Ikatan Pernikahan
Pada umumnya pernikahan adalah sebuah ikatan yang sakral bagi wanita dan pria. Di mana pernikahan tersebut menempatkan sepasang insan yang saling mencintai satu sama lain, tinggal di satu atap dan sehidup semati apa pun yang terjadi.
Namun, beda halnya dengan pernikahan yang di lakukan Sian Queensha saat ini. Dia menikah karena di paksa oleh ibunya Vivian Queensha. Karena mengingat Vivian adalah ibu satu-satunya yang dia miliki Sian menuruti permintaan ibunya untuk menikah dengan pria dari anak sahabat ibunya itu.
Setelah menikah Sian tidak pernah melihat Suaminya karena Statusnya sebagai Dokter spesialis bedah di rumah sakit ternama saat usianya menginjak 26 tahun. Begitu juga dengan Suaminya yang bernama Bara Hardynata.
Bara sendiri adalah seorang pengusaha kaya raya berusia 30 tahun yang banyak memiliki rahasia yang tersembunyi tentang dirinya. Kesibukan membuat Bara tidak memiliki waktu untuk menikmati kehidupan pernikahannya dengan Sian. Bara dan Sian bertemu pada saat pernikahan mereka berlangsung dan setelah itu mereka sibuk masing-masing dengan pekerjaan mereka. Mereka berdua pun tidak bisa mengingat wajah satu sama lain setelah menikah selama satu bulan lamanya.
Saat ini Bara tengah berada di negara lain karena bisnisnya. Sedangkan Sian sendiri tidak pernah pulang ke rumah karena selalu berada di rumah sakit. Sebagai dokter spesialis bedah Sian selalu bertempur di meja operasi menyelamatkan banyak nyawa orang dengan kedua tangannya.
Setelah Sian selesai melakukan operasi dia langsung membuka seragam operasinya dan membersihkan dirinya setelah itu dia pergi tidur di kamar tidur yang di sediakan oleh rumah sakit khusus dokter wanita.
Saat Sian mencoba untuk memejamkan matanya tiba-tiba ponselnya berdering. Sian melihat pada layar ponselnya di sana tertera jika ibunya yang menghubunginya.
Pasti mau marah-marah lagi nih, abaikan saja yang penting tidur dulu dan setelah itu baru pikirkan cara untuk menenangkan mama.
Sian meletakan ponselnya sembarangan di atas tempat tidurnya dan kemudian dia memejamkan matanya untuk tidur.
Baru beberapa menit Sian menutup matanya Vivian kembali menghubungi Sian berulang kali. Karena merasa terganggu Sian memutuskan untuk mengangkat telepon dari ibunya itu.
"Halo,"
"Sian! kenapa lama banget angkat telepon mama sih!"
"Ma jangan teriak, telingaku sakit dengar suara mama."
"Siapa suruh lama banget angkat telepon dari mama!"
Sian menghelakan nafas lelah karena mendengar Vivian terus memarahinya.
"Ya udah maaf ma,"
"Kamu ada di mana sekarang?"
"Di rumah sakit ma, baru selesai operasi memangnya kenapa?"
"Kamu ngak pulang lagi ya ke rumah?"
"Ngak ma, memangnya ada apa?" Sian terlihat lelah dan mengantuk sekali.
"Tadi siang Suamimu Baru pulang dan sekarang dia ada di rumah kalian."
"Oh...terus?" Suara Sian yang lelah terdengar mengesalkan bagi ibunya Vivian.
"Nih anak lama-lama bikin mama naik darah ya. Bisa-bisanya dia bertanya seperti itu!" kesal Vivian.
"Lah terus aku harus jawab apa ma?"
"Kamu ngak usah pikirkan harus jawab apa, mending kamu pulang sekarang suamimu Bara sudah lama menunggu kamu di rumah kalian sana. " Terdengar suara Vivian yang kehilangan kendali.
"Besok ya ma aku pulangnya, aku sudah sangat lelah sekali dan mau tidur sekarang Bye ma."
Sian langsung menutup teleponnya begitu saja tanpa memperdulikan omongan ibunya Vivian. Merasa sangat mengantuk sekali Sian mengaktifkan mode hening di ponselnya supaya dia tidak mendengarkan jika ibunya Vivian meneleponnya lagi.
Setalah Sian tertidur layar ponselnya menyalah ada pesan dari Bara suaminya.
Bara :
Apakah kau sudah pulang ke rumah? aku hanya ingin bilang jika saat ini aku sudah berada di luar dan jika kau berada di rumah jangan menungguku karena aku tidak pulang malam ini, besok aku akan kembali.
Sian yang sudah terlelap tidak mengetahui pesan tersebut dan sampai besok paginya pun Sian tidak melihat pesan tersebut karena saat terbangun Sian langsung sibuk di ruangan operasi yang berlangsung selama 7 jam. Setelah selesai pun Sian kembali mengoperasi pasien lain di ruangan operasi yang berbeda.
Karena memiliki kepintaran di atas rata-rata dan keahliannya dalam operasi Sian sudah menjadi salah satu dokter yang terpercaya dan di setiap operasi yang dia lakukan selalu berhasil sehingga dia menyandang sebagai dokter termuda yang bersaing dengan dokter-dokter tua yang sudah berpengalaman. Saat ini pun Sian sudah menyandang gelar profesor di usianya yang menginjak 26 tahun.
Setelah operasi selesai Sian pergi ke ruang ganti untuk bersiap-siap pulang ke rumahnya. Sebelum itu Sian menyempatkan dirinya untuk memeriksa ponselnya. Saat menyalakan layar ponselnya Sian melihat pesan dari Suaminya Bara.
Untung saja aku tidak mendengarkan mama tadi malam, jika saja aku pulang seperti perkataan mama mungkin aku sudah terbakar amarah karena dia tidak pulang, aku sangat beruntung sekali.
Setelah selesai membaca pesan dari Bara kemudian Sian membalas pesan tersebut.
Sian:
kau tidak perlu khawatir semalam aku juga tidak pulang ke rumah. mungkin aku juga sama sepertimu akan pulang ke rumah hari ini, tapi sedikit malam.
Lalu Sian mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku celananya. Kemudian Sian mengemasi barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tasnya setelah itu dia pergi ke parkiran untuk mengambil mobilnya dan menyetir untuk kembali ke rumah walaupun sudah jam 7 malam.
Saat sampai di rumah Sian langsung masuk ke dalam kamarnya yang terpisah dari kamar suaminya Bara. Saat masuk ke rumah pun Sian tidak memperhatikan Bara yang sedang duduk di sofa dengan memangku leptopnya. di sana Bara menyadari kedatangan Sian dan dia hanya memperhatikan istrinya itu tanpa menyapanya.
Bara sengaja tidak menyapa Sian saat melewatinya begitu saja dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Bara menyadari jika istrinya Sian sangat kelelahan, saat melihat Sian membuka pintu Bara memperhatikan penampilan istrinya yang masih memakai seragam biru yang sering Sian pakai saat berada di rumah sakit. Dengan melihatnya saja Bara tahu jika Sian tidak terlalu memperhatikan yang ada di sekitarnya sampai-sampai tidak melihatnya yang duduk di sofa, oleh karena itu Bara hanya memperhatikan istrinya itu tanpa bersuara.
Sebaliknya Sian langsung merebahkan tubuhnya saat sudah berada di dalam kamarnya. Tanpa membersihkan dirinya Sian langsung tertidur lelap dan berada di alam bawah sadarnya.
Sementara itu Bara menutup leptopnya dan berhenti bekerja. Dia berencana untuk masuk ke kamarnya yang berada tepat di samping kamar Sian. Saat Bara berjalan menuju kamarnya Bara harus melewati kamar Sian terlebih dahulu yang mana pintu kamar Sian yang tidak tertutup rapat.
Sekilas Bara memasukkan kepalanya melihat Sian yang tertidur dengan posisi tengkurap di atas tempat tidurnya. Sekilas bara tersenyum tipis karena melihat posisi tidur Sian dan setelah itu Bara menutup pintu kamar Sian dengan sangat pelan dan kemudian dia masuk ke dalam kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🤣
2024-08-07
0
Mamik Haryitnowati
thor, di Bara itu kapten kopasus apa pengusaha...????
2023-07-22
0
Qaisaa Nazarudin
Astaga sampa segitunya,gak ingat atau kenal wajah pasangan masing2 🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2023-04-01
0