Bab 19

Ternyata, meskipun Angel dan pasukannya kuat, tapi mereka tidak benar-benar sigap dalam menghadapi serangan dari pasukan Wikar. Banyak dari mereka yang memilih melarikan diri, dari pada harus menghadapi Wikar dan pasukannya. Senjata-senjata mereka juga banyak yang tertinggal.

Bukan hanya itu saja, tapi masih ada amunisi, dan juga logistik yang mereka bawa. Karena melihat logistik yang begitu banyak, semua itu akhirnya diambil oleh Wikar sebagai harta rampasan. Dan akan membagikannya secara menyeluruh, baik kepada pasukannya, ataupun warga sipil.

Walaupun penyerangan ini telah berhasil mengusir para tentara dari kota, tapi tetap saja Wikar masih belum puas dengan hal itu. Dia ingin menguasai militer secara penuh, agar mereka tidak lagi melakukan penindasan kepada para warga sipil yang tidak bersalah.

"Ando! Bawa kelompok satu denganku!" perintah Wikar kepada Ando.

"Kenapa komandan? Apakah masih ada sisa tentara di kota?" tanya Ando.

"Tidak ada satupun tenyata yang masih tersisa di tempat ini. Tapi aku ingin menyelesaikan semuanya. Kita akan menyerang markas!" kata Wikar.

Ando yang mendengar perintah itu, langsung menyiapkan seluruh pasukannya. Sekarang jumlah mereka sudah lebih dari lima puluh orang, karena ada tambahan dari sisa pasukan Wikar yang masih tersisa di kota. Mereka ikut bergabung untuk menyerang pangkalan musuh.

Tidak lupa, Ando dan pasukannya juga mengisi ulang kembali amunisi pada Drone mereka. Karena mereka akan tetap menggunakan cara yang sama dalam penyerangan ini.

Sementara itu juga, para tentara yang mendengar kabar bahwa **Wikar** dan pasukannya kembali menguasai kota, mereka langsung mempersenjatai diri mereka masing-masing. Saat ini keadaan sudah benar-benar kacau, apalagi dengan **Angel** yang masih mabuk.

Sebagai seorang **Jendral**, hal ini sangatlah tidak pantas. Sehingga memancing kemarahan para pemimpin pasukan yang lainnya. Mereka sepakat untuk menghabisi Angel malam ini juga. Karena mereka sudah bosan dengan sikap **Angel** yang suka menerapkan aturan seenaknya.

Terlebih sekarang **Presiden** telah memberikan perintah tembak di tempat. Sehingga hal itu dimanfaatkan para tentara untuk mengambil keuntungan dalam hal ini. Para tentara sengaja tidak langsung membunuh **Angel**, tapi mereka ingin menggagahi **Angel** terlebih dahulu.

**Angel** dijadikan boneka pemuas bagi para tentara yang sudah kehilangan akal ini. Mereka beranggapan, jika mereka mati, setidaknya mereka telah merasakan kenikmatan dunia walaupun hanya sesaat. Mereka pun menggunakan Angel **secara** bergantian.

**Angel** hanya diberi waktu untuk beristirahat sebentar. Setelah itu, semuanya akan dimulai kembali, hingga menjelang pagi hari. Para tentara yang sudah mendapatkan jatah, langsung bergabung dengan kelompoknya, untuk menyambut **Wikar** dan pasukannya yang kini sedang menuju ke markas ini.

Banyak sekali markas tentara yang dibangun di perkotaan, dan juga pedesaan. **Wikar** memutuskan ingin mengupas tuntas semua ini, untuk membalas kekalahan pasukannya beberapa hari yang lalu.

Meskipun para tentara ini telah mempersenjatai diri, tapi pada dasarnya mereka bukanlah pasukan yang sudah siap tempur. Mereka semua para tentara yang belum cukup pengalaman untuk melawan **Wikar** dan pasukannya.

Mereka hanya tahu cara menembak dan bertarung, tapi mereka belum tentu bisa melawan rasa takut mereka sendiri. Hal ini dibuktikan dengan salah satu tentara yang mencoba kabur saat mendengar bahwa **Wikar** dan pasukannya sudah semakin dekat.

Meskipun dia masih sangat muda, tapi komandan dari para tentara itu terpaksa menembaknya, karena bagia siapapun yang mencoba kabur dari pertempuran akan dianggap sebagai seorang pengkhianat. Sehingga semuanya sama saja.

Kebanyakan mereka akan lebih memilih mati ditangan **Wikar**, dari pada harus di tembak oleh teman mereka sendiri, karena itu adalah hal yang memalukan. Jika mereka bertempur sampai mati, maka mereka semua akan dianggap sebagai pahlawan.

Melihat bahwa jumlah pasukan yang dibawa oleh Wikar sangatlah besar, para tentara akhirnya mulai menggunakan senjata-senjata berat mereka. Para tentara ini menyatukan seluruh pasukan dari setiap pangkalan yang ada, untuk mengerahkan kemampuan mereka masing-masing.

Ada sekitar dua puluh lima kendaraan lapis baja yang digunakan oleh para tentara untuk menghadapi pasukan Wikar. Dari mulai kendaraan lapis baja kelas bawah, sampai kendaraan kelas berat. Semuanya mereka gunakan untuk melawan Wikar dan pasukannya.

Beruntunglah, saat itu Wikar telah siap dengan semua persenjataannya. Tidak lupa, Wikar juga mengeluarkan tank miliknya untuk digunakan dalam pertempuran kali ini. Karena itulah, penyerangan yang seharusnya terjadi malam hari, akhirnya harus ditunda sampai semua senjata siap untuk digunakan.

Wikar memanggil bala bantuan dari pasukannya yang tersebar di seluruh kota. Walaupun sekarang ini jumlah mereka tidak terlalu banyak dari sebelumnya, tapi setidaknya mereka telah banyak membantu. Mereka juga membawa sebuah Drone jenis baru, yang telah dibuat oleh Wikar dan juga Ambar.

"Ando, Drone ini memiliki sistem tembak otomatis yang jauh lebih baik dari pada Drone yang sebelumnya kau gunakan. Kecepatannya juga lebih tinggi. Tapi kekurangannya, Drone ini tidak sekuat dengan yang kau gunakan sekarang." kata Wikar memberitahu Ando.

"Siap Komandan! Dimengerti!" jawab Ando.

**Angel** yang perlahan mulai sadar, berusaha bangun dari tempat tidurnya. Saat itu dia mulai menyadari ada yang tidak beres dengan dirinya. Dia juga menyadari kalau sekarang dia dalam kondisi terikat dengan rantai yang sangat kuat. Dia berteriak memanggil kedua penjaga yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya.

Tapi sepertinya kedua penjaga itu sama sekali tidak peduli. Mereka hanya saling menatap **Angel** untuk sesaat, kemudian mereka semua tertawa terbahak-bahak. Dua penjaga itu begitu puas, karena mendapatkan kesempatan untuk menikmati tubuh pimpinannya sendiri.

**Angel** tidak tinggal diam begitu saja, dia berusaha dengan keras ingin melepaskan rantai yang mengikat dikedua lengannya. Dia terus memberontak, sehingga hal itu membuat selimut yang menutupi tubuhnya lepas. Para penjaga yang melihat hal itu menjadi tidak karuan.

Mereka ingin sekali menggagahi **Angel** untuk kesekian kali. Salah satu dari mereka masuk dan langsung naik ke tubuh **Angel**. Lalu yang satu lagi memanggil teman-temannya yang sedang berjaga di tempat ini.

"*Bajingan kalian! Kalian sudah lupa siapa aku?! Hah*?!" teriak **Angel** berusaha menggertak mereka.

Tapi mereka benar-benar sudah tidak peduli dengan hal itu. Suara teriakan pun terdengar dari kamar itu. Ruangan itu begitu berisik oleh suara-suara yang sangat menjijikkan.

Saat itu para tentara yang sudah siap, langsung saja berangkat menuju kota, untuk meluncurkan serangan balasan. Mereka semua sudah tidak sabar ingin membalas semua kekalahan mereka, dan juga kematian para prajurit yang sebelumnya telah menguasai kota.

Tapi siapa tahu? bahwa sebenarnya, Wikar tidak akan secara spontan menggempur mereka begitu saja. Namun diam-diam Wikar sudah mempersiapkan banyak sekali jebakan untuk menghambat perjalanan para tentara. Karena jika tidak, maka Wikar dan pasukannya pasti akan kalah, karena persenjataan tentara yang begitu lengkap.

Terpopuler

Comments

Kue Keju

Kue Keju

si Angel udah mati kah thor

2021-11-10

1

IG: Saya_Muchu

IG: Saya_Muchu

lanjut lanjut

2021-07-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!