Setelah penikahan Naira belum pernah kembali kerumahnya, hari ini dia berencana untuk mengunjungi orang tuanya. Dia membuat kue brownies dengan taburan kacang yang cantik, mamanya sangat suka kue ini.
“Ting tong”, suara bel rumahnya. Naira yang sedang menghias kue, berhenti sejenak untuk membuka pintu dan orang diluar adalah Ibu mertuanya.
“Mama”, Naira menyalami dan mencium tangan mertuanya dengan sopan.
“Masuk Ma, Naira lagi bikin kue. Naira ambilin dulu buat mama ya”.
Mertuanya hanya mengangguk dan tersenyum, masuk duduk di sofa ruang keluarga.
Beberapa menit kemudia Naira membawah kue dan air putih hangat. Dia tahu mama mertuaya setiapkali memakan makanan yang manis-manis akan selalu meminum air hangat.
“Dalam rangka apa kamu bikin kue”.
“Naira mau mengunjungi mama, semenjak menikah belum ketemu sama mereka”.
“Emm, mama mau nanya. Apa kamu baik-baik saja denga Tian ?”.
Naira tersenyum, “ Naira sama Tian baik-baik saja. Mama kok nanya gitu ?”
“Baguslah kalau kalian baik-baik saja. Tian itu memang sedikit keras kepala tapi dia anaknya baik kok, jadi kamu yang sabar ya ngadepin dia”.
“Iya ma”.
Sandra mencicipi kue yang disajikan menantunya, dia memotong kecil dwngan sendok. Gerekannya begitublembut dan elegan saat membawa kue kedalam mulutnya.
Teksturnya yang lembut, rasa coklatny benar-benar memanjakan lidah. Sandra mendorong potongan lain kedalam mulutnya.
"Nai, kue ini lezat sekali. Mama suka, lain kali kamu bikinkan keu dirumah mama ya".
Naira merasa senang dengan pujian mertuanya, "Iya ma, nanti kalau pulang bawakan untuk Papa".
Cukup lama mereka mengobrol lalu Ibu Sandra pamit pulang. Setelah itu, dia memesan taxsi menuju rumah orang tuanya.
Setengah jam perjalanan Naira sudah sampai digerbang rumahnya, dia sudah menelpon sebelumnya memberitahu kunjungan ini. Naira akan masuk membuka pagar namun terkunci.
“Pak Ucok, Pak Ucok, bukan gerbangnya”, panggil Naira.
Namun taka ada yang datang untuk membuka pintu, Dia menunggu diluar, setelah 15 menit ada sebuah mobil Fortuner hitam berhenti didepan gerbang, itu adalah mamanya. Wanita itu turun dari mobilnya dari pintu penumpang.
“Ma..”.
Namun Sonya terlihat tidak senang, “Ngapain Kamu kesini ?”
“Naira rindu sama mama, Naira udah bikin kue kesukaan mama” , Dia tersenyum sambil memberikan kotak berisi kue brownies itu.
Namun Sonya mendorong kotak itu hingga terjatuh, “Aku tidak sudi makan makanan kotor dari tangan iblis mu itu” .
“Ma....”, belum sempat Naira menyelesaikan kata-katanya.
“Naira karena kamu sudah menikah tidak ada hak kamu untuk kembali kerumah ini. Setiap kali melihat wajah ini membuat ku selalu teringat putri ku, Ralin. Untuk seorang pria kamu menjadi sangat picik, hati mu begitu kotor. Kenapa kamu melakukan hal sekeji itu ? Kemana hati kamu ! Karena keluarga mereka kamu bisa hidup dengan layak tapi apa balasan kamu ? Saya malu mengakui kamu sebagai putri ku, jangan pernah mengunjungi rumah ini lagi dimasa depan”.
Mendengar kata-kata Mamanya hatinya sangat sakit hingga matanya berkontraksi mengeluarkan air, tubuhnya gemetaran namun dia berusaha membuka suaranya dengan lembut.
“Ma, Naira tidak pernah berniat melukai kak Ralin. Naira sayang dengan kalian semua, Naira tidak pernah memprovokasi kak Ralin dan Naira tidak merebut Tian dari Kakak mereka sudah putus dari dulu”.
“Diam kamu, sebaiknya kamu menyingkir dari rumah saya. Ucok jangan biarkan dia menginjakan satu langkapun kedalam pekarangan rumah ini mulai sekarang hingga dimasa depan”. Titah Sandra sambil meninggalkan Naira.
“Ma, dengarin Naira dulu, ma...”.
Naira memegang lengan ibunya namun Sonya langsun menepis dan mendorongnya hingga terpundur beberapa langka dan tatapan penuh kebencian.
“Ma, apakah aku anak kandung mu ? Kenapa kau selalu memperlakukan ku berbeda denga Ralin dan Atala. Kenapa Mama mengatakan kepada orang-orang aku adalah anak adopsi, apa aku begitu memalukan untuk mu, untuk kalian ?” Naira menangis.
Sedangkan Sonya diam pada posisinya, dia dari awal memang tidak pernah mengharapkan kehadiran Naira karena orang tuanya yang memaksa untuk melahirkan anak ini. Naira hanya ayib terbesar dihidupnya. Dia ditipu oleh lelaki berengsek itu, setelah dia merusak masa depannya dan membuatnya hamil namun lelaki itu menghilang bagai ditelan bumi.
“Ma, kenapa kamu melahirkan aku jika hanya untuk dibenci ?”, naira terisak sambil menangis.
“Aku memang tidak pernah berniat untuk melahirkan kamu, karena kamu ******** sama seperti ayah mu”, suara dingin dari Sonya.
‘Astaghfirullah, ada ya ibu kayak gini’, dalam hati pak Ucok. Dia sangat bersimpati pada Naira, nyonya selalu bersikap dingin padanya dari dulu, semenjak neng Naira datang dari kampung tak pernah sekalipun melihat nyonya perhatian dengannya seperti dengan anak-anaknya yang lainnya.
Sandra sudah masuk kedalam rumah, Mang Asep menoleh memastikan nyonya sudah masuk lalu menemui Naira, “Udah neng jangan nangis lagi, saya carikan taxsi buat neng ya”.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Nurul Syahriani
pak ucok atau mang asep
2022-11-15
0
jawir
Hamil juga hasil karya sendiri kok anakny jd di benci ..laaa dalah ada ibu begini
2021-03-09
0
Nasha Rizal
masih bingung Thor yang mana mama nya Sonya atau Sandra 🤔🤔🤔🤔🤔
2021-03-05
0