Ch. 13 - Serigala Hitam II

Udara disekitar Kakek Hyogoro berubah drastis, para perampok yang berniat menghabisinya menjadi diam dan gemetar mendengar desisan suara dari mulut Kakek Hyogoro.

Sedangkan empat orang yang sedang di dalam kereta kuda melihat keluar dan mereka bersyukur karena ada orang yang menyelamatkannya.

"Kenapa! Apa kalian takut menghadapi seorang kakek tua ini!" Kakek Hyogoro menatap tajam para perampok, hawa dingin dan panas bercampur disekeliling Kakek Hyogoro.

Azai ikut mengolah pernapasan dan bersiap untuk pertempuran yang akan terjadi, namun ada kejanggalan dengan perampok yang menyerang Bangsawan Kita, lambang yang dia lihat dilengan salah satu perampok tidak terlalu asing baginya.

Puluhan perampok maju menyerang Kakek Hyogoro, ketika salah satu perampok mengayunkan pedang ke leher Kakek Tatsugoro, pedang tersebut patah.

Perampok itu terkejut, belum sempat bereaksi Kakek Hyogoro menggunakan tapak tangannya untuk memukul dada perampok yang menyerangnya.

"Kruk!" Suara tulang rusuk perampok tersebut terdengar patah, Kakek Hyogoro hanya diam ditempat menunggu puluhan perampok yang lain maju menyerangnya.

"Kekuatan itu, dia menggunakan pernafasan?"

"Apa dia dari Klan Kagutsuchi?!"

"ilmu bela diri kita tidak kalah dengan pernafasan seperti itu!"

Para perampok tersebut seperti kerasukan hewan buas ada yang seperti harimau, monyet, dan lain - lain.

Kakek Hyogoro menatap lambang dilengan salah satu perampok.

"Serigala Hitam?" Kakek Hyogoro mengerutkan dahinya, dan merasa ada yang tidak beres dengan kelompok perampok ini karena mereka berniat menghabisi Bangsawan Kita.

"Andai aku membawa pedang kesayanganku, tidak ... aku tidak perlu menggunakn pedang, hanya dengan tangan dan kaki saja itu sudah cukup bagiku!" Kakek Hyogoro berbicara dengan santai di depan perampok Serigala Hitam.

Perkataan Kakek Hyogoro membuat mereka geram, Azai menatap tajam puluhan perampok yang lain dan melakukan posisi pasang kuda - kuda depan yang membuat beberapa perampok menatapnya.

"Sirih." Azai mengolah pernafasan sambil menatap tajam puluhan perampok yang hendak mengayunkan pedang kearahnya.

"Jurus Dasar 16 A2 : Amarah Sang Hijau!"

Tebasan pedang milik Azai menebas para perampok didepannya dengan cepat bahkan beberapa perampok mati hanya dalam satu tebasan kemudian Azai membalikkan badannya dan kembali menebaskan pedangnya dengan tenaga dalamnya.

"Warna hijau disekeliling pedangnya itu sepertinya berbahaya!"

"Sial! Orang ini juga bisa melakukan pernafasan seperti itu!"

Puluhan perampok menatap Azai belum sempat bereaksi dada mereka tertebas ketika Azai mengayunkan pedangnya dengan cepat membuat perampok tidak bisa menangkis.

Para perampok yang kerasukan seperti hewan maju menyerang Kakek Hyogoro, Azai berniat membantunya namun Kakek Hyogoro memberi kode untuk melindungi orang yang berada didalam kereta kuda.

Kakek Hyogoro menatap tajam para perampok yang hendak menyerangnya dengan senyuman sini yang menyungging diwajahnya Kakek Hyogoro sengaja memprovokasi perampok agar masuk kedalam jangkauan serangannya.

"Jangan berlagak sombong! Kau tua bangka!"

"Brengsek! Dia benar - benar meremehkan kita!"

Kakek Hyogoro mengambil nafas panjang dalam satu tarikan nafasnya kedua tapak tangannya terasa begitu dingin, kemudian dia maju menyerang para perampok Serigala Hitam.

Setiap pedang yang diayunkan ketubuh Kakek Hyogoro patah menjadi dua bagian, puluhan perampok menyerang Kakek Hyogoro dengan membabi buta namun dengan mudah Kakek Hyogoro menangkis tangan mereka yang menggenggam pedang kemudian dia memukul perut perampok tersebut.

Puluhan perampok yang tersisa berniat melarikan diri, melihat hal itu Kakek Hyogoro tersenyum tipis kemudian dia memfokuskan aura dimatanya dan pikirannya.

"Tatapan Maut : Tujuh Mata Air Berbeda!"

Puluhan orang didepannya terjatuh kemudian dia menyerang mereka yang tersisa, dengan mengambil pedang perampok yang dikalahkannya. Kakek Hyogoro membunuh perampok yang hendak kabur, salah satu perampok memberi sinyal kepada temannya yang lain dalam sekejap di langit ada cahaya merah terang.

"Habislah kau Kakek Tua!" sebelum mati perampok itu tersenyum sinis menatap Kakek Hyogoro.

"Azai! Berapa orang yang berada didalam kereta kuda itu!" Kakek Hyogoro berteriak dengan lantang, kemudian Azai melambaikan tangannya dan memberi tanda empat orang dengan jarinya.

Kakek Hyogoro menatap langit sambil mengawasi sekitarnya, dia menunggu anggota perampok yang akan datang karena dia merasakan nafsu membunuh yang besar dari dalam hutan. Serlin dan Kuina menghampiri Kakek Hyogoro sedangkan Nagato dan Litha pergi kearah tempat kereta kuda berada.

Beberapa perampok bersenjata lengkap keluar dari dalam hutan berjalan mendekati Kakek Hyogoro dan Azai. Perampok Serigala Hitam itu terbagi menjadi dua bagian, yang pertama mereka akan menyerang Kakek Hyogoro dan yang kedua menyerang kereta kuda yang dijaga Azai.

"Kuserahkan mereka yang didepan kepada kalian gadis muda!" Kakek Hyogoro mengambil pedang milik anggota Serigala Hitam yang dia kalahkan. Kuina dan Serlin hanya mengangguk pelan sambil menatap puluhan perampok yang berlari kearah mereka berdua.

"Sirih." Kuina mengolah pernafasan dalam satu tarikan nafasnya gadis itu tersenyum sinis menatap perampok didepannya.

"Tarian Sang Mawar Merah!"

Aroma bunga mawar tercium di sekeliling Kuina, gadis itu melangkahkan kakinya dengan cepat hingga dia kini berada di tengah - tengah perampok yang hendak menyerangnya kemudian dia memutarkan tubuhnya.

Putarannya yang begitu indah membuat beberapa perampok terdiam selama beberapa detik, setelah puluhan perampok melihat daun bunga mawar berterbangan dengan pelan kearah mereka, semua perampok disekeliling Kuina mulai waspada.

"Tanpa Nafsu Tanpa Nafas!" gumam Kuina pelan sambil menyarungkan pedangnya, ketika pedang milik gadis itu tersarung, tubuh para perampok tertebas dalam sekejap.

Kakek Hyogoro tersenyum melihat gadis itu, dirinya bersyukur karena Pandu mampu mendidik murid - muridnya menjadi seorang pendekar yang mampu melawan para penjahat dan menegakkan kebenaran.

Perampok yang lain menjadi ragu melawan Kuina dan mereka mulai melirik Serlin yang terlihat lebih lemah daripada Kuina.

"Mereka menatapku dengan penuh nafsu bagaimana ini, Kuina? Aku belum siap untuk diperebutkan oleh para pria itu!" Kedua tangan gadis itu memegang pipinya, tingkahnya yang pura - pura malu itu membuat Kuina menghela nafas penjang.

"Huh, wajah cantiknya jadi percuma!" gumam Kuina pelan kemudian gadis itu hanya melihat temannya itu.

"Sepertinya perempuan itu lemah!"

"Kita bunuh dia!"

"Tidak, kita jadikan dia sandera!"

Perampok Serigala Hitam itu mengelilingi Serlin, mereka berniat mengeroyoknya dan menjadikan gadis itu sebagai sandera.

"Sabar dulu! Kalian jangan memperebutkanku, jika kalian menginginkanku maka majulah satu - satu dan jangan maju secara bersamaan, hmmm ... ka-karena aku ... belum pernah begituan." gadis itu mulai kembali kumat oleh kebiasannya, Kuina yang melihat itu mengambil batu kerikil dan melemparnya ke arah Serlin.

"Ah." Serlin mendesah pelan ketika batu kerikil yang dilempar Kuina mengenai kepalanya.

"Ini bukan waktunya bercanda, mereka meremahkanmu karena kamu seorang penyihir dan mereka ingin membunuhmu!" teriak Kuina kepada Serlin, para perampok yang mendengar perkataan Kuina kebingungan tanpa pikir panjang mereka maju menyerang Serlin secara bersamaan.

"Ja-jadi mereka meremehkanku karena aku hanyalah seorang penyihir!" Serlin sekarang terlihat serius, kemudian gadis itu memejamkan matanya.

"Gadis itu terlihat pasrah!"

"Kami tidak akan membunuhmu, kami hanya akan bersenang - senang sedikit denganmu, Gadis Kecil!"

Ketika puluhan perampok sudah mulai dekat dengan Serlin, seketika aura disekeliling Serlin berubah seperti ada hembusan angin yang besar.

"Sirih." Serlin menarik nafas panjang dan dalam satu tarikan nafasnya dia merapalkan mantra sihir dari dalam hati.

"Storm!" Serlin mengeluarkan jurus sihirnya dalam seketika muncul Badai sihir menelan para perampok yang hendak menyerangnya.

Badai sihir yang kuat milik Serlin membuat orang - orang yang melihatnya berdecak kagum, tak lama setelah Serlin membunyikan jarinya dan badai sihirnya saat itu juga berhenti.

"Arrows!" tangannya seperti memegang sebuah busur walau tidak ada wujudnya, tidak lama setelah tangan kanan Serlin terlihat seperti melepaskan tembakannya, puluhan panah sihir melesat dengan cepat keatas menyerang para perampok yang masih melayang diatas.

Kakek Hyogoro dan Kuina terdiam mereka berdua berdecak kagum melihat permainan sihir Serlin yang dikombanasikan dengan pernapasan. Keempat orang yang berada didalam kereta kuda juga terpana melihat sihir milik Serlin.

Perampok yang lain menjadi ragu melawan Kuina dan Serlin kemudian mereka menargetkan bangsawan yang sedang berada didalam kereta kuda yang dijaga Azai.

"Langkahi aku dulu, jika kalian berniat sesuatu dibelakangku ini!" Azai sedikit kesal karena para perampok menganggap dirinya lebih lemah dari Kuina dan Serlin. Kemudian Perampok Serigala Hitam maju menyerang Azai, pemuda itu tidak mengolah pernafasannya karena dirinya merasakan nafsu membunuh yang lebih besar dibandingkan para kelompok yang menyerangnya ini sehingga dia berniat menghemat energinya.

Azai menebas puluhan perampok didepannya dengan dua sampai tiga tebasan untuk membunuh mereka dan beberapa perampok menatap dua anak kecil yang tak lain adalah Nagato dan Litha yang sedang melihat pertarungan itu.

"Harimau Menanti : Pemangsa Kehidupan!"

Tebasan pedang Azai yang membentuk cakar harimau dan menghabisi puluhan perampok dalam sekali tebasan brutalnya.

Nagato melihat api dibelakang para perampok dari arah semak - semak yang ada di hutan. Panah api melesat ke arah kereta kuda, tanpa pikir panjang Nagato melepaskan genggaman tangan Litha dan berlari kedalam kereta kuda untuk menyuruh keempat orang yang berada didalamnya untuk keluar.

"Cepat! Kalian keluar dari sini!" teriak Nagato menyuruh mereka segera meninggalkan kerete kuda, tanpa pikir panjang keempat orang itu keluar dan mengikuti arahan Nagato.

"Kalian berempat tetap berada dibelakangku, Litha kamu juga, aku akan mengurus para perampok yang menuju kesini!" Nagato dengan tenang memegang sarung pedangnya.

Puluhan perampok menyerang Nagato, pemuda itu menangkis serangan pedang para perampok dengan tangannya, Litha dan empat orang dari Bangsawan Kita berdecak kagum melihat keberanian Nagato namun disaat bersamaan mereka juga merasa khawatir. Nagato menangkis tangan perampok yang memegang pedang kemudian dia membantingnya.

Perampok yang lain terkejut melihat Nagato yang dapat melawan perampok yang menggunakan pedang hanya dengan tangan kosong.

"Bocah ini! Benar - benar menjengkelkan!"

"Kita kuliti wajahnya itu agar dia tidak bisa bersikap sombong seperti itu lagi!"

Litha sedikit khawatir mendengar perkataan para perampok, gadis kecil itu hendak berlari kearah Nagato, namun tangan Nagato memberi kode padanya untuk berhenti.

Aura disekeliling Nagato berubah ketika mengolah pernafasan halus, petir - petir kecil mulai mengelilingi tubuhnya.

Kemudian Nagato menghilang dalam sekejap dari pandangan Litha dan Bangsawan Kita bahkan para perampok tidak melihat Nagato.

"Nagato?" kedua tangan Litha saling menggenggam, gadis kecil itu gemetar melihat pemandangan mengerikan didepannya karena masih trauma dengan kejadian di kota asalnya.

Tak lama kemudian Nagato muncul ditengah - tengah para perampok dan menyerang mereka dengan cepat, pukulan depan dan tendangan kakinya mengenai kepala lawannya dengan tepat, karena Nagato menendang menggunakan pisau kakinya.

"Bocah ini!"

"Dimana dia?"

"Sial! Aku dikalah-"

Belum selesai berbicara para perampok yang menyerang Nagato mulai berjatuhan satu persatu, mereka semua masih hidup, kebanyakan dari mereka pingsan karena dipukul dan ditendang organ vitalnya oleh Nagato.

Tak lama kemudian Azai muncul menghabisi para perampok yang sedang terkapar karena serangan Nagato.

"Seperti biasa, kau tidak menghabisi mereka Nagato." ucap Azai kemudian melangkah dengan cepat ke arah Nagato dan meremas rambut pemuda itu.

Nagato menepis tangan Azai dan menatap tajam para perampok.

"Pedangku hanya akan membunuh seseorang yang bagiku pantas untuk dibunuh." ucap Nagato pelan dengan tatapan dingin dimatanya.

"Daripada memikirkan hal itu, aku merasakan nafsu membunuh yang besar didalam hutan itu." Nagato berkata pada Azai, karena dirinya juga merasakan sesuatu yang tidak beres.

"Ya, aku juga merasakannya sepertinya mereka memiliki kekuatan yang cukup besar, Nagato kau lindungi mereka dan aku akan bergabung Kakek!" perintah Azai pada Nagato kemudian dia melangkahkan kakinya menuju tempat Kakek Hyogoro.

"Sepertinya mereka terlalu percaya pada kekuatanku!" batin Nagato sambil menatap Azai, kemudian dia membawa Litha dan Bangsawan Kita menuju tempat yang aman.

Terpopuler

Comments

Gagal Tobat

Gagal Tobat

kayak buku LKS aja nyebutin nama jurusnya

2023-05-05

0

Melky Tatuwo

Melky Tatuwo

😯

2022-06-30

0

Sutan Pasaribu

Sutan Pasaribu

lambat

2020-08-16

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Awal Semula
2 Ch. 2 - Awal Semula II
3 Ch. 3 - Awal Semula III
4 Ch. 4 - Awal Semula IV
5 Ch. 5 - Awal Semula V
6 Ch. 6 - Klan Kuromachi
7 Ch. 7 - Identitas Kakek Hyogoro
8 Ch. 8 - Meninggalkan Kota Fusha
9 Ch. 9 - Serigala Hitam Dan Desa Timun
10 Ch. 10 - Roshima Lautan Api
11 Ch. 11 - Kisah Yang Lain
12 Ch. 12 - Bangsawan Kita
13 Ch. 13 - Serigala Hitam II
14 Ch. 14 - Manusia Buas
15 Ch. 15 - Kepala Keluarga Bangsawan Kita
16 Ch. 16 - Kota Semara Inda
17 Ch. 17 - Situasi Kota Yasai
18 Ch. 18 - Pertemuan Ketiga Klan Dari Utara
19 Ch. 19 - Pembahasan Manusia Buas
20 Ch. 20 - Perasaan Apa Ini?
21 Ch. 21 - Benang Merah
22 Ch. 22 - Manusia Buas
23 Ch. 23 - Gerbang Selatan
24 Ch. 24 - Shirayuki Hime
25 Ch. 25 - Bunuh Rasa Ragumu
26 Ch. 26 - Aura Yang Membungkus Tubuh
27 Ch. 27 - Perubahan X 2
28 Ch. 28 - Kuina Terluka
29 Ch. 29 - Kerja Sama Antara Nagato Dan Iris
30 Ch. 30 - Iris Menjelaskan?
31 Ch. 31 - Kalah Telak Untuk Melindunginya
32 Ch. 32 - Aura Harus Dilawan Dengan Aura
33 Ch. 33 - Shinigami Dan Takdir Nagato
34 Ch. 34 - Benang Merah Lainnya
35 Ch. 35 - Kakek Hyogoro vs Manusia Buas X 1
36 Ch. 36 - Pertempuran Berakhir
37 Ch. 37 - Bahu - Membahu
38 Ch. 38 - Janji Jari Kelingking Dan Sebuah Cincin
39 Ch. 39 - Perjodohan
40 Ch. 40 - Menuju Kota Mikawa
41 Ch. 41 - Melanjutkan Perjalanan
42 Ch. 42 - Pewaris Kekuatan Surgawi
43 Ch. 43 - Kota Mikawa
44 Ch. 44 - Kediaman Klan Kitakaze
45 Ch. 45 - Empat Jenius Klan Kitakaze
46 Ch. 46 - Awal Semula End
47 Ch. 47 - Hutan Cakrawyuha
48 Ch. 48 - Jendral Api Dan Jendral Bangsawan
49 Ch. 49 - Latihan Sambung
50 Ch. 50 - Senjata Kuno Tipe Pusaka : Pedang Air
51 Ch. 51 - Hawk
52 Ch. 52 - Latihan Awal
53 Ch. 53 - Pertemuan Dengan Hawk
54 Ch. 54 - Benua Ezzo
55 Ch. 55 - Keinginan Kalian
56 Ch. 56 - Berumur Enam Tahun
57 Ch. 57 - Bukit Angin
58 Ch. 58 - Air Dan Api
59 Ch. 59 - Pekerjaan Kakek Hyogoro
60 Ch. 60 - Menuju Kota Reruntuhan Kuno
61 Ch. 61 - Desa Ninniku
62 Ch. 62 - Penginapan Desa Ninniku
63 Ch. 63 - Perampok Wanita
64 Ch. 64 - Isamu
65 Ch. 65 - Seorang Pecundang Jangan Berlagak Seperti Pemenang
66 Ch. 66 - ST 13 Dan ST 14
67 Ch. 67 - ST 14
68 Ch. 68 - Api Yang Membakar Tubuh
69 Ch. 69 - Monster Pembunuh Kai
70 Ch. 70 - Takdir Masa Lalu
71 Ch. 71 - Tubuh Dewi Pengobatan
72 Ch. 72 - Kota Reruntuhan Kuno
73 Ch. 73 - Kota Orang Buangan
74 Ch. 74 - Nenek Beo
75 Ch. 75 - Kediaman Bangsawan Kochi
76 Ch. 76 - Amaga
77 Ch. 77 - Tsutomu Dan Kochi Yoshimitsu
78 Ch. 78 - Membuka Kedok Kacamata Licik
79 Ch. 79 - Terbongkarnya Kedok Amaga
80 Ch. 80 - Menuju Kota Helai
81 Ch. 81 - Kota Helai
82 Ch. 82 - Kenapa Perasaan Ini Sangat Menyakitkan?
83 Ch. 83 - Cinta Monyet
84 Ch. 84 - Curiga
85 Ch. 85 - Bubur Ayam Ala Keluarga Von Azbec
86 Ch. 86 - Bakat Yang Mengerikan
87 Ch. 87 - Gua Hati
88 Ch. 88 - Gua Hati II
89 Ch. 89 - 14 DAY
90 Ch. 90 - Story Leak
91 Ch. 91 - Aura
92 Ch. 92 - Raja Hewan Buas Kalajengking Merah
93 Ch. 93 - Kera Tinju
94 Ch. 94 - Serigala Bertanduk Merah
95 Ch. 95 - Buaya Darat Dan Lebah Racun
96 Ch. 96 - Lebah Racun Dan Kera Hitam
97 Ch. 97 - Pangeran Menculik Tuan Putri
98 Ch. 98 - Raja Binatang Iblis Ular Sanca Bertanduk Hitam
99 Ch. 99 - Raja Hewan Buas Gorila Peniru
100 Ch. 100 - Dua Pembunuh Bayaran Menyusup Ke Hutan Cakrawyuha
101 Ch. 101 - Nagato vs Demet
102 Ch. 102 - Kharisma Nagato
103 Ch. 103 - Penyakit Nagato
104 Ch. 104 - Efek Halusinasi Cakar Kucing Manis
105 Ch. 105 - Nyamuk Tertawa
106 Ch. 106 - Topeng Rubah Putih
107 Ch. 107 - Topeng Rubah Putih II
108 Ch. 108 - Topeng Rubah Putih III
109 Ch. 109 - Pengawal Rubah Putih
110 Ch. 110 - Kota Kumori
111 Ch. 111 - Identitas Otani Terungkap
112 Ch. 112 - Kerusuhan Di Kota Kumori
113 Ch. 113 - Mizuko
114 Ch. 114 - Hayama
115 Ch. 115 - Gunung Menangis
116 Ch. 116 - Situasi Perguruan Gunung Menangis
117 Ch 117 - Awal Kekacauan Di Gunung Menangis
118 Ch. 118 - Senjata Kuno Tipe Langka : Seruling Ilusi
119 Ch. 119 - Ilusi Istana Labirin
120 Ch. 120 - Api Matahari
121 Ch. 121 -Akhir Pertempuran Gunung Menangis
122 Ch. 122 - Markas Pencuri Ashikubi
123 Ch. 123 - Asha Anak Bangsawan Fang Dari Kerajaan Sihir Azbec
124 Ch. 124 - Dorobo
125 Ch. 125 - Bisma
126 Ch. 126 - Jadilah Cucuku
127 Ch. 127 - Latihan Terakhir Bersama Bisma
128 Ch. 128 - Kepergian Bisma
129 Ch. 129 - Kebebasan Yang Direnggut
130 Ch. 130 - Aku Tidak Akan Melarikan Diri
131 Ch. 131 - Chapter Spesial END
132 Ch. 132 - Hutan Cakrawyuha END
133 Ch. 133 - Menuju Kediaman Klan Fuyumi
134 Ch. 134 - Pembakaran Tanjung Missique
135 Ch. 135 - Aku Adalah Orang Yang Akan Merubah Dunia Ini
136 Ch. 136 - Kemunculan Sepuluh Tetua Kai
137 Ch. 137 - Pertemuan Sepuluh Tetua Kai
138 Ch. 138 - Kunjungan Keluarga Kaisar Hizen
139 Ch. 139 - Cinta Tak Terbalas Dan Terimakasih
140 Ch. 140 - Kematian Asha
141 Ch. 141 - Pertemuan Kembali
142 Ch. 142 - Aku Bersyukur Bisa Mengenalmu
143 Ch. 143 - Perjodohan Iris Dan Hiragi
144 Ch. 144 - Api Yang Membentuk Lambang Hati
145 Ch. 145 - Cemburu
146 Ch. 146 - Tangisan Kepedihan Litha
147 Ch. 147 - Perasaan Terburukku
148 Ch. 148 - Jagalah Dia Untukku
149 Ch. 149 - Kepedihan Yang Masih Tersisa
150 Ch. 150 - Meninggalkan Pulau Samui
151 Ch. 151 - Desa Kuri
152 Ch. 152 - Kepolosan Alami
153 Ch. 153 - Provinsi Barat
154 Ch. 154 - Kota Mikazuchi
155 Ch. 155 - Memanas! Ejekan Dan Sindiran!
156 Ch. 156 - Ibu Kota Daifuzen
157 Ch. 157 - Rencana Kudeta Kekaisaran Rakuza
158 Ch. 158 - Calon Menantu?
159 Ch. 159 - Arena Lingkaran Harimau
160 Ch. 160 - Turnamen Harimau Kai Dimulai!
161 Ch. 161 - Kemunculan Hayabusa! 19,220 Keping Emas Kemenangan!
162 Ch. 162 - Kemenangan Mulus Nagato Dan Litha
163 Ch. 163 - Si Kembar Dari Klan Fuyumi
164 Ch. 164 - Pertama Hijau Dan Alam
165 Ch. 165 - Aku ingin Melawanmu, Nagato!
166 Ch. 166 - Dekapan Angin Utara! Kemenangan Chiaki!
167 Ch. 167 - Pergerakan Organisasi Disaster
168 Ch. 168 - Pedang Sebagai Pajangan?
169 Ch. 169 - Klan Akatsuki, Klan Agata Dan Klan Misuzawa Lolos.
170 Ch. 170 - Penyesalan Kaisar Genki
171 Ch. 171 - Jawaban Nagato Dan Cincin Janji Cinta Mereka Berdua
172 Ch. 172 - Jaga Jarak Aman
173 Ch. 173 - Air Mata Tanpa Sebab
174 Ch. 174 - Story Leak
175 Ch. 175 - Babak Penyisihan
176 Ch. 176 - Berebut Tiket Menuju Babak Selanjutnya!
177 Ch. 177 - Penghancur! Kakugo Dari Perguruan Api Abadi!
178 Ch. 178 - Dua Bidadari Fuyumi
179 Ch. 179 - Keputusan Sulit! Menikah Dini?
180 Ch. 180 - Rencana Tersembunyi Satra
181 Ch. 181 - Akan Kupastikan Kau Akan Menerima Balasannya!
182 Ch. 182 - Berhenti Sementara
183 Ch. 183 - Keputusan Mujin
184 Ch. 184 - Wasit Baru! Senjata Kuno Tipe Langka : Jenis Unik Pena Merak/Kujaku
185 Ch. 185 - Kenji Dan Isaka. Lawan Menjadi Kawan.
186 Ch. 186 - Nasihat Dari Calon Mertua? Shirayuki-Hime
187 Ch. 187 - Kemenangan Misuzawa Hanabi
188 Ch. 188 - Kemenangan Hisui
189 Ch. 189 - Sahabat Enam Masa Muda
190 Ch. 190 - Sahabat Tujuh Masa Muda
191 Ch. 191 - Identitas Azuma
192 Ch. 192 - Rencana Hayabusa Dan Rekan Barunya
193 Ch. 193 - Pertandingan Pembuka Babak 32 Besar Turnamen Harimau Kai
194 Ch. 194 - Emosi Yang Menguap
195 Ch. 195 - Kakugo Dan Nagato
196 Ch. 196 - Kitakaze Yuri vs Reina Reikho
197 Ch. 197 - Misuzawa Hanabi vs Jaisetsu Kadowaki
198 Ch. 198 - Hanabi vs Jaisetsu! Variasi Serangan Aura!
199 Ch. 199 - Ashiya Giyumaru vs Kitakaze Kenji
200 Ch. 200 - Tekad Kenji! Terhimpit Dua Dinding Tanah!
201 Ch. 201 - Kekalahan Kenji! Hidup Untukmu Yuri Kesayanganku!
202 Ch. 202 - Fuyumi Tika vs Hamu Myoko
203 Ch. 203 - Identitas Kuro
204 Ch. 204 - Hisui vs Muromachi Midorimachi
205 Ch. 205 - Hiragi vs Kurozawa Mirazawa
206 Ch. 206 - Masayu vs Mietara Gooru
207 Ch. 207 - Fuyumi Litha vs Kitakaze Chiaki
208 Ch. 208 - Shinjitakatta Yatsura vs Seibu Azuki
209 Ch. 209 - Fuyumi Iris vs Seifu Kirisaki
210 Ch. 210 - Kuromachi Kurose vs Satha
211 Ch. 211 - Mangetsu Tatara vs Matsuhisa Osamu
212 Ch. 212 - Himuro Kirigiri vs Ishikawa Kobayashi
213 Ch. 213 - Akatsuki Akaza vs Muromachi Kise
214 Ch. 214 - Guren Toshiko vs Kitakaze Renji
215 Ch. 215 - Yamata Hizen Berkepribadian Ganda!
216 Ch. 216 - Rumah Makan Hono! Naga Dan Iris!
217 Ch. 217 - Lampion Menghiasi Langit Malam Danau Sakura!
218 Ch. 218 - Tawa Dan Senyum Lepas! Sifat Alami Naga Dan Iris!
219 Ch. 219 - Pertemuan Awal Nagato Dan Hayabusa!
220 Ch. 220 - Keterlibatan Nagato!
221 Ch. 221 - Berita Heboh! Kematian Yang Penuh Misteri Guren Toshiko!
222 Ch. 222 - Mengisi Waktu Luang Seharian! Kolam Air Panas!
223 Ch. 223 - Lapak Ramen Ricuh!
224 Ch. 224 — Pengkhianat Saling Berkumpul
225 Ch. 225 — Babak 16 Besar Turnamen Harimau Kai
226 Ch. 226 — Fuyumi Iris vs Seibu Azuki! Kecantikan Nomor Satu!
227 Ch. 227 — Teknik Pedang Api Milik Nagato!
228 Ch. 228 — Air Dan Hujan...
229 Ch. 229 — Menuju 8 Besar
230 Ch. 230 — Sepupu Tidur Berdua Dan Ciuman Pertama Dari Gadis Bermata Sayu
231 Ch. 231 — Novelitha Von Azbec Dan Soren Von Azbec...
232 Ch. 232 — Babak 8 Besar Turnamen Harimau Kai
233 Ch. 233 — Novelitha Von Azbec Dan Misuzawa Hanabi
234 Ch. 234 — Takdir Benang Merah Kagutsuchi
235 Ch. 235 — Kata-Kata Terakhir Kakek Hyogoro
236 Ch. 236 — Memilukan
237 Ch. 237 — Pergerakan Setiap Orang
238 Ch. 238 — Kematian Hisui
239 Ch. 239 — Phyton
240 Ch. 240 — Penyerangan Kekaisaran Rakuza
241 Ch. 241 — Arwah Suci Jenis Mythical: Yamata No Orochi
242 Ch. 242 — Semangat Juang
243 Ch. 243 — Arwah Suci Jenis Mythical : Ushi Oni
244 Ch. 244 — Manusia Hewan Buas
245 Ch. 245 — Tiga Pihak Saling Membunuh
246 Ch. 246 — Api Dari Arah Kota Mikazuchi
247 Ch. 247 — Takdir Yang Tidak Mereka Sadari
248 Ch. 248 — Kehabisan Aura
249 Ch. 249 — Perbincangan Shinigami Dan Kagutsuchi
250 Ch. 250 — Niat Terselubung Shinigami
251 Ch. 251 — Pil Pemulih Aura
252 Ch. 252 — Pendekar Wanita, Mio.
253 Ch. 253 — Pedang Es, Fuyumi Emi.
254 Ch. 254 — Kepulan Asap Hitam Sebagai Sinyal
255 Ch. 255 — Ledakan Es Menggelegar
256 Ch. 256 — Pedang Musim Semi, Misuzawa Matsuri.
257 Ch. 257 — Cincin Air, Hawk.
258 Ch. 258 — Cincin Api, Tsumasaki.
259 Ch. 259 — Pedang Tanah, Budou.
260 Ch. 260 — Kerjasama Kelima Fuyumi
261 Ch. 261 — Aura Dewa Kematian I ~ Kepribadian Yang Mulai Goyah
262 Ch. 262 — Aura Dewa Kematian II ~ Gunakan Sepenuhnya
263 Ch. 263 — Tak Terduga
264 Ch. 264 — Bala Bantuan Datang! Bahaya Mengintai!
265 Ch. 265 — Matahari Terbenam Dan Api Membara
266 Ch. 266 — Ilusi Hutan Cakrawyuha
267 Ch. 267 — Ilusi Hutan Cakrawyuha II
268 Ch. 268 — Ilusi Hutan Cakrawyuha III
269 Ch. 269 — Ilusi Hutan Cakrawyuha IV
270 Ch. 270 — Ilusi Hutan Cakrawyuha V
271 Ch. 271 — Ilusi Hutan Cakrawyuha VI
272 Ch. 272 — Menuju Akhir Pertempuran
273 Ch. 273 — Menuju Akhir Pertempuran II
274 Ch. 274 — Semburan Pemusnah! Ignist!
275 Ch. 275 — Pembantaian Sepihak
276 Ch. 276 — Pembantaian Sepihak II
277 Ch. 277 — Pembantaian Sepihak III
278 Ch. 278 — Pembantaian Sepihak IV
279 Ch. 279 — Apa Itu Kebebasan?
280 Ch. 280 — Keputusasaan
281 Ch. 281 — Shirayuki vs Raido
282 Ch. 282 — Keputusasaan II
283 Ch. 283 — Keputusasaan III
284 Ch. 284 — Memilukan! Perpisahan Yang Menyakitkan!
285 Ch. 285 — Kedatangan Ratu Iblis Ophys
286 Ch. 286 — Pertempuran Berakhir
287 Ch. 287 — Kriminal Keji Yang Baik Hati
288 Ch. 288 — Kriminal Keji Yang Baik Hati II
289 Ch. 289 — ARC CINTA END
290 Ch. 290 — Legenda Hiryuu
291 Ch. 291 — Permulaan
292 Ch. 292 — Pulau Wyuha
293 Ch. 293 — Berkumpulnya Para Legenda
294 Ch. 294 — Sang Legenda Undur Diri
295 Ch. 295 — Badai Era Baru
296 Ch. 296 — Novelitha Von Azbec
297 Ch. 297 — Litha Dan Ophys! Janji Saudari Angkat!
298 Ch. 298 — Merangsang Aura Litha
299 Ch. 299 — Tekad Litha
300 Ch. 300 — Tangisan Iris Dan Jeritan Nagato
301 Ch. 301 — Pencuri Ashikubi
302 Ch. 302 — Hound Dan Nagato
303 Ch. 303 — Tangisan Hound
304 Ch. 304 — Perjuangan Hound! Menebus Dan Meminta Maaf!
305 Ch. 305 — Akhir Yang Memilukan Dan Jalan Masa Depan(End) S1 > S2 The Dawn
306 ARC 1 Musnah Dalam Satu Murka The Dawn 1 : Salju Yang Terhempas
307 The Dawn 2 : Lelaki Tua Itu Kakekku?
308 The Dawn 3 : Cakra Dan Pedang Kusanagi
309 The Dawn 4 : Kontrak Darah Dewa Kematian
310 The Dawn 5 : Panda
311 The Dawn 6 : Tanah Leluhurku
312 The Dawn 7 : Hayabusa
313 The Dawn 8 : Markas Manusia Buas
314 The Dawn 9 : Kashima Shinden
315 The Dawn 10 : Nekoya
316 The Dawn 11 : Kota Leftnout
317 The Dawn 12 : Sonjo
318 The Dawn 13 : Manusia Hewan Buas
319 The Dawn 14 : Perusuh Di Kota Leftnout
320 The Dawn 15 : Tifon Laura
321 The Dawn 16 : Asosiasi Pedang Darah
322 The Dawn 17 : Akhir Dari Asosiasi Pedang Darah
323 The Dawn 18 : Kota Jill
324 The Dawn 19 :Bunga Darah
325 The Dawn 20 : Bunga Darah II
326 The Dawn 21 : Pemuda Berambut Biru
327 The Dawn 22 : Nagato?
328 The Dawn 23 : Hiragi
329 The Dawn 24 : Markas Akhir
330 The Dawn 25 : Api Abadi
331 The Dawn 26 : Ingatan Yang Membeku
332 The Dawn 27 : Serlin
333 The Dawn 27 : Serlin
334 The Dawn 28 : Kematian Serlin
335 The Dawn 29 : Lembah Rafinha
336 The Dawn 30 : Sonjo vs Wang Zhi
337 The Dawn 31 : Lembah Rafinha II
338 The Dawn 32 : Lembah Rafinha III
339 The Dawn 33 : Lembah Rafinha IV
340 The Dawn 34 : Lembah Rafinha V
341 Pengumuman
Episodes

Updated 341 Episodes

1
Ch. 1 - Awal Semula
2
Ch. 2 - Awal Semula II
3
Ch. 3 - Awal Semula III
4
Ch. 4 - Awal Semula IV
5
Ch. 5 - Awal Semula V
6
Ch. 6 - Klan Kuromachi
7
Ch. 7 - Identitas Kakek Hyogoro
8
Ch. 8 - Meninggalkan Kota Fusha
9
Ch. 9 - Serigala Hitam Dan Desa Timun
10
Ch. 10 - Roshima Lautan Api
11
Ch. 11 - Kisah Yang Lain
12
Ch. 12 - Bangsawan Kita
13
Ch. 13 - Serigala Hitam II
14
Ch. 14 - Manusia Buas
15
Ch. 15 - Kepala Keluarga Bangsawan Kita
16
Ch. 16 - Kota Semara Inda
17
Ch. 17 - Situasi Kota Yasai
18
Ch. 18 - Pertemuan Ketiga Klan Dari Utara
19
Ch. 19 - Pembahasan Manusia Buas
20
Ch. 20 - Perasaan Apa Ini?
21
Ch. 21 - Benang Merah
22
Ch. 22 - Manusia Buas
23
Ch. 23 - Gerbang Selatan
24
Ch. 24 - Shirayuki Hime
25
Ch. 25 - Bunuh Rasa Ragumu
26
Ch. 26 - Aura Yang Membungkus Tubuh
27
Ch. 27 - Perubahan X 2
28
Ch. 28 - Kuina Terluka
29
Ch. 29 - Kerja Sama Antara Nagato Dan Iris
30
Ch. 30 - Iris Menjelaskan?
31
Ch. 31 - Kalah Telak Untuk Melindunginya
32
Ch. 32 - Aura Harus Dilawan Dengan Aura
33
Ch. 33 - Shinigami Dan Takdir Nagato
34
Ch. 34 - Benang Merah Lainnya
35
Ch. 35 - Kakek Hyogoro vs Manusia Buas X 1
36
Ch. 36 - Pertempuran Berakhir
37
Ch. 37 - Bahu - Membahu
38
Ch. 38 - Janji Jari Kelingking Dan Sebuah Cincin
39
Ch. 39 - Perjodohan
40
Ch. 40 - Menuju Kota Mikawa
41
Ch. 41 - Melanjutkan Perjalanan
42
Ch. 42 - Pewaris Kekuatan Surgawi
43
Ch. 43 - Kota Mikawa
44
Ch. 44 - Kediaman Klan Kitakaze
45
Ch. 45 - Empat Jenius Klan Kitakaze
46
Ch. 46 - Awal Semula End
47
Ch. 47 - Hutan Cakrawyuha
48
Ch. 48 - Jendral Api Dan Jendral Bangsawan
49
Ch. 49 - Latihan Sambung
50
Ch. 50 - Senjata Kuno Tipe Pusaka : Pedang Air
51
Ch. 51 - Hawk
52
Ch. 52 - Latihan Awal
53
Ch. 53 - Pertemuan Dengan Hawk
54
Ch. 54 - Benua Ezzo
55
Ch. 55 - Keinginan Kalian
56
Ch. 56 - Berumur Enam Tahun
57
Ch. 57 - Bukit Angin
58
Ch. 58 - Air Dan Api
59
Ch. 59 - Pekerjaan Kakek Hyogoro
60
Ch. 60 - Menuju Kota Reruntuhan Kuno
61
Ch. 61 - Desa Ninniku
62
Ch. 62 - Penginapan Desa Ninniku
63
Ch. 63 - Perampok Wanita
64
Ch. 64 - Isamu
65
Ch. 65 - Seorang Pecundang Jangan Berlagak Seperti Pemenang
66
Ch. 66 - ST 13 Dan ST 14
67
Ch. 67 - ST 14
68
Ch. 68 - Api Yang Membakar Tubuh
69
Ch. 69 - Monster Pembunuh Kai
70
Ch. 70 - Takdir Masa Lalu
71
Ch. 71 - Tubuh Dewi Pengobatan
72
Ch. 72 - Kota Reruntuhan Kuno
73
Ch. 73 - Kota Orang Buangan
74
Ch. 74 - Nenek Beo
75
Ch. 75 - Kediaman Bangsawan Kochi
76
Ch. 76 - Amaga
77
Ch. 77 - Tsutomu Dan Kochi Yoshimitsu
78
Ch. 78 - Membuka Kedok Kacamata Licik
79
Ch. 79 - Terbongkarnya Kedok Amaga
80
Ch. 80 - Menuju Kota Helai
81
Ch. 81 - Kota Helai
82
Ch. 82 - Kenapa Perasaan Ini Sangat Menyakitkan?
83
Ch. 83 - Cinta Monyet
84
Ch. 84 - Curiga
85
Ch. 85 - Bubur Ayam Ala Keluarga Von Azbec
86
Ch. 86 - Bakat Yang Mengerikan
87
Ch. 87 - Gua Hati
88
Ch. 88 - Gua Hati II
89
Ch. 89 - 14 DAY
90
Ch. 90 - Story Leak
91
Ch. 91 - Aura
92
Ch. 92 - Raja Hewan Buas Kalajengking Merah
93
Ch. 93 - Kera Tinju
94
Ch. 94 - Serigala Bertanduk Merah
95
Ch. 95 - Buaya Darat Dan Lebah Racun
96
Ch. 96 - Lebah Racun Dan Kera Hitam
97
Ch. 97 - Pangeran Menculik Tuan Putri
98
Ch. 98 - Raja Binatang Iblis Ular Sanca Bertanduk Hitam
99
Ch. 99 - Raja Hewan Buas Gorila Peniru
100
Ch. 100 - Dua Pembunuh Bayaran Menyusup Ke Hutan Cakrawyuha
101
Ch. 101 - Nagato vs Demet
102
Ch. 102 - Kharisma Nagato
103
Ch. 103 - Penyakit Nagato
104
Ch. 104 - Efek Halusinasi Cakar Kucing Manis
105
Ch. 105 - Nyamuk Tertawa
106
Ch. 106 - Topeng Rubah Putih
107
Ch. 107 - Topeng Rubah Putih II
108
Ch. 108 - Topeng Rubah Putih III
109
Ch. 109 - Pengawal Rubah Putih
110
Ch. 110 - Kota Kumori
111
Ch. 111 - Identitas Otani Terungkap
112
Ch. 112 - Kerusuhan Di Kota Kumori
113
Ch. 113 - Mizuko
114
Ch. 114 - Hayama
115
Ch. 115 - Gunung Menangis
116
Ch. 116 - Situasi Perguruan Gunung Menangis
117
Ch 117 - Awal Kekacauan Di Gunung Menangis
118
Ch. 118 - Senjata Kuno Tipe Langka : Seruling Ilusi
119
Ch. 119 - Ilusi Istana Labirin
120
Ch. 120 - Api Matahari
121
Ch. 121 -Akhir Pertempuran Gunung Menangis
122
Ch. 122 - Markas Pencuri Ashikubi
123
Ch. 123 - Asha Anak Bangsawan Fang Dari Kerajaan Sihir Azbec
124
Ch. 124 - Dorobo
125
Ch. 125 - Bisma
126
Ch. 126 - Jadilah Cucuku
127
Ch. 127 - Latihan Terakhir Bersama Bisma
128
Ch. 128 - Kepergian Bisma
129
Ch. 129 - Kebebasan Yang Direnggut
130
Ch. 130 - Aku Tidak Akan Melarikan Diri
131
Ch. 131 - Chapter Spesial END
132
Ch. 132 - Hutan Cakrawyuha END
133
Ch. 133 - Menuju Kediaman Klan Fuyumi
134
Ch. 134 - Pembakaran Tanjung Missique
135
Ch. 135 - Aku Adalah Orang Yang Akan Merubah Dunia Ini
136
Ch. 136 - Kemunculan Sepuluh Tetua Kai
137
Ch. 137 - Pertemuan Sepuluh Tetua Kai
138
Ch. 138 - Kunjungan Keluarga Kaisar Hizen
139
Ch. 139 - Cinta Tak Terbalas Dan Terimakasih
140
Ch. 140 - Kematian Asha
141
Ch. 141 - Pertemuan Kembali
142
Ch. 142 - Aku Bersyukur Bisa Mengenalmu
143
Ch. 143 - Perjodohan Iris Dan Hiragi
144
Ch. 144 - Api Yang Membentuk Lambang Hati
145
Ch. 145 - Cemburu
146
Ch. 146 - Tangisan Kepedihan Litha
147
Ch. 147 - Perasaan Terburukku
148
Ch. 148 - Jagalah Dia Untukku
149
Ch. 149 - Kepedihan Yang Masih Tersisa
150
Ch. 150 - Meninggalkan Pulau Samui
151
Ch. 151 - Desa Kuri
152
Ch. 152 - Kepolosan Alami
153
Ch. 153 - Provinsi Barat
154
Ch. 154 - Kota Mikazuchi
155
Ch. 155 - Memanas! Ejekan Dan Sindiran!
156
Ch. 156 - Ibu Kota Daifuzen
157
Ch. 157 - Rencana Kudeta Kekaisaran Rakuza
158
Ch. 158 - Calon Menantu?
159
Ch. 159 - Arena Lingkaran Harimau
160
Ch. 160 - Turnamen Harimau Kai Dimulai!
161
Ch. 161 - Kemunculan Hayabusa! 19,220 Keping Emas Kemenangan!
162
Ch. 162 - Kemenangan Mulus Nagato Dan Litha
163
Ch. 163 - Si Kembar Dari Klan Fuyumi
164
Ch. 164 - Pertama Hijau Dan Alam
165
Ch. 165 - Aku ingin Melawanmu, Nagato!
166
Ch. 166 - Dekapan Angin Utara! Kemenangan Chiaki!
167
Ch. 167 - Pergerakan Organisasi Disaster
168
Ch. 168 - Pedang Sebagai Pajangan?
169
Ch. 169 - Klan Akatsuki, Klan Agata Dan Klan Misuzawa Lolos.
170
Ch. 170 - Penyesalan Kaisar Genki
171
Ch. 171 - Jawaban Nagato Dan Cincin Janji Cinta Mereka Berdua
172
Ch. 172 - Jaga Jarak Aman
173
Ch. 173 - Air Mata Tanpa Sebab
174
Ch. 174 - Story Leak
175
Ch. 175 - Babak Penyisihan
176
Ch. 176 - Berebut Tiket Menuju Babak Selanjutnya!
177
Ch. 177 - Penghancur! Kakugo Dari Perguruan Api Abadi!
178
Ch. 178 - Dua Bidadari Fuyumi
179
Ch. 179 - Keputusan Sulit! Menikah Dini?
180
Ch. 180 - Rencana Tersembunyi Satra
181
Ch. 181 - Akan Kupastikan Kau Akan Menerima Balasannya!
182
Ch. 182 - Berhenti Sementara
183
Ch. 183 - Keputusan Mujin
184
Ch. 184 - Wasit Baru! Senjata Kuno Tipe Langka : Jenis Unik Pena Merak/Kujaku
185
Ch. 185 - Kenji Dan Isaka. Lawan Menjadi Kawan.
186
Ch. 186 - Nasihat Dari Calon Mertua? Shirayuki-Hime
187
Ch. 187 - Kemenangan Misuzawa Hanabi
188
Ch. 188 - Kemenangan Hisui
189
Ch. 189 - Sahabat Enam Masa Muda
190
Ch. 190 - Sahabat Tujuh Masa Muda
191
Ch. 191 - Identitas Azuma
192
Ch. 192 - Rencana Hayabusa Dan Rekan Barunya
193
Ch. 193 - Pertandingan Pembuka Babak 32 Besar Turnamen Harimau Kai
194
Ch. 194 - Emosi Yang Menguap
195
Ch. 195 - Kakugo Dan Nagato
196
Ch. 196 - Kitakaze Yuri vs Reina Reikho
197
Ch. 197 - Misuzawa Hanabi vs Jaisetsu Kadowaki
198
Ch. 198 - Hanabi vs Jaisetsu! Variasi Serangan Aura!
199
Ch. 199 - Ashiya Giyumaru vs Kitakaze Kenji
200
Ch. 200 - Tekad Kenji! Terhimpit Dua Dinding Tanah!
201
Ch. 201 - Kekalahan Kenji! Hidup Untukmu Yuri Kesayanganku!
202
Ch. 202 - Fuyumi Tika vs Hamu Myoko
203
Ch. 203 - Identitas Kuro
204
Ch. 204 - Hisui vs Muromachi Midorimachi
205
Ch. 205 - Hiragi vs Kurozawa Mirazawa
206
Ch. 206 - Masayu vs Mietara Gooru
207
Ch. 207 - Fuyumi Litha vs Kitakaze Chiaki
208
Ch. 208 - Shinjitakatta Yatsura vs Seibu Azuki
209
Ch. 209 - Fuyumi Iris vs Seifu Kirisaki
210
Ch. 210 - Kuromachi Kurose vs Satha
211
Ch. 211 - Mangetsu Tatara vs Matsuhisa Osamu
212
Ch. 212 - Himuro Kirigiri vs Ishikawa Kobayashi
213
Ch. 213 - Akatsuki Akaza vs Muromachi Kise
214
Ch. 214 - Guren Toshiko vs Kitakaze Renji
215
Ch. 215 - Yamata Hizen Berkepribadian Ganda!
216
Ch. 216 - Rumah Makan Hono! Naga Dan Iris!
217
Ch. 217 - Lampion Menghiasi Langit Malam Danau Sakura!
218
Ch. 218 - Tawa Dan Senyum Lepas! Sifat Alami Naga Dan Iris!
219
Ch. 219 - Pertemuan Awal Nagato Dan Hayabusa!
220
Ch. 220 - Keterlibatan Nagato!
221
Ch. 221 - Berita Heboh! Kematian Yang Penuh Misteri Guren Toshiko!
222
Ch. 222 - Mengisi Waktu Luang Seharian! Kolam Air Panas!
223
Ch. 223 - Lapak Ramen Ricuh!
224
Ch. 224 — Pengkhianat Saling Berkumpul
225
Ch. 225 — Babak 16 Besar Turnamen Harimau Kai
226
Ch. 226 — Fuyumi Iris vs Seibu Azuki! Kecantikan Nomor Satu!
227
Ch. 227 — Teknik Pedang Api Milik Nagato!
228
Ch. 228 — Air Dan Hujan...
229
Ch. 229 — Menuju 8 Besar
230
Ch. 230 — Sepupu Tidur Berdua Dan Ciuman Pertama Dari Gadis Bermata Sayu
231
Ch. 231 — Novelitha Von Azbec Dan Soren Von Azbec...
232
Ch. 232 — Babak 8 Besar Turnamen Harimau Kai
233
Ch. 233 — Novelitha Von Azbec Dan Misuzawa Hanabi
234
Ch. 234 — Takdir Benang Merah Kagutsuchi
235
Ch. 235 — Kata-Kata Terakhir Kakek Hyogoro
236
Ch. 236 — Memilukan
237
Ch. 237 — Pergerakan Setiap Orang
238
Ch. 238 — Kematian Hisui
239
Ch. 239 — Phyton
240
Ch. 240 — Penyerangan Kekaisaran Rakuza
241
Ch. 241 — Arwah Suci Jenis Mythical: Yamata No Orochi
242
Ch. 242 — Semangat Juang
243
Ch. 243 — Arwah Suci Jenis Mythical : Ushi Oni
244
Ch. 244 — Manusia Hewan Buas
245
Ch. 245 — Tiga Pihak Saling Membunuh
246
Ch. 246 — Api Dari Arah Kota Mikazuchi
247
Ch. 247 — Takdir Yang Tidak Mereka Sadari
248
Ch. 248 — Kehabisan Aura
249
Ch. 249 — Perbincangan Shinigami Dan Kagutsuchi
250
Ch. 250 — Niat Terselubung Shinigami
251
Ch. 251 — Pil Pemulih Aura
252
Ch. 252 — Pendekar Wanita, Mio.
253
Ch. 253 — Pedang Es, Fuyumi Emi.
254
Ch. 254 — Kepulan Asap Hitam Sebagai Sinyal
255
Ch. 255 — Ledakan Es Menggelegar
256
Ch. 256 — Pedang Musim Semi, Misuzawa Matsuri.
257
Ch. 257 — Cincin Air, Hawk.
258
Ch. 258 — Cincin Api, Tsumasaki.
259
Ch. 259 — Pedang Tanah, Budou.
260
Ch. 260 — Kerjasama Kelima Fuyumi
261
Ch. 261 — Aura Dewa Kematian I ~ Kepribadian Yang Mulai Goyah
262
Ch. 262 — Aura Dewa Kematian II ~ Gunakan Sepenuhnya
263
Ch. 263 — Tak Terduga
264
Ch. 264 — Bala Bantuan Datang! Bahaya Mengintai!
265
Ch. 265 — Matahari Terbenam Dan Api Membara
266
Ch. 266 — Ilusi Hutan Cakrawyuha
267
Ch. 267 — Ilusi Hutan Cakrawyuha II
268
Ch. 268 — Ilusi Hutan Cakrawyuha III
269
Ch. 269 — Ilusi Hutan Cakrawyuha IV
270
Ch. 270 — Ilusi Hutan Cakrawyuha V
271
Ch. 271 — Ilusi Hutan Cakrawyuha VI
272
Ch. 272 — Menuju Akhir Pertempuran
273
Ch. 273 — Menuju Akhir Pertempuran II
274
Ch. 274 — Semburan Pemusnah! Ignist!
275
Ch. 275 — Pembantaian Sepihak
276
Ch. 276 — Pembantaian Sepihak II
277
Ch. 277 — Pembantaian Sepihak III
278
Ch. 278 — Pembantaian Sepihak IV
279
Ch. 279 — Apa Itu Kebebasan?
280
Ch. 280 — Keputusasaan
281
Ch. 281 — Shirayuki vs Raido
282
Ch. 282 — Keputusasaan II
283
Ch. 283 — Keputusasaan III
284
Ch. 284 — Memilukan! Perpisahan Yang Menyakitkan!
285
Ch. 285 — Kedatangan Ratu Iblis Ophys
286
Ch. 286 — Pertempuran Berakhir
287
Ch. 287 — Kriminal Keji Yang Baik Hati
288
Ch. 288 — Kriminal Keji Yang Baik Hati II
289
Ch. 289 — ARC CINTA END
290
Ch. 290 — Legenda Hiryuu
291
Ch. 291 — Permulaan
292
Ch. 292 — Pulau Wyuha
293
Ch. 293 — Berkumpulnya Para Legenda
294
Ch. 294 — Sang Legenda Undur Diri
295
Ch. 295 — Badai Era Baru
296
Ch. 296 — Novelitha Von Azbec
297
Ch. 297 — Litha Dan Ophys! Janji Saudari Angkat!
298
Ch. 298 — Merangsang Aura Litha
299
Ch. 299 — Tekad Litha
300
Ch. 300 — Tangisan Iris Dan Jeritan Nagato
301
Ch. 301 — Pencuri Ashikubi
302
Ch. 302 — Hound Dan Nagato
303
Ch. 303 — Tangisan Hound
304
Ch. 304 — Perjuangan Hound! Menebus Dan Meminta Maaf!
305
Ch. 305 — Akhir Yang Memilukan Dan Jalan Masa Depan(End) S1 > S2 The Dawn
306
ARC 1 Musnah Dalam Satu Murka The Dawn 1 : Salju Yang Terhempas
307
The Dawn 2 : Lelaki Tua Itu Kakekku?
308
The Dawn 3 : Cakra Dan Pedang Kusanagi
309
The Dawn 4 : Kontrak Darah Dewa Kematian
310
The Dawn 5 : Panda
311
The Dawn 6 : Tanah Leluhurku
312
The Dawn 7 : Hayabusa
313
The Dawn 8 : Markas Manusia Buas
314
The Dawn 9 : Kashima Shinden
315
The Dawn 10 : Nekoya
316
The Dawn 11 : Kota Leftnout
317
The Dawn 12 : Sonjo
318
The Dawn 13 : Manusia Hewan Buas
319
The Dawn 14 : Perusuh Di Kota Leftnout
320
The Dawn 15 : Tifon Laura
321
The Dawn 16 : Asosiasi Pedang Darah
322
The Dawn 17 : Akhir Dari Asosiasi Pedang Darah
323
The Dawn 18 : Kota Jill
324
The Dawn 19 :Bunga Darah
325
The Dawn 20 : Bunga Darah II
326
The Dawn 21 : Pemuda Berambut Biru
327
The Dawn 22 : Nagato?
328
The Dawn 23 : Hiragi
329
The Dawn 24 : Markas Akhir
330
The Dawn 25 : Api Abadi
331
The Dawn 26 : Ingatan Yang Membeku
332
The Dawn 27 : Serlin
333
The Dawn 27 : Serlin
334
The Dawn 28 : Kematian Serlin
335
The Dawn 29 : Lembah Rafinha
336
The Dawn 30 : Sonjo vs Wang Zhi
337
The Dawn 31 : Lembah Rafinha II
338
The Dawn 32 : Lembah Rafinha III
339
The Dawn 33 : Lembah Rafinha IV
340
The Dawn 34 : Lembah Rafinha V
341
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!