Sampai dirumah mata Nairah menjadi bengkak, sepanjang berjalanan dia hanya menangisi nasibnya. Dia berjalan menuju kamar dan berbaring sambil mengingat apa yang telah dia alami.
Dari kecil dia dirawat nenek dan kakek, sedangkan ibunya meneruskan pendidikan di Kota. Ibunya hanya akan kembali satu tahun sekali, Sonya selalu memperlakukan dia seperti orang asing namun Naira kecil tetap meyukai ibunya. Ibunya peri cantik bagi Naira, dia selalu berpikir mungkin Ibunya lelah jadi membutuhkan waktu istirahat lebih saat pulang.
Selama dia kecil tak pernah sekalipun Ibunya menggendongnya, bahkan memegang tangannyapun tidak. Ketika berusia 6 tahun ibu menikah lagi dan dia memiliki saudara perempuan dari suami ibunya yang satu tahun lebih tua darinya. Awal perkenalannya denga Ralin, Ralin memberinya beberapa mainan dan tersenyum ramah, jadi dia memiliki kesan yang baik pada kakak tirinya itu.
Naira berusia 9 tahun, Dia dan Ralin bermain kejar-kejaran, tiba-tiba Ralin terjatuh dan terluka dilutut. Sonya memarahi Naira dan mencubit pahanya hingga menjadi biru bahkan melarangnya masuk kedalam rumah, kalau bukan Papa Rasyhid pulang mungkin dia benar-benar akan tidur diluar.
Saat berusia 11 tahun Naira dan Ralin bermain lempar bola, saat itu Ralin melempar bola mengenai Atala, hingga dia menangis. Sonya tidak bertanya siapa yang melakukanya namun dia langsung memukuli Naira.
Naira dijemput Ayah tirinya untuk meneruskan sekolah dikota, dikarenakan Kakek dan Nenek meninggal ditahun yang sama membuat dia sendirian dikampung.
Ditahun itu juga, saat ulang tahun Ralin, teman-teman Sonya menanyakan siapa Naira dan sangat mengecewakan mamanya menjawab, “Dia anak dari saudara saya dikampung, dia yatim piatu. Jadi, saya dan suami memutuskan untuk mengadopsinya”.
Hati Naira sangat hancur sejak saat itu, dirumah itu dia menyaksikan sikap keibuan yang diberikan kepada Ralin dan Atala, namun tidak dengannya.
Dia seperti orang luar dirumah itu, Papa Rasyhid selalu memenuhi kebutuhanya, pakaian yang bagus tidak sedikitpun dia kekurangan, Naira dibelikan mobil saat usianya 17 tahun walau tidak sebagus punya Ralin itu sudah lebih dari cukup. Dia menikmati kemewahan, tapi selalu kekurangan kasih sayang dari keluarga.
Saat pertama kali memasuki sekolah, aku hampir ditabrak mobil seseorang menarik ku kepinggir jalan hingga kami terjatuh dan terluka. Orang yang menolong ku adalah Martian Gordan Bramasta, dia sangat tampan membuat ku jatuh cinta pada padangan pertama.
“Apa kamu baik-baik saja ?, tanyanya.
“Iya kak, terimakasih”.
Martian membantu Naira berdiri, “Lain kali kamu harus lebih hati-hati saat berjalan”. Suara kak Tian begitu lembut dan memanjakan, dia tersipu malu dan mengangguk.
Saat masa Perkenalan Siswa Baru, dalam sebuah game Lempar Bola aturannya siapa yang memegang bola saat musik berhenti akan menerima hukuman dan hukumnya akan diundi. Kemalangan semakin menjadi karena game ini, Naira memegang bola saat lagu berhenti dan dia mendapat hukuman “Harus menyatakan Cinta, kepada salah satu Senior di sekolah dan harus berteriak”.
Pandangan Naira jatuh kepada seorang remaja yang sedang tersenyum saat berbicara dengan temannya, orang itu yang telah menolongnya. Tampa pikir panjang Naira menghampiri pemuda itu dan menyatakan perasannya.
“Kak Tian, aku menyukai mu dan ingin menjadi pacar mu. Maukah kau menerima ku ?”.
Sebelum Tian menjawab seseorang mendorong Naira menjauh dari Tian, dia adalah Ralin.
“Eh Naira ngga tahu diri, dia pacar gue. Adek macam apa kamu mau ngerebut pacar kakak sendiri”, kata Ralin.
“Kak, maaf aku tidak tahu kalau dia pacar kakak”.
“Alah alasan, satu sekolah aja tahu kalau Tian dan Ralin pacaran”, sahut Elva yang berdiri disebelah Ralin.
Naira benar-benar tidak berbohong, dia tahu Ralin punya pacar tapi dia tidak pernah tahu orangnya bahkan namanya, karena mereka tidak sedekat itu untuk saling berbagi cerita. Pandangan penonton tidak bisa diubah begitu saja, mereka tahu dia dan Ralin tinggal serumah, mustahil mereka akan percaya.
Sejak saat itu dia selalu dihujat disekolah, walaupun Ralin sudah bersikap biasa saja kepadanya. Hubungan Ralin dan Tian kandas saat mereka lulus SMA, mereka masi saling mencintai namun karena kondisi kesehatannya membuat dia tidak ingin menjadi beban untuk Tian. Ralin memiliki penyakit Jantung dan tahun-tahun itu dia keluar masuk rumah sakit, sehingga Ralin belum melanjutkan kuliahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
moey
baru baca 2 bab rasanya lebay bgt kyak indosiar ya😅😅😅
2021-06-21
0
Nasha Rizal
udah mulai mengerti diriku Thor 😊😊 semangat terus author q 💪💪💪
2021-03-05
0
Komang Padmawati
makny jhat bener yak....
2020-10-13
2