Chapter 6

Sudah dua minggu Alex tinggal di Indonesia, itu artinya, ia sudah satu minggu menjabat sebagai Presdir di Parvis Group.

"Dav, malam ini kamu temani aku makan malam di rumah," perintah Alex

"Tapi Bos, apa tidak sebaiknya Anda ke sana sendiri?"

"Aku malas kalau harus ke sana sendiri. Temani aku, atau aku tidak jadi ke sana!" tegas Alex.

"Baiklah Bos, saya akan menemani Anda." David mengiyakan permintaan bosnya, pasalnya dia tahu bahwa sebenarnya Alex sangat merindukan ayahnya.

Malam harinya, Alex datang bersama dengan David. Seseorang menyambutnya ketika ia memasuki rumah itu.

"Alex akhirnya kamu datang, aku merindukanmu," ucap seorang wanita sambil melangkah mendekati Alex dan memeluknya.

"Jaga sikapmu! Wanita tidak tahu diri!" ucap Alex sambil melepaskan pelukan wanita itu dengan kasar.

"tapi Lex,"

"Kau sudah datang Nak," ucap Pak Arya dengan bahagia seraya turun dari tangga. Ia menghampiri putra tunggalnya dan langsung memeluknya.

Alex membalas pelukan sang ayah, mereka saling melepas rindu. Pasalnya semenjak ayahnya menikah lagi 6 tahun yang lalu, Alex memutuskan untuk mengurus perusahaan yang baru ayahnya bangun di Australia. Sebenarnya selain tersebar di berbagai kota, Parvis Group juga memiliki beberapa anak perusahaan di beberapa negara yang sudah berkembang pesat, namun Alex lebih memilih untuk merintis perusahaan yang baru didirikan di Australia tersebut.

Mereka masuk menuju ruang makan diikuti David dan Rania, istri ayahnya.

"Lex, coba ini makanan kesukaan kamu, saya yang masak sendiri," ucap Rania.

"Tidak perlu!" jawab Alex tegas.

Berkali-kali Rania mencoba bicara dengan Alex, tapi selalu dijawab ketus oleh Alex. Ayahnya hanya bisa diam tanpa memprotes sikap Alex yang dinilai ya sangat membenci ibu tirinya itu. Walaupun sebenarnya Pak Arya tidak tahu alasan kenapa Alex tidak menyukai ibu tirinya tersebut.

"Lex, papa ingin bicara sesuatu sama kamu," ucap pak Arya di sela-makan malam mereka

"Soal apa Pa?" tanya Alex.

"Ini tentang wasiat dari Almarhum kakek kamu," Jawab Pak Arya.

"Sepertinya ini masalah penting, sebaiknya saya menunggu diluar bos," ucap David kepada Alex.

"Tidak perlu Dav, kamu bisa tetap disini tidak masalah," sahut Pak Arya.

"Baiklah Tuan Besar," David tidak jadi meninggalkan meja makan tersebut.

"Begini Lex, Almarhum kakek kamu telah berjanji untuk menjodohkan kamu dengan cucu dari Almarhum sahabatnya," lanjut Pak Arya.

"Uhuk..Uhukk." Rania tersedak dan mendengar ucapan suaminya.

"Alex tidak mau!" jawab Alex tegas sambil meletakkan sendok dan garpu di atas piring.

"Dengar papa dulu Lex, papa juga tidak mau memaksa kamu tapi ini adalah wasiat dari kakek kamu Nak, kakekmu sangat menyayangi kamu, beliau ingin yang terbaik buat kamu, lagian usia kamu juga sudah cukup matang untuk berumah tangga," jelas Pak Arya

"Tapi bukan kayak gini caranya, Alex bisa pilih istri sendiri!" tegas Alex.

"Apa kamu sudah punya pacar? seingat papa, kamu tidak pernah mengenalkan seorang Gadis pun kepada papa, bahkan waktu kamu kuliah dulu, kamu juga tidak mengenalkan pacar kamu sama papa, kamu bilang belum waktunya dan tahu-tahu katanya kamu sudah putus."

"Nggak usah ungkit-ungkit masa lalu Pa"

"Iya Mas, jangan memaksa Alex, biar dia memilih sendiri," ucap Rania sambil melirik Alex.

"Kamu nggak usah ikut campur urusanku!" sentak Alex.

"Alex! Jaga ucapan kamu, biar bagaimanapun dia mamamu!" Pak Arya meninggikan suaranya.

"Jangan pernah sebut wanita ini sebagai mama Alex!" ucap Alex dengan nada yang tak kalah tinggi dari ayahnya.

David hanya bisa menyaksikan keributan keluarga tersebut tanpa bisa berbuat apa-apa, justru dia malah merasa canggung berada diantara mereka.

"Kamu tahu Lex, kamu anak papa satu-satunya dan juga cucu kakek satu-satunya, kami sangat berharap sama kamu, baiklah kalau kamu tidak mau, papa tidak memaksa, tapi setidaknya lihatlah dulu photo gadis itu, siapa tahu kamu setuju setelah melihatnya," lanjut pak Arya sambil meletakkan sebuah photo di atas meja.

"Tidak perlu!"

Alex yang merasa sudah tidak ada yg perlu dibicarakan lagi pun mengajak David pergi.

"Aku udah selesai makan, ayo David kita cabut!" ajak Alex sambil berdiri.

" Baik Bos," jawab David.

Namun, sebelum meninggalkan meja makan, Alex sempat sekilas melihat photo gadis itu dan dia langsung mengenali gadis yang ada di photo tersebut.

" Baiklah, aku setuju menikah dengannya," ucap Alex tiba-tiba sambil memegang photo tersebut.

Sontak saja membuat yang berada di sana kaget dengan jawaban Alex yang berubah begitu cepat. Pak Arya tentu saja sangat senang mendengarnya, namun tidak demikian dengan Rania, ia langsung menunjukkan raut muka kecewa, tapi Alex tidak peduli dengan itu. Kemudian ia mengajak David pergi.

"Alex pamit dulu Pa, ayo Dav!" ajak Alex.

"Saya permisi dulu Tuan Besar," pamit David kepada pak Arya.

"Apa kamu tidak menginap disini malam ini Lex?" tanya Pak Arya.

"TIDAK!" Jawab Alex sambil melirik Rania dengan wajah tidak suka.

Alex pergi meninggalkan rumah mewah itu dengan membawa photo gadis yang dijodohkan dengannya.

 

🌼 🌼 🌼

 

Di dalam kamar, Rania menghampiri suaminya yang tengah duduk bersandar di ranjang.

"Mas, apakah kamu yakin akan menjodohkan Alex dengan gadis itu?" tanya Rania.

"Tentu saja aku yakin sayang, emang kenapa?" jawab Pak Arya sambil membenarkan posisi duduknya.

"Tapi Mas, keluarganya tidak sepada dengan keluarga kita, orang tuanya hanya pegawai negeri biasa, dia tidak pantas buat Alex."

"Sayang, sejak kapan keluarga kita mempermasalahkan perbedaan status sosial, aku tidak pernah mempermasalahkan hal itu, seperti aku dulu yang tidak mempermasalahkan status sosial kamu ketika aku menikahimu, lagian aku kenal betul gadis itu, dia sangat baik dan cerdas, sangat cocok dengan Alex, terlebih lagi ini merupakan wasiat dari almarhum ayah, aku tidak bisa mengingkarinya," jelas Pak Arya.

Rania hanya diam dengan raut muka sangat kecewa.

POV RANIA

Sial, kenapa Alex mau dijodohkan dengan gadis miskin itu, dia sama sekali tidak pantas untuk Alex. Hanya aku yang pantas untuknya. Kalau saja dulu kamu jujur siapa kamu sebenarnya, aku tidak akan pernah meninggalkan kamu dan memilih laki-laki tua ini Alex. Aku menyesal Lex, aku tidak rela kalau kamu bersama wanita lain. Tapi, aku tidak bisa berbuat apa-apa, karena Alex kini sudah membenciku, kalau aku menentang perjodohan ini dan Mas Arya tahu semuanya, maka aku bisa kehilangan semuanya. Aku tidak mau kehilangan semua kemewahan ini, aku tidak mau hidup susah.

ilustrasi visual RANIA KARENINA

🌼🌼🌼

Di apartemen mewahnya, Alex nampak seolah-olah ia sedang membaca buku padahal sebenarnya ia memandangi photo gadis yang dijodohkan dengannya yang diletakkan di atas bukunya tersebut.

Kemudian Alex mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo ini siapa, kenapa malam-malam begini telepon?" ucap Anes diseberang telepon dengan suara malas. Pasalnya, ia sudah tidur namun tidurnya terganggu dengan getaran ponsel yang berada di atas nakas disamping tempat tidurnya.

"Ini saya, apa kamu tidak menyimpan nomorku?" jawab Alex kesal.

Anes langsung melihat layar ponselnya dan tampak nama orang yang meneleponnya PRIMUS (pria muka songong).

"Oh, iya Pak ada apa malam-malam telepon?" tanya Anes sambil menguap.

"Tidak ada, cuma memastikan besok kamu jangan telat datang kekantor!"

"Tut!" (suara panggilan di matikan).

"Emang dasar kampret! malam-malam begini telepon cuma mau bilang kayak gitu? Oh sungguh ajaib Presdir satu ini, ganggu orang tidur aja!" gerutu Anes, bagaimana tidak pasalnya jam di ponsel Anes menunjukkan pukul 02.05 wib.

Anes meletakkan kembali ponselnya dan melanjutkan mimpi indahnya.

" Sial! kenapa aku malah jadi telepon Anes malam-malam begini, apa yang dipikirkan gadis itu nanti, ah tau ah." Alex melemparkan ponselnya ke atas ranjang dan dia merebahkan diri di samping ponselnya dan terlelap.

🌼 🌼 🌼

Pagi harinya, Anes dan kedua orang tuanya sarapan seperti biasa.

"Sayang, ada yang ingin mama sama papa bicarakan sama kamu," ucap Bu Ratna.

"Bicara apa Ma, kayaknya serius amat, Anes jadi penasaran," jawab Anes.

"Pa, ayo Papa saja yang bicara," pinta Bu Ratna pada suaminya.

" Emm, begini sayang, ini menyangkut soal wasiat dari Almarhum kakek kamu." Pak Arya mulai membuka suara.

" Iya kenapa Pa, emang wasiat apa sih?" tanya Anes penasaran.

" Almarhum kakek kamu, memiliki sebuah janji dengan Almarhum sahabatnya, yaitu menjodohkan kamu sama cucu dari Almarhum sahabat kakek kamu itu," ucap pak Hari.

"Ohhh..." jawab Anes belum sepenuhnya mencerna omongan ayahnya.

"Uhuk.. Uhuk.. Apa pa??" Anes mulai menyadari maksud dari omongan ayahnya.

"Minum dulu sayang," Bu Ratna menyodorkan minum untuk putrinya yang tersedak karena syok dengan ucapan ayahnya.

"Dengarkan papa Nak, dulu sebenarnya yang akan di jodohkan papa sama anaknya Almarhum sahabat kakek kamu, kalau kami berbeda gender, tapi kenyataannya kami sama-sama laki-laki jadi mereka sepakat untuk menjodohkan cucu mereka kalau cucu mereka laki-laki dan perempuan, berhubung kamu cucu satu-satunya kakek kamu, maka kamu yang akan dijodohkan dengan laki-laki itu, kamu tahu kan Nak, kakek kamu sangat menyayangi kamu, pasti Beliau ingin yang terbaik buat kamu sayang, tapi semua kembali kepada kamu sendiri, kalau kamu menolak perjodohan ini papa tidak bisa berbuat apa-apa, papa tidak ingin kamu terpaksa karena ini menyangkut masa depan kamu sayang," ucap Pak Hari panjang lebar.

" Bagaimana dengan Mama, apa Mama setuju aku menikah dengan laki-laki itu?" Anes meminta pendapat mamanya.

" Sebenarnya mama setuju sayang, mama percaya dengan pilihan kakekmu, dan menurut mama, dia laki-laki yang baik, tapi mama juga tidak memaksa kamu sayang," jawab Bu Ratna.

Anes menarik nafas dalam-dalam.

" Mmmm baiklah aku setuju, kalau menurut kalian ini yang terbaik buat Anes," jawab anes mantap.

" Kamu serius Nak?"

" Iya Ma, Pa, Anes percaya sama pilihan kakek, Anes juga sangat menyayangi kakek. Lagian langsung menikah lebih baik dari pada pacaran lama-lama tapi akhirnya nggak jodoh," jawab Anes.

Anes memang sangat dekat dengan Almarhum kakeknya. Sewaktu kakeknya meninggal, ia adalah orang yang sangat terpukul atas kepergian kakeknya tersebut.

Dan tiba-tiba, bayangan Alex sekilas melintas dipikirkan Anes.

"*Ah apaan sih malah mikirin bos songong itu sih, ingat Nes, kamu sudah punya jodoh*," gumam Anes dalam hati.

"Baiklah kalau begitu, papa akan mengatur waktu pertemuan kedua keluarga kita, karena semalam laki-laki itu juga sudah setuju menikah dengan kamu," ucap Pak Hari semangat.

"Ya udah Pa, Ma, Anes berangkat kerja dulu," pamit Anes sambil menyalami dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya bergantian.

Outfit Anes ke kantor hari ini☝️

💠SELAMAT MEMBACA, JANGAN LUPA LIKE KOMEN N VOTENYA TERIMA KASIH 🙏💠

Terpopuler

Comments

Sintia Dewi

Sintia Dewi

lahh gk tau malu lu gila aja sih..lu udh bekas bapaknya msih punya nyali ngarepin anaknya bakalan mau balik lg sm lu.. GILA ya

2024-04-17

0

susi 2020

susi 2020

🥰🥰

2023-10-01

0

susi 2020

susi 2020

☺️☺️😘

2023-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 Pengumuman
66 chapter 65
67 chapter 66
68 chapter 67
69 chapter 68
70 chapter 69
71 chapter 70
72 chapter 71
73 chapter 72
74 chapter 73
75 chapter 74
76 chapter 75
77 chapter 76
78 chapter 77
79 chapter 78
80 chapter 79
81 chapter 80
82 chapter 81
83 Chapter 82
84 chapter 83
85 chapter 84
86 chapter 85
87 chapter 86
88 chapter 87
89 chapter 88
90 chapter 89
91 chapter 90
92 chapter 91
93 chapter 92
94 chapter 93
95 Selamat hari raya idul Fitri 1441H
96 chapter 94
97 chapter 95
98 chapter 96
99 chapter 97
100 chapter 98
101 chapter 99
102 chapter 100
103 chapter 101
104 chapter 102
105 chapter 103
106 chapter 104
107 chapter 105
108 chapter 106
109 chapter 107
110 chapter 108
111 chapter 109
112 chapter 110
113 chapter 111
114 chapter 112
115 chapter 113
116 chapter 114
117 chapter 115
118 chapter 116
119 chapter 117
120 chapter 118
121 chapter 119
122 chapter 120
123 chapter 121
124 chapter 122
125 chapter 123
126 chapter 124
127 chapter 125
128 chapter 126
129 chapter 127
130 chapter 128
131 chapter 129
132 chapter 130
133 chapter 131
134 chapter 132
135 chapter 133
136 chapter 134
137 chapter 135
138 chapter 136
139 chapter 137
140 chapter 138
141 chapter 139
142 chapter 140
143 chapter 141
144 chapter 142
145 chapter 143
146 chapter 144
147 chapter 145
148 chapter 146
149 chapter 147
150 chapter 148
151 chapter 149
152 chapter 150
153 chapter 151
154 chapter 152
155 chapter 153
156 chapter 154
157 chapter 155
158 chapter 156
159 Pengumuman
160 chapter 157
161 chapter 158
162 chapter 159
163 chapter 160
164 chapter 161
165 chapter 162
166 chapter 163
167 chapter 164
168 chapter 165
169 chapter 166
170 chapter 167
171 chapter 168
172 chapter 169
173 chapter 170
174 chapter 171
175 chapter 172
176 chapter 173
177 chapter 174
178 chapter 175
179 chapter 176
180 chapter 177
181 chapter 178
182 chapter 179
183 chapter 180
184 chapter 181
185 chapter 182
186 chapter 183
187 chapter 184
188 chapter 185
189 chapter 186
190 chapter 187
191 chapter 188
192 chapter 189
193 chapter 190
194 chapter 191
195 chapter 192
196 chapter 193
197 chapter 194
198 chapter 195
199 chapter 196
200 chapter 197
201 chapter 198
202 chapter 199
203 chapter 200
204 chapter 201
205 chapter 202
206 chapter 203
207 chapter 204
208 chapter 205
209 chapter 206
210 chapter 207
211 chapter 208
212 chapter 209
213 chapter 210
214 chapter 211
215 Chapter 212
216 Chapter 213
217 Chapter 214
218 Chapter 215
219 Chapter 216
220 Chapter 217
221 Chapter 218
222 Chapter 219
223 Chapter 220
224 Chapter 221
225 Chapter 222
226 Chapter 223
227 Chapter 224
228 Chapter 225
229 Chapter 226
230 Chapter 227
231 Chapter 228
232 Chapter 229
233 Chapter 230
234 Chapter 231
235 Chapter 232
236 Chapter 233
237 Chapter 234 (End)
238 Terima kasih
239 Pengumuman
240 Extra part 1
241 Extra part 2
242 Extra part 3
243 Pengumuman
244 Novel baru rilis
245 Novel baru
246 Novel Rega dan Gisel.
247 Sebatas Ibu Pengganti
248 One night mistake with calon ipar
249 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 249 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
Pengumuman
66
chapter 65
67
chapter 66
68
chapter 67
69
chapter 68
70
chapter 69
71
chapter 70
72
chapter 71
73
chapter 72
74
chapter 73
75
chapter 74
76
chapter 75
77
chapter 76
78
chapter 77
79
chapter 78
80
chapter 79
81
chapter 80
82
chapter 81
83
Chapter 82
84
chapter 83
85
chapter 84
86
chapter 85
87
chapter 86
88
chapter 87
89
chapter 88
90
chapter 89
91
chapter 90
92
chapter 91
93
chapter 92
94
chapter 93
95
Selamat hari raya idul Fitri 1441H
96
chapter 94
97
chapter 95
98
chapter 96
99
chapter 97
100
chapter 98
101
chapter 99
102
chapter 100
103
chapter 101
104
chapter 102
105
chapter 103
106
chapter 104
107
chapter 105
108
chapter 106
109
chapter 107
110
chapter 108
111
chapter 109
112
chapter 110
113
chapter 111
114
chapter 112
115
chapter 113
116
chapter 114
117
chapter 115
118
chapter 116
119
chapter 117
120
chapter 118
121
chapter 119
122
chapter 120
123
chapter 121
124
chapter 122
125
chapter 123
126
chapter 124
127
chapter 125
128
chapter 126
129
chapter 127
130
chapter 128
131
chapter 129
132
chapter 130
133
chapter 131
134
chapter 132
135
chapter 133
136
chapter 134
137
chapter 135
138
chapter 136
139
chapter 137
140
chapter 138
141
chapter 139
142
chapter 140
143
chapter 141
144
chapter 142
145
chapter 143
146
chapter 144
147
chapter 145
148
chapter 146
149
chapter 147
150
chapter 148
151
chapter 149
152
chapter 150
153
chapter 151
154
chapter 152
155
chapter 153
156
chapter 154
157
chapter 155
158
chapter 156
159
Pengumuman
160
chapter 157
161
chapter 158
162
chapter 159
163
chapter 160
164
chapter 161
165
chapter 162
166
chapter 163
167
chapter 164
168
chapter 165
169
chapter 166
170
chapter 167
171
chapter 168
172
chapter 169
173
chapter 170
174
chapter 171
175
chapter 172
176
chapter 173
177
chapter 174
178
chapter 175
179
chapter 176
180
chapter 177
181
chapter 178
182
chapter 179
183
chapter 180
184
chapter 181
185
chapter 182
186
chapter 183
187
chapter 184
188
chapter 185
189
chapter 186
190
chapter 187
191
chapter 188
192
chapter 189
193
chapter 190
194
chapter 191
195
chapter 192
196
chapter 193
197
chapter 194
198
chapter 195
199
chapter 196
200
chapter 197
201
chapter 198
202
chapter 199
203
chapter 200
204
chapter 201
205
chapter 202
206
chapter 203
207
chapter 204
208
chapter 205
209
chapter 206
210
chapter 207
211
chapter 208
212
chapter 209
213
chapter 210
214
chapter 211
215
Chapter 212
216
Chapter 213
217
Chapter 214
218
Chapter 215
219
Chapter 216
220
Chapter 217
221
Chapter 218
222
Chapter 219
223
Chapter 220
224
Chapter 221
225
Chapter 222
226
Chapter 223
227
Chapter 224
228
Chapter 225
229
Chapter 226
230
Chapter 227
231
Chapter 228
232
Chapter 229
233
Chapter 230
234
Chapter 231
235
Chapter 232
236
Chapter 233
237
Chapter 234 (End)
238
Terima kasih
239
Pengumuman
240
Extra part 1
241
Extra part 2
242
Extra part 3
243
Pengumuman
244
Novel baru rilis
245
Novel baru
246
Novel Rega dan Gisel.
247
Sebatas Ibu Pengganti
248
One night mistake with calon ipar
249
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!