Ikatan Pernikahan 10

Di kamar Sian.

Sian membawa Laila masuk ke dalam kamarnya untuk mengobrol. Jika mereka mengobrol di sofa ruangan tamu pasti Bara akan mendengarkan semua pembicaraan mereka berdua. Sian tidak ingin semua itu terjadi. Lebih baik berbicara di dalam kamarnya dan duduk di atas kasur seperti yang sering mereka lakukan saat dulu.

Laila menatap Sian dengan rasa penasaran. Seakan di dalam pikiran Laila penuh dengan pertanyaan yang siap dia keluarkan.

“Tanyakan saja, tidak perlu menatapku seperti itu.”

Sian tahu jika Laila sudah sangat mati penasaran dengan ceritanya.

“Katakan padaku, bagaimana bisa kamu di jodohkan dengan pria hot seperti Bara?”

Sian mendesir geli mendengar kata ‘Hot’ dari bibir sahabatnya Laila. Walaupun sejujurnya Sian mengakui jika Bara memang pria yang hot.

“Hey, kenapa malah bengong sih. Ayo cepat cerita.” Ucap Laila yang tidak sebaran untuk mendengarkan cerita dari Sian.

Sian menghembuskan nafas lelahnya dan kemudian dia mulai berbicara.

“Bara adalah anak dari tante Liora.”

“What! Kamu serius? Bukannya tante Liora tidak punya anak?” kaget Laila.

“Laila pelankan suara mu, nanti kedengaran oleh Bara.”

Laila menutup mulutnya dan merapatkan jarak mereka.

“Kamu ngak bohongkan? Bara adalah anak dari tante Liora?” tanya Laila pelan.

“Em...” angguk Sian pelan.

“Jika saja aku tahu tante Liora punya anak yang hot seperti Bara, aku akan pepet terus tante Liora sampai mau menjodohkan Bara denganku.”

Sian menatap Laila tidak percaya. Sahabatnya ini seakan tidak peduli dengan perasaannya.

“Laila kamu bilang apa sih barusan? Bukannya mendengarkan ceritaku, kamu malah heboh sendiri.”

“Hehehe...ya maaf, siapa suruh punya suami seperti Bara. Aku kan jadi iri lihatnya.”

“Sudah kamu ambil saja dia, aku sudah sangat lelah sekali berdebat dengannya. Gara-gara dia rencana hidupku berantakan dan gara-gara dia juga aku selalu di tekan oleh mama.”

Tiba-tiba Sian sangat emosional. Saking emosionalnya, matanya memerah dan ingin mengeluarkan air mata.

Ternyata selama ini Sian menahan dirinya. Bara selalu menekan Sian dengan menggunakan Vivian. Sementara itu Vivian menekan dan mengancam Sian dengan menghancurkan impiannya sebagai dokter spesialis beda, jika tidak mengikuti keinginan Bara.

“Ye...dia malah ngambekan, aku kan Cuma bercanda.”

“Aku serius, aku rela jika kamu ingin membawanya pulang ke rumah mu.”

“Siapa yang kamu maksudkan rela di bawah pulang olehnya?” tanya Bara yang berada di ambang pintu kamar Sian.

Mata Sian dan Laila langsung tertuju pada Bara.

“Ahaha, maksudnya aku boleh bawah pulang baju yang di pakai Sian ini, aha.” Tawa Laila canggung.

“Maksudnya?” terlihat Bara yang bingung dengan perkataan Laila.

“Maksudnya dia boleh Bawah Ka_”

Laila langsung menutup mulut Sian dengan tangannya. “Ahahaha” tawa Laila garing. “Sian apakah kamu sudah gila!” bisik Laila di telinga Sian.

“Biarkan saja dia tahu Laila,” Balas bisik Sian.

“Apa yang kalian bicarakan?” tanya Bara penasaran.

Keduanya langsung menatap ke arah Bara secara bersamaan. Laila terlihat canggung sekali, tetapi berbeda halnya dengan Sian.

“Kamu sangat ingin tahu sekali ya apa yang kami bicarakan sekarang? Biar aku beri tahu kamu yang sebenarnya yang kami bicarakan adalah_”

“Sian tutup mulut mu sekarang!” bentak Laila.

Laila langsung membekap kembali mulut Sian dengan kedua tangannya.

“Apa yang kalian lakukan?” tanya Bara kebingungan.

Dengan sekuat tenaga Sian melarikan diri dari Laila. Dia langsung berdiri dan langsung melanjutkan kata-katanya kepada Bara yang tengah berada di ambang pintu.

“Dengar baik-baik Bara, sebenarnya kami sedang membicarakan mu.”

“Sian jangan,” Laila menggelengkan kepalanya untuk menghentikan Sian.

“Sudah kamu diam saja, biarkan aku mengatakannya.”

Tanpa ragu-ragu Sian mengatakan apa yang ingin dia katakan pada Bara. Entah mengapa bibir Sian gatal sekali ingin mengatakannya.

“Bara aku sangat membencimu, kamu sangat menyebalkan! Gara-gara kamu aku tidak bisa hidup seperti yang aku inginkan. Gara-gara kamu mama selalu mengekang dan mengatur kehidupanku. Apa kau tahu gara-gara dirimu semua rencana kehidupanku yang sudah aku tatah dengan rapi dan aku impikan hancur begitu saja!”

Air mata Sian menetes. Saat ini Sian sangat emosional sekali sehingga dia tidak bisa mengontrol dirinya.

“Setiap hari kamu dan mama menekanku, dan aku hanya diam saja. Tidak hanya itu saja, kalian mempermainkanku dalam rencana yang kalian buat. Apakah kamu dan mama lupa jika aku juga manusia sama seperti kalian. Aku juga punya perasaan, terasa sangat sakit sekali saat kalian menekanku dengan mengancam profesiku sebagai dokter. Apakah kehidupan dan mimpiku hanyalah lelucon semata di mata kalian.”

Air mata Sian terus mengalir membasahi pipinya. Bara yang mendengar dan menyaksikan kekesalan dan tangisan Sian hanya bisa diam.

Aku tidak mengira jika Sian akan menangis seperti ini. Apakah selama ini aku dan mama Vian terlalu keras kepadanya? Aku tidak tahu jika Semua yang kami lakukan selama ini melukai harga dirinya.

Tangis Sian terdengar semakin kencang, Laila yang juga berada di sana hendak menghampiri Sian yang menangis. Namun, Bara menghentikannya dengan berkata.

“Laila tolong tinggalkan kami berdua.” Pinta Bara.

“Baiklah aku pulang saja sekarang, tolong kalian bicarakan masalah ini baik-baik.” Ucap Laila. Kemudian Laila ingin melangkah keluar, tetapi Sian menghentikannya.

“Laila jangan pergi, aku tidak ingin berbicara dengannya.” Sian menolak untuk berbicara dengan Bara.

Melihat Sian yang keras kepala Bara memutuskan membawa pergi Sian ke kamarnya.

“Ikut denganku sekarang,” Bara menarik tangan Sian.

“Lepas Bara, aku tidak ingin ikut dengan mu.”

Sian memberontak. Dia mencoba untuk melepaskan diri dari Bara. Sedangkan Bara semakin mengeratkan pegangannya di tangan Sian. Bara terus menarik Sian dengan menggunakan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya masih terpasang gips. Bersusah paya menarik Sian dengan menggunakan satu tangan pada akhirnya Bara berhasil mengamankan Sian di dalam kamarnya. Tak lupa Bara juga menutup rapat pintu kamarnya dengan mengandaskan Sian di pintu tersebut.

“Bara keluarkan aku dari sini sekarang juga!” bentak Sian. Air mata Sian terus menetes membasahi pipinya.

“Sian tolong tenangkan dirimu sekarang,” pinta Bara. Sejujurnya Bara tidak tega melihat Sian menangis seperti saat ini. Dia tidak ingin memaksakan Sian, tetapi dia harus melakukan itu karena ingin berbicara dari hati ke hati.

“Kamu sangat menyebalkan!” ucap Sian sembari memukul dada bidang Bara. Sian mengeluarkan semua kekesalannya dengan memukuli Bara.

Bara hanya membiarkan Sian memukulinya hingga puas, dan setelah itu baru dia akan berbicara dari ke hati dengan Sian.

“Apakah kamu sudah puas memukuliku?”

Sian tidak menjawab dan malah semakin kencang tangisannya. Sian juga menutupi wajahnya dengan menggunakan kedua tangannya. Sementara itu Bara tidak bisa melakukan apa pun selain memeluk Sian dengan erat, dan mengelus lembut kepala Sian dengan tangan kirinya.

“Maafkan aku Sian, Aku tidak bermaksud untuk menyakitimu.” Ucap Bara lembut sembari memeluk Sian yang menangis.

Terpopuler

Comments

Halimah

Halimah

aku syukak ceritanya

2021-02-27

0

ajengmustikaaa_

ajengmustikaaa_

semangat terus thor dalam berkarya 💪jangan lupa mampir di karya aku ya

"sungguh aku mencintainya ! "

mari kita saling mendukung ya 😇🤗

2021-02-09

1

lee_mona

lee_mona

Masih trus di pantau lajnut❤️

2021-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Ikatan Pernikahan 1
2 Ikatan Pernikahan 2
3 Ikatan Pernikahan 3
4 Ikatan Pernikahan 4
5 Ikatan Pernikahan 5
6 Ikatan Pernikahan 6
7 Ikatan Pernikahan 7
8 Ikatan Pernikahan 8
9 Ikatan Pernikahan 9
10 Ikatan Pernikahan 10
11 Ikatan Pernikahan 11
12 Ikatan Pernikahan 12
13 Ikatan Pernikahan 13
14 Ikatan Pernikahan 14
15 Ikatan Pernikahan 15
16 Ikatan Pernikahan 16
17 Ikatan Pernikahan 17
18 Ikatan Pernikahan 18
19 Ikatan Pernikahan 19
20 Ikatan Pernikahan 20
21 Ikatan Pernikahan 21
22 Ikatan Pernikahan 22
23 Ikatan Pernikahan 23
24 Ikatan Pernikahan 24
25 Ikatan Pernikahan 25
26 Ikatan Pernikahan 26
27 Ikatan Pernikahan 27
28 Ikatan Pernikahan 28
29 Ikatan Pernikahan 29
30 Ikatan Pernikahan 30
31 Ikatan Pernikahan 31
32 Ikatan Pernikahan 32
33 Ikatan Pernikahan 33
34 Ikatan Pernikahan 34
35 Ikatan Pernikahan 35
36 Ikatan Pernikahan 36
37 Ikatan Pernikahan 37
38 Ikatan Pernikahan 38
39 Ikatan Pernikahan 39
40 Ikatan Pernikahan 40
41 Ikatan Pernikahan 41
42 Ikatan Pernikahan 42
43 Ikatan Pernikahan 43
44 Ikatan Pernikahan 44
45 Ikatan Pernikahan 45
46 Ikatan Pernikahan 46
47 Ikatan Pernikahan 47
48 Ikatan Pernikahan 48
49 Ikatan Pernikahan 49
50 Ikatan Pernikahan 50
51 Ikatan Pernikahan 51
52 Ikatan Pernikahan 52
53 Ikatan Pernikahan 53
54 Ikatan Pernikahan 54
55 Ikatan Pernikahan 55
56 Ikatan Pernikahan 56
57 Ikatan Pernikahan 57
58 Ikatan Pernikahan 58
59 Ikatan Pernikahan 59
60 Ikatan Pernikahan 60
61 Ikatan Pernikahan 61
62 Ikatan Pernikahan 62
63 Ikatan Pernikahan 63
64 Ikatan Pernikahan 64
65 Ikatan Pernikahan 65
66 Ikatan Pernikahan 66
67 Ikatan Pernikahan 67
68 Ikatan Pernikahan 68
69 Ikatan Pernikahan 69
70 Ikatan Perbikahan 70
71 Ikatan Pernikahan 71
72 Ikatan Pernikahan 72
73 Ikatan Pernikahan 73
74 Ikatan Pernikahan 74
75 Ikatan Pernikahan 75
76 Ikatan Pernikahan 76
77 Ikatan Pernikahan 77
78 Ikatan Pernikahan 78
79 Ikatan Pernikahan 79
80 Ikatan Pernikahan 80
81 Ikatan Pernikahan 81
82 Ikatan Pernikahan 82
83 Ikatan Pernikahan 83
84 Ikatan Pernikahan 84
85 Ikatan Pernikahan 85
86 Ikatan Pernikahan 86
87 Ikatan Pernikahan 87
88 Ikatan Pernikahan 88
89 Ikatan Pernikahan 89
90 Ikatan Pernikahan 90
91 Ikatan Pernikahan 91
92 Ikatan Pernikahan 92
93 Ikatan Pernikahan 93 (Epilog)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Ikatan Pernikahan 1
2
Ikatan Pernikahan 2
3
Ikatan Pernikahan 3
4
Ikatan Pernikahan 4
5
Ikatan Pernikahan 5
6
Ikatan Pernikahan 6
7
Ikatan Pernikahan 7
8
Ikatan Pernikahan 8
9
Ikatan Pernikahan 9
10
Ikatan Pernikahan 10
11
Ikatan Pernikahan 11
12
Ikatan Pernikahan 12
13
Ikatan Pernikahan 13
14
Ikatan Pernikahan 14
15
Ikatan Pernikahan 15
16
Ikatan Pernikahan 16
17
Ikatan Pernikahan 17
18
Ikatan Pernikahan 18
19
Ikatan Pernikahan 19
20
Ikatan Pernikahan 20
21
Ikatan Pernikahan 21
22
Ikatan Pernikahan 22
23
Ikatan Pernikahan 23
24
Ikatan Pernikahan 24
25
Ikatan Pernikahan 25
26
Ikatan Pernikahan 26
27
Ikatan Pernikahan 27
28
Ikatan Pernikahan 28
29
Ikatan Pernikahan 29
30
Ikatan Pernikahan 30
31
Ikatan Pernikahan 31
32
Ikatan Pernikahan 32
33
Ikatan Pernikahan 33
34
Ikatan Pernikahan 34
35
Ikatan Pernikahan 35
36
Ikatan Pernikahan 36
37
Ikatan Pernikahan 37
38
Ikatan Pernikahan 38
39
Ikatan Pernikahan 39
40
Ikatan Pernikahan 40
41
Ikatan Pernikahan 41
42
Ikatan Pernikahan 42
43
Ikatan Pernikahan 43
44
Ikatan Pernikahan 44
45
Ikatan Pernikahan 45
46
Ikatan Pernikahan 46
47
Ikatan Pernikahan 47
48
Ikatan Pernikahan 48
49
Ikatan Pernikahan 49
50
Ikatan Pernikahan 50
51
Ikatan Pernikahan 51
52
Ikatan Pernikahan 52
53
Ikatan Pernikahan 53
54
Ikatan Pernikahan 54
55
Ikatan Pernikahan 55
56
Ikatan Pernikahan 56
57
Ikatan Pernikahan 57
58
Ikatan Pernikahan 58
59
Ikatan Pernikahan 59
60
Ikatan Pernikahan 60
61
Ikatan Pernikahan 61
62
Ikatan Pernikahan 62
63
Ikatan Pernikahan 63
64
Ikatan Pernikahan 64
65
Ikatan Pernikahan 65
66
Ikatan Pernikahan 66
67
Ikatan Pernikahan 67
68
Ikatan Pernikahan 68
69
Ikatan Pernikahan 69
70
Ikatan Perbikahan 70
71
Ikatan Pernikahan 71
72
Ikatan Pernikahan 72
73
Ikatan Pernikahan 73
74
Ikatan Pernikahan 74
75
Ikatan Pernikahan 75
76
Ikatan Pernikahan 76
77
Ikatan Pernikahan 77
78
Ikatan Pernikahan 78
79
Ikatan Pernikahan 79
80
Ikatan Pernikahan 80
81
Ikatan Pernikahan 81
82
Ikatan Pernikahan 82
83
Ikatan Pernikahan 83
84
Ikatan Pernikahan 84
85
Ikatan Pernikahan 85
86
Ikatan Pernikahan 86
87
Ikatan Pernikahan 87
88
Ikatan Pernikahan 88
89
Ikatan Pernikahan 89
90
Ikatan Pernikahan 90
91
Ikatan Pernikahan 91
92
Ikatan Pernikahan 92
93
Ikatan Pernikahan 93 (Epilog)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!