Ikatan Pernikahan 13

Bara terbangun tepat jam 7 malam. Hal pertama yang dia lakukan adalah memeriksa ponselnya. Seperti harapannya memang ada pesan dari Sian yang masuk.

Sian:

Bara ini Laila. maaf aku yang membalas pesan darimu, saat ini aku dan Sian berada di rumah sakit karena mengalami kecelakaan.

“Apa!”

Bara langsung beranjang duduk dari tidurnya. Tanpa menunggu lama Bara langsung beranjak pergi menuju rumah sakit untuk memastikan Sian baik-baik saja.

Sebelum pergi Bara mengambil jaket dan dompetnya terlebih dahulu dan setelah itu dia menghubungi sopirnya untuk menyiapkan mobil. Saat ini Bara tidak bisa menyetir sendiri karena kondisi tangannya yang belum sembuh total.

Saat Bara keluar dari pintu, ternyata sopir sudah menunggunya di depan pintu. Dengan cepat Bara masuk ke dalam mobil, dan tanpa menunggu lagi mereka berangkat menuju rumah sakit.

Selama dalam perjalanan menuju rumah sakit Bara berusaha menghubungi nomor ponsel Sian, tetapi nomor Sian tidak aktif.

Sial! Nomornya tidak aktif lagi.

“Pak tolong dipercepat mobilnya sekarang,” titah Bara.

“Baik tuan.”

Sopir tersebut menambah kecepatan mobil seperti yang di perintah Bara padanya. Setelah 15 menit dalam perjalanan, akhirnya Bara sampai di rumah sakit.

Bara keluar dari mobil dan langsung menuju IGD. Kepanikan membuat Bara terburu-buru. Sesampai di IGD, Bara langsung mencari sosok Sian. Namun, yang dia temukan malah Laila yang terbaring tidur di hospital bed. Terlihat luka Laila tidak terlalu serius, hanya sedikit tergores di bagian wajah dan lengannya.

“Laila di mana Sian sekarang? Apakah dia baik-baik saja?” tanya Bara panik.

Laila yang sedang berbaring langsung beranjak duduk saat melihat Bara yang datang.

“Sian ada di ruang operasi sekarang,” jawab Laila.

“Ruang operasi! Apakah dia terluka parah sehingga di bawah ke ruangan operasi?”

Bara Panik. Saking paniknya dia tidak bisa berpikir dengan tenang dan kedua kakinya lemas. Tanpa berpikir panjang Bara hendak berlari menuju ruangan operasi di mana Sian berada, tetapi Laila menghentikannya.

“Bara tenangkan dirimu, bukan Sian yang di operasi, tapi dia sedang mengoperasi kobar kecelakaan yang lainnya.” Laila mencoba menjelaskan perkataannya yang belum sempat terselesaikan.

Bara terdiam setelah mendengarkan ucapan Laila. Dia terlihat kaku di depan Laila.

“Jadi bukan Sian yang di operasi,” ucap Bara canggung. Dia terlihat menahan malu.

“Em, makanya dengarkan penjelasanku sampai selesai dulu, jangan seperti orang bego yang langsung menelan bulat-bulat penjelasan yang belum sempat di selesaikan.”

Jadi malu kan sama Laila. Mau taruh di mana muka ini.

“Bara, kenapa kamu terus berdiri di sana? Mending kamu duduk di sini.” Tawar Laila.

Dengan langkah malu-malu, Bara duduk di samping hospital bed yang di tempati Laila.

“Bagaimana denganmu, apakah kamu baik-baik saja?”

Bara berusaha menghilangkan rasa malunya dengan mengganti topik pembicaraan.

“Ya, aku baik-baik saja.”

“Bagaimana ceritanya kalian bisa mengalami kecelakaan?”

Bara penasaran dengan apa yang terjadi selama Sian dan Laila pergi. Dan bagaimana tragedi kecelakaan bisa menimpa kedua wanita itu.

“Jadi begini ceritanya, tadi sore pada saat aku dan Sian ingin menyeberang jalan raya tiba-tiba ada seorang pengendara motor yang datang dengan rem blong, aku dan Sian yang menyadarinya langsung melompat menghindari tabrakan motor tersebut sehingga aku dan Sian mengalami lecet-lecet. Sedangkan pengendara motor tersebut menabrak mobil yang ada depannya hingga terpental jauh.” Jelas Laila.

“Dan yang di operasi Sian saat ini adalah pengendara motor tersebut?”

“Em...” angguk Laila. Begitu juga dengan Bara yang ikut menganggukkan kepalanya mengerti.

“Terus sudah berapa lama Sian berada di ruang operasi?”

Laila terlihat lelah menanggapi pertanyaan Bara yang tidak ada hentinya.

“Sudah kamu tunggu saja dia di sini, aku mau tidur sebentar. Jika Sian datang tolong bangunkan aku ya.”

Laila kembali berbaring dan beristirahat. Sedangkan Bara mengerutkan keningnya saat melihat respons Laila yang tidak peduli dengan pertanyaannya.

Kenapa dia sangat menyebalkan sekali. Seharian penuh dia membuatku jengkel, dan sekarang dia malah mengabaikanku. Entar aku jitak kepala mu baru tahu rasa.

Bara sangat kesal sekali pada Laila saat ini. Karena dirinya Bara sangat bosan sekali menunggu Sian pulang, dan sekarang Bara harus menjaganya saat dia tertidur.

Setelah menunggu 2 jam, akhirnya Sian keluar dari ruangan operasi. Kemudian Sian menemui Laila di IGD. Beberapa langkah masuki instalasi IGD, Bara langsung memeluk erat Sian.

“Apakah kamu baik-baik saja?” tanya Bara sembari memeluk erat Sian.

Apakah dia sangat khawatir padaku, sehingga memelukku erat seperti ini?

“Iya aku baik-baik saja.” Jawab Sian sembari ingin melepaskan pelukan Bara darinya.

“Tidak, jangan lepaskan pelukannya. Biarkan aku memelukmu sedikit lebih lama lagi.” Ucap Bara khawatir.

Bara menolak melepaskan pelukannya dari Sian. Sian tersenyum karena saat ini dia merasa ada perbedaan sikap dari Bara selama dia mengenalnya. Pelukan yang di berikan Bara pun terasa sangat nyaman sekali saat mendekap Sian.

“Ehem...” Laila berdehem.

Sian tertawa melihat Laila yang iri dengannya.

“Sampai kapan kalian akan berpelukan seperti itu?” Seru Laila.

Seketika Bara melepaskan pelukannya dari Sian. Dia menatap tajam ke arah Laila.

Kenapa dia selalu menggangguku dan Sian? Apakah dia tidak ada pekerjaan lain selain mengganggu kami.

“Jangan menatapku seperti itu, aku tahu jika kamu sangat kesal sekali padaku.”

Ternya Laila menyadari jika Bara sedang sangat kesal kepadanya.

“Ternyata kamu sadar kalau saat ini kamu sangat menyebalkan sekali.” Ucap Bara datar.

Sian hanya tersenyum, dan kemudian melangkah mendekati Laila.

“Bagaimana dengan keadaan mu, apakah sudah terasa lebih baik sekarang?” tanya Sian sebagai dokter.

“Iya, aku sudah merasa lebih baik dan juga tidak merasakan pusing lagi sekarang.”

“Jika memang benar begitu, kamu boleh pulang setelah cairan infus mu sudah habis.”

“Baiklah buk dokter,” ucap Laila sedikit bercanda.

“Kalau begitu, kami tinggalkan kamu sendirian di sini tidak apa-apa kan?” timpal Bara.

Mata Laila langsung menatap tajam Bara.

Kamu kira aku takut dengan tatapan mata mu itu. Walaupun mata mu keluar aku tetap tidak akan takut.

“Ya, aku baik-baik saja. Kalian boleh pulang sekarang, jangan khawatir aku bisa menjaga diriku sendiri.” Ucap Laila.

Laila menatap tajam ke arah Bara dengan berkata dalam hati. Aku tahu saat ini kamu sedang cemburu padaku. Jika kamu ingin mengalahkan ku sepertinya kamu harus berusaha lebih keras lagi.

Sebaliknya Bara juga menatap tajam Laila. Kita lihat saja nanti, kamu atau aku yang akan menang.

“Ada apa dengan kalian berdua?” tanya Sian bingung saat melihat Bara dan Laila saling menatap satu sama lain.

“Tidak ada apa-apa.” Jawab Bara dan Laila secara bersamaan.

Sekilas Bara dan Laila saling menatap dan kemudian mereka membuang tatapan mereka ke arah lain secara bersamaan.

Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Apa aku melewatkan sesuatu yang penting.

Sekilas Sian tertawa garing saat melihat suami dan sahabatnya saling menatap tidak suka satu sama lain.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Awalnya gak suka ntar lama2 jadi suka lho,hati2 sian..

2023-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 Ikatan Pernikahan 1
2 Ikatan Pernikahan 2
3 Ikatan Pernikahan 3
4 Ikatan Pernikahan 4
5 Ikatan Pernikahan 5
6 Ikatan Pernikahan 6
7 Ikatan Pernikahan 7
8 Ikatan Pernikahan 8
9 Ikatan Pernikahan 9
10 Ikatan Pernikahan 10
11 Ikatan Pernikahan 11
12 Ikatan Pernikahan 12
13 Ikatan Pernikahan 13
14 Ikatan Pernikahan 14
15 Ikatan Pernikahan 15
16 Ikatan Pernikahan 16
17 Ikatan Pernikahan 17
18 Ikatan Pernikahan 18
19 Ikatan Pernikahan 19
20 Ikatan Pernikahan 20
21 Ikatan Pernikahan 21
22 Ikatan Pernikahan 22
23 Ikatan Pernikahan 23
24 Ikatan Pernikahan 24
25 Ikatan Pernikahan 25
26 Ikatan Pernikahan 26
27 Ikatan Pernikahan 27
28 Ikatan Pernikahan 28
29 Ikatan Pernikahan 29
30 Ikatan Pernikahan 30
31 Ikatan Pernikahan 31
32 Ikatan Pernikahan 32
33 Ikatan Pernikahan 33
34 Ikatan Pernikahan 34
35 Ikatan Pernikahan 35
36 Ikatan Pernikahan 36
37 Ikatan Pernikahan 37
38 Ikatan Pernikahan 38
39 Ikatan Pernikahan 39
40 Ikatan Pernikahan 40
41 Ikatan Pernikahan 41
42 Ikatan Pernikahan 42
43 Ikatan Pernikahan 43
44 Ikatan Pernikahan 44
45 Ikatan Pernikahan 45
46 Ikatan Pernikahan 46
47 Ikatan Pernikahan 47
48 Ikatan Pernikahan 48
49 Ikatan Pernikahan 49
50 Ikatan Pernikahan 50
51 Ikatan Pernikahan 51
52 Ikatan Pernikahan 52
53 Ikatan Pernikahan 53
54 Ikatan Pernikahan 54
55 Ikatan Pernikahan 55
56 Ikatan Pernikahan 56
57 Ikatan Pernikahan 57
58 Ikatan Pernikahan 58
59 Ikatan Pernikahan 59
60 Ikatan Pernikahan 60
61 Ikatan Pernikahan 61
62 Ikatan Pernikahan 62
63 Ikatan Pernikahan 63
64 Ikatan Pernikahan 64
65 Ikatan Pernikahan 65
66 Ikatan Pernikahan 66
67 Ikatan Pernikahan 67
68 Ikatan Pernikahan 68
69 Ikatan Pernikahan 69
70 Ikatan Perbikahan 70
71 Ikatan Pernikahan 71
72 Ikatan Pernikahan 72
73 Ikatan Pernikahan 73
74 Ikatan Pernikahan 74
75 Ikatan Pernikahan 75
76 Ikatan Pernikahan 76
77 Ikatan Pernikahan 77
78 Ikatan Pernikahan 78
79 Ikatan Pernikahan 79
80 Ikatan Pernikahan 80
81 Ikatan Pernikahan 81
82 Ikatan Pernikahan 82
83 Ikatan Pernikahan 83
84 Ikatan Pernikahan 84
85 Ikatan Pernikahan 85
86 Ikatan Pernikahan 86
87 Ikatan Pernikahan 87
88 Ikatan Pernikahan 88
89 Ikatan Pernikahan 89
90 Ikatan Pernikahan 90
91 Ikatan Pernikahan 91
92 Ikatan Pernikahan 92
93 Ikatan Pernikahan 93 (Epilog)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Ikatan Pernikahan 1
2
Ikatan Pernikahan 2
3
Ikatan Pernikahan 3
4
Ikatan Pernikahan 4
5
Ikatan Pernikahan 5
6
Ikatan Pernikahan 6
7
Ikatan Pernikahan 7
8
Ikatan Pernikahan 8
9
Ikatan Pernikahan 9
10
Ikatan Pernikahan 10
11
Ikatan Pernikahan 11
12
Ikatan Pernikahan 12
13
Ikatan Pernikahan 13
14
Ikatan Pernikahan 14
15
Ikatan Pernikahan 15
16
Ikatan Pernikahan 16
17
Ikatan Pernikahan 17
18
Ikatan Pernikahan 18
19
Ikatan Pernikahan 19
20
Ikatan Pernikahan 20
21
Ikatan Pernikahan 21
22
Ikatan Pernikahan 22
23
Ikatan Pernikahan 23
24
Ikatan Pernikahan 24
25
Ikatan Pernikahan 25
26
Ikatan Pernikahan 26
27
Ikatan Pernikahan 27
28
Ikatan Pernikahan 28
29
Ikatan Pernikahan 29
30
Ikatan Pernikahan 30
31
Ikatan Pernikahan 31
32
Ikatan Pernikahan 32
33
Ikatan Pernikahan 33
34
Ikatan Pernikahan 34
35
Ikatan Pernikahan 35
36
Ikatan Pernikahan 36
37
Ikatan Pernikahan 37
38
Ikatan Pernikahan 38
39
Ikatan Pernikahan 39
40
Ikatan Pernikahan 40
41
Ikatan Pernikahan 41
42
Ikatan Pernikahan 42
43
Ikatan Pernikahan 43
44
Ikatan Pernikahan 44
45
Ikatan Pernikahan 45
46
Ikatan Pernikahan 46
47
Ikatan Pernikahan 47
48
Ikatan Pernikahan 48
49
Ikatan Pernikahan 49
50
Ikatan Pernikahan 50
51
Ikatan Pernikahan 51
52
Ikatan Pernikahan 52
53
Ikatan Pernikahan 53
54
Ikatan Pernikahan 54
55
Ikatan Pernikahan 55
56
Ikatan Pernikahan 56
57
Ikatan Pernikahan 57
58
Ikatan Pernikahan 58
59
Ikatan Pernikahan 59
60
Ikatan Pernikahan 60
61
Ikatan Pernikahan 61
62
Ikatan Pernikahan 62
63
Ikatan Pernikahan 63
64
Ikatan Pernikahan 64
65
Ikatan Pernikahan 65
66
Ikatan Pernikahan 66
67
Ikatan Pernikahan 67
68
Ikatan Pernikahan 68
69
Ikatan Pernikahan 69
70
Ikatan Perbikahan 70
71
Ikatan Pernikahan 71
72
Ikatan Pernikahan 72
73
Ikatan Pernikahan 73
74
Ikatan Pernikahan 74
75
Ikatan Pernikahan 75
76
Ikatan Pernikahan 76
77
Ikatan Pernikahan 77
78
Ikatan Pernikahan 78
79
Ikatan Pernikahan 79
80
Ikatan Pernikahan 80
81
Ikatan Pernikahan 81
82
Ikatan Pernikahan 82
83
Ikatan Pernikahan 83
84
Ikatan Pernikahan 84
85
Ikatan Pernikahan 85
86
Ikatan Pernikahan 86
87
Ikatan Pernikahan 87
88
Ikatan Pernikahan 88
89
Ikatan Pernikahan 89
90
Ikatan Pernikahan 90
91
Ikatan Pernikahan 91
92
Ikatan Pernikahan 92
93
Ikatan Pernikahan 93 (Epilog)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!