The Civilian : Resurgence

The Civilian : Resurgence

Awal Kisah

"Cepat mundur! Kita terdesak!" Kata Ando memperingatkan seluruh timnya.

Sudah dua hari ini mereka terus dipukul mundur oleh pasukan sipil yang dipimpimpin oleh Wikar. Mereka mengalami berbagai kekalahan di setiap wilayah yang ada.

Tujuan Ando datang ke wilayah ini adalah, untuk meminimalisir korban akibat pemberontakan yang dilakukan oleh warga sipil. Sudah banyak sekali tentara yang tewas sia-sia ketika menginjakkan kaki mereka di tempat ini.

Bahkan, beberapa hari yang lalu para pemberontak berhasil membunuh salah satu Jendral. Jendral itu bernama Juli. Dia tewas setelah mengalami beberapa luka tembak di tubuhnya.

Hari itu, adalah hari dimana para pemberontak mulai melakukan aksinya di seluruh wilayah. Mereka juga membangun kelompok-kelompok kecil untuk membangun markas pertahanan.

Namun, yang aneh adalah, para pemberontak tidak mau menyerang warga sipil yang lain. Mereka mau membunuh dan menyerang, ketika mereka melihat orang asing yang membawa senjata ke tempat itu.

Itupun tidak begitu saja mereka sergap. Tapi mereka akan menanyakan siapa dan dari mana datangnya mereka. Kalau mencurigakan, mereka akan langsung menembak. Tapi jika tidak, mereka akan membawa ke markas, untuk diinterogasi.

Konflik di negara ini memang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Tidak ada yang tahu pasti apa permasalahan yang membuat mereka memberontak kepada pemerintah. Karena situasi yang sulit ini menghambat para tentara untuk membuktikan kebenarannya.

Setiap tentara yang lewat ke tempat ini akan dihujani dengan peluru. Wikar dan kelompoknya bukanlah orang-orang amatir. Mereka sudah ahli dalam segala hal. Meretas, menembak, membuat strategi pertahanan, bahkan mereka ahli membuat bahan peledak dan racun.

Menurut beberapa sumber, ada yang mengatakan bahwa konflik internal ini dipicu oleh pemilihan presiden pada tahun lalu. Mengingat, bahwa sekarang negara mengalami krisis. Baik ekonomi, ataupun moral.

Orang-orang mulai tidak percaya satu sama lain. Mereka saling tuduh dan saling menyalahkan karena konflik ini. Presiden sudah diminta untuk turun dari jabatannya. Tetapi, sampai sekarang belum ada kejelasan dari pemerintah.

Presiden pun sampai sekarang masih ditutupi keberadaannya. Yang mengurus setiap keperluan presiden hanyalah wakil presiden, dengan bantuan para menteri.

Akibat konflik ini, banyak sekali perusahaan negara yang dikuasai oleh pemberontak. Para pemberontak menjalankan dua bisnis besar. Yaitu kain tenun dan minyak. Sehingga mereka memiliki dana yang besar untuk membeli senjata dan amunisi.

Bukan hanya dua bisnis saja yang mereka kuasai, masih banyak usaha kecil lainnya yang sekarang dijalankan oleh mereka. Tapi, yang menjadi perhatian pemerintah adalah kedua bisnis besar itu.

Minyak sudah menjadi kebutuhan pokok bagi negara-negara maju. Begitu juga dengan kain tenun. Kain tenun mengandung nilai seni yang tinggi. Sehingga itu sangat menguntungkan.

Banyak negara-negara maju yang rela membeli dengan harga mahal untuk satu kain yang berukuran satu meter. Bahkan emas dan mutiara pun sampai kalah saing di pasaran.

Para pelanggan dari negara lain tidak mau ikut campur urusan konflik yang sedang terjadi. Yang terpenting bagi mereka adalah membeli dan membayar. Urusan lain, urusan masing-masing.

Banyak orang yang tidak peduli lagi dengan kemanusiaan. Di zaman ini, siapa kuat, dia yang bertahan. Dan yang lemah, akan terus dijajah. Dunia semakin memanas, tidak ada lagi kepedulian antar sesama.

Apalagi, sekarang ini banyak sekali kelompok-kelompok kecil yang juga bergabung dan bahkan mendukung pergerakan yang dilakukan oleh Wikar. Sehingga dia menjadi orang paling ditakuti di setiap wilayah.

Banyak sekali orang berdatangan dari seluruh negara, hanya untuk melihat sosok Wikar yang sebenarnya. Sayang, mereka semua tidak pernah melihat wajah asli Wikar.

Wikar selalu memakai topeng dan tidak pernah sekalipun melepaskannya di depan umum. Seakan, wajahnya hanyalah sebuah dongeng pengantar tidur.

Ada yang mengatakan, bahwa Wikar adalah seorang pemuda yang gagah. Hal itu dilihat dari fisiknya yang tinggi besar. Juga bola matanya yang berwarna biru muda.

Di tempat ini, orang yang bermata biru akan dianggap orang yang Sakral. Tidak banyak orang yang memiliki warna mata seperti itu.

Cerita tentang kehebatan yang dimiliki Wikar sudah malang melintang di seluruh jagat raya. Banyak sekali pembunuh pembayaran yang dikirim untuk mengurusnya, tapi mereka tidak pernah kembali. Sekalipun pembunuh itu adalah orang yang profesional.

Sudah banyak sekali tentara yang mati sia-sia karena menyerang Wikar dan kelompoknya. Entah sudah berapa ribu orang yang mencoba menangani kelompok pemberontak tersebut. Hasilnya selalu nihil. Tidak ada yang berubah.

Pernah suatu ketika, Wikar yang saat itu sedang mengadakan pertemuan dengan orang-orangnya, diserang dengan jet tempur, hingga membuat bangunan yang digunakan untuk melakukan perkumpulan pun hancur.

Tapi anehnya, Wikar keluar melalui puing-puing dan berhasil menjatuhkan jet tempur tersebut hanya dengan sekali tembak. Karena penasaran, salah seorang pemimpin penyerangan tersebut mencoba mencari informasi tentang senjata yang digunakan Wikar pada saat itu.

Senjata itu adalah senjata buatan kelompok Wikar sendiri, yang seharusnya pada waktu itu dijual ke kelompok lain. Tapi karena pembeli itu tewas akibat serangan, akhirnya Wikar menggunakan senjata itu untuk serangan balasan.

"Senjata apa yang mereka gunakan?"

Seorang pemimpin pasukan tertinggi bertanya kepada Ando mengenai kekalahannya pada serangannya yang ke sepuluh kali ini.

Pemimpin pasukan tertinggi itu bernama Jendral Hidi. Dia adalah salah seorang Jendral yang tak pernah mengalami kekalahan satu kali pun. Alasan Jendral Hidi tidak melakukan serangan kepada Wikar adalah, karena Wikar dulunya adalah mantan anggota militer yang memiliki rahasia penting negara.

"Maaf Jendral, saya tidak bisa terus menerus melakukan penyerangan. Senjata yang mereka gunakan kebanyakan adalah senjata otomatis, yang menggunakan listrik. Sehingga itu jauh lebih berbahaya dari senjata biasanya." Kata Ando.

"Baiklah. Dengar, saya pernah bertemu dengan orang-orang seperti kalian. Mereka juga mengatakan hal yang sama. Tapi inti dari semua itu adalah, senjata macam apa yang mampu menghabisi puluhan orang dalam waktu sepuluh menit? Hmm?"

Tanya Jendral Hidi dengan nada tinggi.

Dia sudah sangat kesal dengan perilaku kelompok Wikar yang semakin menjadi-jadi.

Ando yang sadar, bahwa kala itu dia tidak dapat melihat dengan jelas seperti apa bentuk senjata yang telah memukul mundur pasukannya, dia hanya bisa diam tak dapat menjawab pertanyaan dari pimpinannya itu.

Dia masih teringat wajah-wajah pasukannya yang gugur dalam pertempuran itu. Ando tidak bisa memungkiri, sekalipun dia adalah seorang pimpinan pasukan dan sudah pernah bertempur di berbagai tempat, tetap saja dia juga memiliki perasaan.

Dia tidak bisa menutup-nutupi kesedihannya itu. Apalagi, para prajurit yang gugur dibiarkan tergeletak begitu saja. Karena mereka tidak mungkin melakukan evakuasi, dengan keadaan kacau seperti itu.

Kalau hal itu tetap dilakukan, justru bisa membahayakan keselamatan pasukannya yang lain. Apalagi sudah banyak pasukan yang mulai menyerah dengan perintah penyerangan itu. Mereka sudah tidak mampu lagi menghadapi keganasan kelompok Wikar.

Jendral Hidi yang menjadi otak operasi ini pun tidak mendapatkan izin dari pemerintah. Mengingat sudah ada kasus penembakan, yang mengakibatkan seorang jendral tewas.

"Saya akan maju ke medan tempur, kalau sudah mengetahui senjata macam apa yang digunakan oleh Wikar dan kelompoknya. Dan dimana lokasi pabrik senjata mereka."

"Siap!"

Terpopuler

Comments

Nikodemus Yudho Sulistyo

Nikodemus Yudho Sulistyo

the Babad Noir mampir 🙏🏻

2022-12-11

1

Rigi

Rigi

keren banget kak! di awal cerita udh nyeritain konflik lengkapnya, dan bisa bikin penasaran buat baca!

2022-05-30

1

mr. Lucifer

mr. Lucifer

nice lah cuman gw masi bingung mc kita yang mana nih si wikar atau ando. hmm🤔🤔🤔

2021-11-05

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!