Rumah Tua

Rumah Tua

Kontrakkan

Hari senin adalah hari paling sibuk untuk semua orang, pelajar ataupun orang yang sudah bekerja. Pagi ini, mahasiswa sudah berada di dalam kelas untuk mengikuti kuliah dan mereka sedang menunggu dosen datang. Apakah kalian tahu, sesuatu yang membuat mahasiswa stress selain tugas? Yaitu tentang uang kos. Bagi mahasiswa rantauan, berpindah-pindah kos adalah hal yang wajar. Mereka juga mencari tempat kos yang nyaman dengan harga juga yang murah. Tapi, terkadang harga tempat kos tiba-tiba, berubah harga dan menjadi semakin mahal. Jadi, mau tidak mau mereka harus pindah lagi kecuali, yang tidak keberatan.

Linda dan Ririn adalah mahasiswi yang bersekolah di Universitas ternama di Kota Malang. Mereka tinggal dalam satu kos karena Linda berasal dari Kota Kediri sedangkan Ririn, ia berasal dari Kota Blitar. Dan mereka bertemu karena mereka kuliah di fakultas dan jurusan yang sama. Dan kebetulan mereka juga tinggal di tempat kos yang sama. Menunggu cukup lama, akhirnya dosen datang dan pelajaran segera di mulai.

Karena pelajaran matematika, membuat semua mahasiswa pusing dan mulai lapar. Di tengah pelajaran, ponsel Ririn bergetar. Ririn mencoba mengambil ponselnya dari dalam tasnya. Ternyata Ibu kos yang mengirim pesan tiba-tiba, beliau menaikan harga kos perbulan. Yang awalnya satu juta sekarang berubah menjadi tiga juta. Itu sangat mahal untuk harga perbulan, Ririn kebingungan akan pindah atau tetap tinggal di kos yang mahal tersebut. Tempat kos memang memakai wifi tapi, tidak ber ac. Di sana hanya menyediakan kipas angin yang terkadang rusak tapi, terkadang bisa digunakan.

***

Setelah kuliah selama 2 jam, akhirnya para mahasiswa keluar dari kelas dan beberapa pergi ke kantin. Linda dan Ririn pergi ke kantin untuk membeli minuman dingin dan mereka sedang memesan makanan. Mereka bukan kesal karena mata kuliahnya tapi, karena Ibu kos yang semaunya sendiri.

"Gimana nih, Lin? Masa kita mau bayar segitu perbulan?" Tanya Ririn.

"Tambah mahal, loh. Kok tega sih? Padahal awalnya 1 juta, terus 2 juta. Eh, sekarang jadi 3 juta!"

"Rasanya aku pingin pindah aja. Kemahalan..."

"Iya, kamu bener. Kemahalan"

"Lin, kalau misalnya kita tinggal di rumah kontrakkan gimana? Kita bisa patungan bayar terus, kalau teman-teman kita mau nginap, ada tempatnya"

"Nah, boleh juga. Biar enak gitu kalau, kontrakkan"

"Ya udah, aku cari-cari informasi tentang kontrakan. Kalau agak jauh, aku akan ada sepeda motor. Gampanglah"

"Siap deh"

Linda terlihat senang dengan ide mengontrak dari Ririn. Tidak lama, batagor pesanan mereka sudah jadi. Hati senang karena makanan pun datang, membuat hati mereka semakin senang. Mereka kembali ke tempat kos untuk istirahat karena nanti sore, mereka ada kelas lagi. Tempat kos yang dekat, Ririn tidak terlalu sering mengendarai sepeda motornya ke kampus. Kecuali, ia ada rencana akan pergi jalan-jalan setelah kuliah, ia akan membawa sepeda motor ke kampus.

Sampai di dalam kamar, Ririn merebahkan tubuhnya di kasur lalu, membuka jendela kamarnya agar tidak pengap. Ririn membuka ponselnya dan segera mencari rumah kontrakan yang murah. Ririn juga bertanya pada teman-teman yang lain tentang kontrakkan. Ada satu temannya yang mengirim pesan tentang info rumah kontrakkan. Nia adalah teman Ririn yang sering menginap di tempat kos hanya sekedar mengobrol atau mengerjakan tugas.

Nia: Rumah itu katanya murah. Coba deh, telepon nomor itu.

Ririn: Ya udah, aku coba telepon orangnya. Makasih ya, infonya.

Nia: Sama-sama. Biar aku juga bisa nginap terus kalau, kamu sama Linda pindah ke rumah kontrak.

Ririn hanya tertawa membaca pesan dari Nia. Ririn segera menekan tombol telepon untuk menelepon pemilik rumah tersebut. Telepon Ririn akhirnya tersambung, dan terdengar suara seorang wanita paruh baya. Ternyata, beliau pemilik rumah tersebut. Ririn segera bertanya kia-kira, harga kontrakkan pertahun. Saat, Ibu pemilik memberitahukan harganya pada Ririn, ia terlihat terkejut dan menanyakan ulang karena ia sempat tidak percaya. Setelah bertanya lagi dan jawabannya tetap sama, wajah Ririn terlihat sangat gembira. Ia mengucapkan terima kasih pada Ibu pemilik kontrakkan dan segera menutup teleponnya. Lalu, Ririn berlari menuju ke kamar Linda untuk memberitahukan berita bagus.

Tok...tok...tok...

"Linda, buka pintu Lin. Aku ada berita bagus"

Linda segera bangun dari kasurnya dan membuka pintu kamarnya.

"Berita apaan sih? Aku mau tidur nih..ngantuk"

"Aku ketemu kontrakkan yang murah, rumahnya luas juga" Kata Ririn.

"Beneran? Berapa harganya? Nanti rumahnya luas, harganya malah lebih mahal dari sini"

"Nggak, harganya murah. Besok, kita ke sana buat lihat-lihat terus ketemu sama Ibu yang punya kontrakkan"

"Ya udah. Jam berapa ketemuannya?"

"Besok habis aku kuliah pagi. Kamu besok ada kuliah nggak?"

"Besok aku libur tapi, besok pagi aku ikut kamu aja deh ke kampus"

"Oke.."

Ririn dan Linda terlihat sangat senang mendapat rumah kontrakkan yang cukup murah meskipun, ke kampus harus naik sepeda motor karena, jarak rumah ke kampus cukup jauh.

♡♡♡

Hai teman-teman salam kenal. Namaku Nurul Wiladatul Wilda, panggil aja aku Wilda. Aku baru aja lulus dari Universitas Brawijaya. Aku lahir 4 November 1998 dan asli Kota Malang. Dan karena susahnya mencari pekerjaan sesuai kemampuanku, aku mencoba menulis novel ini.

Dari kecil, aku hobi banget nulis novel atau cerpen tapi, tidak pernah aku terbitkan di media sosial ataupun di perusahaan penerbit. Karena, aku merasa bukan ahlinya dalam menulis cerita yang fantastis seperti, penulis yang lain.

Teknologi sudah mulai canggih dan sekarang, sudah ada aplikasi yang bisa menerbitkan tulisan kita tanpa perlu, mengirim tulisan melalui email atau ke kantor pos untuk mengirim naskah. Semenjak ada aplikasi menulis novel atau cerpen, aku mencoba menulis cerita.

Alhamdulillah banyak yang menyukai tulisanku. Karena banyak yang meminta untuk melanjutkan tulisanku atau membuat karya lagi, itu membuatku semangat. Meski awalnya tidak ada yang membaca tapi aku yakin, suatu saat tulisanku akan dibaca banyak orang.

Terkadang, alur ceritaku terlalu cepat dan membuat kalian kebingungan. Aku akan berusaha membuat alur cerita yang lebih rinci agar, kalian bisa membaca tulisanku dengan nyaman.

Aku ingin tahu, apakah kalian menyukai ceritaku yang beejudul "Rumah Tua"?. Jika kalian menyukainya, jangan lupa Like dan Comment agar, aku semakin semangat untuk membuat cerita yang lebih bagus. Dan kalian juga bisa memberi masukan, ceritaku harus seperti apa. Jika itu sesuai, aku akan memasukkan ide kalian di dalam ceritaku.

Ini adalah episode 1, bagaimana menurut kalian? Sepertinya, alur ceritanya terlalu cepat. Iya bukan?. Aku butuh Like dan Comment kalian sebagai penyemangatku 😉

Terpopuler

Comments

Fatimah Ziyadatul Khair

Fatimah Ziyadatul Khair

terus semangat berkarya kak 🥰

2022-10-06

1

🔻⭐™❌-hugo bless⭐🔹

🔻⭐™❌-hugo bless⭐🔹

Aku suka....

2022-03-12

1

Heraherawati

Heraherawati

baru baca..tp aku suka..lanjut baca ah..ku kirim hadiah tuk author Wilda ya bunga aja dlu 🥰🥰🥰

2022-02-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!