Bab 18

Wikar yang mengetahui bahwa sebagian pasukannya telah kalah, langsung mengambil tindakan cepat, untuk mengantisipasi jatuhnya korban semakin banyak. Wikar lalu memanggil seluruh anggota Lionet, dan dia juga memanggil Ando beserta dua sahabatnya.

Wikar menceritakan semua yang akan dilakukannya untuk membalas serangan brutal dari Angel, yang tidak lain adalah mantan kekasihnya sendiri. Wikar sedikit merasa tertekan dengan jumlah pasukannya yang mati mencapai ratusan orang.

Wikar mengatur rencana untuk merebut kembali markasnya di salah satu kota yang baru saja dia kuasai. Untuk yang satu ini, Wikar sudah tidak peduli lagi siapa yang akan dia hadapi. Yang jelas, hari ini dia akan turun langsung ke medan tempur dengan membawa banyak pasukan dan persenjataan yang lengkap.

Tidak lupa Wikar juga membawa senjata andalannya, yaitu Scott D Dragon. Dengan senjata itu, Wikar bisa membunuh banyak sekali pasukan tentara yang sekarang sedang menginvasi berbagai kota.

"Aku tidak akan diam saja untuk kali ini. Aku memanggil kalian untuk membantuku menghancurkan pertahanan utama tentara. Kita akan menyerang logistik persenjataan mereka, agar mereka panik dan bertindak tanpa rencana. Disaat seperti itulah, kita akan menjalankan semua rencana yang telah aku buat." kata Wikar pada Ando dan pasukannya.

"Lalu apa rencanamu?" tanya Ando pada Wikar.

"Aku akan membagi pasukan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama akan menggunakan Drone untuk menyerang mereka. Per-Drone memiliki dua roket otomatis. Dan setiap kelompok berjumlah lima puluh orang. Setelah semua roket diluncurkan, maka kelompok kedua akan menyerang untuk mengacaukan pertahanan tentara. Sedangkan kelompok ketiga, akan menjadi penyerang utama." jelas Wikar pada mereka.

"Kelompok pertama akan dipimpin oleh Ando dan dua sahabatnya. Kelompok kedua akan dipimpin oleh Lionet. Dan kelompok ketiga, aku yang memimpin. Setelah aku berhasil mendobrak masuk markas mereka, maka kelompok kedua dan kelompok pertama menyusul dari belakang. Jelas?"

"Siap Komandan!"

Dimarkasnya, **Angel** sedang berpesta bersama dengan pasukannya. Dia juga menyuruh semua perempuan yang ada di tempat itu untuk melayani para pasukannya yang laki-laki. Para perempuan itu adalah para warga sipil yang diculik untuk dijadikan budak nafsu para tentara.

**Angel** begitu teganya memperbudak mereka. Tapi, sampai saat ini dia belum mengetahui bahwa **Wikar** akan menuntut balas atas kematian pasukannya. Dia merasa sudah menang dan berkuasa atas segalanya. Dia sudah merasa puas dengan apa yang dia lakukan beberapa hari ini.

Dia masih menginginkan yang lebih dari ini. Dia ingin merebut semua wilayah yang dikuasai oleh **Wikar**. Dia ingin menumpahkan seluruh rasa sakitnya dimasa lalu kepada **Wikar**. Dia ingin melihat Wikar menderita karena sebagian pasukannya telah dia habisi.

**Angel** sangat paham, kalau **Wikar** adalah orang yang **familiar**. Dalam kesatuannya pun, **Wikar** selalu menerapkan sistem kekeluargaan. Setiap ada anggotanya yang mati, **Wikar** akan memberikan sumbangsih kepada keluarga yang ditinggalkan. Dengan begitu, **Angel** beranggapan bahwa itu adalah kelemahan **Wikar** yang sesungguhnya.

Namun, **Wikar** bukanlah orang yang baru dalam melihat kematian. **Wikar** tidak pernah mau ambil pusing soal kematian anggotanya. Dia melakukan penghormatan kepada mereka, agar dia selalu mengingat jasa yang telah mereka berikan, bukan karena **Wikar** orang yang mudah melemah.

Dia masih bisa bertahan dengan segala keadaan yang terjadi saat ini. Sedangkan hal itu tidak dipelajari oleh **Angel**, yang terbilang masih sangat labil. Dia tidak mempelajari **Wikar** secara keseluruhan. Dia hanya mengingat sewaktu **Wikar** masih bersamanya. Tapi dia tidak tahu tentang perubahan **Wikar** sekarang ini.

Angel sudah kehilangan jati dirinya yang dulu. Dia lebih suka bersenang-senang dari pada harus memikirkan kemajuan pasukannya sendiri. Baginya yang paling penting adalah siapa yang paling kuat, dan siapa yang bernyali. Dia tidak memikirkan moral pasukannya yang sudah bobrok.

Para tentara yang seharusnya melindungi, sekarang justru berbalik menjadi perampok, penjahat, penjajah, dan pemerkosa. Yang mereka pedulikan hanyalah kenikmatan sesaat. Warga sipil yang lemah akan terus diperbudak sampai mereka benar-benar puas. Setelah puas, mereka akan menyikisa dengan buas.

"Kenapa Komandan Wikar tidak memberikan bantuan kepada kita? Kemana dia saat kita sedang lemah seperti ini?"

Diantara puing-puing bangunan yang runtuh, beberapa pasukan Wikar yang masih hidup bersembunyi dan bertahan menunggu bantuan dari Wikar. Mereka terus berharap agar Wikar datang dan menyelamatkan para warga sipil yang sedang disiksa oleh para tentara.

Mereka sudah tidak tahan dengan situasi kacau seperti ini. Banyak mayat yang dibiarkan berserakan dijalanan. Pasukan Wikar yang masih tersisa pun tidak berani mendekat. Karena jumlah tentara sangat banyak, dan mereka sekarang jauh lebih tangguh dari pada sebelumnya.

"Aku yakin, kalau Komandan Wikar tidak akan diam begitu saja. Dia bukan ciri-ciri orang yang seperti itu. Hal yang bisa kita lakukan sekarang hanyalah berdoa dan berharap dia akan datang."

"Tunggu! Diamlah kalian!"

salah seorang dari mereka menyela obrolan teman-temannya.

"Kalian dengar itu?! itu suara Drone."

"Iya! itu suara Drone yang sangat banyak!"

"Cepat berlindung! Komandan Wikar pasti akan menyerang para tentara itu!"

Mereka tertawa kegirangan karena mendengar suara Drone milik Wikar yang berterbangan diseluruh langit-langit kota. Yang artinya, kemenangan sudah ada di depan mata.

Tak selang berapa lama, suara gemuruh terdengar di seluruh kota. Sekelompok Drone itu bagaikan meteor yang jatuh dari langit. Mereka meluncurkan semua roket yang mereka bawa. Dan orang yang ada dibalik penyerangan itu adalah Ando.

Sedangkan Wikar, dia sedang bersiap bersama pasukannya untuk penyerangan selanjutnya. Karena dengan cepat, kelompok kedua menyerbu para tentara yang saat itu masih bersenang-senang dan berpesta.

Mereka semua panik mencari tempat berlindung dan juga mengambil senjata mereka yang tercecer di tanah. Angel yang saat itu masih dalam keadaan mabuk, langsung dibopong oleh para tentara untuk diselamatkan.

Kelompok kedua masih terus menyerbu mereka dengan senapan mesin. Suara jeritan dari para tentara menghiasi seluruh kota. Para tentara tidak mampu menampung serangan kelompok Wikar yang begitu brutal.

Kelompok Wikar yang tersisa disudut-sudut kota kini ikut bergabung dalam penyerangan. Wikar begitu heran melihat keadaan di tempat itu, karena seharusnya kelompok dua hanyalah pemancing saja. Tapi kelompok kedua pun sudah berhasil menyerbu seluruh tempat.

Tidak ada yang mereka sisakan dari para tentara itu. Mereka akan langsung membunuh setiap musuh yang melintas di depan mereka. Pasukan Wikar melakukan penyerangan secara menyeluruh. Mereka juga masuk ke rumah-rumah, untuk memastikan tidak ada tentara yang bersembunyi di rumah warga sipil.

Gang-gang sempit, bahkan selokan pun mereka periksa. Mereka tidak ingin menyisakan satu pun dari mereka.

Melihat situasi yang sudah seperti ini, Wikar akhirnya memerintahkan kelompok ketiga untuk mengevakuasi para warga sipil dan juga pasukannya yang tersisa di tempat ini.

Terpopuler

Comments

Mat Grobak

Mat Grobak

strategi yg baik

2022-10-04

0

Kue Keju

Kue Keju

jangan santai makanya. pertempuran belum selesai tau

2021-11-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!