Ikatan Pernikahan 12

Setelah melepaskan pelukan. Sian melihat ke arah tangan Bara yang patah. Dia heran kenapa Bara tidak merasakan sakit saat menahan dorongannya tadi.

“Apakah tangan mu baik-baik saja?”

Sian memeriksa tangan kanan Bara. Dia memastikan jika tangan Bara Baik-baik saja.

Bara tersenyum. Dia sangat gemas melihat Sian yang perhatian padanya. Tanpa ragu-ragu Bara meletakan tangan kirinya di atas kepala Sian, dan kemudian dia mengacak-ngacak puncak kepala istrinya itu saking gemasnya.

“Tanganku baik-baik saja Bu dokter,”

“Kamu yakin, baik-baik saja? Tidak terasa sakit Kan?” tanpa sadar Sian memberi perhatian pada Bara. Selama ini dia tidak pernah serius saat merawat tangan Bara.

Dia manis sekali saat perhatian seperti ini. Tidak terlihat sama sekali keras kepalanya.

“Kenapa menatapku seperti itu?”

Suara Sian menembus lamunan Bara. Seulas senyuman Bara tunjukan pada Sian.

“Tidak, aku hanya merasa kamu sangat manis sekali saat perhatian seperti ini.” Ucap Bara spontan.

Tiba-tiba wajah Sian bersemu merah, perkataan Bara membuatnya merasa malu. Saking malunya Sian tidak ingin menatap wajah Bara. Dia malah terus menunduk melihat kedua kakinya.

Dia sangat mengemaskan saat sedang malu. Apakah dia selalu seperti ini?

Rukk Rukk suara perut Bara. Mendengar suara perut Bara yang berbunyi mintak di isi langsung mengundang perhatian Sian.

“Apakah kamu lapar?”

Sian menatap Bara dengan tersenyum. Bara menahan malunya, karena suara perutnya yang tidak bisa memilih waktu yang tepat untuk berbunyi.

“Tidak, aku tidak lapar.” Bohong Bara.

Apakah dia sedang malu saat ini? Aduh, wajahnya itu merah. Dia lucu sekali, hahaha.

“Sudah jangan malu, ayo ikut denganku sekarang. Biar aku buatkan makanan yang enak untukmu.”

“Memang kamu bisa masak?” tanya Bara yang terlihat ragu dengan kemampuan memasak Sian.

“Tentu saja aku bisa masak, jangan meremehkan kemampuan memasak ku.”

Bara tersenyum. Dia tidak tahu jika Sian bisa memasak, atau lebih tepatnya dia tidak yakin dengan kemampuan yang di miliki Sian. Yang Bara tahu Sian tidak pernah memiliki waktu untuk belajar memasak, apalagi sampai memiliki kemampuan itu.

Sian menarik Bara keluar dari kamarnya. Saat keluar dan berjalan menuju ruangan tamu, di sana ada Laila yang duduk di sofa sembari memainkan ponselnya.

“Laila, kamu masih di sini?” ujar Sian.

Laila menoleh ke arah Sian dan Bara. Dia melihat keduanya sedang berpegangan tangan.

“Apakah kalian sudah menyelesaikan masalah kalian?”

Laila terlihat tersenyum kepada Sian dan Bara.

“Em, kami sudah menyelesaikannya.” Jawab Bara sembari mengangkat tangannya dan tangan Sian untuk menujukannya kepada Laila jika mereka sudah berbaikan.

“Kalau begitu boleh kan aku pinjam Sian hari ini?” tanya Laila.

“Astaga, Laila maafkan aku karena lupa dengan rencana kita hari ini. Sudah kita pergi sekarang.”

Sian langsung melepaskan tangannya dari tangan Bara. Kemudian Sian berjalan ke kamarnya untuk mengambil tasnya.

“Kalian mau pergi ke mana?” tanya Bara penasaran.

“Ah, kami ingin mencari gedung untuk butikku nanti.” Jawab Laila.

“Apakah kalian lama perginya?”

Sekilas Laila tersenyum dengan pertanyaan Bara. Dia tahu jika saat ini Bara tidak ingin Sian pergi.

“Tenang saja, aku akan menjaganya. Jadi tak usah khawatir.” Laila kembali tersenyum setelah menggoda Bara.

Kemudian Sian datang dengan membawa tasnya. Sian berjalan melewati Bara untuk mendekati Laila sahabatnya.

“Sian bagaimana denganku, jika kamu pergi bagaimana dengan makanan yang kamu janjikan untuk memasakanku?” tanya Bara sembari menahan tangan Sian.

Astaga, Aku lupa jika ingin memasakan Bara makanan. Tapi Laila sudah lama menungguku.

“Bara maafkan aku, kamu mintak bibi saja yang memasakan untuk mu. Aku harus pergi dengan Laila sekarang juga, kami sudah sangat terlambat.”

Sian langsung melepaskan tangan Bara dari tangannya. Kemudian dia dan Laila pergi begitu saja meninggal Bara di ruangan tamu sendirian.

Dia pergi begitu saja, bagaimana denganku.

Bara terlihat kesal karena Sian lebih memilih Laila di bandingkan dirinya.

“Bik...” panggil Bara.

“Ya tuan, ada apa?”

“Bik tolong buatkan aku makanan sekarang, aku sangat lapar sekali.” Titah Bara yang kesal.

“Baik Tuan, mohon di tunggu.”

Dengan kesal Bara duduk di sofa. Dia menyalahkan televisi untuk menghilangkan kekesalannya. Walaupun mengalihkan perhatiannya dengan menonton televisi Bara tetap saja masih kesal. Televisi pun di matikan.

“Permisi Tuan, makanannya sudah siap.”

“Baiklah Bik.”

Bara beranjak menuju meja makan. Dia makan dengan sangat rakus sekali, tetapi kesalnya tidak juga hilang walaupun sudah kenyang.

Setelah selesai makan, Bara pergi ke ruangan kerjanya. Di mana ruangan kerjanya itu adalah perpustakaan mini milik dia dan Sian.

Bara berjalan menghampiri rak buku baris ketiga. Di sana dia mengambil buku bisnis. Setelah memilih buku untuk di baca, lalu Bara duduk di sofa yang ada di perpustakaan mini tersebut.

Hampir sudah 2 jam Bara membaca buku di perpustakaan. Namun, tidak ada kabar dari Sian. Bara bosan setengah mati menunggu kabar dari Sian yang tak kunjung datang.

Apa yang sedang mereka lakukan sekarang?

Apa dia lupa membawa ponselnya sehingga tidak bisa memberiku kabar.

Bolak balik antara buku dan ponsel yang bara lihat saat ini. Hingga pada akhirnya Bara melepaskan bukunya dan lebih memili ponselnya.

Kali ini Bara yang lebih dahulu menghubungi Sian. Namun, ternyata Sian tidak mengangkat telepon darinya. Karena teleponnya tidak di angkat kali ini Bara mengirim pesan kepada Sian.

Bara:

Sian, kamu di mana? Biar aku jemput jika ingin pulang.

Pesan terkirim ke Sian. Lima menit pesan terkirim. Ada pesan masuk ke ponsel Bara, dan ternyata pesan tersebut adalah spam.

Pesan tak berguna. Kenapa bisa-bisanya pesan sampah ini masuk ke ponselku. Siapa orang yang mengirim pesan sampah ini?!

Bara sangat kesal sekali. Dia pikir pesan tersebut dari Sian, tatapi malah pesam spam yang dia terima.

Karena tidak terima Bara menelepon nomor pengirim spam tersebut, dan ternyata di angkat.

“Sekali lagi kau mengirim pesan sampah seperti itu padaku, akan aku kirim kau ke penjara!” marah Bara ketika telepon tersebut tersambung. Kemudian Bara langsung menutup teleponnya setelah mengancam orang tersebut.

Berani sekali dia mempermainkan aku dengan mengirim pesan itu padaku.

Tidak berhenti di situ saja. Bara kembali marah tidak jelas karena Sian masih belum mengabarinya.

Saking kesalnya, Bara kembali menghubungi nomor spam tersebut. Dan anehnya masih di angkat oleh pemilik nomor tersebut.

“Jika ingin mendapatkan uang, kerja yang benar. Jangan menipu orang seperti ini!” marah Bara pada orang tersebut.

Karena setiap kali mengangkat telepon dari Bara dan selalu di marahi, nomor tersebut langsung menutup teleponnya dan memblokir nomor ponsel Bara.

Karena nomornya di blokir, Bara semakin emosi dan uring-uringan. Dia tidak tahu lagi harus melakukan apa?

Teleponnya tidak di angkat, pesannya juga tidak di balas oleh Sian. Ingin marah-marah, tapi sama siapa? Karena yang menjadi target amarahnya sudah memblokir nomornya, pada akhirnya Bara pergi ke kamar Sian. Dia berbaring di sana untuk menunggu kepulangan Sian. Hingga akhirnya dia tertidur lelap di atas tempat tidur Sian.

Setelah tertidur pulas. Tiba-tiba ada pesan masuk ke ponsel Bara, dan yang mengirim pesan tersebut adalah Sian.

Bersambung...

Episodes
1 Ikatan Pernikahan 1
2 Ikatan Pernikahan 2
3 Ikatan Pernikahan 3
4 Ikatan Pernikahan 4
5 Ikatan Pernikahan 5
6 Ikatan Pernikahan 6
7 Ikatan Pernikahan 7
8 Ikatan Pernikahan 8
9 Ikatan Pernikahan 9
10 Ikatan Pernikahan 10
11 Ikatan Pernikahan 11
12 Ikatan Pernikahan 12
13 Ikatan Pernikahan 13
14 Ikatan Pernikahan 14
15 Ikatan Pernikahan 15
16 Ikatan Pernikahan 16
17 Ikatan Pernikahan 17
18 Ikatan Pernikahan 18
19 Ikatan Pernikahan 19
20 Ikatan Pernikahan 20
21 Ikatan Pernikahan 21
22 Ikatan Pernikahan 22
23 Ikatan Pernikahan 23
24 Ikatan Pernikahan 24
25 Ikatan Pernikahan 25
26 Ikatan Pernikahan 26
27 Ikatan Pernikahan 27
28 Ikatan Pernikahan 28
29 Ikatan Pernikahan 29
30 Ikatan Pernikahan 30
31 Ikatan Pernikahan 31
32 Ikatan Pernikahan 32
33 Ikatan Pernikahan 33
34 Ikatan Pernikahan 34
35 Ikatan Pernikahan 35
36 Ikatan Pernikahan 36
37 Ikatan Pernikahan 37
38 Ikatan Pernikahan 38
39 Ikatan Pernikahan 39
40 Ikatan Pernikahan 40
41 Ikatan Pernikahan 41
42 Ikatan Pernikahan 42
43 Ikatan Pernikahan 43
44 Ikatan Pernikahan 44
45 Ikatan Pernikahan 45
46 Ikatan Pernikahan 46
47 Ikatan Pernikahan 47
48 Ikatan Pernikahan 48
49 Ikatan Pernikahan 49
50 Ikatan Pernikahan 50
51 Ikatan Pernikahan 51
52 Ikatan Pernikahan 52
53 Ikatan Pernikahan 53
54 Ikatan Pernikahan 54
55 Ikatan Pernikahan 55
56 Ikatan Pernikahan 56
57 Ikatan Pernikahan 57
58 Ikatan Pernikahan 58
59 Ikatan Pernikahan 59
60 Ikatan Pernikahan 60
61 Ikatan Pernikahan 61
62 Ikatan Pernikahan 62
63 Ikatan Pernikahan 63
64 Ikatan Pernikahan 64
65 Ikatan Pernikahan 65
66 Ikatan Pernikahan 66
67 Ikatan Pernikahan 67
68 Ikatan Pernikahan 68
69 Ikatan Pernikahan 69
70 Ikatan Perbikahan 70
71 Ikatan Pernikahan 71
72 Ikatan Pernikahan 72
73 Ikatan Pernikahan 73
74 Ikatan Pernikahan 74
75 Ikatan Pernikahan 75
76 Ikatan Pernikahan 76
77 Ikatan Pernikahan 77
78 Ikatan Pernikahan 78
79 Ikatan Pernikahan 79
80 Ikatan Pernikahan 80
81 Ikatan Pernikahan 81
82 Ikatan Pernikahan 82
83 Ikatan Pernikahan 83
84 Ikatan Pernikahan 84
85 Ikatan Pernikahan 85
86 Ikatan Pernikahan 86
87 Ikatan Pernikahan 87
88 Ikatan Pernikahan 88
89 Ikatan Pernikahan 89
90 Ikatan Pernikahan 90
91 Ikatan Pernikahan 91
92 Ikatan Pernikahan 92
93 Ikatan Pernikahan 93 (Epilog)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Ikatan Pernikahan 1
2
Ikatan Pernikahan 2
3
Ikatan Pernikahan 3
4
Ikatan Pernikahan 4
5
Ikatan Pernikahan 5
6
Ikatan Pernikahan 6
7
Ikatan Pernikahan 7
8
Ikatan Pernikahan 8
9
Ikatan Pernikahan 9
10
Ikatan Pernikahan 10
11
Ikatan Pernikahan 11
12
Ikatan Pernikahan 12
13
Ikatan Pernikahan 13
14
Ikatan Pernikahan 14
15
Ikatan Pernikahan 15
16
Ikatan Pernikahan 16
17
Ikatan Pernikahan 17
18
Ikatan Pernikahan 18
19
Ikatan Pernikahan 19
20
Ikatan Pernikahan 20
21
Ikatan Pernikahan 21
22
Ikatan Pernikahan 22
23
Ikatan Pernikahan 23
24
Ikatan Pernikahan 24
25
Ikatan Pernikahan 25
26
Ikatan Pernikahan 26
27
Ikatan Pernikahan 27
28
Ikatan Pernikahan 28
29
Ikatan Pernikahan 29
30
Ikatan Pernikahan 30
31
Ikatan Pernikahan 31
32
Ikatan Pernikahan 32
33
Ikatan Pernikahan 33
34
Ikatan Pernikahan 34
35
Ikatan Pernikahan 35
36
Ikatan Pernikahan 36
37
Ikatan Pernikahan 37
38
Ikatan Pernikahan 38
39
Ikatan Pernikahan 39
40
Ikatan Pernikahan 40
41
Ikatan Pernikahan 41
42
Ikatan Pernikahan 42
43
Ikatan Pernikahan 43
44
Ikatan Pernikahan 44
45
Ikatan Pernikahan 45
46
Ikatan Pernikahan 46
47
Ikatan Pernikahan 47
48
Ikatan Pernikahan 48
49
Ikatan Pernikahan 49
50
Ikatan Pernikahan 50
51
Ikatan Pernikahan 51
52
Ikatan Pernikahan 52
53
Ikatan Pernikahan 53
54
Ikatan Pernikahan 54
55
Ikatan Pernikahan 55
56
Ikatan Pernikahan 56
57
Ikatan Pernikahan 57
58
Ikatan Pernikahan 58
59
Ikatan Pernikahan 59
60
Ikatan Pernikahan 60
61
Ikatan Pernikahan 61
62
Ikatan Pernikahan 62
63
Ikatan Pernikahan 63
64
Ikatan Pernikahan 64
65
Ikatan Pernikahan 65
66
Ikatan Pernikahan 66
67
Ikatan Pernikahan 67
68
Ikatan Pernikahan 68
69
Ikatan Pernikahan 69
70
Ikatan Perbikahan 70
71
Ikatan Pernikahan 71
72
Ikatan Pernikahan 72
73
Ikatan Pernikahan 73
74
Ikatan Pernikahan 74
75
Ikatan Pernikahan 75
76
Ikatan Pernikahan 76
77
Ikatan Pernikahan 77
78
Ikatan Pernikahan 78
79
Ikatan Pernikahan 79
80
Ikatan Pernikahan 80
81
Ikatan Pernikahan 81
82
Ikatan Pernikahan 82
83
Ikatan Pernikahan 83
84
Ikatan Pernikahan 84
85
Ikatan Pernikahan 85
86
Ikatan Pernikahan 86
87
Ikatan Pernikahan 87
88
Ikatan Pernikahan 88
89
Ikatan Pernikahan 89
90
Ikatan Pernikahan 90
91
Ikatan Pernikahan 91
92
Ikatan Pernikahan 92
93
Ikatan Pernikahan 93 (Epilog)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!