Tian sedang bersama Abi dibutik sambil menunggu karyawan mengemas gaun cantik yang ia pilih untuk istrinya.
“ngga nyaka gue, kamu bisa perhatian gini sama istri. Benarkan kata orang benci itu beda tipis sama cinta”.
“Siapa bilang aku cinta. Aku hanya memperlakukan Istri yang sedang mengandung anak ku dengan baik”. Dia sengaja memanjakan Naira, agar dia selalu nyaman dan tidak merasa tertekan saat mengandung anaknya.
“Terserah kamu mau bilang apa, yang kamu lakuin sekarang bahkan orang butapun akan tahu kamu mencintai wanita itu”.
“ngga usah banyak omong. Mending urus selingkuhan mu itu agar Donita tidak menemukan dia”.
“huuuuus", Abi menoleh keselilingnya memastikan tidak ada yang mendengar.
"jangan sebut-sebut itu disini, kamu mau gue di bunuh sama Donita”.
Abi menikahi perempuan 7 tahun lebih tua darinya dengan alasan latar belakangnya bagus, dan dapat mendukung dalam keuangan untuk bisninya.
“Hahaha, hati-hati. Saya kasih informasi kalau Donita udah mulai curiga sama sekretaris itu, mendingan segera selesaikan kalau tidak investor terbesar mu akan marah”.
Tian berdiri, “Sudah saya mau pulang dulu”.
Dirumah, Naira mengenakan gaun moca, rambutnya iya ikat menyerupai sanggul. Dia duduk di ruang keluarga sedang menempelkan foto-fotonya dan suami di sebuah album foto dengan ukuran sedang.
Tian berjalan memasuki rumah, biasanya istrinya akan menyambut dia didepan pintu namun tidak ada. Senyum bahagia Naira yang pertama dilihat Tian begitu memasuki rumah, hatinya merasa puas melihat senyum itu.
“Sayang, apa yang membuat mu tersenyum begitu bahagia ?”
Naira menoleh keasal suara itu, dia bangkit dari duduknya memeluk pria itu dan berkata “Kamu yang membuat ku bahagia”.
“Apa itu benar ?”
“Iya, tidak ada yang membuat ku lebih bahagia kecuali keberadaan kamu dan calon anak kita”.
“Baiklah, aku akan membuat kamu lebih bahagia. Sekarang kamu duduk disini jangan berbalik sebelum aku minta”.
“Baiklah”, Naira menurut. Dia mendengar langka orang yang masuk, lalu langka itu kembali menjauh.
“Sekarang kamu bisa berbalik”, pinta Tian.
Naira langsung berbalik dia hanya bisa menutup mulutnya karena terkejut, buket bunga mawar merah yang inda ada sebuah kotak putih yang panjangnya sekitar 50 cm dengan pita merah yang indah.
Tian berjalan mendekat dan mengucapkan, “Selamat hari pernikahan ke 4 bulan, sayang”.
Naira menerima bunga itu, Tian meletakan kotak itu di kursi. Tampa aba-aba Naira menarik tengkuk dan ia berjinjit mencium bibir suaminya. Ya ini kali pertama dia berinisiatif, dengan senang hati Tian membuat ciuman itu lebih lama sambil memegang pinggang istrinya bunga mereka masi ditangan.
Naira lebih dahulu mengakhiri, “Terimakasih Mas”.
“3 hari lagi ada pesta pertunangan klien ku, pakai gaun di kotak itu untuk menghadirinya”.
“Baiklah”.
‘Ini masi seperti mimpi, jika ini mimpi aku berharap untuk tidak bangun lagi karena aku terlalu bahagia’, batin Naira sambil memuluk erat suaminya.
“Mas, baju ini jangan diletakan dikeranjang cuci ya. Aku nanti mau tidur pakai ini”.
“Sayang, baju ini bauk. Udah dipakai kerja seharian”.
“Ngga mau, pokoknya aku mau pakai”.
“Apa ini permintaan anak kita ?”
Mereka melapas pelukan, “ya benar sekali tuan, bau baju ini aku suka. Udah mandi sana, ingat bajunya tarok di atas tempat tidur. Aku tunggu di meja makan ya”.
Tian mengangguk menuruti permintaan sang istri, 'memang wanita hamil permintaanya sering aneh-aneh', batinya.
Dibawah shower Tian sedang memikirkan obrolannya saat bersama temannya Abi. Dia tidak tahu bagai mana perasaanya, yang pasti dari awal pernikahan ini hanya untuk membalas. ‘Ralin, aku akan menebus kematian mu kepada wanita itu ?’, batin Tian.
Tian masih menyimpan rasa benci kepada Naira, dia bener-benar akan menyiksa wanita itu. Siksaan yang paling tepat penyiksaan batin. Setelah mengetahui kehamilan Naira, dia mengubah rencana. Dia akan merawat perempuan ini sampai melahirkan, setelah itu dia kan menendang keluar wanita itu dan menjauhkannya dari anaknya.
"Setelah dipuja dan diangkat ke awan, lalu hempaskan", Tian tersenyum seperti iblis.
.........................................................................
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata dan penyusunan kalimat. Like, komentar dan saran para pembaca sangat dibutuhkan untuk perbaikan selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Nasha Rizal
satu sebutan yang cocok banget buat Martian...kau memang iblis.....
2021-03-05
0
Floleanne
oo seperti itu,,bs d bikin endingny g sama yg ini,,KDRT
2020-12-12
0
Vika Arthalya
GW BENCI LO MARTIAN😭
2020-11-13
0