La Señorita 7 : Plan Malvado

Vote sebelum membaca😘😘

.

.

Madrid, kota eksentrik yang baru dinikmati pertama kalinya oleh Lucia. Dia menginjakan kaki di pasar tradisional, di mana setiap pendagang menyuarakan barang dagangannya memanggil pembeli. Begitu ramai, penuh oleh aroma makanan yang enak dan tentu saja turis.

Setidaknya tugasnya kali ini dinikmati dengan senang hati, membeli bahan makanan diharuskan untuk keluar. Bukan saja menikmati kota Madrid, tapi juga Lucia bisa pergi ke telpon umum untuk menghubungi anaknya.

Itu yang membuatnya tidak sabar menyelesaikan semua list belanjaan di tangannya. “Gracias,” ucapnya menerima sekeranjang sayuran segar.

Kembalian uang koin dari pedagang, Lucia berikan pada anak yang duduk dengan mangkuk di depannya. Lucia berjongkok di sana ketika menyadari anak laki-laki itu memiliki mata yang sama dengan Louisa. Dia mengeluarkan uang lembaran dari saku dan memberikannya pada tangan si anak.

“Gracias, Señorita.”

“Sí.”

“You have a big future,” ucap anak itu membuat Lucia tertarik, dia kembali berjongkok untuk mendengarkan.

“Sí?”

Anak yang usianya kira-kira 10 tahun itu tersenyum, memegang tangan Lucia dan membuka telapaknya. Mengusapnya lembut mengikuti garis tangan. “Kebahagiaanmu harus dilewati dengan tangisan.”

“Apa kau peramal?” Lucia mulai meragukan.

“Sí, nenekku pembaca teh, membuatku bisa untuk membaca tangan.”

Lucia menarik tangannya. “Lalu kenapa kau tidak membaca keberuntungan orang daripada mengemis?”

“Aku tidak mengemis.”

Jawaban yang membuat Lucia mengerutkan kening.

“Aku mencari manusia baik yang memberi tanpa pamrih, lalu aku membalasnya dengan ramalanku.”

“Oh, sepertinya ramalanmu membuatku merasa buruk.”

Anak yang memiliki bekas luka sayatan di pipi kirinya itu menggeleng. “Tangisan itu disebabkan oleh dirimu sendiri, oleh egomu.”

“Benarkah?” Lucia mengangkat alis.

Dia kembali menelusuri garis tangan Lucia. “Aku melihat akhir yang tidak jelas, antara kau dan pria bermata hitam, dan anak kalian.”

Lucia kembali menarik tangannya, kini tidak ada lagi tatapan jahil. Lucia berdiri setelah memberikan lembaran uang lainnya. “Belilah makanan,” ucapnya menuju telpon umum.

Sesekali pandangannya teralihkan pada anak yang menggoyangkan mangkuk di tangan, hatinya bertanya, ‘Apa aku bisa pulang pada Louisa?’

“Rani?”

‘Lucia? Kau kah itu?’

“Astaga…” Menghela napas lega. “Aku ingin bicara dengan Louisa.”

‘Tentang itu….,’ ucapan ragunya membuat Lucia tidak sabaran.

“Apa?”

‘Sebentar, akan aku panggil dia.’

Menunggu Rani yang memanggil anaknya, Lucia menggigit kuku telunjuknya merasa tidak sabaran mendengar suara putri kecilnya. Dan saat dia mendengar suara langkah mendekat, senyum Lucia mengembang.

“Louisa?”

‘Maaf, Lucy, dia tidak ingin bicara denganmu.’

Senyumannya memudar. “Rani? Apa yang terjadi? Di mana Louisa?”

‘Dia… dia baik-baik saja, dia hanya sedang tidak ingin bicara denganmu.’

“Rani apa yang terjadi?”

‘Louisa marah padamu sejak pulang dari perkemahan kemarin.’

“Perkemahan? Tuhan! Kau membawanya ke sana? Sudah kubilang jangan bawa Louisa ke sana, dia lebih baik berlibur musim panas di rumah,” ucapnya berapi-api, matanya berair membuktikan betapa emosionalnya dirinya. Bukan tanpa alasan Louisa tidak boleh datang ke sana, itu adalah perkemahan keluarga, yang membuat Louisa selalu menjadi paling beda.

Rani mendesah penuh penyesalan. ‘Maafkan aku, dia yang meminta.’

“Semuanya tidak berjalan baik ‘kan?”

‘Louisa menunjukan gambar Louis dari potongan majalah yang kau berikan, dan tentu saja teman-temannya memberikannya pada ibu mereka.’

“Tuhan…” Lucia mengusap keningnya, dia bersandar di dinding kaca. “Apa yang sedang dilakukannya sekarang?”

‘Dia sedang menari, kau tahu, dia ingat perkataanmu kalau Louisa berhasil dengan gerakan baletnya dan membanggakan semua orang, maka dia bisa meminta apapun pada Tuhan. Dan yang Louisa minta adalah kehadiran Louis.’

Air mata Lucia semakin mengenang, dia melihat anak yang mengemis menatapnya sambil tersenyum. Segera dia menutup telponnya, lalu mendekat pada anak itu. Lucia mengeluarkan beberapa lembar uang, menyerahkannya langsung pada telapak anak itu. “Katakan, bagaimana caranya aku bisa ke Palma?”

“Aku bukan ahli dalam strategi, Señorita.”

“Katakan saja padakku bagaimana caranya aku menemui anakku, atau, bagaimana dan kapan aku akan bahagia?”

Anak itu tersenyum. “Saat kau menyingkirkan bebanmu untuk sesaat.”

***

“Ini barang yang kau minta, Naomi.”

“Thanks, Lucia,” ucap wanita berkulit hitam tanpa mengalihkan pandang dari jemari kuku, memilih salah satu untuk menggunting pendek kuku.

Lucia berpaling begitu dia melihat Monica berjalan ke arahnya. Berniat untuk tidak melihat dan bicara, wanita itu malah menahan lengannya. “Sepertinya kita harus banyak bicara, saling mengenal satu sama lainnya.”

“Kita tidak perlu melakukan itu.” Lucia mencoba melepaskan tangan Monica yang menahannya.

Seakan sengaja, wanita itu meremas kuat hingga Lucia merasakan sakit. “Lepaskan aku.”

“Bagaimana kau bisa tahu tentang Señor Louis? Apa yang kau tahu darinya?”

“Aku tidak tahu apa yang kau maksud.”

“Insiden Hyo-in, kau pikir aku bodoh, pasti ada sesuatu yang kau sembunyikan.”

“Tidak ada yang aku sembunyikan.” Mencoba melepaskan cekalan tangan Monica, wanita itu seakan senang dengan penderitaan Lucia.

Tanpa sopan santun, Monica menghapus foundation dan bedak yang menutupi pipi dan leher Lucia, dia terkekeh mendapati apa yang dipikirkannya. “Sudah aku duga kau mendapat luka, apa Nona Amelia yang melakukan ini?”

“Lepaskan aku.” Lucia mendorongnya kuat hingga Monica hampir jatuh, beruntung punggungnya membentur pantry.

Tangan putih itu menutupi luka pada leher dan wajahnya, Lucia pergi begitu saja dengan wajahnya yang menahan kesal. Dia mengunci pintu kamar, menarik napas dalam sebelum bercermin.

‘Ada apa dengan ketertiban di sini? Kenapa mereka begitu menyebalkan,’ gerutunya dalam hati, Lucia membalurkan foundation pada bekas luka yang diberikan Louis dan Amelia. Mereka pasangan menyebalkan, Lucia berharap ada petir yang menyambar keduanya, dan juga Monica. Mereka punya dosa padanya, masing-masing membekas dalam ingatan.

Lucia menatap pantulan dirinya dalam cermin, seragam pelayan masih melekat pada tubuhnya. Dia menyelipkan anak rambut ke belakang, rambutnya digelung rapi dengan konde bertuliskan aksara jepang. Pemilik manik biru itu keluar dari kamarnya, yang langsung disambut tatapan kirang menyenangkan dari Monica dan Salma.

Tanpa menghiraukan keberadaan dua orang itu, Lucia mendekati Naomi yang memanggilnya. “Ada apa?”

“Bawakan ini ke lantai atas, Tuan Louis ada di perpustakaan.”

“Sí,” ucapnya mengambil alih baki berisi es kopi capucinno, dari jaraknya sekarang, Lumina mencium aroma rempah lebih dari sekedar kopi.

Ketika Lucia membuka pintu kayu, dia mendengar suara yang membuatnya berhenti melangkah, membuat keningnya berkerut hingga Lucia menampilkan ekspresi aneh.

Itu suara wanita yang sedang merayu, berucap dengan desahan-desahan anehnya.

Sadar jika kopi itu harus dia berikan, Lucia kembali melangkah. Melewati tiap rak buku yang dua kali lebih tinggi darinya. Hingga matanya membulat, menunduk seketika saat melihat sepasang manusia tengah berciuman. Sang wanita terlihat terjepit diantara rak dan tubuh Louis.

“Maaf, Señor,” ucap Lucia saat keduanya menyadari kehadiran dirinya.

Sang wanita yang berlipstik merah maroon terlihat kesal, dia mengeratkan rangkulan pada leher si pria. “Ayo kita lanjutkan, Sayang.”

Dari bayangan, Lucia melihat Louis mengusap bibirnya sendiri dan bergerak menjauhi tubuh wanita yang mendambakannya. “Simpan itu di meja.”

“Sí.” Tanpa melihat keduanya, Lucia segera pergi dari sana.

Napsu Amelia belum terobati, dia memeluk Louis dari belakang. “Kau ingin bermalam di tempatku?”

Sebagai jawaban penolakan, Louis melepaskan tangan yang memeluknya, dia fokus memilih buku untuk dibacanya.

“Louis, apa kau gay?”

“Berpikirlah semaumu, sekarang pergi.”

Amelia menghentakan kaki. “Apa yang terjadi dengan dirimu? Tidakkah kau menyukai tubuhku, Louis? Dadaku? Bokongku? Apa ini kurang menggairahkan bagimu?”

Louis membalikan badan, menatap mata yang dilapisi softlenss abu-abu tua. Dengan penuh penekanan dia berkata, “Pergi, Amelia.”

Wanita itu berdehem, dia mengambil tasnya dari kursi yang ada di dekat jendela. Menggerutu sepanjang langkah kakinya. Dan ketika dia melihat Lucia berjalan di lorong, Amelia berlari kecil, dia menjambaknya seketika.

“Aaaa!” Jerit Lucia saat kepalanya dibenturkan pada ujung meja. “Señorita?”

“Ini semua gara-gara dirimu. Karena kau aku kehilangan kesempatan bersama Louis!” teriaknya berapi-api. Tanpa kasihan, Amelia menendang perut Lucia dan meninggalkan perempuan yang merintih kesakitan.

***

Malam yang sunyi, ini waktunya bagi pemilik mata biru untuk terjaga dan menyelesaikan beberapa buku untuk disalin. Menatap dirinya sendiri yang dibalut kaos putih polos dan rok selutut. Seharusnya dia terlelap di jam ini, tapi tugas menunggunya. Setidaknya setimpal, Lucia mendapatkan uang cukup banyak.

Hanya saja, luka yang didapatkannya juga setimpal. Pelayan lain membencinya tanpa alasan, Amelia sering melampiaskan amarahnya pada Lucia, dan juga luka yang pasti akan dia dapatkan dari kekecewaan putrinya. Tidak mungkin jika dirinya membawa Louis ke sana, hal mustahil yang mungkin akan terjadi jika langit runtuh.

Sebelum naik ke lantai atas, Lucia mengambil beberapa apel untuk dimakannya sembari menulis. Dua apel merah menjadi pilihannya, dia naik ke lantai dua ditemani suara langkah kakinya yang menggema.

Hingga suara langkah itu dikalahkan oleh suara lain. Terdengar sebuah alunan indah yang diciptakan jemari gemulai, menari diatas tuts piano. Nada-nada yang dimainkannya, mengingatkan Lucia pada perasaan yang seharusnya tidak dia tanamkan.

Setelah sekian lama, akhirnya Lucia mendengar lagi melodi indah yang diciptakan jemari Louis. Dengan berani, Louisa berjalan ke arah suara, menempelkan tubuhnya di dinding dan mengintip Louis yang memejamkan mata menghayati musik indah.

Tidak dapat ditahan, Lucia yang memiliki mimpi sebagai penari itu menggerakan tubuh. Dengan lihai, gemulai dia mengikuti nada yang dimainkan. Matanya terpejam, mengikuti perasaan untuk menari dalam kesendirian.

Disaat mata Louis terbuka, dia melihat bayangan seorang perempuan sedang menari. Awalnya dia heran, hingga akhirnya mengerti bahwa tarian itu untuk mengiringi melodinya.

Seakan memiliki dorongan semangat, Louis memainkannya semakin cepat, seirama dengan bayangan Lucia yang memutar mengikuti.

Saat nadanya mulai memelan, hingga akhirnya hilang, Louis bisa melihat bayangan itu tersenyum sebelum melangkah pergi.

Suara pintu perpustakaan yang terbuka membuatnya tersenyum miring. Louis menghubungi seseorang.

“Siapkan kamar hotel untukku di tengah kota Madrid.”

---

Love,

ig : @Alzena2108

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Lucia.. bunga yg terlahir utk menderita

2024-11-01

0

asri handaya

asri handaya

zee aku kangen banget.....

2024-01-29

1

asri handaya

asri handaya

aku baca ulang.. gak pernah bosen.... keren banget novel ini

2024-01-29

1

lihat semua
Episodes
1 Prologue : Holla, Señorita.
2 La Señorita 1 : El Embarazo
3 La Señorita 2 : Año de llanto
4 La Señorita 3 : Amenaza de muerte
5 La Señorita 4 : Acantilados
6 La Señorita 5 : Fin de la Muerte
7 La Señorita 6 : Niña Pequeña
8 La Señorita 7 : Plan Malvado
9 La Señorita 8 : Arrepentimiento profundo
10 La Señorita 9 : Fue atrapado
11 La Señorita 10 : Otro peligro
12 La Señorita 11 : Jaguares negros
13 La Señorita 12 : Acercándose
14 La Señorita 13 : Ser pisado con dureza
15 La Señorita 14 : Alejarse de Louis
16 La Señorita 15 : Con Louis de vuelta
17 La Señorita 16 : Derrota de Lucía
18 La Señorita 17 : Primer encuentro
19 La Señorita 18 : Plan oculto
20 La Señorita 19 : Sorpresa de Louis
21 La Señorita 20 : Mi familia
22 La Señorita 21 : Hipócrita
23 La Señorita 22 : Viejo enemigo
24 La Señorita 23 : Elección difícil
25 La Señorita 24 : Abrazo Papi
26 La Señorita 25 : El ultimo diamante
27 La Señorita 26 : Quedate conmigo
28 La Señorita 27 : Realidad dolorosa
29 La Señorita 28 : Los sentimientos de Louis
30 La Señorita 29 : Sentimiento Abierto
31 About Little-Zee
32 La Señorita 30 : Segundo embarazo
33 La Señorita 31 : Terminar juntos
34 La Señorita 32 : Venganza que Surge
35 La Señorita 33 : La Promesa del Jaguar
36 La Señorita 34 : Un viaje
37 La Señorita 35 : Mar y Amor
38 La Señorita 36 : El corazon
39 La Señorita 37 : Les Jaguares
40 La Señorita 38 : Presentador
41 La Señorita 39 : Susurros
42 La Señorita 40 : Empezando a debilitarse
43 La Señorita 41 : Ojos despiertos
44 La Señorita 42 : Lágrimas felices
45 La Señorita 43 : Una carta de padre
46 La Señorita 44 : Papa es igual
47 La Señorita 45 : Ese es nuestro papa
48 La Señorita 46 : Decepcionado por la situación
49 La Señorita 47 : Deseos en promesas
50 La Señorita 48 : Decisión en lágrimas
51 About my self
52 La Señorita 49 : Algo escondido
53 La Señorita 50 : El matrimonio
54 La Señorita 51 : I am Louis
55 I am Louis
56 After Marriage 1
57 After Marriage 2
58 After Marriage 3
59 After Marriage 4
60 After Marriage 5
61 After Marriage 6
62 After Marriage 7
63 After Marriage 8
64 After Marriage 9
65 After Marriage 10
66 After Marriage 11
67 After Marriage 12
68 After Marriage 13
69 After Marriage 14
70 After Marriage 15
71 After Marriage 16
72 After Marriage 17
73 After Marriage 18
74 After Marriage 19
75 After Marriage 20
76 After Marriage 21
77 After Marriage 22
78 After Marriage 23
79 After Marriage 24
80 After Marriage 25
81 After Marriage 26
82 After Marriage 27
83 After Marriage 28
84 After Marriage 29
85 After Marriage 30
86 After Marriage 31
87 After Marriage 32
88 After Marriage 33
89 After Marriage 34
90 Ekstra Part 1
91 Ekstra Part 2
92 Ekstra Part 3
93 Buku Cetak
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Prologue : Holla, Señorita.
2
La Señorita 1 : El Embarazo
3
La Señorita 2 : Año de llanto
4
La Señorita 3 : Amenaza de muerte
5
La Señorita 4 : Acantilados
6
La Señorita 5 : Fin de la Muerte
7
La Señorita 6 : Niña Pequeña
8
La Señorita 7 : Plan Malvado
9
La Señorita 8 : Arrepentimiento profundo
10
La Señorita 9 : Fue atrapado
11
La Señorita 10 : Otro peligro
12
La Señorita 11 : Jaguares negros
13
La Señorita 12 : Acercándose
14
La Señorita 13 : Ser pisado con dureza
15
La Señorita 14 : Alejarse de Louis
16
La Señorita 15 : Con Louis de vuelta
17
La Señorita 16 : Derrota de Lucía
18
La Señorita 17 : Primer encuentro
19
La Señorita 18 : Plan oculto
20
La Señorita 19 : Sorpresa de Louis
21
La Señorita 20 : Mi familia
22
La Señorita 21 : Hipócrita
23
La Señorita 22 : Viejo enemigo
24
La Señorita 23 : Elección difícil
25
La Señorita 24 : Abrazo Papi
26
La Señorita 25 : El ultimo diamante
27
La Señorita 26 : Quedate conmigo
28
La Señorita 27 : Realidad dolorosa
29
La Señorita 28 : Los sentimientos de Louis
30
La Señorita 29 : Sentimiento Abierto
31
About Little-Zee
32
La Señorita 30 : Segundo embarazo
33
La Señorita 31 : Terminar juntos
34
La Señorita 32 : Venganza que Surge
35
La Señorita 33 : La Promesa del Jaguar
36
La Señorita 34 : Un viaje
37
La Señorita 35 : Mar y Amor
38
La Señorita 36 : El corazon
39
La Señorita 37 : Les Jaguares
40
La Señorita 38 : Presentador
41
La Señorita 39 : Susurros
42
La Señorita 40 : Empezando a debilitarse
43
La Señorita 41 : Ojos despiertos
44
La Señorita 42 : Lágrimas felices
45
La Señorita 43 : Una carta de padre
46
La Señorita 44 : Papa es igual
47
La Señorita 45 : Ese es nuestro papa
48
La Señorita 46 : Decepcionado por la situación
49
La Señorita 47 : Deseos en promesas
50
La Señorita 48 : Decisión en lágrimas
51
About my self
52
La Señorita 49 : Algo escondido
53
La Señorita 50 : El matrimonio
54
La Señorita 51 : I am Louis
55
I am Louis
56
After Marriage 1
57
After Marriage 2
58
After Marriage 3
59
After Marriage 4
60
After Marriage 5
61
After Marriage 6
62
After Marriage 7
63
After Marriage 8
64
After Marriage 9
65
After Marriage 10
66
After Marriage 11
67
After Marriage 12
68
After Marriage 13
69
After Marriage 14
70
After Marriage 15
71
After Marriage 16
72
After Marriage 17
73
After Marriage 18
74
After Marriage 19
75
After Marriage 20
76
After Marriage 21
77
After Marriage 22
78
After Marriage 23
79
After Marriage 24
80
After Marriage 25
81
After Marriage 26
82
After Marriage 27
83
After Marriage 28
84
After Marriage 29
85
After Marriage 30
86
After Marriage 31
87
After Marriage 32
88
After Marriage 33
89
After Marriage 34
90
Ekstra Part 1
91
Ekstra Part 2
92
Ekstra Part 3
93
Buku Cetak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!