Husband For My Mother

Husband For My Mother

Bab 1 Randhi and Rhiana

Jika tidak suka dengan ceritanya, tinggalkan. Tidak perlu banyak komentar menghina tulisan receh ini.

Happy reading guys

**

Sepasang anak kembar sedang duduk termenung didepan pintu rumahnya, tidak tahu apa yang ada didalam benak keduanya.

"Kak, apa yang kakak pikirkan?" tanya sang adik kepada kakak kembarnya.

Randhi menoleh kearah Rhiana.

"Hemhh..kakak memikirkan ada orang yang datang, dan membawa es crem coklat dan es crem bluberi. Yummy.." ucap Randhi dan menjulurkan lidahnya ke sekitar bibirnya, seperti sedang merasakan sensasi es crem berada didalam mulutnya.

"Hahahaha..! kak Randhi sungguh lucu, siapa yang akan datang membawakan es crem, seperti yang ada dalam pikiran kakak," ujar Rhiana, adik kembar Randhi.

"Mungkin mama ," ucap Randhi.

"Tidak mungkin mama membawakan es crem, kakak lupa. Kita tidak boleh makan es crem, apa kakak mau masuk rumah sakit lagi. Mama cari uang bukan untuk dipakai sebagai biaya rumah sakit saja kakak," ujar Rhiana.

"Kenapa kau cerewet sekali ." Randhi bangkit dari duduknya, dan berjalan menuju pagar. Dan kepalanya menjulur keluar pagar, untuk melihat apakah mamanya sudah kembali.

"Kak, mama masih lama pulangnya," kata Rhiana kepada kakaknya Randhi.

"Kakak sudah lapar ," ucap Randhi dan mengusap-usap perutnya.

"Minum air saja kak ," kata Rhiana dan memberikan tempat minum yang selalu dibawa keduanya saat pergi ke sekolah.

"Sudah banyak air masuk kedalam perut, perut kakak serasa penuh air. bisa-bisa ikan akan berenang didalam perut ini." Randhi terus memegang perutnya.

"Bunda Jelita kenapa lama sekali kembali, pasti Dia lagi asik ngobrol dengan ibu-ibu di pasar," kata Randhi, dan kembali duduk di samping adik kembarnya Rhiana tersebut.

"Kak ayo kita beli roti ," kata Rhiana kepada kakaknya.

"Nih lihat ." Randhi merogoh kantongnya, dan mengeluarkan isinya yang tidak ada apa-apa didalam saku celananya, yang ada hanya remahan sisa-sisa roti.

"Kakak tidak ada uang ya ?" tanya Rhiana.

"Dimana kakak bisa ada uang, kakak tidak ada kerjaan. Tunggu lima belas tahun lagi, kakak akan mencari banyak uang untuk mama. Sehingga mama hanya tinggal dirumah saja, tidak perlu pergi bekerja ," kata Randhi.

"Untuk Rhiana tidak kak ? Rhiana ingin membeli boneka yang besar ?" kata Rhiana.

"Untuk Rhiana juga, kakak akan membeli boneka yang bisa bicara. Dan sangat banyak, sehingga memenuhi satu kamar," ujar Randhi.

Rhiana tertawa, dan menampilkan senyum manis di bibirnya.

Akhirnya mereka berdua tertawa, memikirkan apa yang ada didalam hayalan Randhi dan Rhiana.

"Hahahaha.. kakak sangat lucu!" seru Rhiana sambil tertawa.

"Kakak bukan pelawak," ujar Randhi dengan bibirnya yang manyun.

"Maaf kak Randhi." Rhiana meminta maaf kepada Randhi, karena telah menertawakan hayalan kakak kembarnya tersebut

"Kalau tahu tadi dirumah tidak ada orang, lebih bagus kita disekolah saja ," kata Randhi, dan kembali bangkit dari duduknya. Dan berjalan kearah pagar untuk melihat siapa yang akan pulang kerumah, mamanya atau mbak Jelita.

"Kita disekolah ngapain juga kak, semua teman kita sudah pulang semua tadi. Jerry juga sudah pulang dijemput papanya tadi ," kata Rhiana.

"Main-main saja, kita berdua bisa bermain ayunan dan perosotan," kata Randhi.

"Itu mainan anak TK kak ," kata Rhiana.

"Tidak ada tertulis, kita murid SD dilarang main di sana kan ," balas Randhi.

"Kak, apakah kakak tidak iri ?" tanya Rhiana kepada kakaknya.

"Iri, kepada siapa?" tanya Randhi sambil duduk disamping adiknya kembali.

"Kepada Jerry," kata Rhiana.

"Hahahaha..! untuk apa aku iri, aku lebih ganteng dan lebih pintar," ujar Randhi sambil membanggakan dirinya.

"Hih..kakak, sombong sekali!" seru Rhiana kepada kakaknya.

"Bukan sombong, tapi emang kenyataan. Dikelas kakak kelas 1 hanya kakak yang paling ganteng ," ujar Randhi sembari mengusap-usap dagunya, dan terlihat dari wajahnya yang jahil menatap adik kembarnya.

"Hih..sebel !" Rhiana sebel, melihat Randhi selalu narsis menurutnya.

"Hahahaha..ada yang marah." goda Randhi.

Hus...hus...

Perdebatan yang terjadi antara Randhi dan Rhiana berhenti, ketika ada suara yang memanggil mereka.

"Pasti Om Pol ." Randhi bangkit dari duduknya, dan melihat kesamping pagar. Dan terlihat pria sedikit tambun bersembunyi dibalik pagar.

"Om Pol, Randhi sudah tahu!" seru Randhi kepada orang yang dipanggilnya dengan Om Pol.

"Hehe...." si pria tambun yang dipanggil Om Pol oleh Randhi bangkit dengan cengengesan.

"Om Pol, Rhiana lapar," ucap Rhiana dengan menundukkan wajah memelas.

"Yayang Jejel kemana ?" Poltak mencari-cari keberadaan Jelita yang dipanggilnya Yayang.

"Tidak usah dicari Om, Bunda pasti sedang sibuk ngerumpi di pasar bersama dengan ibu-ibu ," kata Randhi.

"Terus, kenapa kalian disini ? kalian tidak sekolah ? apa kalian bolos?" pertanyaan beruntun keluar dari dalam mulut Poltak.

'Om, satu-satu nanyanya. Pusing kami jawabnya Om, apa lagi perut kami lapar," kata Rhiana.

"Kami tidak bisa masuk Om, karena tidak ada kunci. Kami cepat pulang, karena gurunya sedang rapat ," kata Randhi.

"Kenapa guru-guru suka rapat, dan memulangkan muridnya sesuka hati ." omel Poltak.

"Mana kami tahu Om, kami masih kecil. Kami baru berusia 6 tahun," jawab Rhiana.

"Nanti kami sudah besar, baru Om tanyakan kepada kami. Ok Om," kata Randhi.

"Om, lapar ." Randhi mengelus perutnya.

"Ayo kita makan, Om hari ini kaya. Banyak orang datang ke bengkel Om," kata Poltak, dan mengeluarkan uang biru dua lembar.

"Asik..! Om Poltak orang kaya !" seru Randhi dengan loncat-loncat dibarengin dengan teriakan kesenangan.

"Kakak." ingatkan Rhiana.

Randhi dan Rhiana anak kembar tetapi sifat dan karakter keduanya berbeda, Randhi lebih ceria dan sedikit urakan. Sedangkan Rhiana sangat pendiam dan tidak suka berbaur dengan orang banyak.

"Ayo kita berangkat, mau makan apa ?" tanya Poltak kepada Randhi dan Rhiana.

Rhiana dan Randhi saling berpandangan.

"Baso ," ujar Randhi dan Rhiana secara bersamaan.

"Ternyata kalian berdua benar-benar kembar, sehingga isi otak kalian sana" kata Poltak.

"Om curiga kami ini tidak kembar ?" tanya Rhiana dengan ekspresi yang sedikit jutek dan dingin.

"Tidak ! Om Poltak percaya kalian ini kembar, tapi sering juga selera makan tidak sama " kata Poltak.

"Ayo kita makan baso ." Poltak meraih tangan Randhi dan Rhiana, Poltak mengandeng keduanya kiri dan kanan.

"Om, kalau Om makan baso bersama kami. Siapa yang menjaga bengkel Om ?" tanya Randhi.

"Jangan khawatir, tidak ada yang akan mencuri di bengkel. Ada cctv-nya ," kata Poltak.

"Wow..hebat Om, bengkel kecil Om ada cctv-nya !" seru Randhi, sedangkan Rhiana hanya diam.

"Hebat kan Rhiana ," kata Randhi kepada Rhiana.

"Biasa saja ." jawab singkat Rhiana tanpa ekspresi.

"Huh..kau ini " ujar Randhi kepada Rhiana dan mendengus kepada saudara kembarnya.

"Sudah jangan ribut," kata Poltak.

Diperjalanan, sesekali orang yang mengenal Poltak dan sikembar menyapa mereka.

"Hei Poltak, mau kau bawa kemana anak Diana ?" tanya Cungkring.

"Mau ke tukang baso," jawab Poltak.

Bersambung....

Visual pemain diambil dari pinterest, semoga sesuai dengan yang ada dalam pikiran reader.

Clara

Regan

Randhi dan Rhiana

Happy reading guys

Terpopuler

Comments

viki naila

viki naila

baru mampir kak hihi

2023-08-11

0

Devia Ratna

Devia Ratna

good

2023-01-01

0

Defi

Defi

sikembar yang lucu 😊

2023-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Randhi and Rhiana
2 Bab 2 Randhi n Rhiana
3 Bab 3 Minta maaf
4 Bab 4 Pertemuan pertama
5 Bab 5 Kemarahan
6 Bab 6 Perang saudara kembar
7 Bab 7 Berita gosip
8 Bab 8 Masih mencari
9 Bab 9 Minta kado papa
10 Bab 10 Ingin foto papa
11 Bab 11 Ejekan
12 Bab 12 Berkelahi
13 Bab 13 Jangan berkelahi.
14 Bab 14 Ketakutan Diana
15 Bab 15 Bertemu
16 Bab 16 Ikut diam-diam
17 Bab 17 Mencari
18 Bab 18 Tragedi
19 Bab 19 Masih Flashback
20 Bab 20 Bahagia dan duka
21 Bab 21 Takut
22 Bab 22 Melacak
23 Bab 23 Kesekolah
24 Bab 24 Kesekolah
25 Bab 25 Bertemu
26 Bab 26 Aku tahu
27 Bab 27 Bertemu
28 Bab 28 Ada senang, ada tidak
29 Bab 29 Terpaksa kembali.
30 Bab 30 Biar nyaman
31 Bab 31 Bahagia anak-anak
32 Bab 32 Haru
33 Bab 33 Bertemu
34 Bab 34 Gembira
35 Bab 35 Kenangan
36 Bab 36 Kenangan
37 Bab 37 Bersama
38 Bab 38 RnR
39 Bab 39 Bersama.
40 Bab 40 Jangan lupa
41 Bab 41 Jangan lupa suami
42 Bab 42 Kantor
43 Bab 43 Tersingkir
44 Bab 44 Papa Randhi dan Rhiana.
45 Bab 45 Tidak ada perpisahan
46 Bab 46 Damai itu indah
47 Bab 47 Gosip
48 Bab 48 Mantan vs mantan
49 Bab 49 Tidak malu lagi
50 Bab 50 Curiga
51 Bab 51 Pengintai
52 Bab 52 Hampir celaka
53 Bab 53 Tante vs bocah
54 Bab 54 Sabotase
55 Bab 55 Obsesi
56 Bab 56 Dendam
57 Bab 57 Bukan gadis baik
58 Bab 58 Jejak Rio
59 Bab 59 Curiga Mario
60 Bab 60 Penculikan
61 Bab 61 Mencari
62 Bab 62 Lari
63 Bab 63 Bertemu
64 Bab 64 Akhirnya
65 Bab 65 Kau !!"
66 Bab 66 Marah
67 Bab 67 Cemburu
68 Bab 68 Mencari bukti
69 Bab 69 Titik terang
70 Bab 70 Damai
71 Bab 71 Berita gembira
72 Bab 72 Cerita Ronald
73 Bab 73 Masih cerita Ronald
74 Bab 74 Bertemu
75 Bab 75 Maaf
76 Bab 76 Kabar gembira
77 Bab 77 Bertemu
78 Bab 78 Akhir hidup
79 Bab 79 Belanja
80 Bab 80 Happy
81 Extra bab 81 Siapa?
82 Extra bab 82 Siapa dalang?
83 Extra bab 83 Curiga
84 Extra bab 84 Ada apa dengan Regan
85 Extra Bab 85 Orang dekat
86 Extra bab 86 Curiga
87 Extra bab 87 Siapa dia
88 Extra bab 88 Curiga
89 Extra bab 89 Beraksi
90 Extra bab 90 Berkorban
91 Extra bab 91 Bunuh diri
92 Extra bab 92 Akhir petualangan
93 Extra bab 93 Ada rasa
94 Extra bab 94 Diam-diam dekat
95 Extra bab 95 akhirnya
96 Extra bab TAMAT
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 Randhi and Rhiana
2
Bab 2 Randhi n Rhiana
3
Bab 3 Minta maaf
4
Bab 4 Pertemuan pertama
5
Bab 5 Kemarahan
6
Bab 6 Perang saudara kembar
7
Bab 7 Berita gosip
8
Bab 8 Masih mencari
9
Bab 9 Minta kado papa
10
Bab 10 Ingin foto papa
11
Bab 11 Ejekan
12
Bab 12 Berkelahi
13
Bab 13 Jangan berkelahi.
14
Bab 14 Ketakutan Diana
15
Bab 15 Bertemu
16
Bab 16 Ikut diam-diam
17
Bab 17 Mencari
18
Bab 18 Tragedi
19
Bab 19 Masih Flashback
20
Bab 20 Bahagia dan duka
21
Bab 21 Takut
22
Bab 22 Melacak
23
Bab 23 Kesekolah
24
Bab 24 Kesekolah
25
Bab 25 Bertemu
26
Bab 26 Aku tahu
27
Bab 27 Bertemu
28
Bab 28 Ada senang, ada tidak
29
Bab 29 Terpaksa kembali.
30
Bab 30 Biar nyaman
31
Bab 31 Bahagia anak-anak
32
Bab 32 Haru
33
Bab 33 Bertemu
34
Bab 34 Gembira
35
Bab 35 Kenangan
36
Bab 36 Kenangan
37
Bab 37 Bersama
38
Bab 38 RnR
39
Bab 39 Bersama.
40
Bab 40 Jangan lupa
41
Bab 41 Jangan lupa suami
42
Bab 42 Kantor
43
Bab 43 Tersingkir
44
Bab 44 Papa Randhi dan Rhiana.
45
Bab 45 Tidak ada perpisahan
46
Bab 46 Damai itu indah
47
Bab 47 Gosip
48
Bab 48 Mantan vs mantan
49
Bab 49 Tidak malu lagi
50
Bab 50 Curiga
51
Bab 51 Pengintai
52
Bab 52 Hampir celaka
53
Bab 53 Tante vs bocah
54
Bab 54 Sabotase
55
Bab 55 Obsesi
56
Bab 56 Dendam
57
Bab 57 Bukan gadis baik
58
Bab 58 Jejak Rio
59
Bab 59 Curiga Mario
60
Bab 60 Penculikan
61
Bab 61 Mencari
62
Bab 62 Lari
63
Bab 63 Bertemu
64
Bab 64 Akhirnya
65
Bab 65 Kau !!"
66
Bab 66 Marah
67
Bab 67 Cemburu
68
Bab 68 Mencari bukti
69
Bab 69 Titik terang
70
Bab 70 Damai
71
Bab 71 Berita gembira
72
Bab 72 Cerita Ronald
73
Bab 73 Masih cerita Ronald
74
Bab 74 Bertemu
75
Bab 75 Maaf
76
Bab 76 Kabar gembira
77
Bab 77 Bertemu
78
Bab 78 Akhir hidup
79
Bab 79 Belanja
80
Bab 80 Happy
81
Extra bab 81 Siapa?
82
Extra bab 82 Siapa dalang?
83
Extra bab 83 Curiga
84
Extra bab 84 Ada apa dengan Regan
85
Extra Bab 85 Orang dekat
86
Extra bab 86 Curiga
87
Extra bab 87 Siapa dia
88
Extra bab 88 Curiga
89
Extra bab 89 Beraksi
90
Extra bab 90 Berkorban
91
Extra bab 91 Bunuh diri
92
Extra bab 92 Akhir petualangan
93
Extra bab 93 Ada rasa
94
Extra bab 94 Diam-diam dekat
95
Extra bab 95 akhirnya
96
Extra bab TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!