A POSSESSIVE BESTIE
Disebuah pantai, banyak pengunjung yang tengah menikmati teriknya matahari. Kebanyakan dari mereka menggunakan pakaian minim. Tak terkecuali dengan seorang gadis yang sedang berusaha menjangkau punggung belakangnya. Tubuhnya yang lumayan berisi membuat tangannya kesulitan untuk membuka pengait bra-nya.
Dengan susah paya dia berusaha membuka pengait bra itu, namun tetap saja gagal. Dengan wajah cemberut, gadis itu menatap seorang pria yang sedari tadi duduk di sampingnya.
"Frans, apa kau tidak bisa membantu?" tanya gadis itu dengan ketus.
Kesal karena Frans tak memberi respon malah menatapnya dengan tajam, gadis bernama Onya itu langsung berdiri dari tempat duduknya dan mendekati salah satu pengunjung di tempat itu untuk meminta tolong pada mereka.
"Kak, bisa bantu buka pengait bra-ku?" tanyanya tak kenal malu pada seorang wanita yang tak jauh dari keberadaan Frans.
Sedari tadi Frans coba bersabar. Namun kali ini ia benar-benar geram karena gadis itu semakin menjadi saat didiamkan.
"Dia benar-benar..." Frans tidak bisa mengontrol emosinya lagi. Pria itu berdiri dan menghampiri Onya berada. Tanpa aba-aba dia mengangkat tubuh mungil itu layaknya karung beras keatas punggungnya. Sontak membuat Onya berteriak karena kaget.
"Apa yang kau lakukan, Frans?" Onya berteriak sambil memukul punggung pria itu. Dia meminta pria itu untuk menurunkannya. Namun Frans seakan tuli, dia membopong tubuh mungil itu menuju tempat parkiran.
Keduanya tak luput dari pandangan para pengunjung. Ada yang menatap kagum Frans karena tubuhnya yang bagus dan ideal. Para wanita di tempat itu seakan meleleh, bahkan mengakui bahwa mereka cemburu dengan gadis yang di pompong oleh pria tampan itu.
Sungguh, gadis itu benar-benar beruntung.
Sementara Onya sudah pasrah. Sekuat apapun dia memukul, mencubit, bahkan menggelitik tubuh kekar itu tetap saja percuma. Mungkin tubuh pria itu sudah mati rasa karena terselimuti emosi.
Hingga tepat di samping pintu mobil, Frans menurunkan gadis itu dan menghimpitnya ke mobil.
"Makanya jangan melakukan hal bodoh" ucap Frans sambil menggertak giginya.
Pandangan pria itu kemudian menunduk. Ia melihat sesuatu yang seharusnya tidak boleh dilihat. "Punyamu bahkan tak seindah milik Lusi. Jadi jangan membuat malu dengan menunjukannya pada mereka. Tidak ada yang tertarik" lanjut Frans justru mengejek hal yang dibanggakan oleh gadis itu.
Jelas Onya tak menerima aset berharganya dibandingkan dengan yang KW. Miliknya asli dan bagus. Bahkan diidamkan oleh para lelaki. Namun pria didepannya ini berani membandingkannya dengan yang KW. Sungguh membuat Onya terkekeh geli.
"Sialan kau, Frans. Milikku lebih bagus dari pacar jelek-mu itu" umpat Onya membuat Frans tertawa terbahak-bahak. "Diamlah" bentak Onya karena pria itu tak kunjung berhenti menertawakannya.
Dengan sekali gerakan Onya berhasil mendorong Frans menjauh darinya. Gadis itu berniat melangkahkan kakinya untuk kembali ke pantai. Namun tangan Frans lebih dulu mencegahnya.
"Mau kemana?"
"Ke pantai" Onya menjawab sembari menarik tangannya. Namun Frans tetap menahannya. "Memangnya kamu mau balik sekarang? Lagian gunung KW mu belum datang" Onya kembali berucap karena Frans tak kunjung menanggapi ucapannya.
Niatnya, Frans ingin kembali karena kesal dengan tingkah sahabatnya itu. Ya, Onya dan Frans adalah sepasang manusia yang bersahabat dekat. Bahkan hubungan Onya dan Frans tak kalah intim dengan hubungan Frans bersama pacarnya yang bernama Lusi.
Mendengar ucapan Onya membuat Frans kembali ingat dengan tujuan mereka datang ke tempat itu. Dengan berat pria itu menghembuskan nafasnya kemudian menatap Onya sembari tersenyum miring. Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, pria itu menarik Onya kembali ke pantai.
Sungguh, Onya merasa risih karena tatapan para pengunjung. Gadis itu bisa mendengar cibiran beberapa wanita di sana padanya. Begitu juga dengan Frans. Hanya ada pujian dari mereka pada pria itu. Namun Frans memilih acuh tak acuh.
Hingga tibalah mereka ditempat semula. Frans kembali melepaskan tangan Onya dari genggamannya. Namun sebelum itu, Frans memberi peringatan pada gadis itu.
"Jangan melakukan hal konyol seperti tadi lagi. Kalau tidak, aku akan mengurung-mu di apartemen" ucapnya mengancam.
Onya hanya menatapnya dengan jengkel. Ancaman pria itu sama dalam segala hal. Onya pun tak bisa berbuat apa-apa karena dia tahu, Frans tak pernah bermain-main dengan ucapannya. Pernah dua kali, Onya dikurung. Dan itu menjadi pelajaran serius baginya.
Terdengar aneh, jika keduanya hanya berstatus sahabat. Onya bukanlah pacar, bukanlah saudara, bahkan bukan istrinya Frans. Namun pria itu sangat over protective bahkan posesif padanya. Namun Onya mengartikan semuanya sebagai kasih sayang. Frans sudah dianggap sebagai kakak laki-laki baginya. Walau kadang membuat Onya risih, karena kebebasannya dibatasi oleh sahabatnya itu. Namun, tak bisa pungkiri jika dia merasa nyaman dengan perlindungan Frans. Apalagi dia adalah anak satu-satunya dari keluarga Wiranta. Tentu membuat Onya nyaman karena mendapatkan kasih sayang dari seorang pria yang telah dianggapnya sebagai kakak laki-lakinya sendiri.
Sementara Frans, pria itu memiliki satu orang saudara kandung. Bernama Franky yang usianya kira-kira delapan tahun lebih tua dari Frans. Karena tidak memiliki saudara perempuan, Frans menumbuhkan rasa kasih sayangnya pada Onya. Yang tak lain adalah anak dari sahabat orangtuanya.
Kini Onya dan Frans dihampiri oleh beberapa gadis. Lebih tepatnya disebut sebagai wanita. Karena dalam novel ini, kata gadis hanya berlaku bagi mereka yang masih perawan. Sementara pacarnya Frans, yaitu Lusi, bukan lagi seorang gadis. Sebelum menjalin hubungan dengan Frans, wanita itu sudah tak bersegel. Namun Frans tak mempermasalahkannya. Pria itu banyak belajar dari sang kekasih.
Kini Lusi datang bersama kawan-kawannya. Bisa dikatakan sebagai kelompok kupu-kupu karena selalu berdempetan kemanapun dan kapanpun. Lusi bersama dua kawannya datang dengan menggunakan pakaian minim. Tak kalah seksi dari tubuh Onya. Namun tidak membuat Onya mundur. Walau tubuh Onya lebih berisi dari keempat wanita itu, namun Onya sangat bangga karena tubuhnya asli dan bagus.
Sementara ketiga wanita itu memiliki tubuh yang sangat seksi. Tapi semuanya hasil operasi, yang artinya KW.
Sungguh, semua pengunjung yang ada di sana begitu terhipnotis dengan pemandangan itu. Melihat Lusi menghampiri Frans dan duduk pada pangkuan pria itu membuat mereka yang ada disekitar langsung berbisik-bisik. Ada yang menatap kasihan pada Onya. Ada yang memuji kecocokan Lusi dan Frans. Namun masih banyak lagi yang tak peduli dengan keberadaan mereka.
Kini Lusi berada di pangkuan Frans. Pria itu tak menolak, malah menyambutnya dengan hangat. Tangan pria itu langsung melingkar pada pinggang Lusi sembari mengecup pipi wanita itu dengan mesra. Sungguh membuat siapa saja kepanasan melihatnya. Bahkan keromantisan sepasang kekasih itu tak luput dari tatapan Onya. Gadis itu duduk bersama kedua sahabat Lusi. Mereka tidak ingin mengganggu dua anak manusia yang sedang ingin memandu kasih.
"Mereka benar-benar tidak tahu kondisi" ucap salah satunya. Yang bernama Mena.
"Bagaimana denganmu, Onya?" Tanya salah satunya lagi. Yang bernama Olin.
"Bagaimana, maksudnya?" Tanya Onya salah tingkah membuat kedua wanita itu tertawa kecil. Mereka tahu jika gadis itu belum pernah menjalin hubungan dengan pria lain.
"Maksudnya, kamu sudah pernah menjalin hubungan pacaran belum?" Tanya Mena membuat Onya mengerutkan keningnya. Dia merasa tidak nyaman dengan pertanyaan wanita itu. Takut-takut mereka akan menganggapnya sebagai gadis polos dan lugu.
"Be- belum" jawab Onya dengan gagap. Dia tak bisa berbohong. Pasalnya pertanyaan mereka begitu mendadak hingga tak menyempatkan dirinya untuk berpikir. Jika berbohong, pasti akan ketahuan.
Awalnya Mena dan Olin tak percaya jika Onya belum pernah menjalin hubungan percintaan. Karena banyak sekali para lelaki yang mengidamkan gadis itu. Dari kebanyakan informasi yang beredar, beberapa lelaki pernah mendekati Onya. Sayangnya mereka berakhir gagal tanpa status yang jelas.
"Bagaimana kalau kita kenalin kamu sama teman cowok kita. Siapa tahu ada yang cocok" Mena berucap. Mena agak ragu memberi tawaran itu karena dia mengira gadis itu akan menolak tawarannya. Namun dugaannya salah, ternyata Onya menerima dengan senang hati. Gadis itu mengangguk setuju sembari tersenyum tipis.
"Serius kan, kalau kalian mau bantuin aku?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Amndh Putry
Cute Banget kak😍🥰
2022-07-24
0
Suzieqaisara Nazarudin
daqu mampir thor🙋🙋🙋
2022-07-11
0
Nurdihana
aku baru mampir thor
2022-01-13
1