Ikatan Pernikahan 6

Selama dalam perjalanan Sian memasang wajah ketus. Dia masih tidak terima dengan apa yang terjadi di rumah sakit barusan. Sekilas Sian menatap ke sampingnya yang mana Bara duduk di sana, saking marahnya Sian menatap Bara dengan tatapan tidak senang.

“Kenapa? Apakah kau marah padaku?” tanya Bara.

Bara menyadari jika Sian sangat marah dan tidak senang terhadap dirinya.

“Menurut mu aku sedang tersenyum pada mu?!”

Bara melihat wajah Sian yang tertekuk karena menahan amarah.

“Dari yang aku lihat kamu sedang tersenyum padaku,”

Apa dia buta! Aku sudah memasang wajah tertekuk seperti ini dia malah bilang aku sedang tersenyum.

“Sepertinya aku harus kembali lagi ke rumah sakit sekarang,” ucap Sian.

“Kenapa, apakah kamu tidak akan cuti? Kan mama sudah bilang jika tidak menurut kamu akan berhenti bekerja sebagai dokter di rumah sakit itu.” Kata Bara

“Bukan, aku harus kembali ke rumah sakit karena untuk memeriksakan mata mu itu di sana.” Timpal Sian yang kesal.

“Untuk apa? Mata ku baik-baik saja, tidak perlu di periksakan.”

“Aku tidak percaya, coba kau lihat ada berapa jariku sekarang?” tanya Sian sembari mengangkat salah satu tangannya di depan mata Bara.

“Ada lima,”

“Terus kau lihat wajah ku sekarang, apakah ekspresi wajah ku sedang tersenyum atau marah saat ini?” tanya Sian kembali dengan cepat.

“Sedang marah,” jawab Bara cepat.

“Terus kenapa tadi kau bilang aku sedang tersenyum?!”

Kena kau, siapa suruh bermain-main denganku. Ternyata kau bodoh juga ya, hahaha.

Bara terdiam, dia tidak sadar masuk ke dalam jebakan batman Sian. Ternyata sian tidak sedang mengetes kedua matanya, tetapi Sian membuat Bara terjebak dalam permainannya sendiri.

“Kenapa, tidak bisa jawab?!”

Selain keras kepala ternyata kau sangat cerdik juga Sian.

“Tadi aku salah bicara,” jawab Bara sekan biasa saja, walau pun sebenarnya saat ini Bara merasa malu.

Apa! Dia bilang salah bicara! Ternyata kau sungguh licik dan bermuka dua.

“Lain kali berpikir dulu sebelum bicara, jangan sampai kamu membuat orang lain marah dan membunuh mu hanya karena kamu salah bicara.” Sindir Sian.

Bara langsung menoleh ke arah Sian yang sedang menyindirnya.

“Barusan kau bilang apa?” Bara terlihat emosi dengan perkataan Sian.

“Aku hanya memberimu nasehat, apakah kamu tidak suka?” Sian tersenyum.

Satu sama, kamu kira aku tidak bisa membalas permainan kata yang kau mulai.

Bara terlihat meremas lutut karena menahan emosinya. Dia tidak mengira jika Sian juga pandai dalam bermain kata seperti dirinya.

Tanpa di sadari mereka sudah sampai di rumah. Sian keluar terlebih dahulu dari mobil dan mengambil barang-barangnya lalu berjalan masuk ke dalam rumah tanpa membatu Bara keluar dari mobil.

“Sian bantu aku keluar dari mobil,” teriak Bara.

“Kau kan bisa keluar sendiri dari sana, dasar pria manja.” Balas teriak Sian. Kemudian Sian melanjutkan langkahnya.

Dua satu, sangat mudah sekali memenangkan permainan ini.

Sian pergi dengan tersenyum kemenangan. Entah mengapa tiba-tiba suasana hati Sian berubah drastis, dari bad mood menjadi menyenakkan. Sebaliknya suasana hati Bara menjadi bad mood setelah di permainkan oleh Sian.

Sian melempar tubuhnya ke atas ranjang. Sian tidak berhenti tersenyum sendiri setelah memenangkan permainannya, dia merasa sangat puas sekali.

Beberapa menit kemudian ponsel Sian berdering dan yang menelepon adalah mamanya Vivian. Dengan tersenyum Sian mengangkat telepon mamanya itu.

“Halo ma,”

“Sian! Kenapa kamu meninggalkan suami mu di dalam mobil sendirian!” teriak Vivian di dalam telepon.

Refleks Sian menjauhkan ponsel dari telinganya.

“Apa sih ma, telingaku sakit dengar suara mama.”

“Cepat jemput Bara di dalam mobil sekarang juga,” titah Vivian dalam telepon.

“Aku tidak mau, dia kan bisa keluar sendiri dari sana.” Sian menolak.

“Oke baiklah jika itu yang kamu inginkan, jangan salahkan mama jika kamu tidak bisa bekerja lagi sebagai dokter di rumah sakit mana pun termasuk membuka praktik sendiri.” Ancam Vivian.

“Ma...apa salah Sian sih sama mama? Kenapa harus sampai mengancam Sian segala.” Rengek Sian.

“Makanya, jika tidak ingin ancaman mama terjadi Sian menurut sama mama sekarang, dan kamu jemput suami mu sekarang.”

“Oke baiklah, Sian jemput Bara sekarang, Bye.”

Sian langsung menutup teleponnya dan pergi keluar untuk menjeput Bara yang berada di dalam mobil.

Dasar suami menyebalkan! Busa-bisanya dia menggunakan mama untuk melawan ku.

Bara tersenyum melihat Sian kembali untuknya.

“Ayo sian cepat sedikit, aku sudah kepanasan terlalu lama berada di dalam mobil.” Ujar Bara tersenyum.

“Kenapa kamu tidak keluar sendiri sih dari sana? Kamu kan bisa membuka pintu mobil dan keluar dari sana.” Ucap Sian kesal sembari menghampiri Bara.

“Apakah kamu tidak lihat tanganku sedang terluka, terus aku tidak terbiasa membuka pintu mobil dengan menggunakan tangan kiriku.”

Tanpa menanggapi Sian membukakan pintu mobil untuk Bara. Wajah Sian tertekuk dua kali lipat dari sebelum.

“Nah...gitu dong, itu baru namanya istri yang baik.” Ucap Bara menyindir Sian.

Sian semakin menekuk wajahnya saat Bara menyindirnya. Setelah Bara keluar dari mobil kemudian dia mendekati Sian yang berdiri di sampingnya. Perlahan wajah Bara mendekati wajah Sian.

Jangan bilang dia ingin menciumku lagi seperti waktu itu.

Jantung Sian mendadak berdetak tak karuan karena bibir Bara semakin mendekati bibirnya. Tanpa sadar Sian menutup matanya seakan dia pasrah untuk di cium oleh Bara.

“Dua sama, aku tidak akan membiarkan mu memenangkan permainan ini.” Bisik Bara di telinga Sian.

Sian langsung membuka matanya, sedangkan Bara sudah berjalan pergi meninggalkannya dengan tertawa.

“Bara!!!” teriak Sian frustasi.

“Ayo cepat masuk, kamu akan gosong jika terus-terusan berada di luar sana.” Balas teriak Bara yang sudah hampir hilang di balik pintu.

Sian menggenggam erat kedua tangannya, wajahnya sangat merah sekali karena terbakar amarah yang sudah berada di pucuk ubun-ubunnya.

“Bara!!! Aku akan membalas perbuatan mu ini!” teriak Sian menjadi-jadi.

Sian kembali ke kamarnya dengan sangat marah. Dia tidak terima jika Bara terus-terus menggunakan mamanya untuk mengalahkannya dan mengatur kehidupannya. Karena tidak terima Sian berjalan ke kamar Bara yang ada di samping kamarnya itu. Saat sudah berada di depan pintu kamar Bara Sian masuk tanpa bersuara. Sedangkan Bara tengah berada di dalam kamar mandinya saat ini. Dengan liciknya Sian mengunci pintu kamar mandi Bara dari luar dan meninggalkannya begitu saja.

Selamat menikmati tidur di kamar mandi sampai besok pagi.

Sian pergi keluar dari kamar Bara dan menutup pintunya dengan perlahan. Setelah beberapa detik Sian kembali ke kamarnya.

“Sian!!! Buka pintu kamar mandinya sekarang!” teriak Bara di dalam kamar mandi.

Sian bisa mendengar suara teriakan Bara dengan sangat jelas sekali. Dia merasa sangat puas sekali mendengar suara Bara yang sangat putus asa itu.

“Sian cepat buka pintu kamar mandinya sekarang, jika tidak aku akan melaporkan mu kepada mama!” teriak Bara kembali.

Kali ini kau tidak bisa melaporkannya kepada mama lagi, karena ponselmu ada padaku, Hahaha.

Pada akhirnya permainan ini di menangkan oleh Sian, dan skor mereka tiga berbanding dua.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Halimah

Halimah

seruuuu

2021-02-27

0

Rhia Sitanggang

Rhia Sitanggang

Ha...ha..., Spt kucing dan anjing saja mereka thor

2021-02-27

1

budiarti halim

budiarti halim

bagus thoorr..

2021-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Ikatan Pernikahan 1
2 Ikatan Pernikahan 2
3 Ikatan Pernikahan 3
4 Ikatan Pernikahan 4
5 Ikatan Pernikahan 5
6 Ikatan Pernikahan 6
7 Ikatan Pernikahan 7
8 Ikatan Pernikahan 8
9 Ikatan Pernikahan 9
10 Ikatan Pernikahan 10
11 Ikatan Pernikahan 11
12 Ikatan Pernikahan 12
13 Ikatan Pernikahan 13
14 Ikatan Pernikahan 14
15 Ikatan Pernikahan 15
16 Ikatan Pernikahan 16
17 Ikatan Pernikahan 17
18 Ikatan Pernikahan 18
19 Ikatan Pernikahan 19
20 Ikatan Pernikahan 20
21 Ikatan Pernikahan 21
22 Ikatan Pernikahan 22
23 Ikatan Pernikahan 23
24 Ikatan Pernikahan 24
25 Ikatan Pernikahan 25
26 Ikatan Pernikahan 26
27 Ikatan Pernikahan 27
28 Ikatan Pernikahan 28
29 Ikatan Pernikahan 29
30 Ikatan Pernikahan 30
31 Ikatan Pernikahan 31
32 Ikatan Pernikahan 32
33 Ikatan Pernikahan 33
34 Ikatan Pernikahan 34
35 Ikatan Pernikahan 35
36 Ikatan Pernikahan 36
37 Ikatan Pernikahan 37
38 Ikatan Pernikahan 38
39 Ikatan Pernikahan 39
40 Ikatan Pernikahan 40
41 Ikatan Pernikahan 41
42 Ikatan Pernikahan 42
43 Ikatan Pernikahan 43
44 Ikatan Pernikahan 44
45 Ikatan Pernikahan 45
46 Ikatan Pernikahan 46
47 Ikatan Pernikahan 47
48 Ikatan Pernikahan 48
49 Ikatan Pernikahan 49
50 Ikatan Pernikahan 50
51 Ikatan Pernikahan 51
52 Ikatan Pernikahan 52
53 Ikatan Pernikahan 53
54 Ikatan Pernikahan 54
55 Ikatan Pernikahan 55
56 Ikatan Pernikahan 56
57 Ikatan Pernikahan 57
58 Ikatan Pernikahan 58
59 Ikatan Pernikahan 59
60 Ikatan Pernikahan 60
61 Ikatan Pernikahan 61
62 Ikatan Pernikahan 62
63 Ikatan Pernikahan 63
64 Ikatan Pernikahan 64
65 Ikatan Pernikahan 65
66 Ikatan Pernikahan 66
67 Ikatan Pernikahan 67
68 Ikatan Pernikahan 68
69 Ikatan Pernikahan 69
70 Ikatan Perbikahan 70
71 Ikatan Pernikahan 71
72 Ikatan Pernikahan 72
73 Ikatan Pernikahan 73
74 Ikatan Pernikahan 74
75 Ikatan Pernikahan 75
76 Ikatan Pernikahan 76
77 Ikatan Pernikahan 77
78 Ikatan Pernikahan 78
79 Ikatan Pernikahan 79
80 Ikatan Pernikahan 80
81 Ikatan Pernikahan 81
82 Ikatan Pernikahan 82
83 Ikatan Pernikahan 83
84 Ikatan Pernikahan 84
85 Ikatan Pernikahan 85
86 Ikatan Pernikahan 86
87 Ikatan Pernikahan 87
88 Ikatan Pernikahan 88
89 Ikatan Pernikahan 89
90 Ikatan Pernikahan 90
91 Ikatan Pernikahan 91
92 Ikatan Pernikahan 92
93 Ikatan Pernikahan 93 (Epilog)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Ikatan Pernikahan 1
2
Ikatan Pernikahan 2
3
Ikatan Pernikahan 3
4
Ikatan Pernikahan 4
5
Ikatan Pernikahan 5
6
Ikatan Pernikahan 6
7
Ikatan Pernikahan 7
8
Ikatan Pernikahan 8
9
Ikatan Pernikahan 9
10
Ikatan Pernikahan 10
11
Ikatan Pernikahan 11
12
Ikatan Pernikahan 12
13
Ikatan Pernikahan 13
14
Ikatan Pernikahan 14
15
Ikatan Pernikahan 15
16
Ikatan Pernikahan 16
17
Ikatan Pernikahan 17
18
Ikatan Pernikahan 18
19
Ikatan Pernikahan 19
20
Ikatan Pernikahan 20
21
Ikatan Pernikahan 21
22
Ikatan Pernikahan 22
23
Ikatan Pernikahan 23
24
Ikatan Pernikahan 24
25
Ikatan Pernikahan 25
26
Ikatan Pernikahan 26
27
Ikatan Pernikahan 27
28
Ikatan Pernikahan 28
29
Ikatan Pernikahan 29
30
Ikatan Pernikahan 30
31
Ikatan Pernikahan 31
32
Ikatan Pernikahan 32
33
Ikatan Pernikahan 33
34
Ikatan Pernikahan 34
35
Ikatan Pernikahan 35
36
Ikatan Pernikahan 36
37
Ikatan Pernikahan 37
38
Ikatan Pernikahan 38
39
Ikatan Pernikahan 39
40
Ikatan Pernikahan 40
41
Ikatan Pernikahan 41
42
Ikatan Pernikahan 42
43
Ikatan Pernikahan 43
44
Ikatan Pernikahan 44
45
Ikatan Pernikahan 45
46
Ikatan Pernikahan 46
47
Ikatan Pernikahan 47
48
Ikatan Pernikahan 48
49
Ikatan Pernikahan 49
50
Ikatan Pernikahan 50
51
Ikatan Pernikahan 51
52
Ikatan Pernikahan 52
53
Ikatan Pernikahan 53
54
Ikatan Pernikahan 54
55
Ikatan Pernikahan 55
56
Ikatan Pernikahan 56
57
Ikatan Pernikahan 57
58
Ikatan Pernikahan 58
59
Ikatan Pernikahan 59
60
Ikatan Pernikahan 60
61
Ikatan Pernikahan 61
62
Ikatan Pernikahan 62
63
Ikatan Pernikahan 63
64
Ikatan Pernikahan 64
65
Ikatan Pernikahan 65
66
Ikatan Pernikahan 66
67
Ikatan Pernikahan 67
68
Ikatan Pernikahan 68
69
Ikatan Pernikahan 69
70
Ikatan Perbikahan 70
71
Ikatan Pernikahan 71
72
Ikatan Pernikahan 72
73
Ikatan Pernikahan 73
74
Ikatan Pernikahan 74
75
Ikatan Pernikahan 75
76
Ikatan Pernikahan 76
77
Ikatan Pernikahan 77
78
Ikatan Pernikahan 78
79
Ikatan Pernikahan 79
80
Ikatan Pernikahan 80
81
Ikatan Pernikahan 81
82
Ikatan Pernikahan 82
83
Ikatan Pernikahan 83
84
Ikatan Pernikahan 84
85
Ikatan Pernikahan 85
86
Ikatan Pernikahan 86
87
Ikatan Pernikahan 87
88
Ikatan Pernikahan 88
89
Ikatan Pernikahan 89
90
Ikatan Pernikahan 90
91
Ikatan Pernikahan 91
92
Ikatan Pernikahan 92
93
Ikatan Pernikahan 93 (Epilog)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!