sepasang anak kembar sedang duduk termenung didepan pintu rumahnya, tidak tahu apa yang ada didalam benak keduanya.
"Kak, apa yang kakak pikirkan?" tanya sang adik kepada kakak kembarnya.
Randhi menoleh kearah Rhiana.
"Hemhh..kakak memikirkan ada orang yang datang, dan membawa es crem coklat dan es crem bluberi. Yummy.." ucap Randhi dan menjulurkan lidahnya ke sekitar bibirnya, seperti sedang merasakan sensasi es crem berada didalam mulutnya.
"Hahahaha..! kak Randhi sungguh lucu, siapa yang akan datang membawakan es crem, seperti yang ada dalam pikiran kakak," ujar Rhiana, adik kembar Randhi.
"Mungkin mama ," ucap Randhi.
"Tidak mungkin mama membawakan es crem, kakak lupa. Kita tidak boleh makan es crem, apa kakak mau masuk rumah sakit lagi. Mama cari uang bukan untuk dipakai sebagai biaya rumah sakit saja kakak," ujar Rhiana.
"Kenapa kau cerewet sekali ." Randhi bangkit dari duduknya, dan berjalan menuju pagar. Dan kepalanya menjulur keluar pagar, untuk melihat apakah mamanya sudah kembali.
"Kak, mama masih lama pulangnya," kata Rhiana kepada kakaknya Randhi.
"Kakak sudah lapar ," ucap Randhi dan mengusap-usap perutnya.
"Minum air saja kak ," kata Rhiana dan memberikan tempat minum yang selalu dibawa keduanya saat pergi ke sekolah.
"Sudah banyak air masuk kedalam perut, perut kakak serasa penuh air. bisa-bisa ikan akan berenang didalam perut ini." Randhi terus memegang perutnya.
"Bunda Jelita kenapa lama sekali kembali, pasti Dia lagi asik ngobrol dengan ibu-ibu di pasar," kata Randhi, dan kembali duduk di samping adik kembarnya Rhiana tersebut.
"Kak ayo kita beli roti ," kata Rhiana kepada kakaknya.
"Nih lihat ." Randhi merogoh kantongnya, dan mengeluarkan isinya yang tidak ada apa-apa didalam saku celananya, yang ada hanya remahan sisa-sisa roti.
"Kakak tidak ada uang ya ?" tanya Rhiana.
"Dimana kakak bisa ada uang, kakak tidak ada kerjaan. Tunggu lima belas tahun lagi, kakak akan mencari banyak uang untuk mama. Sehingga mama hanya tinggal dirumah saja, tidak perlu pergi bekerja ," kata Randhi.
"Untuk Rhiana tidak kak ? Rhiana ingin membeli boneka yang besar ?" kata Rhiana.
"Untuk Rhiana juga, kakak akan membeli boneka yang bisa bicara. Dan sangat banyak, sehingga memenuhi satu kamar," ujar Randhi.
Rhiana tertawa, dan menampilkan senyum manis di bibirnya.
Akhirnya mereka berdua tertawa, memikirkan apa yang ada didalam hayalan Randhi dan Rhiana.
"Hahahaha.. kakak sangat lucu!" seru Rhiana sambil tertawa.
"Kakak bukan pelawak," ujar Randhi dengan bibirnya yang manyun.
"Maaf kak Randhi." Rhiana meminta maaf kepada Randhi, karena telah menertawakan hayalan kakak kembarnya tersebut
"Kalau tahu tadi dirumah tidak ada orang, lebih bagus kita disekolah saja ," kata Randhi, dan kembali bangkit dari duduknya. Dan berjalan kearah pagar untuk melihat siapa yang akan pulang kerumah, mamanya atau mbak Jelita.
"Kita disekolah ngapain juga kak, semua teman kita sudah pulang semua tadi. Jerry juga sudah pulang dijemput papanya tadi ," kata Rhiana.
"Main-main saja, kita berdua bisa bermain ayunan dan perosotan," kata Randhi.
"Itu mainan anak TK kak ," kata Rhiana.
"Tidak ada tertulis, kita murid SD dilarang main di sana kan ," balas Randhi.
"Kak, apakah kakak tidak iri ?" tanya Rhiana kepada kakaknya.
"Iri, kepada siapa?" tanya Randhi sambil duduk disamping adiknya kembali.
"Kepada Jerry," kata Rhiana.
"Hahahaha..! untuk apa aku iri, aku lebih ganteng dan lebih pintar," ujar Randhi sambil membanggakan dirinya.
"Hih..kakak, sombong sekali!" seru Rhiana kepada kakaknya.
"Bukan sombong, tapi emang kenyataan. Dikelas kakak kelas 1 hanya kakak yang paling ganteng ," ujar Randhi sembari mengusap-usap dagunya, dan terlihat dari wajahnya yang jahil menatap adik kembarnya.
"Hih..sebel !" Rhiana sebel, melihat Randhi selalu narsis menurutnya.
"Hahahaha..ada yang marah." goda Randhi.
Hus...hus...
Perdebatan yang terjadi antara Randhi dan Rhiana berhenti, ketika ada suara yang memanggil mereka.
"Pasti Om Pol ." Randhi bangkit dari duduknya, dan melihat kesamping pagar. Dan terlihat pria sedikit tambun bersembunyi dibalik pagar.
"Om Pol, Randhi sudah tahu!" seru Randhi kepada orang yang dipanggilnya dengan Om Pol.
"Hehe...." si pria tambun yang dipanggil Om Pol oleh Randhi bangkit dengan cengengesan.
"Om Pol, Rhiana lapar," ucap Rhiana dengan menundukkan wajah memelas.
"Yayang Jejel kemana ?" Poltak mencari-cari keberadaan Jelita yang dipanggilnya Yayang.
"Tidak usah dicari Om, Bunda pasti sedang sibuk ngerumpi di pasar bersama dengan ibu-ibu ," kata Randhi.
"Terus, kenapa kalian disini ? kalian tidak sekolah ? apa kalian bolos?" pertanyaan beruntun keluar dari dalam mulut Poltak.
'Om, satu-satu nanyanya. Pusing kami jawabnya Om, apa lagi perut kami lapar," kata Rhiana.
"Kami tidak bisa masuk Om, karena tidak ada kunci. Kami cepat pulang, karena gurunya sedang rapat ," kata Randhi.
"Kenapa guru-guru suka rapat, dan memulangkan muridnya sesuka hati ." omel Poltak.
"Mana kami tahu Om, kami masih kecil. Kami baru berusia 6 tahun," jawab Rhiana.
"Nanti kami sudah besar, baru Om tanyakan kepada kami. Ok Om," kata Randhi.
"Om, lapar ." Randhi mengelus perutnya.
"Ayo kita makan, Om hari ini kaya. Banyak orang datang ke bengkel Om," kata Poltak, dan mengeluarkan uang biru dua lembar.
"Asik..! Om Poltak orang kaya !" seru Randhi dengan loncat-loncat dibarengin dengan teriakan kesenangan.
"Kakak." ingatkan Rhiana.
Randhi dan Rhiana anak kembar tetapi sifat dan karakter keduanya berbeda, Randhi lebih ceria dan sedikit urakan. Sedangkan Rhiana sangat pendiam dan tidak suka berbaur dengan orang banyak.
"Ayo kita berangkat, mau makan apa ?" tanya Poltak kepada Randhi dan Rhiana.
Rhiana dan Randhi saling berpandangan.
"Baso ," ujar Randhi dan Rhiana secara bersamaan.
"Ternyata kalian berdua benar-benar kembar, sehingga isi otak kalian sana" kata Poltak.
"Om curiga kami ini tidak kembar ?" tanya Rhiana dengan ekspresi yang sedikit jutek dan dingin.
"Tidak ! Om Poltak percaya kalian ini kembar, tapi sering juga selera makan tidak sama " kata Poltak.
"Ayo kita makan baso ." Poltak meraih tangan Randhi dan Rhiana, Poltak mengandeng keduanya kiri dan kanan.
"Om, kalau Om makan baso bersama kami. Siapa yang menjaga bengkel Om ?" tanya Randhi.
"Jangan khawatir, tidak ada yang akan mencuri di bengkel. Ada cctv-nya ," kata Poltak.
"Wow..hebat Om, bengkel kecil Om ada cctv-nya !" seru Randhi, sedangkan Rhiana hanya diam.
"Hebat kan Rhiana ," kata Randhi kepada Rhiana.
"Biasa saja ." jawab singkat Rhiana tanpa ekspresi.
"Huh..kau ini " ujar Randhi kepada Rhiana dan mendengus kepada saudara kembarnya.
"Sudah jangan ribut," kata Poltak.
Diperjalanan, sesekali orang yang mengenal Poltak dan sikembar menyapa mereka.
"Hei Poltak, mau kau bawa kemana anak Diana ?" tanya Cungkring.
"Mau ke tukang baso," jawab Poltak.
Bersambung....
Visual pemain diambil dari pinterest, semoga sesuai dengan yang ada dalam pikiran reader.
Clara
Regan
Randhi dan Rhiana
Happy reading guys
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
viki naila
baru mampir kak hihi
2023-08-11
0
Devia Ratna
good
2023-01-01
0
Defi
sikembar yang lucu 😊
2023-01-01
0