SELAMAT PAGI KAPTEN
Hinggar binggar suara pendemo silih berganti antara suara orator yang menyampaikan orasi , suara arahan dari petugas keamanan melalui toak , gemuruh tepuk tangan dan teriakkan pendemo saling bersahutan disusul semburan air dari moncong mobil water canon , basah kuyup dan rasa perih dimata karna asap gas airmata .
" mbak jangan kesana , disono udah rusuh !." teriak seorang pemuda berseragam jas almamater kepada Priandini yang saat itu sedang berlari kearah kerumunan mahasiswa didekat gerbang gedung parlemen .
" Saya harus kesana , temen-temen saya butuh bantuan ." Priandini balas berteriak sambil terus berlari .
"Dinii , tolong bantu gue ." suara seseorang memanggil namanya dari arah kerumunan peserta demo , Dini menoleh kearah suara , dilihatnya seorang gadis menggenakan seragam almamater kampusnya melambaikan tangan sembari memanggil namanya , segera Priandini berlari kearah gadis itu .
" loe bawa alat medis ngga ? ."tanya cowo yang ada disisi gadis yang memanggilnya tadi pada Priandini yang baru sampai dihadapan mereka dengan wajah penuh tanya .
" aku cuman bawa kotak P3K dan stateskop doang ," sahut Priandini sembari berjongkok disebelah pemuda dengan memakai jaket almamater seperti dirinya yang sedang memangku seorang pemuda dalam kondisi pingsan dan pakaian yang basah .
" dia kenapa ?." tanya Priandini sembari memperhatikan pemuda itu , keningnya tampak berdarah , wajahnya terlihat pucat .
"Dia Rendra anak Fisip , tiba - tiba dia pingsan , kita udah upaya ngebangunin tapi tetep nggak berhasil." gadis manis yang ternyata bernama Wulan menjelaskan kondisi Rendra pemuda yang terbaring diatas pangkuan rekannya .
" ayo kita angkat dulu ketempat aman dan longgar ." Priandinj berkata sembari meletakkan kepala Rendra dikedua tangannya , beberapa pemuda dengan sigap membantu mengangkat Rendra ketrotoar sedikit menjauh dari konsentrasi masa pendemo dan petugas pengamanan .
Priandini memeriksa denyut nadi Rendra , lalu dia mengambil posisi untuk melakukan CPR , Priandini berusaha menyadarkan untuk bisa menyadarkan pemuda itu .
Setelah 30 kali hitungan akhirnya Rendra berhasil siuman , Priandini memberi sebotol air dan memeriksa luka dikening Rendra .
" lukanya ngga parah , ngga perlu dijahit , aku akan mengobatinya ." kata Priandini sembari mengeluarkan kotak P3K dari dalam ranselnya dan mulai menangani luka dipelipis Rendra dengan hati - hati .
Setelah selesai Priandini kembali ketujuan awalnya mencari adik laki-lakinya yang ikut dalam barisan mahasiswa . Priandini mengarahkan pandangan kearah kerumunan mahasiswa yang terdorong mundur oleh semburan water canon .
Tiba - tiba matanya menangkap sosok yang dicarinya , segera dia berlari kearah dimana orang yang dicarinya itu berada .
" Danuuuu ." teriak Priandini ketika dilihatnya sosok yang dicarinya terhuyung sembari memengangi wajahnya untung ada seorang rekannya yang berdiri disisinya menahan tubuhnya agar tidak jatuh diatas aspal jalan .
Priandini tiba - tiba terdorong oleh massa yang berlarian , hampir saja dia jatuh kalau saja tidak ada sebuah tangan kekar yang menariknya.
" Lebih baik nona kembali ketempat aman daripada nanti celaka ." suara bariton terdengar jelas ditelingannya , Priandini segera mendongakkan kepalanya ternyata yang menariknya adalah seorang pria berpakaian seragam doreng TNI . Pria itu pun menatap Priandini dengan ekspresi datar ,tampak raut ketegasan wajahnya .
" Maaf , aku justru mau membawa adikku menjauh dari sini , bukannya mau cari celaka atau jadi superhero ." sahut Priandini sembari memjauhkan wajahnya dan melepaskan diri dari lengan kekar pria itu yang melingkari pinggangnya saat dia hampir terjatuh tadi .
" Ok yang mana adik kamu ?." tanya pria tersebut . Priandini menunjuk pemuda berjaket biru yang sedang dipapah rekannya yang juga nampak kewalahan .
Pria berseragam militer itu menggandeng tangan Priandini dan berjalan mendekati pemuda yang dimaksud .
" Biar saya yang bantu , dia adik saya ." ujar Priandini sembari memapah adiknya , pemuda yang awalnya memapah Danu mengangguk lalu kembali berlari untuk menolong rekan lainnya .
" Kamu masih kuat jalan kan dek ?." tanya Priandini , Danu hanya mengangguk pelan , namun tiba - tiba tubuhnya merosot jatuh membuat Priandini terpekik kaget dan ikut tertarik jatuh , sementara pria berseragam militer itu dengan sigap menahan kepala Danu agar tidak membentur aspal .
" Biar saya saja yang menggendongnya ." ucap pria berseragam militer itu langsung mengangkat tubuh Danu dipunggungnya dan berjalan cepat keluar dari kerumunan , Priandini segera berdiri dan sedikit berlari mengikuti langkah cepat sang prajurit .
Prajurit itu membawa Danu ke barisan pasukannya berada dimana banyak juga peserta Demo yang tampak terbaring di tandu atau sedang duduk diatas aspal setelah mendapat pertolongan atas cidera yang mereka alami , rekan-rekan prajurit itu segera menolong Danu yang pingsan , sementara Priandini tampak terduduk diatas trotoar .
"Minumlah , kamu sudah terlalu banyak berlari membantu rekan-rekanmu , jangan sampai malah kamu yang digotong mereka ." pria berseragam militer itu berdiri dihadapannya yang tampak menjulamg seperti tower pemamcar signal provider , Pria itu membuka segel botol air mineral lalu memberikan kepada Priandini .
Priandini menerimanya , setelah mengucapkan terima kasih diminumnya air itu dengan perlahan .
"Adikmu udah nggak apa - apa , lebih baik kamu bawa pulang saja ." pria berseragam itu berkata sembari ikut duduk disebelah Priandini , lalu mengulurkan tangannya , " saya Kapten Guntur Yumajaya ."
"Priandini Larasati ." sahut Priandini sembari membalas uluran tangan Guntur sembari mengangguk dan tersenyum .
"Kamu tim medis dari aksi mahasiswa ini ?." tanya Guntur sembari menunjuk stateskop yang masih menggantung dileher Priandini dengan dagunya .
Priandini segera menoleh kearah yang dimaksud Guntur .
" Oh bukan , saya bukan tim medis mereka , saya hanya kesini mencari adik saya dan kebetulan saja kampus saya juga ikut demo ini ." sahut Priandini segera menarik stateskop dari lahernya dan memasukkannya kedalam tas ransel yang dibawanya.
Guntur tampak mengangguk mengerti ,lalu pandangannya kembali mengarah ke kerumunan massa .
" Kamu naik apa kesini ?." tanya Guntur memecah keheningna yang sempat terjadi diantara mereka .
" Kami ngga bawa kendaraan aku tadi bareng temen yang adiknya juga ikut demo ." sahut Dini .
" Tunggu sebentar disini ." Guntur berkata lalu berlari kearah belakang truk Militer .
Tak lama dia sudah kembali bersama seorang pria .
" Pak tolong antar nona ini dan pemuda itu ketujuannya ya ." Guntur berkata kepada bapak yang bersamanya tadi .
" Baik pak ." sahut Bapak itu dengan Hormat . Lalu Bapak itu berjalan kearah dimana dia datang sementara Guntur memapah Danu dan disebelahnya Priandini mengikuti .
Setelah mengucapkan terima kasih Priandini membawa Danu pulang . Sementara Guntur kembali ke pasukannya mengamankan jalannya demontrasi mahasiswa .
****
Priandini Aprillia Larasati seorang gadis cantik berambut ikal sebahu , seorang aktifis kampus yang juga seorang Dokter muda .
Priandini orangnya asik walau klo kumat cueknya dia bisa berubah menjadi sedingin es .
Putri kedua dari 4 bersaudara , ayahnya bernama Mahesa Subrata memiliki Bisnis Ritail dan Garmen khusus Batik khas Wonogiri kalau yang ini bisnis almarhum ibunya Dini sementara istri ke dua papanya memiliki toko roti di daerah Bekasi .
Priandini memiliki kakak laki-laki yang sudah menikah bernama Brama Baskara , lalu seorang adik perempuan bernama Prahesti Yandira berusia 25 tahun , seorang adik laki-laki bernama Pramudanu Batara berusia 19 tahun .
Sebuah keluarga bahagia sebelum Priandini bertemu dan bertunangan dengan Rendy seorang dokter muda dan tampan Wakil Direktur Rumah Sakit Swasta .
Dari sinilah semua cerita bahagia dan sedih yang menyakitkan bagi Priandini pun dimulai.
Hingga dia bertemu dengan Guntur Yumajaya Seorang Kapten Angkatan Darat berusia 32 tahun , tampan , mapan namun dingin walau kadang sedikit usil kalau moodnya sedang bagus .
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
vidyaEng
baca dlu. Gaya tutur ny bahasa ny bagus
2022-11-19
1
muhammad star
aku kangen banget sama kapten guntur dan dokter dini langsung download mangatoon.
2022-03-24
0
Salminah Burhanuddin
ternyata Kapt Guntur sdh bertemu Dini dr lama, cm blm ngeh..
2022-03-07
0