Bab 6 Perang saudara kembar

Jumpa lagi dengan cerita Randhi dan Rhiana.

***

Regan pulang ke apartemennya, sejak Clara pergi meninggalkan rumah. Regan tidak pernah kembali kerumahnya, kenangan dan bayang-bayang Clara berada dirumah tersebut.

Cklek..

Regan masuk kedalam kamarnya, dan kemudian masuk kedalam kamar mandi. Setelah dari dalam kamar mandi, Regan membaringkan tubuhnya. Matanya menerawang menatap jauh.

"Dimana kau Clara ." gumamnya.

Regan teringat, saat pertama kali papa dan mamanya membicarakan tentang pernikahannya yang gagal dilaksanakan. Karena Amara meninggal.

🌟Flashback🌟

Regan sedang berada didalam kamarnya, walaupun ia masih berada dikursi roda. Regan masih tetap memantau perusahaannya yang bergerak di bidang hiburan.

Regan mendirikan stasiun televisi, yang cukup terkenal.

Tok..tok..

"Re, bisa kami masuk ?" terdengar suara papanya dibarengi dengan suara ketukan.

"Masuk !" ucap Regan, dan tidak melihat kearah papa dan mamanya.

"Re, ada yang ingin papa dan mama katakan " kata papa.

"Hentikan dulu kerjanya Re ," ujar mamanya, karena melihat Regan terus menatap laptopnya. Dan mengabaikan keberadaan mama dan papanya.

"Ada apa ?" tanya Regan dan menutup laptopnya.

Regan memutar kursi rodanya, menjadi menghadap mama dan papanya.

"Ini mengenai rencana pernikahan mu !"

Regan menatap wajah keduanya.

"Apa mama dan papa lupa, Tunangan Re. Amara sudah tidak ada !"

"Kami tidak lupa Re " kata mamanya.

"Kalau tidak lupa, kenapa mama dan papa mengungkit-ungkit pernikahan yang tidak jadi tersebut ."

"Kami bermaksud, meneruskan rencana pernikahan itu ," kata papanya.

Regan kaget mendengar ucapan papa.

"Apa, Amara sudah tidak ada paa. Dengan siapa Re menikah ?"

"Kami sudah menemukan gadis, pernikahan itu tetap bisa dilaksanakan. Re, pernikahan itu harus tetap dilakukan. Undangan sudah kita sebarkan, rekan-rekan bisnis kita sudah mengetahui bahwa perhelatan besar dalam keluarga besar Airlangga ." cerita papa.

"Tidak ! Re tidak ingin menikah, Re tidak mau menikah dengan gadis lain. Di hati ini hanya ada nama Amara tidak ada yang lain !" Regan hampir berteriak berkata kepada kedua orangtuanya.

"Re, jika kau tidak menikah. Saham kita akan terjun bebas, dikira rekan bisnis kita. Kau itu bermasalah, karena gagal menikah. Apalagi meninggalkannya Amara tidak di publikasikan !" balas papanya dengan suara yang keras.

"Re, dunia bisnis sangat kejam. Kita terkadang tidak tahu lawan dan kawan ."

"Paa, sabar ." ingatkan istrinya, melihat wajah papa Regan yang memerah.

"Mau tidak mau, kau tetap menikah ditanggal yang sudah ditetapkan ." papanya terus keluar, tinggal mamanya yang masih berada didalam kamar putranya.

"Re, turutin permintaan papa mu. Ini juga untuk kebaikan kita juga, terlebih lagi kebaikan mu juga Re. Apa kau mau usaha yang papamu bangun hancur seketika, akibat scandal pernikahan mu yang batal ."

"Pikirkan Re ." kemudian mamanya keluar, didepan pintu. Mamanya memutar langkahnya.

"Istirahatlah Re, besok kau kerumah sakit kan ." pintu kamarnya, ditutup mamanya.

"Amara, apa yang harus kulakukan ?" Regan mengambil Amara yang terletak diatas meja kerjanya.

🌟**Flashback end 🌟

****

Suara ribut terdengar dari depan pintu kamar Diana, suara ribut berasal dari suara Randhi dan Rhiana yang berebut untuk mandi. Keduanya tidak ada yang ingin mengalah.

"Kak Randhi, Rhiana dulu yang mandi !" seru Rhiana dengan memegang handle pintu.

"Nggak Randhi dulu, yang lahir dulu Randhi. Bukan Rhiana, jadinya Rhiana harus mengalah. Harus sesuai dengan waktu lahir ," kata Randhi.

"Nggak ! Rhiana dulu !" tangan mungil Rhiana menarik Randhi untuk menyingkir dari depan pintu kamar mandi.

Setelah Randhi tergeser, Rhiana langsung masuk dan menguncinya.

"Rhiana, kau curang !" seru Randhi, tetapi Rhiana tidak menanggapinya.

Bug..bug..

Suara kaki Randhi menendang pintu.

"Randhi, jebol nanti pintunya ." Diana membuka pintu kamarnya, untuk melerai keributan yang terjadi antara dua anak kembarnya.

"Maa, Rhiana curang !" adu Randhi kepada mamanya.

"Ngalah dengan adik kak ." Diana menarik tangan Randhi untuk menjauh dari kamar mandi.

Diana membawa Randhi untuk duduk diteras belakang.

"Duduk kak ."

"Sama saudara harus saling mengalah kak, apalagi dengan adik ," kata Diana.

"Masa harus Randhi terus yang mengalah, Rhiana juga harus ," ujar Randhi.

"Tahu nggak, anak yang mau mengalah dan tidak mau menang sendiri. Itu tandanya anak itu anak yang istimewa " kata Diana kepada Randhi yang sedikit keras kepala, berbeda dengan Rhiana yang pendiam. Tetapi penurut.

"Randhi anak istimewa maa ?' mata kecilnya menunggu jawaban mamanya.

"Iya, itu juga kalau Randhi tidak selalu bertengkar dengan Rhiana ."

"Oke, Randhi tidak akan bertengkar dengan Rhiana ," kata Randhi.

"Janji ," tanya mamanya.

"Janji !" seru Randhi.

"Kakak, sebentar lagi ulang tahun. Kakak mau apa ?" tanya Diana .

"Hemhh..!" Randhi mengelus dagunya sembari berpikir.

"Randhi belum tahu maa, tapi apa mama punya uang ?"

"Anak mama." Diana memeluk Randhi dan terlihat mata Diana berembun.

"Ada, mama ada uang ," ujar mamanya.

"Sudah sana mandi, Rhiana sudah selesai tuh..." Diana melihat Rhiana menjemur handuknya.

Sepeninggal Randhi, Diana mengelap setitik air mata yang hampir jatuh tadi. Sebelum anak-anaknya dan Mbak Jelita melihatnya.

"Di, ini ada bubur jagung ," Jelita meletakkan mangkok bubur jagung di meja depan Diana.

"Buat, apa beli mbak ?" tanya Diana, dan menyuap sesendok bubur jagung kedalam mulutnya.

"Beli, tadi dipasar," kata Jelita.

"Enak Mbak, tidak terlalu manis. Pas di lidah " kata Diana.

"Iya, banyak yang beli ," kata Jelita dan memakan Bubur jagung bagiannya.

"Anak-anak sudah makan mbak ?"

"Rhiana lagi sarapan, Randhi masih berada dalam kamar mandi ."

"Mereka ribut lagi tadi mbak."

"Rebutan kamar mandi lagi ." tebak Jelita.

"Iya " jawab Diana.

"Apa kita sewa rumah sedikit lebih besar mbak ?" tanya Diana.

"Bagaimana ya, bagus juga sih ! kita sewa rumah toko saja Di. Biar kita bisa jualan ," kata Jelita.

"Jual apa mbak ?" tanya Diana.

"Bagaimana kalau kita jual makanan, kita cari rumah didekat sekolahan saja ," kata Jelita.

"Kalau ada waktu, nanti Di cari ," kata Diana.

"Nanti mbak juga cari, waktu kepasar. Mungkin saja ada orang pasar tahu, ada rumah toko disewakan ," kata Jelita.

***

Tik..nong...

Ting..nong..

Tidur Regan terganggu, dengan suara bell apartemennya.

"Aargh..siapa yang menganggu dihari libur begini !" gerutunya, sambil melangkah untuk melihat siapa yang menganggu tidurnya.

Richard mengintip dari balik lubang kecil yang ada di pintu.

"Mama ."

Regan membuka pintu, dan melihat wajah mamanya yang cemberut.

"Lama sekali buka pintu, apa ada perempuan di apartemen mu ini ?" mamanya langsung masuk menuju Kekamar putranya.

"Mama !" seru Regan, yang tidak terima dibilang membawa perempuan kedalam apartemennya.

Mamanya langsung nyelonong melihat kedalam kamar, tidak puas disitu saja. Mamanya juga melihat kamar mandi, walk in closet. Dan bawah ranjang anaknya.

"Mama cari juga, tidak akan ada wanita di apartemen ini. Hanya mama wanita yang pernah masuk kedalam apartemen ," kata Regan.

**Bersambung..

Slow update..

Super update, tunggu Aisha dan Om Richard tamat tidak lama lagi**.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🙄🙄🙄

2023-05-02

0

susi 2020

susi 2020

😎😎😎😔😔

2023-05-02

0

Susi Susilawati

Susi Susilawati

msh memahami cerita nya

2021-08-13

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Randhi and Rhiana
2 Bab 2 Randhi n Rhiana
3 Bab 3 Minta maaf
4 Bab 4 Pertemuan pertama
5 Bab 5 Kemarahan
6 Bab 6 Perang saudara kembar
7 Bab 7 Berita gosip
8 Bab 8 Masih mencari
9 Bab 9 Minta kado papa
10 Bab 10 Ingin foto papa
11 Bab 11 Ejekan
12 Bab 12 Berkelahi
13 Bab 13 Jangan berkelahi.
14 Bab 14 Ketakutan Diana
15 Bab 15 Bertemu
16 Bab 16 Ikut diam-diam
17 Bab 17 Mencari
18 Bab 18 Tragedi
19 Bab 19 Masih Flashback
20 Bab 20 Bahagia dan duka
21 Bab 21 Takut
22 Bab 22 Melacak
23 Bab 23 Kesekolah
24 Bab 24 Kesekolah
25 Bab 25 Bertemu
26 Bab 26 Aku tahu
27 Bab 27 Bertemu
28 Bab 28 Ada senang, ada tidak
29 Bab 29 Terpaksa kembali.
30 Bab 30 Biar nyaman
31 Bab 31 Bahagia anak-anak
32 Bab 32 Haru
33 Bab 33 Bertemu
34 Bab 34 Gembira
35 Bab 35 Kenangan
36 Bab 36 Kenangan
37 Bab 37 Bersama
38 Bab 38 RnR
39 Bab 39 Bersama.
40 Bab 40 Jangan lupa
41 Bab 41 Jangan lupa suami
42 Bab 42 Kantor
43 Bab 43 Tersingkir
44 Bab 44 Papa Randhi dan Rhiana.
45 Bab 45 Tidak ada perpisahan
46 Bab 46 Damai itu indah
47 Bab 47 Gosip
48 Bab 48 Mantan vs mantan
49 Bab 49 Tidak malu lagi
50 Bab 50 Curiga
51 Bab 51 Pengintai
52 Bab 52 Hampir celaka
53 Bab 53 Tante vs bocah
54 Bab 54 Sabotase
55 Bab 55 Obsesi
56 Bab 56 Dendam
57 Bab 57 Bukan gadis baik
58 Bab 58 Jejak Rio
59 Bab 59 Curiga Mario
60 Bab 60 Penculikan
61 Bab 61 Mencari
62 Bab 62 Lari
63 Bab 63 Bertemu
64 Bab 64 Akhirnya
65 Bab 65 Kau !!"
66 Bab 66 Marah
67 Bab 67 Cemburu
68 Bab 68 Mencari bukti
69 Bab 69 Titik terang
70 Bab 70 Damai
71 Bab 71 Berita gembira
72 Bab 72 Cerita Ronald
73 Bab 73 Masih cerita Ronald
74 Bab 74 Bertemu
75 Bab 75 Maaf
76 Bab 76 Kabar gembira
77 Bab 77 Bertemu
78 Bab 78 Akhir hidup
79 Bab 79 Belanja
80 Bab 80 Happy
81 Extra bab 81 Siapa?
82 Extra bab 82 Siapa dalang?
83 Extra bab 83 Curiga
84 Extra bab 84 Ada apa dengan Regan
85 Extra Bab 85 Orang dekat
86 Extra bab 86 Curiga
87 Extra bab 87 Siapa dia
88 Extra bab 88 Curiga
89 Extra bab 89 Beraksi
90 Extra bab 90 Berkorban
91 Extra bab 91 Bunuh diri
92 Extra bab 92 Akhir petualangan
93 Extra bab 93 Ada rasa
94 Extra bab 94 Diam-diam dekat
95 Extra bab 95 akhirnya
96 Extra bab TAMAT
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 Randhi and Rhiana
2
Bab 2 Randhi n Rhiana
3
Bab 3 Minta maaf
4
Bab 4 Pertemuan pertama
5
Bab 5 Kemarahan
6
Bab 6 Perang saudara kembar
7
Bab 7 Berita gosip
8
Bab 8 Masih mencari
9
Bab 9 Minta kado papa
10
Bab 10 Ingin foto papa
11
Bab 11 Ejekan
12
Bab 12 Berkelahi
13
Bab 13 Jangan berkelahi.
14
Bab 14 Ketakutan Diana
15
Bab 15 Bertemu
16
Bab 16 Ikut diam-diam
17
Bab 17 Mencari
18
Bab 18 Tragedi
19
Bab 19 Masih Flashback
20
Bab 20 Bahagia dan duka
21
Bab 21 Takut
22
Bab 22 Melacak
23
Bab 23 Kesekolah
24
Bab 24 Kesekolah
25
Bab 25 Bertemu
26
Bab 26 Aku tahu
27
Bab 27 Bertemu
28
Bab 28 Ada senang, ada tidak
29
Bab 29 Terpaksa kembali.
30
Bab 30 Biar nyaman
31
Bab 31 Bahagia anak-anak
32
Bab 32 Haru
33
Bab 33 Bertemu
34
Bab 34 Gembira
35
Bab 35 Kenangan
36
Bab 36 Kenangan
37
Bab 37 Bersama
38
Bab 38 RnR
39
Bab 39 Bersama.
40
Bab 40 Jangan lupa
41
Bab 41 Jangan lupa suami
42
Bab 42 Kantor
43
Bab 43 Tersingkir
44
Bab 44 Papa Randhi dan Rhiana.
45
Bab 45 Tidak ada perpisahan
46
Bab 46 Damai itu indah
47
Bab 47 Gosip
48
Bab 48 Mantan vs mantan
49
Bab 49 Tidak malu lagi
50
Bab 50 Curiga
51
Bab 51 Pengintai
52
Bab 52 Hampir celaka
53
Bab 53 Tante vs bocah
54
Bab 54 Sabotase
55
Bab 55 Obsesi
56
Bab 56 Dendam
57
Bab 57 Bukan gadis baik
58
Bab 58 Jejak Rio
59
Bab 59 Curiga Mario
60
Bab 60 Penculikan
61
Bab 61 Mencari
62
Bab 62 Lari
63
Bab 63 Bertemu
64
Bab 64 Akhirnya
65
Bab 65 Kau !!"
66
Bab 66 Marah
67
Bab 67 Cemburu
68
Bab 68 Mencari bukti
69
Bab 69 Titik terang
70
Bab 70 Damai
71
Bab 71 Berita gembira
72
Bab 72 Cerita Ronald
73
Bab 73 Masih cerita Ronald
74
Bab 74 Bertemu
75
Bab 75 Maaf
76
Bab 76 Kabar gembira
77
Bab 77 Bertemu
78
Bab 78 Akhir hidup
79
Bab 79 Belanja
80
Bab 80 Happy
81
Extra bab 81 Siapa?
82
Extra bab 82 Siapa dalang?
83
Extra bab 83 Curiga
84
Extra bab 84 Ada apa dengan Regan
85
Extra Bab 85 Orang dekat
86
Extra bab 86 Curiga
87
Extra bab 87 Siapa dia
88
Extra bab 88 Curiga
89
Extra bab 89 Beraksi
90
Extra bab 90 Berkorban
91
Extra bab 91 Bunuh diri
92
Extra bab 92 Akhir petualangan
93
Extra bab 93 Ada rasa
94
Extra bab 94 Diam-diam dekat
95
Extra bab 95 akhirnya
96
Extra bab TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!