Bab 11 Ejekan

**Happy reading guys ❤️❤️

Slow update ya...

****

Pagi, keributan kembali terjadi antara Randhi dan Rhiana. Kali ini bukan rebutan kamar mandi tetapi rebutan botol minum.

"Rhiana mau yang ini !" seru Rhiana dan ditangan tergenggam botol minum warna biru.

"Randhi mau warna biru bunda, Randhi nggak mau warna pink !" ditangan Randhi botol minum warna pink, sedangkan Rhiana sudah menggenggam botol warna biru. Yang biasa dibawa Randhi.

"Kenapa ribut lagi, kalau ribut begini. Kepala bunda bisa meledak !" seru Jelita kepada Randhi dan Rhiana.

Tangan Jelita bersedekap didadanya, matanya menatap kearah Randhi dan Rhiana yang tidak ada mau mengalah sedikitpun.

"Maaf bunda, nih..!" Rhiana mengembalikan botol minum kepada Randhi.

" Sudah Rhiana pakai saja, Randhi bawa yang gambar robot ," kata Randhi.

"Nah...gini tadi kan damai !" seru Jelita, setelah Randhi dan Rhiana mulai damai.

" Bunda, mama mana ?" tanya Randhi, karena sejak bangun tidur tadi. Mereka tidak melihat keberadaan mamanya.

"Mama tadi cepat ke bengkel, Om Poltak tidak bisa cepat buka bengkel," kata Jelita sembari memasukkan bekal ke tas masing-masing.

"Ini minum susunya ." Jelita menyodorkan segelas susu ke Randhi dan Rhiana, dan mie goreng.

"Mama hebat ya, mama itu bisa betulkan motor ," kata Rhiana.

"Kakak juga hebat, bisa bantu mama ." Randhi nggak mau kalah.

"Kakak cuma bisa bantu angkat-angkat saja ." ledek Rhiana.

"Yang penting bisa bantu, weekk..!"Randhi menjulurkan lidahnya, ke Rhiana.

"Nah mulai lagi, kalau makan harus tenang. Jangan berbicara !" titah Jelita kepada Randhi dan Rhiana.

"Iya bunda ."

*****

Regan sudah duduk diruang kerjanya, matanya menatap layar-layar yang ada didepannya.

Tok..tok..

Kemudian pintu ruangannya terbuka dari luar, dan muncul wanita dengan anggunnya dan memberikan senyumnya kepada Regan.

"Hai Re !" sapa Sofia.

"Kau sudah kembali, bagaimana keluarga mu?" tanya Regan kepada Sofia yang baru saja pulang, untuk mengunjungi keluarganya.

"Mereka baik-baik saja, mereka titip salam Re. Mereka bertanya, kapan kau akan mengunjungi mereka ?"

Sofia menarik kursi dan meletakkan bokongnya.

Regan mengalihkan pandangannya dari layar monitor yang ada depannya, menatap wajah Sofia.

"Untuk apa aku mengunjungi mereka ?" tanya Regan, tanpa basa-basi.

"Mengenai hubungan kita ini Re, umur aku semakin bertambah ," kata Sofia.

"Hubungan kita, apa kita ada hubungan ? Tunggu dulu, selama ini kita sering bersama. Apa kau menyangka kita ada hubungan ?" netra abu-abu Regan menatap lawan bicaranya dengan dingin.

"Terus, apa namanya Re. Jika kita tidak ada hubungan, kita selalu bersama didepan publik ?" tanya Sofia yang tidak mengerti dengan perkataan Regan.

"Hahaha..! kau sangat lucu Sofia !" Regan menyebutkan Sofia lucu dan menertawainya.

"Kau lihat ini !" Regan menunjukkan cincin di jari manisnya.

"Aku sudah menikah, selama ini aku menganggap mu hanya sebagai teman. Maaf, jika kau menganggap lain kedekatan kita selama ini ," kata Regan.

"Re, istrimu sudah menghilang sangat lama. Mungkin saja dia sudah menikah lagi, atau sudah meninggal !" seru Sofia tanpa memikirkan perasaan Regan yang akan marah mendengar ucapannya.

"Jaga ucapan mu ! jangan sesekali kau mengatakan istriku sudah meninggal!" seru Regan dengan suara yang keras dan terlihat wajah Regan merah menahan marah.

"Keluar kau !" Regan menggebrak meja kerjanya, sehingga membuat Sofia kaget dan bangkit dari duduknya.

Dia tidak pernah melihat Regan marah sebesar itu, kepada pegawainya ataupun kepada dirinya.

Regan membelakangi Sofia, yang menandakan ia tidak ingin melihat Sofia lagi.

"Re.." panggil Sofia.

"Keluar " titah Regan dengan dingin.

Begitu terdengar suara pintu terbuka dan tertutup.

Regan mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

Setelah selesai berbicara dengan orang tersebut, Regan menghubungi asistennya.

"Manuel, kau cari detektif dari luar negeri ." tanpa menunggu ucapan dari Manuel, Regan memutuskan sambungan teleponnya.

***

Sofia kembali kedalam ruangan kerjanya dengan perasaan yang jengkel, karena keinginannya tidak sesuai yang diharapkan.

"Sial ! apa hebatnya, istrinya yang hilang itu!" Sofia menghempaskan tubuhnya kekursi.

"Sudah lima tahun aku mengikutimu Regan, kau hanya menganggap aku hanya sebagai seorang teman ." ngedumelnya berhenti, ketika terdengar suara ketukan dipintu ruang kerjanya.

"Masuk !" ujar Sofia.

Cklek

Pintu terbuka, dengan kemunculan wajah rekan satu divisinya.

"Hei..kemana kusut wajahmu Sofia ? apa ada yang berbuat jahat dengan calon Nyonya pemilik perusahaan ini ?" tanya Vidya.

"Jangan ingatkan lagi, aku dengan orang itu. Buat marah saja !" omel Sofia.

"Apa ada yang aku tidak tahu, kau ribut dengan Boss ?" tanya Vidya.

"Aku mengajaknya untuk bertemu dengan orang tua ku, apa yang dikatakannya. Apa kita ada hubungan? Apa kau tidak marah mendengar ucapannya itu !" ucap Sofia dengan suara yang emosional.

"WHat..! apa Dia tidak mengakui mempunyai hubungan denganmu ?" tanya Vidya.

"Itulah, apa kau tidak marah. Jika dalam posisi seperti aku ini."

"Sofia, boleh aku bertanya ?" tanya Vidya.

"Mau tanya apa ?"

"Apakah kau pernah tidur dengannya?" tanya Vidya dengan suara yang pelan, takut ada yang mendengar pertanyaannya tersebut.

"Boro-boro tidur bareng, cium-cium saja nggak pernah. Pegangan tangan saja tidak pernah kalau tidak aku yang duluan memulai memegang tangannya ," ucap Sofia.

"Aaaa.. yang benar ?" kaget Vidya.

"Untuk apa aku bohong !" seru Sofia.

"Kalau kalian belum pernah apa-apa pun juga, sudah benar. Dia tidak ada perasaan denganmu, hanya kau yang salah paham !" seru Vidya.

"Kau ini, bukannya menyemangati teman. Malah menjatuhkan semangat ku !"

"Sofia sadar, kau itu hanya dianggapnya sebagai sebatas teman saja. Lagi pula Dia masih beristri kan ?"

"Istri yang tidak tentu rimbanya itu ."

"Hus..kau jangan sebut-sebut tentang istrinya, tidak ada yang tahu kan. Jangan sampai bocor ke publik bahwa istri boss kita pergi, kau yang pertama dicurigai. Karena tidak ada yang tahu kan tentang kepergiannya, aku juga mengetahuinya karena kau yang bocor ," kata Vidya.

"Bagaimana jika bocor ke publik, pasti Dia pusing untuk menjawab pertanyaan wartawan !" senyum licik terlihat dari wajah Sofia.

"Ingat Sofia, kau akan terima resikonya. Jangan main-main !" nasihat Vidya.

"Iya..iya ! aku juga masih sayang dengan pekerjaanku ini !"

"Baguslah !"

***

Randhi sedang bermain bersama dengan teman-teman sekolahnya, tiba-tiba ada anak datang mendekati Randhi dan mulai mengejeknya.

"Randhi, awas ! kami ingin bermain disini, anak tidak punya papa tidak boleh bermain disini !" anak itu mengejek dan mendorong Randhi, sehingga Randhi jatuh ketanah.

"Kau...!" Randhi bangkit dan langsung melayangkan tinjunya kemuka anak yang mendorong dan mengejeknya.

Anak itu jatuh ketanah, Randhi langsung duduk didada anak tersebut dan memukuli wajahnya.

"Apa kau bilang? kau bilang aku tidak punya papa !" teriak Randhi.

Teman-temannya yang melihat, ada yang menarik Randhi dan ada yang berlari keruangan guru.

Rhiana yang mendengar Randhi berkelahi langsung berlari.

"Randhi lepaskan !" Rhiana menarik Randhi dari atas badan anak yang menganggunya.

Anak tersebut berdiri sembari menangis.

"Awas kau !" ancam Randhi.

🌻

🌻

🌻

Bersambung guys ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Erie

Erie

kasian sikembar

2021-10-26

0

Mimi Jamileh

Mimi Jamileh

semoga cepat ketemu papah ya sikembar

2021-10-24

0

@. mm03

@. mm03

kak..author ,aku suka sama ceritanya👍

2021-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Randhi and Rhiana
2 Bab 2 Randhi n Rhiana
3 Bab 3 Minta maaf
4 Bab 4 Pertemuan pertama
5 Bab 5 Kemarahan
6 Bab 6 Perang saudara kembar
7 Bab 7 Berita gosip
8 Bab 8 Masih mencari
9 Bab 9 Minta kado papa
10 Bab 10 Ingin foto papa
11 Bab 11 Ejekan
12 Bab 12 Berkelahi
13 Bab 13 Jangan berkelahi.
14 Bab 14 Ketakutan Diana
15 Bab 15 Bertemu
16 Bab 16 Ikut diam-diam
17 Bab 17 Mencari
18 Bab 18 Tragedi
19 Bab 19 Masih Flashback
20 Bab 20 Bahagia dan duka
21 Bab 21 Takut
22 Bab 22 Melacak
23 Bab 23 Kesekolah
24 Bab 24 Kesekolah
25 Bab 25 Bertemu
26 Bab 26 Aku tahu
27 Bab 27 Bertemu
28 Bab 28 Ada senang, ada tidak
29 Bab 29 Terpaksa kembali.
30 Bab 30 Biar nyaman
31 Bab 31 Bahagia anak-anak
32 Bab 32 Haru
33 Bab 33 Bertemu
34 Bab 34 Gembira
35 Bab 35 Kenangan
36 Bab 36 Kenangan
37 Bab 37 Bersama
38 Bab 38 RnR
39 Bab 39 Bersama.
40 Bab 40 Jangan lupa
41 Bab 41 Jangan lupa suami
42 Bab 42 Kantor
43 Bab 43 Tersingkir
44 Bab 44 Papa Randhi dan Rhiana.
45 Bab 45 Tidak ada perpisahan
46 Bab 46 Damai itu indah
47 Bab 47 Gosip
48 Bab 48 Mantan vs mantan
49 Bab 49 Tidak malu lagi
50 Bab 50 Curiga
51 Bab 51 Pengintai
52 Bab 52 Hampir celaka
53 Bab 53 Tante vs bocah
54 Bab 54 Sabotase
55 Bab 55 Obsesi
56 Bab 56 Dendam
57 Bab 57 Bukan gadis baik
58 Bab 58 Jejak Rio
59 Bab 59 Curiga Mario
60 Bab 60 Penculikan
61 Bab 61 Mencari
62 Bab 62 Lari
63 Bab 63 Bertemu
64 Bab 64 Akhirnya
65 Bab 65 Kau !!"
66 Bab 66 Marah
67 Bab 67 Cemburu
68 Bab 68 Mencari bukti
69 Bab 69 Titik terang
70 Bab 70 Damai
71 Bab 71 Berita gembira
72 Bab 72 Cerita Ronald
73 Bab 73 Masih cerita Ronald
74 Bab 74 Bertemu
75 Bab 75 Maaf
76 Bab 76 Kabar gembira
77 Bab 77 Bertemu
78 Bab 78 Akhir hidup
79 Bab 79 Belanja
80 Bab 80 Happy
81 Extra bab 81 Siapa?
82 Extra bab 82 Siapa dalang?
83 Extra bab 83 Curiga
84 Extra bab 84 Ada apa dengan Regan
85 Extra Bab 85 Orang dekat
86 Extra bab 86 Curiga
87 Extra bab 87 Siapa dia
88 Extra bab 88 Curiga
89 Extra bab 89 Beraksi
90 Extra bab 90 Berkorban
91 Extra bab 91 Bunuh diri
92 Extra bab 92 Akhir petualangan
93 Extra bab 93 Ada rasa
94 Extra bab 94 Diam-diam dekat
95 Extra bab 95 akhirnya
96 Extra bab TAMAT
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 Randhi and Rhiana
2
Bab 2 Randhi n Rhiana
3
Bab 3 Minta maaf
4
Bab 4 Pertemuan pertama
5
Bab 5 Kemarahan
6
Bab 6 Perang saudara kembar
7
Bab 7 Berita gosip
8
Bab 8 Masih mencari
9
Bab 9 Minta kado papa
10
Bab 10 Ingin foto papa
11
Bab 11 Ejekan
12
Bab 12 Berkelahi
13
Bab 13 Jangan berkelahi.
14
Bab 14 Ketakutan Diana
15
Bab 15 Bertemu
16
Bab 16 Ikut diam-diam
17
Bab 17 Mencari
18
Bab 18 Tragedi
19
Bab 19 Masih Flashback
20
Bab 20 Bahagia dan duka
21
Bab 21 Takut
22
Bab 22 Melacak
23
Bab 23 Kesekolah
24
Bab 24 Kesekolah
25
Bab 25 Bertemu
26
Bab 26 Aku tahu
27
Bab 27 Bertemu
28
Bab 28 Ada senang, ada tidak
29
Bab 29 Terpaksa kembali.
30
Bab 30 Biar nyaman
31
Bab 31 Bahagia anak-anak
32
Bab 32 Haru
33
Bab 33 Bertemu
34
Bab 34 Gembira
35
Bab 35 Kenangan
36
Bab 36 Kenangan
37
Bab 37 Bersama
38
Bab 38 RnR
39
Bab 39 Bersama.
40
Bab 40 Jangan lupa
41
Bab 41 Jangan lupa suami
42
Bab 42 Kantor
43
Bab 43 Tersingkir
44
Bab 44 Papa Randhi dan Rhiana.
45
Bab 45 Tidak ada perpisahan
46
Bab 46 Damai itu indah
47
Bab 47 Gosip
48
Bab 48 Mantan vs mantan
49
Bab 49 Tidak malu lagi
50
Bab 50 Curiga
51
Bab 51 Pengintai
52
Bab 52 Hampir celaka
53
Bab 53 Tante vs bocah
54
Bab 54 Sabotase
55
Bab 55 Obsesi
56
Bab 56 Dendam
57
Bab 57 Bukan gadis baik
58
Bab 58 Jejak Rio
59
Bab 59 Curiga Mario
60
Bab 60 Penculikan
61
Bab 61 Mencari
62
Bab 62 Lari
63
Bab 63 Bertemu
64
Bab 64 Akhirnya
65
Bab 65 Kau !!"
66
Bab 66 Marah
67
Bab 67 Cemburu
68
Bab 68 Mencari bukti
69
Bab 69 Titik terang
70
Bab 70 Damai
71
Bab 71 Berita gembira
72
Bab 72 Cerita Ronald
73
Bab 73 Masih cerita Ronald
74
Bab 74 Bertemu
75
Bab 75 Maaf
76
Bab 76 Kabar gembira
77
Bab 77 Bertemu
78
Bab 78 Akhir hidup
79
Bab 79 Belanja
80
Bab 80 Happy
81
Extra bab 81 Siapa?
82
Extra bab 82 Siapa dalang?
83
Extra bab 83 Curiga
84
Extra bab 84 Ada apa dengan Regan
85
Extra Bab 85 Orang dekat
86
Extra bab 86 Curiga
87
Extra bab 87 Siapa dia
88
Extra bab 88 Curiga
89
Extra bab 89 Beraksi
90
Extra bab 90 Berkorban
91
Extra bab 91 Bunuh diri
92
Extra bab 92 Akhir petualangan
93
Extra bab 93 Ada rasa
94
Extra bab 94 Diam-diam dekat
95
Extra bab 95 akhirnya
96
Extra bab TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!