Setelah perencanaan yang begitu matang, Ando, Tony dan juga Ryan meminta izin pada Wikar untuk melakukan penyerangan ke markas militer. Tapi sayangnya, Wikar tidak mengizinkan hal itu dilakukan. Karena justru akan membahayakan keluarga Ryan yang sekarang sedang ditahan oleh para tentara.
"Lalu bagaimana dengan nasib keluargaku?" tanya Ryan pada Wikar.
"Dengar saudaraku, aku sangat memahami bagaimana perasaanmu. Tapi kau harus memperhitungkan semuanya dengan matang. Markas militer sekarang sudah dijaga dengan sangat ketat, karena Presiden sedang ada disana. Dan militer menganggap bahwa kalian semua sudah mati. Jika kalian tetap menggunakan rencana ini, maka kalian hanya akan mengantarkan nyawa." kata Wikar memperjelas semuanya.
"Jika kau ingin menyelamatkan keluargamu, maka targetmu bukanlah markas, tapi Presiden dan juga para pengawalnya." kata Wikar.
"Kenapa begitu?" tanya Ando pada Wikar.
"Karena mereka adalah bagian sensitifnya. Jika kalian bisa menculik Presiden, dan juga orang-orang penting lainnya, kalian bisa mendapatkan keluarga kalian kembali. Tapi aku ingatkan, bahwa ini adalah misi bunuh diri. Salah sedikit, bukan hanya kalian yang mati, tapi juga keluarga kalian." kata Wikar pada mereka bertiga.
Mereka semua berfikir sejenak, terutama Ryan. Dia tidak mau mengorbankan sahabat-sahabatnya. Apalagi, jika rencana ini gagal, maka semua orang akan mendapat imbasnya. Bukan hanya dia sendiri yang akan mati, tapi juga keluarganya. Perang juga pasti akan pecah dimana-mana.
Sudah banyak orang yang menderita karena perang ini. Ryan mencoba menenangkan dirinya, dia memutuskan untuk tidak menjalankan rencana ini. Mengingat kalau resikonya terlalu berat jika tetap dijalankan.
"Baiklah. Aku sudah putuskan, bahwa aku akan menunda penyerangan ini." kata Ryan kepada mereka.
"Ryan? kita sudah menyusun rencana. Dan kalau rencana ini masih terlalu beresiko, kita bisa membuat rencana yang lain untuk menyelamatkan keluargamu." kata Ando mencoba meyakinkan Ryan.
"Ando sahabatku. Aku tahu apa yang kalian semua rasakan. Tapi kalian juga tahu, kalau resikonya sangat berat. Bukan hanya kalian dan aku yang akan mati, tapi semua orang juga akan merasakan imbasnya. Aku sudah banyak melihat orang yang menderita karena perang ini. Aku akan tetap memilih berpisah dengan keluargaku jika memang itu yang seharusnya terjadi. Aku tidak mau mengorbankan semua orang, hanya untuk kepentinganku sendiri." kata Ryan sembari menangis.
Dia tidak kuasa menahan kesedihannya yang selama ini dia tahan dalam ketabahan. Ando dan Tony memeluknya. Lalu Wikar juga memeluk mereka bertiga.
Wikar kembali mengingat masa-masa kelam bersama sahabat-sahabatnya. Dulu dia pun merasakan betapa sakitnya harus terpisah dengan keluarga mereka. Bahkan Wikar harus kehilangan sahabat-sahabat terbaiknya akibat perang ini.
"Ryan, aku pernah mengalami masa-masa kelam ini bersama sahabat-sahabatku. Aku bahkan pernah berpisah dengan mereka selama bertahun-tahun. Yakinlah, kesempatan itu akan datang suatu saat nanti. Sekarang berjuanglah untuk negaramu. Jika negaramu aman, maka keluargamu juga akan aman. Kita harus berjuang bersama-sama. Mari kita rebut kembali kedaulatan negeri kita!" kata Wikar pada mereka bertiga.
"Kau benar Wikar! Bahwa semuanya akan aman, kalau negara kita juga aman." kata Ryan.
"Untuk itu, jangan pernah putus asa. Tetaplah semangat. Masih ada orang yang lebih menderita lagi dari pada kita semua. Dan mereka adalah para rakyat kecil yang menjadi korban dari perang busuk ini." kata Wikar.
Dengan terpaksa, Ryan harus menunda keinginannya untuk membebaskan keluarganya. Dia akan lebih memilih bergerak sedikit demi sedikit dengan pasukan Wikar dan juga kedua sahabatnya. Dia harus menahan lagi rasa rindu pada keluarganya. Ryan sudah memahami keadaan keluarganya di markas militer.
Para tentara tidak akan menyakiti keluarganya, selama dia tetap menyembunyikan jati dirinya. Karena hal itu, mereka semua berinisiatif untuk membuat sebuah topeng dan juga seragam yang baru. Mereka juga akan menggunakan sandi untuk nama panggilan mereka. Agar identitas mereka tetap aman, tidak diketahui oleh musuh.
Wikar pun sepakat dengan rencana mereka. Lalu dia pun menyuruh anggotanya yang bertugas membuat seragam, untuk membuatkan mereka seragam khusus seperti yang mereka inginkan. Wikar juga menyuruh mereka untuk membuat pin yang mewakili nama mereka, agar mereka bisa dikenali oleh teman mereka sendiri.
Ando menggunakan nama The Green, karena Ando sangat menyukai warna hijau. Ryan menggunakan nama Scorpion, karena Ryan suka dengan hewan kalajengking. Sedangkan Tony menggunakan nama Bad Boy, untuk mengenang masa lalunya, bahwa dulu dia anak yang nakal.
Mereka mencantumkan nama-nama samaran mereka dalam sebuah seragam, dan juga sebuah pin sebagai tanpa pengenal. Untuk saat ini, mereka harus bermain cerdik, demi membuat orang-orang yang mereka cintai tetap aman.
"Sebelum pakaian kalian selesai dibuat, aku akan menonaktifkan kalian dalam pertempuran. Kalian hanya perlu mengawasi keadaan dari markas. Untuk sementara, Ryan dan Tony ikut bersama Ando terlebih dahulu. Karena aku yakin, kalian akan sangat dibutuhkan oleh Ando di tempat ini. Aku akan pergi ke wilayah lain, jagalah tempat ini dengan baik. Jangan terlalu memperlihatkan diri kalian kepada publik. Karena kalian sudah mati, dan orang mati tidak bisa hidup kembali." kata Wikar mengingatkan mereka.
"Siap komandan!" jawab mereka.
Beberapa pasukan **Wikar** tengah bertempur dengan para tentara di wilayah lain. Para tentara mendapat kabar kalau **Wikar** sedang menuju wilayah itu, untuk mengontrol pasukannya. Para tentara sekarang dipimpin oleh seorang Jendral perempuan yang sangat ditakuti. Dia adalah saingan **Wikar** saat dia masih di kemiliteran.
Namanya adalah **Angel**. Dia dulu pernah memiliki hubungan khusus dengan **Wikar**. Namun semuanya berubah saat **Angel** dipindah tugas oleh **Jendral** **Hidi**. Dulu mereka selalu bersaing dalam hal apa pun. Hal itu membuat **Angel** menjadi orang yang serakah, dan tidak pernah mau mengalah. Dia selalu ingin menang sendiri. **Angel** tidak pernah mau mendengarkan orang lain, tapi dia selalu ingin diperhatikan.
Sifat egois itulah yang membuat **Wikar** tidak tahan, dan meninggalkannya. **Angel** bersumpah akan terus mengejar **Wikar**, kemanapun dia pergi. Tapi saat **Jendral** **Hidi** menjadi pimpinan, **Angel** ditahan karena sikapnya yang brutal. Hingga kemudian dia dilepaskan oleh pemerintah, karena pemerintah sudah tidak tahu lagi harus seperti apa untuk menghentikan **Wikar** dan pasukannya.
Dibawah kepemimpinannya, tentara menjadi semakin buas. Mereka bukan hanya membunuh pasukan **Wikar** saja, tapi juga warga sipil yang tidak ikut campur dalam perang ini.
Diminggu pertama kepemimpinannya, Angel melatih seluruh pasukan khusus yang ada, dengan pelatihan yang amat sangat berat. Bagi yang lemah dan tidak bisa berkembang, maka akan dibunuh. Karena Angel menganggap bahwa orang sepeti itu hanya akan merepotkan saja.
Sedangkan yang kuat akan ditempatkan di medan tempur, untuk membuktikan kemampuan baru mereka.
Hal ini terbukti dengan para pasukan Wikar yang mengalami kekalahan telak. Pasukan yang hidup akan diinterogasi. Jika mereka tidak memberitahu keberadaan Wikar, maka mereka akan dicincang, dan potongan tubuh mereka akan disebarkan di sepanjang jalan, untuk menakuti semua orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Kue Keju
tipe cewek kayak gini ada yg mau gak
2021-11-07
1