Beberapa saat kemudian, Alex turun dengan pakaian olah raga. Anes yang sedang duduk di ruang tv pun bertanya,"mas mau kemana?"
"Ke kantor! " jawab Alex asal.
"Lhoo mas sudah mau masuk kerja, katanya perusahaan bisa dihandle oleh Pak David, dan Mas bisa melakukan pekerjaan Mas dari rumah, apa ada masalah di kantor, lagian ke kantor kok pakai pakaian olah raga?"
"Ck. Dasar! Udah tahu aku pakai pakaian olah raga, masih tanya mau kemana, ganti bajumu dan ikut aku jogging!" ucap Alex tegas.
"Ah aku malas, aku dirumah saja ya."
" Cepat ganti. Jangan membantah!"
"Huh, tukang maksa?" ucap Anes sambil memanyunkan bibirnya lalu naik ke lantai atas buat ganti baju.
(source:ig)
Alex hanya tersenyum melihat tingkah istrinya yang menurutnya sangat imut jika Anes memanyunkan bibir seperti itu. Kemudian dia membenarkan tali sepatu yang ia pakai sambil menunggu Anes.
(source:ig)
🌼🌼🌼
"Mas tunggu aku, jangan cepat-cepat larinya!" ucap Anes dengan nafas tidak teratur
"Mereka, sering-sering olah raga biar nggak gampang capek, baru lari segini aja dah ngos-ngosan."
"Berhenti dulu m
Mas, aku capek, istirahat sebentar," pinta Anes.
"Ayo cepat, jangan manja!"
" Pokoknya aku nggak mau jogging lagi! aku mau pulang aja! "
" Yaudah sana kalu mau pulang! Kamu pikir jarak dari sini ke apartemen dekat, sana pulang jalan kaki kalau mau," tantang Alex. Ya, mereka melakukan jogging ditaman yang lumayan jauh dari apartemen.
" Ok, siapa takut! " ucap Anes kemudian berbalik arah berlawanan dengan langkah Alex.
Alex yang sudah tidak mendengar suara istrinya langsung menoleh. Dan ternyata Anes sudah berjalan kearah berlawanan dengannya.
"Dasar nggak peka, aku cuma pengen istirahat sebentar nggak boleh, aku capek, aku nggak biasa olahraga, makanya wajar kalau cepat capek. Mana kaki udah pegal banget! masa aku disuruh jalan kaki pulangnya, awas aja nanti! " Anes mengomel sambil terus berjalan menjauhi Alex.
"Ck. dasar keras kepala!" sungut Alex lalu balik arah dan menyusul Anes.
"Yaudah ayo istirahat dulu," bujuk Alex.
"Tidak mau, aku udah capek mau pulang, kaki aku pegal," jawab Anes sewot.
Dengan tanpa aba-aba, Alex langsung menggendong tubuh Anes ala bridal style. Sontak Anes terkejut dengan perlakuan suaminya.
"Apa yang kamu lakukan Mas, turunkan aku! " teriak Anes dengan menggoyang-nggoyangkan kakinya serta tangannya memukul l-mukul dada Alex dengan keras. Ya keras menurut Anes, tapi tidak menurut Alex, bagi Alex itu sangat pelan.
"Udah diam! Jangan bawel, katanya capek, ayo kita pulang!" ucap Alex dengan tetap menggendong Anes menuju ke parkiran mobil. Anes menyerah tanpa perlawanan dan melingkarkan tangannya di leher Alex.
Anes terus memandang wajah suaminya.
" Ternyata dia perhatian juga," batin Anes.
"Jangan lihat aku kayak gitu, awas nanti bisa-bisa jatuh cinta."
"Siapa juga yang liatin mas, GR!"
"ah enapa dia bilang begitu, apa aku tidak boleh mencintainya, apa karena dia tidak mencintai aku jadi aku juga tidak boleh mencintainya takut aku patah hati?" Anes bergumul dengan pikirannya sendiri.
Sesampainya di mobil, Alex mendudukkan Anes di jok depan dekat kemudi. Kemudian Alex mendekatkan wajahnya ke Anes, lalu ia menoleh kearah wajah gadis itu.
"Apa yang akan dia lakukan, apa dia mau menciumku?" batin Anes. Jantungnya berdetak sangat kencang. Kemudian Anes memejamkan matanya, ia benar-benar berpikir kalau Alex akan menciumnya.
Melihat Anes memejamkan matanya membuat Alex tersenyum lalu menyentil jidat Anes.
"Dasar! apa yang kamu pikirkan, aku cuma mau memakaikan seat belt," Ucap Alex dengan menyentil jidat istrinya, lalu ia menutup pintu dan berjalan menuju kemudi mobil.
Anes merasa sangat malu pada suaminya tersebut atas tingkahnya barusan. Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
Alex terdiam beberapa saat sambil mengatur nafasnya. Sebenarnya tadi juga jantungnya berdetak sangat kencang, ingin sekali dia ******* bibir istrinya tersebut.
🌼 🌼 🌼
Sesampainya di apartemen, Alex mendudukkan Anes di sofa yang ada diruang tamu.
"Bi tolong ambilkan kotak p3k! " teriak Alex.
Bi Ina yang mendengar teriakan majikannya tersebut dengan cepat langsung menuju ke kotak p3k.
"Ini Tuan," ucap bi Ina sambil menyerahkan kotak p3k.
"Kamu mau ngapain Mas?" tanya Anes yang melihat suaminya melepas sepatu yang dipakainya.
"Sudah kamu diam saja!" sahut Alex.
"Nona Anes kenapa Tuan?" tanya bi Ina.
"Tidak apa-apa Bi, cuma pegal aja tadi habis jogging, mungkin karena tidak terbiasa olahraga, hehehe" Anes yang menjawab pertanyaan bi Ina.
Alex mengambil minyak urut yang ada di kotak p3k.
"Biar saya saja Tuan yang mengurut kaki Nona Anes," Bi Ina menawarkan diri.
"Tidak perlu, biar saya saja, Bibi boleh pergi," ucap Alex yang kemudian mulai menurut kaki Anes.
"Baik tuan, kalau tidak ada lagi saya dan bi Ani permisi pulang, karena pekerjaan kami sudah selesai dan Tuan Besar menyuruh kami segera kembali," pamit bi Ina.
"Tumben jam segini kalian sudah disuruh papa pulang, di rumah kan ada pembantu yang lain," Alex penasaran.
"Iya Tuan, saya juga tidak tahu, apa tuan ingin kami tetap disini?" tanya bi Ina polos.
"Tidak. Kalian bisa pergi!" tegas Alex.
"Bii ayo kita pulang!" ajak bi Ani dengan menghampiri bi Ina. Dan bi Ina mengiyakan ajakan kakaknya.
"Kamu ini Bi, kenapa tidak peka, Tuan besar menyuruh kita pulang cepat karena supaya Tuan muda dan Nona menghabiskan waktu mereka berdua, kan pengantin baru. Gimana sih Bibi ini," bisik bi Ani sambil berjalan menuju pintu.
"Oh iya ya, bibi lupa hihihi," ucap bi Ina
Rupanya Alex dan Anes mendengar ucapan kedua kakak beradik tersebut dan mereka saling memandang dengan tatapan heran.
Alex terus mengurut kaki Anes yang ditumpangkan di atas pangkuannya.
Setelah selesai menurut kaki Anes, Alex merapikan kotak p3k dan akan mengembalikannya ketempat semula.
"Aku mau ngembaliin ini ke tempatnya lalu mandi," pamit Alex sambil beranjak dari duduknya.
"Eh tunggu Mas," Anes menarik tangan Alex Alex hendak berjalan meninggalkannya. Tarian tangan Anes cukup kuat dan Alex terjatuh menindihnya di atas sofa.
"Maaf, aku cuma mau ngucapin terima kasih sam Mas," ucap Anes terbata dengan posisi ia berada dibawah tubuh Alex.
"Kali ini aku tidak bisa menahannya," ucap Alex dan ia langsung mencium bibir istrinya.
Mata Anes membulat, ketika bibir suaminya mendarat di bibirnya. Alex terus mencium bibir Anes, sementara Anes hanya diam dan kaku, dia tidak bisa menolak, bagaimana pun juga, kini Alex telah sah menjadi suaminya.Tapi Dia juga tidak tahu apa yang harus dilakukannya karena ini pengalaman pertamanya.
Alex yang menyadari kepolosan istrinya pun berhenti sebentar dari aktivitasnya, ia memandang wajah istrinya yang sudah memerah seperti tomat tersebut. Anes yang merasa malu pun tertunduk.
"Benar-benar masih polos" batin Alex.
Kemudian Alex mengangkat dagu Anes dan kembali mencium bibir Anes . Lama-lama Anes mulai membalas ciuman Alex walaupun masih kaku. Ia melingkarkan tangannya ke leher Alex. Menyadari hal itu Alex tersenyum dan semakin bersemangat, ia memegang tengkuk Anes untuk memperdalam ciumannya.
Kali ini, bukan hanya bibir tipis Anes yang menjadi sasarannya. Ciuman ya beralih ke leher jenjang Anes dan juga ke dada Anes. Tidak lupa membuat tanda kepemilikannya di sana.
Anes hanya bisa memejamkan matanya dan menahan desahan dengan menggigit bibir bawahnya karena malu.
Ting tong
Tiba-tiba suara bel terdengar dan Alex menghentikan aktivitasnya.
"Siapa sih ganggu aja!" batin Alex kesal.
Kini Alex dan Anes saling berpandangan dan menahan rasa malu masing-masing mengingat kejadian barusan. Mereka juga menyadari bahwa mereka masih di sofa ruang tamu.
" Kamu naik dan mandilah, biar aku yang membuka pintu" ucap Alex.
Anes hanya mengangguk dengan tertunduk malu kepada suaminya tersebut. Setelah Anes tak terlihat lagi oleh matanya, Alex segera menuju ke pintu dan membukanya.
"Kamu?" ucap Alex dengan mengernyitkan dahinya setelah mengetahui siapa yang datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Maria Kibtiyah
pas si lampir rania tuh
2024-04-21
0
Mei Wulandari
jaim bgt bang..udah halal jg
2024-03-13
0
susi 2020
😍😍
2023-10-01
0