KEPUTUSAN

Onya menangis sesenggukan di kamarnya. Tadi selepas Frans dan Franky meninggalkan rumahnya, sang ibu memberi pelajaran padanya. Beberapa tubuhnya lecet karena pukulan rotan. Lebih parahnya lagi, sang ibu akan menghapus namanya di kampus, dan menyekolahkannya secara privat.

Dalam keadaan menangis, tiba-tiba sebuah pesan masuk pada handphone pintarnya. Tertera nama kekasihnya di sana.

Dari Alka:

Sayang, besok kamu temani aku ke acara keluarga-ku. Bisa-kan?

Segera Onya menghapus air matanya. Dia sempat berpikir untuk lari dari rumah, namun dia urungkan. Daripada mendapatkan hukuman yang lebih parah, akan lebih baik dia menolak ajakan Alka.

Kepada Alka:

Maaf, beb. Kayanya beberapa hari ini aku tidak bisa keluar rumah. Mama lagi marah sama aku karena semalaman tidak pulang.

Setelah pesannya terkirim, Onya mematikan handphonenya. Dia enggan melihat balasan dari Alka lagi.

Gadis itu merebahkan tubuhnya untuk tidur. Dengan posisi terlentang, gadis itu memandang langit-langit kamarnya. Rasa sakit hati pada perlakuan ibunya tadi masih membekas.

Baru saja dia akan memejamkan kedua matanya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar sana.

"Tidak dikunci" sahutnya.

ceklek

Nampak seorang pelayan di sana. "Maaf Non, Nyonya besar memberi pesan agar Nona lekas turun makan malam bersama" ucap pelayan itu.

"Bilang saja aku tidak lapar" Onya menjawab seraya memejamkan kedua matanya kembali.

"Maaf, Non. Katanya Nyonya, kalau Nona tidak mau turun, nanti Nyonya akan naik ke sini" ucapan pelayan itu sukses membuat Onya berdiri secara spontan. Sembari menahan rasa sakit pada anggota tubuhnya, Onya berjalan linglung menuju ruang makan. Namun melihat wajah ibunya saja membuat Onya malas. Sekuat tenaga gadis itu bersikap biasa. Seakan-akan tubuhnya baik-baik saja.

"Kamu tidak apa-apakan, Onya?" pertanyaan yang lolos dari bibir sang ibu hampir membuat gadis itu muntah.

Sakit jiwa ni orang. "Tidak" jawabnya dengan enteng.

"Sambil makan, mama dan papa mau membicarakan hal penting denganmu" ucap Nyonya Wiranta. "Mama dan papa ingin menjodohkan kamu, antara Frans atau Franky" ucapan wanita itu membuat Onya terpukul.

Cobaan apa lagi ini? "Jangan asal ngomong kamu" dengan berani Onya melawan ucapan sang ibu.

"Onya" bentak Tuan Wiranta. "Jaga ucapan-mu" sambungnya dengan tegas.

"Papa kenapa membelanya? Dia berbuat sesukanya. Kalian sama saja. Dari kecil kalian sibuk ini dan itu. Kalian menyerahkan-ku pada pria sialan itu dengan alasan sibuk dan untuk melindungi-ku. Dan sekarang kalian ingin aku menuruti permintaan omong kosong kalian ini? Yang benar saja" ucapnya dengan sinis.

"Onya" kali ini Tuan dan Nyonya Wiranta membentaknya secara bersamaan.

"Sudahlah. Aku tidak selera makan. Untuk masalah perjodohan, jangan harap aku menyetujuinya" ucapnya dengan lantang, kemudian bergegas masuk kedalam kamarnya.

"Anak itu... Hei" sahut Nyonya Wiranta. Wanita itu ingin berdiri dan mengejar sang anak, namun ditahan oleh suaminya.

"Biarkan dia berpikir dengan tenang dahulu. Kamu jangan terlalu keras padanya" kali ini Tuan Wiranta bersikap tegas.

...*...

Dilain tempat, Frans dan Franky sedang makan malam bersama kedua orangtua mereka. Tadi Frans hanya berniat mengantar kakaknya itu, namun Franky mengajaknya untuk makan malam bersama. Frans tidak menolak karena dia juga ingin membahas hal penting bersama kakaknya.

"Frans, Franky, kalian sudah mengambil keputusan tentang perjodohan itu?" tanya Nyonya Eisten disela acara makan mereka.

"Setelah ini, mi. Setelah ini kakak akan bicara dengan adek" ucap Franky.

Selepas mereka makan, kakak beradik itu mengobrol di ruang kerja Franky.

"Bagaimana Frans? Apa pendapatmu?" tanya Franky.

"Bagaimana dengan kakak?" bukannya menjawab, Frans balik bertanya. Dia enggan untuk menjawab sebelum mengetahui keinginan kakaknya akan perjodohan itu.

"Kakak sih ikut-ikutan saja. Walau kakak sudah menganggap Onya sebagai adik kakak sendiri, tapi kakak bisa belajar mencintai dia kalau kamu tidak menginginkan perjodohan ini" Franky menjawabnya dengan sungguh-sungguh.

"Kakak tidak punya pacar atau orang yang kakak suka, begitu? Oh, jangan bilang kalau kakak masih menyimpan perasaan pada kak Mona" tebak Frans.

Sementara Franky langsung mematung ketika mendengar nama itu. Sudah bertahun-tahun dia melupakan wanita itu. Namun sang adik malah membuka luka lamanya itu. Mengingatkannya pada wanita yang pernah mengisi kekosongan dalam hidupnya.

"Apa benar, kak? Ya ampun" Frans menepuk jidatnya. "Kalau seperti itu kau serahkan saja Onya padaku. Jangan kamu sakiti perasaannya kak. Lebih baik aku saja yang dijodohkan dengannya" ucap Frans membuat Franky tersenyum.

"Itu artinya kamu menyerahkan warisan keluarga Eisten pada kakak. Sepenuhnya?" tanya Franky memastikan.

"Kau tahu sendiri, aku tidak tertarik dengan harta, kak. Itu semua sudah kamu miliki" ucap Frans dengan yakin.

"Baiklah. Besok kita langsung mengatakan keputusan mu ini pada sekeluarga" ucapan Franky direspon oleh Frans dengan anggukan kepalanya.

"Kalau begitu aku keluar ya, kak" ucap Frans. Ketika pria itu telah keluar dari ruangan Franky, handphone pria itu berdering. Tertera nama partner kencan di sana. Buru-buru Franky mengangkatnya.

"Hallo, kak. Maaf tadi aku tidak menjawab telepon-mu karena--"

"Apa begitu caramu berterimakasih? Seharusnya aku membiarkan kamu diperkosa saja" ucap Franky setenang mungkin. Namun kata-katanya sangat menusuk wanita di sebrang sana.

"Maaf, kak. Maaf sekali karena ada urusan penting yang harus aku selesaikan tadi. Apa kau mau memaafkan aku?"

"Maaf-mu nanti saja. Sebaiknya besok kau persiapkan dirimu untuk besok. Aku ingin kembali memulai kencan kita yang sempat tertunda" ucap Franky langsung memutuskan panggilannya secara sepihak. Cara pria itu membuat teman kencannya itu tersinggung.

Di sebrang sana, handphone seorang wanita itu kembali berdering. Tertera nama yang sangat dibencinya belakangan ini.

"Ada apa?" tanya wanita itu.

"Kau dimana? Apa malam ini kau ada waktu? Aku ingin membicarakan sesuatu padamu" balas seseorang disebrang sana. Nada suaranya menandakan bahwa orang itu adalah seorang pria.

"Untuk apa? Apa tidak bisa dibicarakan lewat telepon? Atau jangan-jangan..."

"Aku tidak bisa mengatakannya lewat sini. Akan sangat tidak sopan jika aku mengatakannya sekarang. Siap-siaplah, aku akan datang menjemput-mu" Tanpa menunggu jawaban dari wanita itu, dia langsung memutuskan panggilannya secara sepihak.

"Hei, kau pikir... kenapa dua pria yang aku telepon hari ini sangat menyebalkan?" keluhnya. Tanpa menunggu lama, dia langsung bersiap-siap.

Beberapa menit lamanya dia menunggu, akhirnya handphone pintanya kembali berdering. Dia pun mengangkatnya.

"Aku sudah didepan" Hanya kalimat itu yang dia dengar, setelah itu, panggilannya kembali diputuskan secara sepihak.

Wanita itu langsung melangkahkan kakinya keluar apartemen. Menuju parkiran sembari mencari mobil pria yang tengah mengajaknya itu.

Pria itu tengah bersandar pada mobilnya sambil memainkan kunci mobilnya. Pria itu terlihat sangat mempesona dari kejauhan. Namun dengan cepat wanita itu menggelengkan kepalanya.

"Frans, ada apa?" tanya wanita itu.

Terpopuler

Comments

Tini Nara

Tini Nara

kayaknya Lusi teman kencannya Franky deh🧐 waduuuhh.. gimana ini, satu wanita jalan sama 2 laki-laki yg sodaraan

2021-10-03

0

Nira Yudhistira

Nira Yudhistira

teman kencannya Franky sapa sih??

2021-04-25

1

lihat semua
Episodes
1 PANTAI
2 HUKUMAN
3 PERDEBATAN
4 DIACUHKAN
5 AJAKAN KE PESTA
6 PESTA DI RUMAH LUSI
7 TIDAK KETAHUAN
8 AJAKAN KENCAN
9 PERNYATAAN RASA SUKA
10 CIUMAN KEKASIH PERTAMA
11 SUDAH TIDAK PERAWAN
12 PERUBAHAN FRANS
13 PERJANJIAN DUA KELUARGA
14 AMARAH NYONYA WIRANTA
15 BAGIAN YANG MENGOSONGKAN
16 TERTANGKAP
17 POSESIFNYA DUA EISTEN
18 KEPUTUSAN
19 MENGAKHIRI DAN MEMULAI
20 PERJODOHAN
21 TAWARAN FRANS
22 TERBEBAS (SEMENTARA WAKTU)
23 PERSIAPAN PERTUNANGAN
24 PERTUNANGAN
25 PERTUNANGAN
26 AJAKAN KENCAN
27 KENCAN MALAM
28 MASA LALU FRANKY
29 ALASAN FRANS
30 KEJADIAN MEMALUKAN
31 MASALAH LUSI
32 WANITA ITU?
33 MASALAH FRANKY
34 OBROLAN DUA EISTEN
35 LUSI KETAHUAN HAMIL
36 HARI YANG PENUH MASALAH
37 KEDATANGAN TAMU
38 ONYA MEMBANGUNKAN FRANS
39 BATAL TES DNA
40 GARA-GARA PEMBALUT
41 KEMBALI DIKURUNG
42 KELAPARAN KARENA DIKURUNG
43 TERTANGKAP
44 FRANKY BEGITU FRUSTASI
45 KABAR MENGEJUTKAN
46 BERKENALAN
47 PERNIKAHAN DUA PASANGAN?
48 RAYUAN
49 KEMBALI MEMBUJUK
50 BERTEMU LAGI
51 HADIAH PERNIKAHAN
52 AMARAH FRANS
53 JANJI FRANS
54 PERPISAHAN
55 KEMBALI TERBUKA
56 PERNIKAHAN
57 RESEPSI PERNIKAHAN
58 MALAM PERTAMA?
59 KONTRAK PERNIKAHAN
60 LUSI EMOSI
61 PASANGAN TERTUKAR
62 BERTENGKAR
63 FRANKY MASIH MARAH
64 KEDATANGAN LIANA
65 LIANA MENGINAP
66 PERGI KE PESTA
67 PERTANDINGAN
68 BENAR-BENAR MARAH
69 PAGI PERTAMA (BONUS+)
70 RENCANA
71 AMARAH TUAN WIRANTA
72 BERDAMAI?
73 PILIHAN YANG SULIT
74 PESTA DI PUNCAK
75 BERMALAM DI PANTAI
76 PAGINYA FRANS
77 BULAN MADU
78 ONYA SAKIT
79 HAMIL?
80 DIBOHONGI
81 KEGILAAN FRANS
82 MELARIKAN DIRI
83 CINTA YANG MULAI HAMPA
84 KEADAAN ONYA
85 MASALAH RUMAH TANGGA
86 KEMBALI
87 MENJELANG KELAHIRAN
88 RASA SAKIT
89 KOMA
90 AKHIRNYA
91 LIONA
92 KEKURANGAN ONYA
93 KE PANTAI
94 HAPPY FAMILY
95 BONUS 1
96 BONUS 2
97 BONUS 3
98 BONUS 4
99 BONUS 5
100 BONUS 6
101 BONUS 7
102 BONUS 8
103 BONUS 9
104 BONUS 10 (the real ending)
Episodes

Updated 104 Episodes

1
PANTAI
2
HUKUMAN
3
PERDEBATAN
4
DIACUHKAN
5
AJAKAN KE PESTA
6
PESTA DI RUMAH LUSI
7
TIDAK KETAHUAN
8
AJAKAN KENCAN
9
PERNYATAAN RASA SUKA
10
CIUMAN KEKASIH PERTAMA
11
SUDAH TIDAK PERAWAN
12
PERUBAHAN FRANS
13
PERJANJIAN DUA KELUARGA
14
AMARAH NYONYA WIRANTA
15
BAGIAN YANG MENGOSONGKAN
16
TERTANGKAP
17
POSESIFNYA DUA EISTEN
18
KEPUTUSAN
19
MENGAKHIRI DAN MEMULAI
20
PERJODOHAN
21
TAWARAN FRANS
22
TERBEBAS (SEMENTARA WAKTU)
23
PERSIAPAN PERTUNANGAN
24
PERTUNANGAN
25
PERTUNANGAN
26
AJAKAN KENCAN
27
KENCAN MALAM
28
MASA LALU FRANKY
29
ALASAN FRANS
30
KEJADIAN MEMALUKAN
31
MASALAH LUSI
32
WANITA ITU?
33
MASALAH FRANKY
34
OBROLAN DUA EISTEN
35
LUSI KETAHUAN HAMIL
36
HARI YANG PENUH MASALAH
37
KEDATANGAN TAMU
38
ONYA MEMBANGUNKAN FRANS
39
BATAL TES DNA
40
GARA-GARA PEMBALUT
41
KEMBALI DIKURUNG
42
KELAPARAN KARENA DIKURUNG
43
TERTANGKAP
44
FRANKY BEGITU FRUSTASI
45
KABAR MENGEJUTKAN
46
BERKENALAN
47
PERNIKAHAN DUA PASANGAN?
48
RAYUAN
49
KEMBALI MEMBUJUK
50
BERTEMU LAGI
51
HADIAH PERNIKAHAN
52
AMARAH FRANS
53
JANJI FRANS
54
PERPISAHAN
55
KEMBALI TERBUKA
56
PERNIKAHAN
57
RESEPSI PERNIKAHAN
58
MALAM PERTAMA?
59
KONTRAK PERNIKAHAN
60
LUSI EMOSI
61
PASANGAN TERTUKAR
62
BERTENGKAR
63
FRANKY MASIH MARAH
64
KEDATANGAN LIANA
65
LIANA MENGINAP
66
PERGI KE PESTA
67
PERTANDINGAN
68
BENAR-BENAR MARAH
69
PAGI PERTAMA (BONUS+)
70
RENCANA
71
AMARAH TUAN WIRANTA
72
BERDAMAI?
73
PILIHAN YANG SULIT
74
PESTA DI PUNCAK
75
BERMALAM DI PANTAI
76
PAGINYA FRANS
77
BULAN MADU
78
ONYA SAKIT
79
HAMIL?
80
DIBOHONGI
81
KEGILAAN FRANS
82
MELARIKAN DIRI
83
CINTA YANG MULAI HAMPA
84
KEADAAN ONYA
85
MASALAH RUMAH TANGGA
86
KEMBALI
87
MENJELANG KELAHIRAN
88
RASA SAKIT
89
KOMA
90
AKHIRNYA
91
LIONA
92
KEKURANGAN ONYA
93
KE PANTAI
94
HAPPY FAMILY
95
BONUS 1
96
BONUS 2
97
BONUS 3
98
BONUS 4
99
BONUS 5
100
BONUS 6
101
BONUS 7
102
BONUS 8
103
BONUS 9
104
BONUS 10 (the real ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!