Bab 10

Ada sebuah aturan yang harus diikuti oleh semua orang di kelompok ini. Yaitu, kejujuran dan kesetiaan. Masalah kekuatan, itu hal yang mudah untuk dikembangkan, asalkan ada kemauan. Bagi anggota yang baru saja masuk seperti Ando, diwajibkan membuat sebuah tatto di lengan dan lehernya. Untuk membedakan, mana kawan, mana lawan.

Baik laki-laki ataupun perempuan, mereka semua memiliki lambang yang sama. Hanya saja, untuk perempuan tidak semuanya diwajibkan. Karena perempuan akan lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam ruangan, dari pada di pertempuran.

Perempuan akan lebih dibutuhkan di dalam, bukan karena mereka diremehkan. Justru mereka sangat dimuliakan dan sangat dilindungi. Karena, jika mereka keluar dan tertangkap oleh tentara, maka mereka akan dijadikan pemuas nafsu para tentara itu.

Awalnya banyak yang tidak setuju dengan peraturan ini. Tapi karena sudah banyak sekali peristiwa pelecehan yang terjadi, akhirnya semua perempuan sepakat untuk patuh pada peraturan ini. Perempuan sangat diberdayakan di tempat ini. Mereka mampu membuat senjata, pakaian, amunisi, dan bahkan mesin tempur.

Rata-rata para perempuan yang ikut bertempur, akan dijadikan penembak jitu. Karena seorang penembak jitu membutuhkan ketenangan dan juga tangan yang halus untuk menembak. Tidak seperti laki-laki, perempuan akan lebih mudah dilatih menjadi seorang penembak jitu. Mereka juga cerdas untuk membuat taktik penyelamatan diri.

Namun, latihan yang didapat akan jauh lebih berat. Karena seorang penembak jitu membutuhkan kaki yang kuat dan cekatan. Jika sesuatu mendesak, maka rencana terakhir adalah pergi dari pertempuran. Dan mengasingkan diri ke suatu tempat. Banyak sekali peristiwa penindasan yang merenggut kehidupan para perempuan.

Akan sangat berbahaya jika mereka tidak memiliki kemampuan yang mumpuni. Mereka semua ahli dalam bela diri. Bahkan mereka menjadi pasukan Wikar yang paling ditakuti. Kesatuan penembak jitu perempuan ini dijuluki sebagai ****Deathless****. Mereka semua diketahui kebal terhadap peluru dan senjata tajam.

Mereka seakan tak pernah mati. Mereka prajurit tanpa nama. Dan tanpa asal-usul yang jelas. Mereka datang seperti api, dan pergi seperti asap. Kesatuan ini suka melakukan serangan secara tiba-tiba, yang dapat membuat musuh kewalahan. Setiap satu dari mereka diwajibkan bisa membunuh sedikitnya seratus orang dalam waktu dua belas jam.

Mereka sangat ahli menyusup dan juga serangan hening. Sehingga tidak ada yang tahu kapan mereka akan datang, dan kapan mereka akan pergi. Mereka juga dapat menembak dengan mata yang tertutup. Bukan tanpa alasan, hal ini sengaja sering mereka lakukan, untuk menghormati pendahulu mereka, sang legenda penembak jitu, yang tewas karena melawan tiga ratus tentara musuh.

Dia tewas dengan hormat, di rumahnya sendiri, akibat luka dari sebuah ledakan. Maka dari itu, pakaian yang digunakan kesatuan ini pun sama dengan pakaian yang terakhir dipakai oleh sang legenda. Jubah, sarung tangan, topeng, tas yang dibawa, dan semua perlengkapannya pun sama persis. Jika musuh sampai mengetahui keberadaan kesatuan ini, maka mereka akan dibuat bingung, siapa yang harus mereka bunuh terlebih dahulu.

Banyak orang yang mengira, kalau kesatuan ini diisi oleh laki-laki. Padahal, semua anggotanya adalah para perempuan hebat, yang begitu setia kepada bangsa dan negara. Hidup mereka sepenuhnya hanya untuk kemerdekaan. Merdeka, lepas dari penjajahan. Baik penjajahan orang asing, maupun anak bangsa itu sendiri.

Tak ada satupun dari mereka yang membangkang pada perintah. Dimana pun, dan kapan pun, mereka selalu siap sedia membantu perjuangan rakyat yang ingin bebas dari penjajahan ini. Mereka bahkan tidak memikirkan soal pasangan hidup. Bagi mereka, kemerdekaan jauh lebih penting diatas segala-galanya.

Identitas diri mereka disembunyikan dengan sangat rapi oleh Wikar. Mereka sudah sepakat untuk menjadi Pejuang Tanpa Nama. Keputusan ini mereka ambil atas dasar panggilan hati. Tidak peduli orang akan mengingat mereka atau tidak. Yang jelas, suatu saat nanti kehadiran mereka akan sangat dirindukan oleh semua orang. Dan hal itu sudah pasti akan terjadi.

Setiap melakukan penyerahan, mereka selalu meninggalkan jejak. Jejak itu adalah sebuah kertas tebal, yang bertuliskan Deathless. Ada sebuah lambang jaguar hitam dengan tetesan darah dibalik tulisan itu. Darah itu adalah darah musuh yang telah mati.

Semua itu mereka lakukan, untuk membuat musuh menjadi takut dan khawatir. Karena keberadaan mereka yang tidak diketahui oleh siapapun, kecuali sesama anggota dan juga oleh pemimpin mereka, yaitu Wikar.

"Ini adalah pakaianmu. Kau masuk dalam satuan khusus. Jadi warna garis pada seragam ini berwarna merah. Dan kau bisa lihat, ini adalah lambang kepala singa, sang raja hutan. Menurutku kau memang pantas masuk dalam kesatuan ini. Sebelum itu, kau harus bertemu dengan pimpinanmu terlebih dahulu. Pemimpin kesatuan khusus Lionet. Dia orang yang banyak bicara, mungkin kau akan merasa kalau dia lebih mirip dengan orang gila. Tapi, dia bukan orang yang bodoh." kata Wikar kepada Ando.

Ando dan Wikar memasuki sebuah ruangan bawah tanah. Mereka berdua menggunakan sebuah lift untuk turun kesana. Saat sudah sampai, Ando melihat banyak sekali orang yang sudah berkumpul untuk menyambutnya. Tapi, tatapan mereka begitu tajam. Mereka seakan ingin menerkam Ando. Ando berusaha menyapa mereka, tapi mereka malah tertawa. Dan bisa Ando ketahui, bahwa orang yang paling kecil di kelompok itu adalah pemimpin kesatuan Lionet.

"Ohh, jadi ini si anak kurang ajar itu? Apa aku perlu menghajarnya terlebih dahulu komandan?" kata orang itu.

"Dia sudah bersumpah. Dan sekarang dia salah satu dari kita. Aku tahu, kalian mungkin belum bisa menerimanya dengan baik saat ini. Tapi yang harus kalian ingat, banyak sekali orang diluar sana yang tertipu seperti dia. Mereka semua tersesat. Dan kita harus menunjukkan jalan untuk mereka." kata Wikar.

"Ando, dia adalah pemimpin kesatuan Lionet. Namanya Loah. Meskipun badannya kecil, tapi aku harap kau tidak macam-macam dengannya." sambung Wikar.

"Selamat datang di keluarga barumu. Aku Loan, dan mereka berlima adalah, Jed, Shira, Yoshi, Ambar, dan Adam. Kami semua saling melindungi satu sama lain. Dan jika Wikar sudah memutuskan agar kau bergabung, maka kau harus mengikuti semua aturan yang ada di kesatuan ini. Kita akan lebih banyak menghabiskan waktu di tempat yang mengerikan. Jadi, jika kau seorang penakut, sebaiknya kau pergi saja." kata Loah.

Semua orang di tempat itu menertawakan Ando. Dia hanya tersenyum. Setelah itu, Ando diarahkan ke sebuah ruangan, dengan diikuti oleh Jed dan Shira. Karena Ando baru masuk ke dalam satuan ini, maka tubuh Ando harus ditandai terlebih dahulu. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Wikar sebelumnya, bahwa siapapun yang ikut dengannya, harus memiliki tanda ditubuhnya, untuk membedakan mana kawan, dan mana lawan.

Terpopuler

Comments

mr. Lucifer

mr. Lucifer

p

2021-11-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!