Aku berada di sebuah taman, sangat ramai. Kulihat sebuah bunga disebuah kursi ditaman tepat berada didepan ku berdiru. berlahan ke berjalan untuk mengambil 3 tangkai bunga bewarna putih keunguan, ntah bunga apa itu aku tidak tahu tapi bunga itu sangat bagus. Kuhisap aromanya dalam-dalam sambil memejamkan mata tapi tidak mencium aroma apapun.
Aku membuka mata, namun seseorang langsung mendorong ku, dan suasana ini bukan ditaman melainkan tepi jurang, aku terjatuh dari sana. Panik dan terkejut tubuh ini tidak bisa bergerak hanya pasrah, hingga aku terjatuh kedalam air, aku tidak bisa bernapas, tenggorokan ku terasa tercekik seperti ada yang menekannya.
“Tolong”, itu yang ingin ku ucapkan namun taka da suara yang keluar.
Kembali aku mengatakan, “Tolong”, namun tidak ada juga suara bahkan bibir ku tidak bisa digerakan.
“Kring-kring......kring-kring....kring-kring”, suara jam alaram.
Naira membuka matanya sambil terbatuk-batuk, “Uhuk uhuk uhuk uhuk (suara batuk)”.
Dia duduk batuknya belum mereda, dan menggapai gelas minum dimeja sebalah tempat tidur. Jantung Naira masih terpacu karena mimipi itu.
Tian juga bangun, “Kenapa sayang ?”
“Tidak ada, hanya tersedak saat tidur”.
Dilihatnya hari masih pukul 3 dinihari Naira kembali membaringkan tubuhnya. Dia membelakangi suaminya, namun berikutnya sebuah tangan dilingkarkan diperutnya.
“Sayang, aku ingin lagi”. Naira belum menjawab namun Tian sudah membalikan tubuhnya dan menyerang berlahan. Aktifitas mereka akan berlanjut hinga setengah jam kedepan.
Jam 9:00 Tian sudah rapi akan pergi kekantor, karena ada rapat jam 10 pagi. Naira terbangun, tubuhnya begitu lelah. Ini karena suaminya, 3 jam yang lalu tubuhnya diserbu kembali, dia kesal namun hanya menelan kekesalannya sendiri.
Sedikit berbeda dengan Tian, karena sudah berpuasa hampir 2 bulan melakukana 1 atau 2 kali belum bisa memenuhi hasratnya, dia juga merasakan kakinya juga lemas dan terasa kosong namun dia tetap harus bekerja.
Tian mencium kening istrinya yang baru saja bangun tidur, “Mandi, terus turun makan. Mas pergi kerja dulu, ini sudah hampir terlambat”.
“Mas jam berapa sekarang ?”
“em", melihat jam tangan "9:00”.
Sontak Naira langsung duduk, “Maaf mas, aku kesiangan tidak menyiapkan keperluan mu”.
“Gak apa-apa, mending kamu buruan mandi dan sarapan, bayi kita sudah lapar”.
“Sayang, papa pergi dulu ya. Baik-baik diperut mama mu”, Tian mencium perut Naira. Naira hanya tersenyum melihat kelakuan suaminya.
Naira sedang sarapan diruang makan, tiba-tiba mama mertuanya berkunjung.
“Ma, sarapan dulu”.
Mama melihat jam, “ini sarapan apa makan siang Naira ?”
Naira hanya menggarut kepala yang tidak gatal, dan tersenyum. Mamanya sepertinya memperhatikan leher naira ada 3 tanda keganasan Martian. “Kamu itu lagi hamil sayang, jang terlalu diladen si Tian. Nanti kamu kecapeaan itu akan mempengaruhi bayi kamu”.
“Iya ma. Nanti Naira bilang sama Mas tian juga”.
“Gimana kuliah kamu ? udah diurus cutinya ?”.
“1 bulan lagi diurus ma, sekarang dikampus baru akan mulai Ujian akhir jadi sekarang belum waktunya“
"Suru Tian aja yang ngurus, kamu istirahat aja dirumah, banyak makan-makanan yang sehat. Oya ini mama bawakan rujak”. Mama Sandra meletakan kotak makanan dimeja.
“Makasih ma”, Naira sangat senang mendengar rujak.
Seharian dia menghabiskan waktu dengan mertuanya. Mertuanya sudah seperti ibu kandung bagi Naira, Mama mertuanya lebih hangat dibandingkan Ibunya. Dia selalu mencoba menelpon ibunya namun tidak pernah mau berbicara, apalagi menemuinya.
Dikantor Tian baru selesai menanda tangani beberapa kontrak dan mengecek laporan proyek. Dian tampa sengaja melihat tanggal, hari ini tepat 4 bulan dia menikah dengan Naira. ‘Sepertinya aku harus memberikan hadia’.
Diperjalanan pulang dia pergi kebutik istri temannya untuk membelikan Naira gaun, lalu dia akan membelikan 99 tangkai bunga mawar merah.
.........................................................................
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata dan penyusunan kalimat. Like, komentar dan saran para pembaca sangat dibutuhkan untuk perbaikan selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Nasha Rizal
lanjut thor
2021-03-05
1
deena
bukan berlahan kayanya Thor tapi perlahan.. hehe coba dikoreksi Thor.. maaf ya
2021-01-24
0
Siska Feranika
semangat thor
2020-08-23
0