Episode 7. Club Malam

Tian berada di club malam terbesar dikota, dia berjalan dengan kemeja hitam dimana tangan bajunya digulung hingga siku. 2 tombol atas kancing baju terbuka tatapannya begitu tajam, namun mampu meluluhkan hati wanita di dalam club itu.

Dia masuk kedalam ruang VIV lantai dua, ruang ini satu sisi dinding yang menghadap lantai 1 dipisahkan dengan kaca hitam. Dari luar orang tidak bisa melihat kedalam namun orang-orang didalam ruang itu mampu melihat orang-orang diluar.

Didalam ruang sudah ada 5 orangbyang menunggu, mereka adalah Husen, Gilang, Suci, dan 2 wanita yang tidak dia kenal. Husen, manejer humas diperusahaannya Brama Kontruksi, sekaligus temannya dari SMA. Gilang, teman sekolahnya dari SD dan baru kembali dari Inggris setelah menyelesaikan pendidikannya. Suci, salah satu sekretarisnya.

Pakaian ke 3 wanita itu begitu seksi, persis seperti ******-****** pada umumnya, namun mereka berasal dari keluarga yang cukup kaya. Sekretarisnya adalah teman kuliah Tian saat di Amerika dari dulu, dia selalu menempel padanya hingga akhir-akhir ini Tian sengaja membuka pintu selamat datang bagi setiap perempuan cantik yang merayunya.

Tian hanya menganggap wanita ini sebagai salah satu mainannya, toh Suci bukan wanita yang murni.

Tian duduk didekat Suci, wanita ini sudah mengisi gelas untuknya.

"Bagaimana bos lancar ?", tanya Husen.

"Tentu, untuk kerja keras kamu bulan ini gajimu 2x lipat"

"Terimakasih Bos Bro"

Disisilain Gilang sudah mabuk berat.

"Kenapa ni anak, jam segini sudah mabuk ?", tanya Tian.

"Dia habis diputusin sama ceweknya, dan cewek itu sudah punya pacar baru".

"Tian, kenapa hati ku sakit. **** ! tu cewek bener-bener iblis". Gilang bergumam sambil memeluk wanita disebelahnya namun matanya terpejam. Wajah Gilang sudah memerah karena alkhol tapi disana sangat jelas terukir kesedihannya.

"Sudahlah, wanita didunia ini terlalu banyak. Jangan jadi bodoh karena satu wanita", kata Tian.

"Bener Bro, gue setujuh. Ini cewek disebelah gue lebih seksi".

Gilang berdiri menarik tangan teman perempuannya, "Ayo sayang kita bersenang-senang", gumam Gilang yang mabuk.

Dia keluar berjalan sempoyongan sambil memeluk wanita itu.

Husen dan Tian menikmati minuman mereka, sedangkan tangan dan bibir wanita disebelah mereka masing-masing mengerayap menyusuri tubuh kedua pria itu. Saat ini, Husen dan Tian seperti raja-raja yang disenangkan oleh para gundik.

Sudah pukul 2:00 am, Naira tidur dengan posisi duduk disofa kamar dengan dan buku ditangan. Dia ketiduran karena menunggu suaminya pulang.

Tian memasuki kamar yang redup, dia melihat Naira tidur dengan posisi tidak nyaman namun dia mengabaikannya. Dia berlahan kekamar mandi untuk membersihkan diri dari bauh alkohol dan bekas kerja seorang ****** di tubuhnya.

15 menit Tian sudah mengenakan piyama tidur, dan berbaring ditempat tidur. Dia sudah memejamkan matanya namun dia masih tidak bisa tidur karena orang itu.

Tian bangun, mengangkat wanita yang berada disofa. Ternyata hatinya masih ada rasa tidak tega. Tian meletakan pelan-pelan Naira di kasur dan menyeliputinya. Lalu Tian berbaring juga disebelah Naira, kedua orang itu tertidur dengan pulas.

Pagi Hari

Suami istri itu sedang sarapan bersama.

Naira ingin bertanya jam berapa Tian pulang semalam, namun dia tidak berani dan mengurungkan niatnya.

Tian beranjak dari tempat duduknya dan berkata " Jangan menungguku seperti semalam, tidurlah lebih dulu". Lalu, dia langsung pergi dan Nair mengikutinya hingga menyaksikan Tian pergi dengan mobilnya.

Kata-kata Tian barusan membuat Naira senanga, ternyata Tian memperhatikannya. Saat dia bangun tidur pagi ini mendapati dirinya sudah tidur dikasur dan disebelahnya Tian masih tertidur lelap. Naira tahu itu pasti suaminya yang memindahkannya.

"Neng Naira kayaknya seneng banget", Bi Asih yang sedang memberaskan meja makan.

"Iya Bi", kata Naira tersipu malu.

.................................................................................

Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata dan penyusunan kalimat. Like, komentar dan saran para pembaca sangat dibutuhkan untuk perbaikan Novel ini.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***