AJAKAN KENCAN

Dia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi karena jalan yang dilewati sangatlah tinggi.ri Kini mereka bisa melihat keindahan Kota dari atas ketinggian.

Angin malam yang dingin membuat Onya semakin mempererat pelukannya pada Alka. Tangannya berusaha melindungi dada pria itu dari hembusan angin malam.

Angin yang dingin membuat bulu kuduk Onya merinding walau sudah menggunakan jaket tebal milik Alka. Sementara pria itu merasa hangat karena pelukan gadis yang diboncengnya.

"Kau tidak kedinginan?" Tanya Onya.

"Tidak, Onya. Kau sudah bertanya hampir dua puluh kali hari ini" ucap Alka.

"Aku akan merasa bersalah jika kau masuk angin" jawab Onya.

"Tidak apa-apa" Alka berusaha meyakinkan Onya. Dan dia pun semakin melajukan motornya.

Disebuah tempat yang sunyi pengunjung. Hanya ada beberapa pasangan yang terlihat dan melewati mereka. Sementara Alka terus menggiring Onya ke tempat yang dia tuju. Bahkan pria itu meminta Onya untuk menutup mata. Awalnya Onya sempat menolak. Namun Alka terus meyakinkannya jika dia tidak akan berani melakukan hal buruk pada gadis itu. Dan karena berhasil, kini mereka berada di suatu tempat terbuka. Perlahan, namun pasti, benda yang menghalangi pandangan Onya terbuka sudah. Wanita itu berbinar ketika melihat kejutan dari Alka.

"Kau suka?" Tanya Alka.

Onya mengangguk penuh kagum, kemudian memeluk pria itu. Pelukannya hangat membuat Alka enggan untuk melepasnya.

"Terimakasih" ucap Onya serentak melepas pelukannya. "Maaf" ucapnya lagi dengan malu-malu.

"Tidak apa-apa. Itu semakin memperjelas hubungan kita" ucap Alka begitu pelan hingga tak terdengar oleh pendengaran Onya. Gadis itu terlalu fokus dengan keindahan Kota dari atas ketinggian. Bintik-bintik cahaya yang dihasilkan lampu-lampu Kota di malam itu mampu membuat suasana hati Onya menjadi tenang.

"Kau orang pertama yang memberiku kebebasan" ucap Onya tanpa menoleh.

"Dan karena perjuanganku juga pastinya" lanjutnya dengan percaya diri.

"Memangnya kenapa? Apa kamu tidak sebebas ini sebelumnya?" Tanya Alka sedikit penasaran. Untuk menjawab pertanyaan pria di sampingnya itu, Onya menggeleng kepalanya.

"Kenapa?" Tanya Alka lagi. Namun pertanyaan pria itu tak langsung dijawab oleh Onya. Gadis itu merasa enggan untuk menjawab tentang urusan pribadinya.

"Aku tidak perlu menjawabnya, kan?" Tanya Onya balik.

"Tentu" jawab Alka seadanya.

Keduanya masih bertahan ditempat itu. Hawa dingin terus menjalar kebagian tubuh Alka. Namun pria itu tetap bertahan karena gadis di sampingnya.

"Sepertinya kau nyaman di sini" ucap Alka sedikit tersiksa karena kedinginan.

"Tentu" jawab Onya. Gadis itu sudah tidak peduli lagi perihal kondisi pria di sampingnya itu. Karena Onya tahu, pertanyaannya sudah kadaluwarsa untuk dijawab.

"Anggap saja malam ini kencan pertama kita. Dan besok, aku ingin mengajakmu berkencan lagi. Apa kau mau?" Tanya Alka.

"Baiklah" jawab Onya dengan spontan.

Kini Alka tak kuasa menahan rasa dingin. Karena itu, dia mulai mendekatkan dirinya pada Onya.

"Kau kenapa?" Tanya Onya merasa risih karena pria itu ingin menempel padanya.

"Aku kedinginan" jawaban pria itu sukses membuat Onya panik. Tangannya meraba dahi pria itu. "Aku tidak apa-apa. Hanya kedinginan" ucap Alka lagi.

"Yang benar saja. Kau sedang tidak baik-baik saja. Ayo kita kembali" ajak Onya. Sebenarnya Alka ingin bertahan. Dia ingin banyak bercerita tentang tempat itu pada Onya. Sayang sekali karena respon tubuhnya tak sesuai dengan keinginan hati, jadi Alka pun tak menolak ajakan Onya.

Kini keduanya kembali ke parkiran, dimana motor Alka diparkir. Ketika mesin motornya menyala, Onya sudah membungkusnya dengan jaket.

"Apa yang kau lakukan?" Pekik Alka. Pria itu tidak mau membuat Onya sakit karenanya.

"Pakai saja, itu punyamu. Kau sendiri sudah kedinginan dari tadi, jadi giliran aku" ucap Onya membuat Alka tak terima begitu saja. Pria itu melepas jaketnya kemudian memasangnya kembali pada tubuh Onya.

"Kamu saja yang pakai. Jangan sampai kencan kita besok batal karena kamu sakit" ucap Alka.

...*...

Lusi bersama kedua sahabatnya duduk sambil minum. Sepeninggalan Frans dari tempat itu membuat Lusi agak berantakan. Wanita itu menjadi peminum kuat hingga mabuk-mabukan. Tidak ada yang bisa menghalangi wanita itu untuk minum lebih, walau kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.

"Kamu kenapa sih, Lusi?" Tanya Olin. Wanita itu masih sepenuhnya sadar karena tidak minum banyak seperti yang Lusi lakukan.

"Dia tidak mencintaiku. Aku hanya pelampiasannya saja" lirih Lusi. Kondisinya mabuk hingga berucap sesuka hatinya.

"Siapa? Frans?" Tanya Olin semakin penasaran. Sementara Mena hanya bisa menjadi pendengar.

Mendengar nama Frans disebut membuat raut wajah Lusi bersemangat kembali. Dia berdiri dari posisi duduknya, kemudian mendorong Olin dari hadapannya. "Frans mencintaiku" bentaknya. Namun dorongan Lusi cukup lemah, jadi Olin masih mampu menahan wanita itu.

"Tenangkan dirimu. Ayo kita masuk kedalam" ajak Olin, dan dibantu oleh Mena, kedua kupu-kupu itu membawa masuk Lusi kedalam kamar wanita itu.

Setelah berhasil membawa Lusi kembali ke kamarnya, Olin dan Mena bergegas kembali ke lantai bawah. Karena merasa hari semakin larut. Kira-kira pukul satu pagi, namun pesta masih terus berlanjut. Mau tidak mau, Mena dan Olin harus membubarkan pesta itu sebelum hari menjelang pagi.

"Perhatian, perhatian" Mena berucap menggunakan mic. Merasa dirinya telah sukses meraih perhatian, Mena langsung mengambil kesempatan itu untuk membubarkan pesta.

"Maaf banget nih, pesta hari ini gak bisa lanjut sampai pagi. Ada satu dan lain hal yang gak bisa dijelasin. Sekali lagi maaf banget ya teman-teman. Pesta ini harus bubar. Jadi sampai jumpa lagi di party selanjutnya, bye!" ucap Mena sukses membuat mereka yang ada di sana bersungut-sungut. Masih terpampang jelas wajah semangat mereka untuk berpesta sampai pagi. Sayangnya mereka harus membubarkan diri. Mereka tidak bisa mengikuti kehendak sendiri, karena tempat yang mereka gunakan untuk pesta bukanlah rumah mereka.

Dan satu persatu dari mereka mulai bubar. Walau masih terlihat beberapa orang di sana. Sementara Olin dan Mena masih berjaga. Mereka menetap hingga tempat itu benar-benar sepi tanpa seorang pun di sana.

"Aku jadi penasaran dengan hubungan Frans dan Onya" ucap Olin.

"Aku juga" Mena menyahut.

"Kau dengarkan, tadi? Lusi bilang kalau Frans tidak mencintainya. Dan dia hanya dijadikan pelampiasan. Sungguh keterlaluan" ucap Olin naik pitam.

"Sepertinya Frans suka deh sama Onya. Tapi aku yakin Onya lebih milih Alka ketimbang sahabatnya itu" ucap Mena sukses membuat Olin menganga dengan lebar. "Ih, santai saja lihatnya" ucap Mena yang risih dengan tatapan wanita di depannya itu.

"Tapi kita tidak tahu ya, bisa saja dia memilih Frans. Apalagi Frans lebih tampan dari Alka"

"Hei" sahut Mena tak terima dengan ucapan Olin itu. "Alka lebih tampan. Jangan-jangan kau cemburu jadi membandingkannya dengan Frans? Cih, kau saja mengagumi ketampanannya" balas Mena.

Terpopuler

Comments

Tini Nara

Tini Nara

Lusi ternyata sadar juga ya kalo dia cuma dijadiin pelampiasan, baguslah😉😁

2021-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 PANTAI
2 HUKUMAN
3 PERDEBATAN
4 DIACUHKAN
5 AJAKAN KE PESTA
6 PESTA DI RUMAH LUSI
7 TIDAK KETAHUAN
8 AJAKAN KENCAN
9 PERNYATAAN RASA SUKA
10 CIUMAN KEKASIH PERTAMA
11 SUDAH TIDAK PERAWAN
12 PERUBAHAN FRANS
13 PERJANJIAN DUA KELUARGA
14 AMARAH NYONYA WIRANTA
15 BAGIAN YANG MENGOSONGKAN
16 TERTANGKAP
17 POSESIFNYA DUA EISTEN
18 KEPUTUSAN
19 MENGAKHIRI DAN MEMULAI
20 PERJODOHAN
21 TAWARAN FRANS
22 TERBEBAS (SEMENTARA WAKTU)
23 PERSIAPAN PERTUNANGAN
24 PERTUNANGAN
25 PERTUNANGAN
26 AJAKAN KENCAN
27 KENCAN MALAM
28 MASA LALU FRANKY
29 ALASAN FRANS
30 KEJADIAN MEMALUKAN
31 MASALAH LUSI
32 WANITA ITU?
33 MASALAH FRANKY
34 OBROLAN DUA EISTEN
35 LUSI KETAHUAN HAMIL
36 HARI YANG PENUH MASALAH
37 KEDATANGAN TAMU
38 ONYA MEMBANGUNKAN FRANS
39 BATAL TES DNA
40 GARA-GARA PEMBALUT
41 KEMBALI DIKURUNG
42 KELAPARAN KARENA DIKURUNG
43 TERTANGKAP
44 FRANKY BEGITU FRUSTASI
45 KABAR MENGEJUTKAN
46 BERKENALAN
47 PERNIKAHAN DUA PASANGAN?
48 RAYUAN
49 KEMBALI MEMBUJUK
50 BERTEMU LAGI
51 HADIAH PERNIKAHAN
52 AMARAH FRANS
53 JANJI FRANS
54 PERPISAHAN
55 KEMBALI TERBUKA
56 PERNIKAHAN
57 RESEPSI PERNIKAHAN
58 MALAM PERTAMA?
59 KONTRAK PERNIKAHAN
60 LUSI EMOSI
61 PASANGAN TERTUKAR
62 BERTENGKAR
63 FRANKY MASIH MARAH
64 KEDATANGAN LIANA
65 LIANA MENGINAP
66 PERGI KE PESTA
67 PERTANDINGAN
68 BENAR-BENAR MARAH
69 PAGI PERTAMA (BONUS+)
70 RENCANA
71 AMARAH TUAN WIRANTA
72 BERDAMAI?
73 PILIHAN YANG SULIT
74 PESTA DI PUNCAK
75 BERMALAM DI PANTAI
76 PAGINYA FRANS
77 BULAN MADU
78 ONYA SAKIT
79 HAMIL?
80 DIBOHONGI
81 KEGILAAN FRANS
82 MELARIKAN DIRI
83 CINTA YANG MULAI HAMPA
84 KEADAAN ONYA
85 MASALAH RUMAH TANGGA
86 KEMBALI
87 MENJELANG KELAHIRAN
88 RASA SAKIT
89 KOMA
90 AKHIRNYA
91 LIONA
92 KEKURANGAN ONYA
93 KE PANTAI
94 HAPPY FAMILY
95 BONUS 1
96 BONUS 2
97 BONUS 3
98 BONUS 4
99 BONUS 5
100 BONUS 6
101 BONUS 7
102 BONUS 8
103 BONUS 9
104 BONUS 10 (the real ending)
Episodes

Updated 104 Episodes

1
PANTAI
2
HUKUMAN
3
PERDEBATAN
4
DIACUHKAN
5
AJAKAN KE PESTA
6
PESTA DI RUMAH LUSI
7
TIDAK KETAHUAN
8
AJAKAN KENCAN
9
PERNYATAAN RASA SUKA
10
CIUMAN KEKASIH PERTAMA
11
SUDAH TIDAK PERAWAN
12
PERUBAHAN FRANS
13
PERJANJIAN DUA KELUARGA
14
AMARAH NYONYA WIRANTA
15
BAGIAN YANG MENGOSONGKAN
16
TERTANGKAP
17
POSESIFNYA DUA EISTEN
18
KEPUTUSAN
19
MENGAKHIRI DAN MEMULAI
20
PERJODOHAN
21
TAWARAN FRANS
22
TERBEBAS (SEMENTARA WAKTU)
23
PERSIAPAN PERTUNANGAN
24
PERTUNANGAN
25
PERTUNANGAN
26
AJAKAN KENCAN
27
KENCAN MALAM
28
MASA LALU FRANKY
29
ALASAN FRANS
30
KEJADIAN MEMALUKAN
31
MASALAH LUSI
32
WANITA ITU?
33
MASALAH FRANKY
34
OBROLAN DUA EISTEN
35
LUSI KETAHUAN HAMIL
36
HARI YANG PENUH MASALAH
37
KEDATANGAN TAMU
38
ONYA MEMBANGUNKAN FRANS
39
BATAL TES DNA
40
GARA-GARA PEMBALUT
41
KEMBALI DIKURUNG
42
KELAPARAN KARENA DIKURUNG
43
TERTANGKAP
44
FRANKY BEGITU FRUSTASI
45
KABAR MENGEJUTKAN
46
BERKENALAN
47
PERNIKAHAN DUA PASANGAN?
48
RAYUAN
49
KEMBALI MEMBUJUK
50
BERTEMU LAGI
51
HADIAH PERNIKAHAN
52
AMARAH FRANS
53
JANJI FRANS
54
PERPISAHAN
55
KEMBALI TERBUKA
56
PERNIKAHAN
57
RESEPSI PERNIKAHAN
58
MALAM PERTAMA?
59
KONTRAK PERNIKAHAN
60
LUSI EMOSI
61
PASANGAN TERTUKAR
62
BERTENGKAR
63
FRANKY MASIH MARAH
64
KEDATANGAN LIANA
65
LIANA MENGINAP
66
PERGI KE PESTA
67
PERTANDINGAN
68
BENAR-BENAR MARAH
69
PAGI PERTAMA (BONUS+)
70
RENCANA
71
AMARAH TUAN WIRANTA
72
BERDAMAI?
73
PILIHAN YANG SULIT
74
PESTA DI PUNCAK
75
BERMALAM DI PANTAI
76
PAGINYA FRANS
77
BULAN MADU
78
ONYA SAKIT
79
HAMIL?
80
DIBOHONGI
81
KEGILAAN FRANS
82
MELARIKAN DIRI
83
CINTA YANG MULAI HAMPA
84
KEADAAN ONYA
85
MASALAH RUMAH TANGGA
86
KEMBALI
87
MENJELANG KELAHIRAN
88
RASA SAKIT
89
KOMA
90
AKHIRNYA
91
LIONA
92
KEKURANGAN ONYA
93
KE PANTAI
94
HAPPY FAMILY
95
BONUS 1
96
BONUS 2
97
BONUS 3
98
BONUS 4
99
BONUS 5
100
BONUS 6
101
BONUS 7
102
BONUS 8
103
BONUS 9
104
BONUS 10 (the real ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!