Ikatan Pernikahan 14

Setelah menyelesaikan urusan di rumah sakit, Bara dan Sian memutuskan untuk pulang ke rumah. Saat mereka ingin keluar dari rumah sakit Bara baru menyadari jika istrinya Sian berjalan sedikit pincang.

“Kenapa dengan kaki mu? Apakah kamu terluka?” tanya Bara Khawatir.

“Aku tidak apa-apa, hanya saja kakiku keram karena terlalu lama berada di ruang operasi.”

Sian tersenyum menatap Bara. Dia menujukan senyuman itu untuk memberitahukan jika dia baik-baik saja saat ini.

Namun, ekspresi Bara terlihat tidak senang atau lebih tepatnya dia tidak mempercayai perkataan Sian tersebut. Dia yakin jika saat ini Sian menahan sakit dan tidak ingin merepotkan dirinya.

Bara menghembuskan nafas lelahnya melihat keadaan Sian saat ini. Tanpa berbicara Bara langsung mengangkat tubuh Sian dalam gendongannya. Sian pun sangat terkejut dengan sikap spontan Bara saat ini.

“Bara turunkan aku sekarang, aku bisa berjalan sendiri.” Ucap Sian dengan melihat di sekitarnya.

“Tidak, aku akan mengendongmu sampai ke mobil.” Tolak Bara.

“Bara turunkan aku sekarang juga! Apakah kau tidak malu di lihat oleh banyak orang?”

“Biarkan saja orang melihat kita, yang penting kamu tidak perlu menahan sakit saat berjalan.”

Sian berusaha untuk membuat Bara menurunkannya, tetapi malah di tolak oleh Bara begitu saja. Orang-orang pun mulai menatap ke arah mereka dan mulai bergosip di belakang.

“Astaga! Bara kamu membuatku sangat malu di tempat kerjaku.” Ucap Sian pelan dan langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang Bara.

Bara tersenyum melihat Sian malu dengan menyembunyikan wajah di dadanya. Bara pun terus melangkah.

“Apakah tidak ada orang lagi yang melihat kita?”

Sian terus menyembunyikan wajahnya di dada Bara.

“Masih ada banyak orang, tetaplah seperti itu.” Bara berbohong, padahal tidak ada orang yang melihat mereka saat ini.

“Baiklah, beritahu aku jika kita sudah sampai di mobil.”

Bara tersenyum geli karena telah membohongi Sian. Dia pun masih tidak percaya jika istrinya ini mudah sekali di tipu. Semakin Sian tertipu semakin pula Bara ingin terus menggodanya.

“Apa kita sudah sampai?” kepala Sian bergerak ingin melihat keluar dari dada Bara. Namun, pria ini kembali menipunya.

“Sian sembunyikan wajah mu, ada banyak dokter di sini.” Ucap Bara berbohong, padahal tidak ada seorang dokter pun di sana.

Sian pun tertipu dengan ucapan Bara tersebut. Padahal posisi mereka sudah ada di parkiran. Selama mengendong Sian menuju parkiran Bara selalu tersenyum dan menaruh dagunya di atas kepala istrinya itu. Saking menikmati momen tersebut Bara hanyut dalam dunia khayalnya.

“Tuan, apakah Nyonya baik-baik saja?” tanya sopir yang sudah dari tadi menunggu mereka.

Mendengar suara sopir Sian langsung melihat ke arah suara tersebut dan langsung melompat dari gendongan Bara. Dengan cepat Sian melangkah masuk ke dalam mobil untuk bersembunyi.

Dia imut sekali. Aku tidak pernah bosan melihatnya seperti itu.

Bara terpana menatap Sian yang sudah berada di dalam mobil.

“Bara apa yang kamu lakukan di sana? Ayo cepat masuk.”

Sian menyadarkan Bara dari lamunannya. Kemudian Bara menyusul Sian yang berada di dalam mobil. Lalu mereka pergi meninggalkan rumah sakit.

Sesampai di rumah, Bara kembali mengendong Sian sampai ke kamarnya.

“Terima kasih Bara sudah mengendongku sampai ke kamar, kamu boleh pergi sekarang.”

Secara tidak langsung Sian mengusir Bara dari kamarnya.

Entah kenapa kedua kaki Bara saat ini tidak ingin melangkah keluar dari kamar Sian. Kedua kakinya terasa sangat berat sekali untuk pergi.

“Sian malam ini aku tidur di kamar mu saja ya.”

Astaga apa yang dia pikirkan? Tidur di kamarku. Tidak tidak tidak, aku belum siap untuk itu.

“Kamu tidak boleh tidur di sini, lebih baik kamu tidur di kamar mu saja. Ayo cepat keluar sekarang dari sini.”

Sian mendorong Bara keluar dari kamarnya. Setelah itu dia menutup pintu kamarnya rapat-rapat.

“Sian aku mohon, biarkan aku tidur bersama mu malam ini.” Ucap Bara di depan pintu kamar Sian.

“Tidak, malam ini aku sangat lelah sekali, jadi aku ingin tidur sendirian tanpa ada gangguan apa pun termasuk dirimu.”

Sian masih tetap pada pendiriannya. Sejujurnya Sian masih belum siap untuk satu ranjang dengan suaminya itu.

“Sian aku mohon padamu, izinkan aku tidur denganmu. Please....” mohon Bara.

Kenapa sih dia tidak menyerah juga. Dan kenapa juga sikapnya itu berubah 360 derajat dari sikap aslinya.

Dia seperti bayi bertubuh besar saja. Masa bodoh, mending aku mandi saja sekarang. Dia pasti akan menyerah juga pada akhirnya.

Sian tidak peduli pada Bara, dan dia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah 15 menit berada di kamar mandi, akhirnya Sian keluar dari sana dengan menggunakan Bathrobe. Sebelum tidur Sian pergi keluar dari kamarnya untuk mengambil segelas air minum di dapur.

Setelah segelas air pun sudah di tangan Sian saat ini, kemudian dia berjalan untuk kembali ke kamarnya. Namun, saat menuju kamarnya Sian mendengar suara Bara di perpustakaan mini. Ternyata Bara sedang berbicara di telepon.

Karena penasaran, Sian pun menghentikan langkah kakinya untuk mendengarkan percakapan Bara di telepon tersebut.

“Ma, Bara sudah melakukan semua yang mama suruh. Aku bahkan menurunkan harga diriku sebagai seorang pria.” Sejenak Bara menghentikan ucapannya dan kemudian dia melanjutkannya.

“Ma, Bara pun sudah menjadi sosok suami yang perhatian dan bahkan Bara juga menjadi sosok yang sangat romantis seperti mama bilang, tetapi tetap saja Sian tidak menerimaku dengan begitu mudah.” Terdiam sejenak. Kemudian Bara melanjutkan kata-katanya.

“Kira-kira mama ada cara lain yang bisa membuat Sian mau satu kamar denganku?” tanya Bara di dalam telepon.

Owh ternyata ini alasan kenapa sikap Bara berubah 360 derajat. Ternyata semuanya adalah rencana mama dan Bara untuk menipuku supaya mau satu kamar dengan Bara. Pantas saja dia sedikit perhatian padaku, pakai acara gendong aku segala. Oke baiklah, kita lihat sekeras apa kamu berusaha untuk mengambil perhatianku Bara.

Tanpa mendengarkan lebih jauh lagi pembicaraan Bara dan mamanya di dalam telepon, Sian memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Sesampai di kamar Sian meletakan gelasnya dan mengganti Bathrobe yang dia pakai dengan baju kaos putih Big size berpadu dengan celana pendek sepaha. Setelah itu Sian melompat ke atas kasurnya kemudian menutup matanya.

Lima menit Sian menutup matanya, tiba-tiba dia mengingat jika pintu kamarnya belum dia kunci. Dengan cepat Sian turun dari ranjangnya dan berlari ke arah pintu untuk mengunci pintu tersebut.

“Hampir saja, aku lupa menguncinya.” Sian menghembuskan nafas leganya setelah mengunci pintu kamarnya.

Dengan tersenyum lega Sian kembali naik ke atas tempat tidurnya. Kali ini Sian bisa tertidur dengan pulas dan bermimpi indah tanpa ada gangguan apa pun lagi setelah mengunci pintu kamarnya.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Mama amiinn Asis

Mama amiinn Asis

pake cara mu sendiri bara untuk melulukan hati sein

2021-09-28

0

Sakina Nawa

Sakina Nawa

lanjut

2021-03-12

0

ajengmustikaaa_

ajengmustikaaa_

semangat terus thor dalam bekarya 💪jangan lupa mampir di karya aku ya

"sungguh aku mencintainya ! "

mari kita saling mendukung ya 😇🤗

2021-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 Ikatan Pernikahan 1
2 Ikatan Pernikahan 2
3 Ikatan Pernikahan 3
4 Ikatan Pernikahan 4
5 Ikatan Pernikahan 5
6 Ikatan Pernikahan 6
7 Ikatan Pernikahan 7
8 Ikatan Pernikahan 8
9 Ikatan Pernikahan 9
10 Ikatan Pernikahan 10
11 Ikatan Pernikahan 11
12 Ikatan Pernikahan 12
13 Ikatan Pernikahan 13
14 Ikatan Pernikahan 14
15 Ikatan Pernikahan 15
16 Ikatan Pernikahan 16
17 Ikatan Pernikahan 17
18 Ikatan Pernikahan 18
19 Ikatan Pernikahan 19
20 Ikatan Pernikahan 20
21 Ikatan Pernikahan 21
22 Ikatan Pernikahan 22
23 Ikatan Pernikahan 23
24 Ikatan Pernikahan 24
25 Ikatan Pernikahan 25
26 Ikatan Pernikahan 26
27 Ikatan Pernikahan 27
28 Ikatan Pernikahan 28
29 Ikatan Pernikahan 29
30 Ikatan Pernikahan 30
31 Ikatan Pernikahan 31
32 Ikatan Pernikahan 32
33 Ikatan Pernikahan 33
34 Ikatan Pernikahan 34
35 Ikatan Pernikahan 35
36 Ikatan Pernikahan 36
37 Ikatan Pernikahan 37
38 Ikatan Pernikahan 38
39 Ikatan Pernikahan 39
40 Ikatan Pernikahan 40
41 Ikatan Pernikahan 41
42 Ikatan Pernikahan 42
43 Ikatan Pernikahan 43
44 Ikatan Pernikahan 44
45 Ikatan Pernikahan 45
46 Ikatan Pernikahan 46
47 Ikatan Pernikahan 47
48 Ikatan Pernikahan 48
49 Ikatan Pernikahan 49
50 Ikatan Pernikahan 50
51 Ikatan Pernikahan 51
52 Ikatan Pernikahan 52
53 Ikatan Pernikahan 53
54 Ikatan Pernikahan 54
55 Ikatan Pernikahan 55
56 Ikatan Pernikahan 56
57 Ikatan Pernikahan 57
58 Ikatan Pernikahan 58
59 Ikatan Pernikahan 59
60 Ikatan Pernikahan 60
61 Ikatan Pernikahan 61
62 Ikatan Pernikahan 62
63 Ikatan Pernikahan 63
64 Ikatan Pernikahan 64
65 Ikatan Pernikahan 65
66 Ikatan Pernikahan 66
67 Ikatan Pernikahan 67
68 Ikatan Pernikahan 68
69 Ikatan Pernikahan 69
70 Ikatan Perbikahan 70
71 Ikatan Pernikahan 71
72 Ikatan Pernikahan 72
73 Ikatan Pernikahan 73
74 Ikatan Pernikahan 74
75 Ikatan Pernikahan 75
76 Ikatan Pernikahan 76
77 Ikatan Pernikahan 77
78 Ikatan Pernikahan 78
79 Ikatan Pernikahan 79
80 Ikatan Pernikahan 80
81 Ikatan Pernikahan 81
82 Ikatan Pernikahan 82
83 Ikatan Pernikahan 83
84 Ikatan Pernikahan 84
85 Ikatan Pernikahan 85
86 Ikatan Pernikahan 86
87 Ikatan Pernikahan 87
88 Ikatan Pernikahan 88
89 Ikatan Pernikahan 89
90 Ikatan Pernikahan 90
91 Ikatan Pernikahan 91
92 Ikatan Pernikahan 92
93 Ikatan Pernikahan 93 (Epilog)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Ikatan Pernikahan 1
2
Ikatan Pernikahan 2
3
Ikatan Pernikahan 3
4
Ikatan Pernikahan 4
5
Ikatan Pernikahan 5
6
Ikatan Pernikahan 6
7
Ikatan Pernikahan 7
8
Ikatan Pernikahan 8
9
Ikatan Pernikahan 9
10
Ikatan Pernikahan 10
11
Ikatan Pernikahan 11
12
Ikatan Pernikahan 12
13
Ikatan Pernikahan 13
14
Ikatan Pernikahan 14
15
Ikatan Pernikahan 15
16
Ikatan Pernikahan 16
17
Ikatan Pernikahan 17
18
Ikatan Pernikahan 18
19
Ikatan Pernikahan 19
20
Ikatan Pernikahan 20
21
Ikatan Pernikahan 21
22
Ikatan Pernikahan 22
23
Ikatan Pernikahan 23
24
Ikatan Pernikahan 24
25
Ikatan Pernikahan 25
26
Ikatan Pernikahan 26
27
Ikatan Pernikahan 27
28
Ikatan Pernikahan 28
29
Ikatan Pernikahan 29
30
Ikatan Pernikahan 30
31
Ikatan Pernikahan 31
32
Ikatan Pernikahan 32
33
Ikatan Pernikahan 33
34
Ikatan Pernikahan 34
35
Ikatan Pernikahan 35
36
Ikatan Pernikahan 36
37
Ikatan Pernikahan 37
38
Ikatan Pernikahan 38
39
Ikatan Pernikahan 39
40
Ikatan Pernikahan 40
41
Ikatan Pernikahan 41
42
Ikatan Pernikahan 42
43
Ikatan Pernikahan 43
44
Ikatan Pernikahan 44
45
Ikatan Pernikahan 45
46
Ikatan Pernikahan 46
47
Ikatan Pernikahan 47
48
Ikatan Pernikahan 48
49
Ikatan Pernikahan 49
50
Ikatan Pernikahan 50
51
Ikatan Pernikahan 51
52
Ikatan Pernikahan 52
53
Ikatan Pernikahan 53
54
Ikatan Pernikahan 54
55
Ikatan Pernikahan 55
56
Ikatan Pernikahan 56
57
Ikatan Pernikahan 57
58
Ikatan Pernikahan 58
59
Ikatan Pernikahan 59
60
Ikatan Pernikahan 60
61
Ikatan Pernikahan 61
62
Ikatan Pernikahan 62
63
Ikatan Pernikahan 63
64
Ikatan Pernikahan 64
65
Ikatan Pernikahan 65
66
Ikatan Pernikahan 66
67
Ikatan Pernikahan 67
68
Ikatan Pernikahan 68
69
Ikatan Pernikahan 69
70
Ikatan Perbikahan 70
71
Ikatan Pernikahan 71
72
Ikatan Pernikahan 72
73
Ikatan Pernikahan 73
74
Ikatan Pernikahan 74
75
Ikatan Pernikahan 75
76
Ikatan Pernikahan 76
77
Ikatan Pernikahan 77
78
Ikatan Pernikahan 78
79
Ikatan Pernikahan 79
80
Ikatan Pernikahan 80
81
Ikatan Pernikahan 81
82
Ikatan Pernikahan 82
83
Ikatan Pernikahan 83
84
Ikatan Pernikahan 84
85
Ikatan Pernikahan 85
86
Ikatan Pernikahan 86
87
Ikatan Pernikahan 87
88
Ikatan Pernikahan 88
89
Ikatan Pernikahan 89
90
Ikatan Pernikahan 90
91
Ikatan Pernikahan 91
92
Ikatan Pernikahan 92
93
Ikatan Pernikahan 93 (Epilog)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!